//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: potongan PERBINCANGAN di dunia maya  (Read 19287 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« on: 19 January 2009, 05:33:08 PM »
Tafsiran Alkitab


SS wrote:
Kejadian 3:14. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada
> ular itu: "Karena engkau berbuat demikian,
> terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di
> antara segala binatang hutan; dengan perutmulah
> engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan
> seumur hidupmu.
>
> Saya coba terangkan sekali lagi. Yang tertulis  adalah "debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu."
> Bukan "hanya debu tanah". Dengan menjulurkan  lidahnya, udara sekitarnya nempel pada lidah ular.
> Udara itu mengandung partikel-partikel dari pohon,  binatang-binatang sekitar daerah itu
> dan.......tentunya juga debu tanah. Semua partikel ini dikirim ke Jacobson organ. Jadi memang ada debu
> tanah yang dimakan ular itu. Mengerti?
>
> Salam. SS

Jun wrote:
ck ck ck
penafsiran jungkir balik hanya demi membenarkan kitab
sucinya..

kalo gitu sih hampir semua ternak dan binatang juga
makan debu tanah dong....

ternyata kutukan tuhan gak seram2 amat.....
kirain ular dikutuk jadi batu

SS wrote:
Kutukan pada ular memang tidak begitu dahsyat.Ular  hanya binatang yang waktu itu diapakai iblis. Kutukan Sodom dan Gomora lebih dahsyat, kutukan banjir sewaktu Nuh hidup, lebih dahsayat lagi. Tetapi percayakah Anda? Jangan tunggu sampai kutukan kepada Anda, Anda alami. Semoga Anda selamat dari kutukan Tuhan yang Mahadahsyat. Semoga semua pemillis dimillis ini selamat dan bebas dari kutukan Tuhan yang Maha dahsyat.


Natsude Mieco wrote:
Sereeem amat oom!!! Katanya Tuhan-nya Maha Pengasih dan Penyayang, tapi kok tukang kutuk manusia & hewan? Kok jadi mirip Dewa2 dalam kepercayaan kuno?

Btw, karena oom coba2 menakuti saya dengan kutukan2 Allah yang Maha dahsyat, saya jadi tertarik untuk pelajari lagi kutukan2 tersebut. Saya coba cari di Wikipedia. Dan berikut data2 yang saya dapatkan :

Pertama, kutuk2an tersebut berasal dari kepercayaan Yahudi, yang kemudian di ambil oleh kr****n dan Islam. Pertanyaan saya muncul, jika kisah tersebut benar adanya, kenapa saya harus percaya kr****n atau Islam, bukannya agama Yahudi sebagai sumbernya?

Lanjut..

Berhubung oom Stanley adalah kr****n, maka saya coba mempelajari kutuk2an tersebut dari sudut pandang Kristianity.

1. Kutukan Sodom dan Gomora (Kej 18:20 - 19:36)
sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Sodom_and_Gomorrah dan http://en.wikipedia.org/wiki/Lot_(biblical)

Jadi, menurut Alkitab, Allah ngamuk sama dua kota ini karena banyak dosa, terutama dosa homoseksuality (asal kata SODOMI dari sini), jadi Dia bermaksud menghancurkannya, lalu Abraham (yang kayaknya lebih pengasih dan penyayang dari Allah sendiri) nego sama Allah, ngerayu Allah kalau ada 50 orang baik, jangan dihancurkan, trus turun ke 45 orang, trus 20 orang, sampai terakhir 10 orang. Trus karena Allah tidak Maha Tahu, maka Dia harus utus malaikat ke kota itu untuk cari tahu ada berapa orang benar disana. Ternyata didapati cuma satu yaitu Lot sepupunya Abraham, yang karena mau belain malaikat2 tersebut, nawarin anak2 perempuannya sama orang2 jahat di kota itu, makanya kota itu tetap dihancurkan. Trus abis Lot sama dua anaknya berhasil keluar dari kota dan selamat (istrinya gak selamat karena nengok ke belakang waktu kota dihancurkan, jadi patung garam), Lot dibuat mabuk sama kedua anaknya trus mereka bergantian berhubungan seksual dengan bapaknya (incest) dan punya anak dari Lot. Trus gak ada cerita lagi anak2nya atau Lot diapain sama Allah, yang berarti Allah setuju aja. Bener gak ceritanya?


So, semua sdr Buddhist, kita lepas dulu topi Buddhist kita dan coba kita pelajari mengenai kisah ini..

Cerita ini bisa beneran atau hanya cerita perumpamaan. Gak ada yang tahu.

Namun jika ini cerita beneran, ada beberapa kejanggalan yang saya sudah singgung sedikit di atas. Coba kita bedah :

Satu, Allah mau hancurin kota ini karena perilaku seksual mereka atau tindakan amoral lainnya? Kalau menurut Yahudi, bukan karena homoseksualnya namun karena kekejaman dan kekurang ramahan kepada pengunjung kota ini, dan tindakan kekerasan2nya. Namun kalau menurut kr****n, lebih dikarenakan perilaku salah seksual mereka (sejenis). Yang bener yang mana? Berhubung yang bawa cerita ini oom Stanley (kr****n) maka kita ambil sudut pandang kr****n. Allah mau hancurkan kota ini dikarenakan perilaku homoseksualnya.

Jadi apa yang salah dengan homoseksual? Apakah seseorang dikatakan jahat jika mereka menyukai sesama jenis? Tidak normal mungkin, namun apakah layak dibunuh? Saya kenal banyak gay, dan banyak dari mereka bertindak lebih baik di banding orang2 normal. Jadi, bagi saya adalah, tidak penting anda gay atau straight, tapi apa yang anda lakukan sebagai gay atau straight. Jika kita tidak menyakiti orang lain, dan berusaha menolong orang lain, walaupun gay, saya akan hormati orang tersebut.

Kedua, Allah sepertinya lebih mempermasalahkan homoseksual dibanding perilaku incest (hubungan seksual sedarah). Banyak sekali kejadian di Alkitab yang menceritakan hubungan ini. Lot bukan satu2nya. Sepertinya sangat normal kalau bapak berhubungan badan dengan anak perempuannya kalo terpaksa.

Kembali ke Lot, ada yang aneh dengan cerita ini, Lot dibuat sangat mabuk dengan anggur sehingga bisa berhubungan dengan anak gadisnya. Saya pernah sangat mabuk (dan saya tidak bangga akan hal ini), namun saya masih bisa bedakan manusia di sekeliling saya. Saya tahu dengan siapa saya bicara (walau sangat tidak terkontrol bicaranya), dan saya amat sangat yakin sekali jika saya mabuk berat sekalipun, saya dapat kenali orang tua saya. Dan (maaf) saya gak bakal lepasin celana saya depan mereka. Mungkin karena inilah orang Islam malu mengakui kejadian ini, dan menolak cerita ini dan tidak menuliskannya di Quran.

Ketiga, sekarang gimana? Kok saya gak pernah dengar ada batu berjatuhan dari langit dan membunuh sekelompok gay? Tuhan udah males bunuh orang atau Dia gak tau? Coba lepas topi agama kita dan pikirkan.



2. Kutukan Banjir Besar (Kej 6 - 9)

sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Noah's_Ark

 
Menurut Alkitab, Allah menyesal telah menciptakan manusia (bisa nyesal juga yah?) dan berniat melenyapkan segala ciptaannya, termasuk binatang (ikut2an dihukum karena manusia). Jadi Dia berencana membuat kiamat di bumi dengan air bah. Tapi karena (hanya) ada 1 (satu) orang di dunia ini yang baik, yaitu Nuh, maka Allah mau selamatkan Nuh dan keluarganya (anak2 dan istrinya pasti orang2 baik juga?). Maka Nuh disuruh buat bahtera besar yang bisa nampung mereka selama 150 hari dan juga 7 (tujuh) pasang binatang yang tidak haram dan satu (1) pasang binatang yang haram (maksudnya binatang apa yah? Babi kah? Hehe hati2 makannya sekarang!! Siapa tahu Islam benar!) yang akan diselamatkan. Lalu setelah air Bah surut dan mereka bisa kembali ke daratan, Allah kembali menyesal telah membunuh manusia2 tersebut dan berjanji tidak akan mengutuk bumi ini lagi dan membunuh apapun yang hidup. Lalu Allah mendeklarasi Nuh dan keturunannya sebagai penguasa bumi ini, dan anak2nya menguasai segala binatang, beranak cucu dan makan semua binatang yang bergerak kecuali darah. Heh? ???

Kembali kita bedah tanpa topi agama kita :
Pertama, ini yang paling penting, jika cerita ini benar dan bukan simbolis, saya protes sama Nuh karena dia selamatkan nyamuk. Hehehe just kidding..
Bukan, yang pertama, kisah ini secara langsung mengatakan bahwa SEMUA manusia di bumi ini adalah keturunannya Nuh, karena dia satu2nya selamat. Semua orang negro afrika atau china atau bule atau melayu adalah keturunan Nuh. Jadi tampangnya Nuh bagaimana yah? Kepalanya hitam dengan mata sipit namun biru dan rambutnya pirang dan bertubuh pendek seperti orang melayu? Hehehe.. masuk akal ga yah?
Kedua, coba hitung berapa banyak hewan di bumi! Bayangin Zoologischer Garten Berlin (katanya zoo terbesar di bumi, luasnya 35-ha (86-acre). Besarnya kayak apa. Itu cuma ada 1500 species hewan, yang PASTI belum semua hewan di bumi. Bisa bayangin gak kalau semua hewan masuk satu kapal, perlu kapal sebesar apa? Menurut Alkitab besar kapal Nuh adalah tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. Menurut keterangan dibagian alkitab bagian kamus di sana dinyatakan bahwa 1 hasta = 45 cm
Jadi ukuran bahtera Nuh adalah :
Panjang = 300 hasta X 45 Cm = 13.500 cm/100 = 135 meter
Lebar = 50 hasta X 45 cm = 2.250 cm/100 = 22,5 meter
Sehingga luasnya 3.037,5 meter2 atau 0.30375 ha
dan jika luas tersebut dikali tingginya (30 hasta X 45 cm = 1.350 cm/100 = 13,5 meter) maka volume kapal itu hanya adalah 41.006,25 meter3.

Mungkin gak muat semua binatang di muka bumi? Lalu jika (sekali lagi jika) muat, masa yang macan gak makan kambing atau hewan lainnya? atau minimal berantem?
Ketiga, Allah ternyata bo'ong. Dia bilang nyesel bunuh manusia lagi, ternyata Dia tetap bunuh manusia2 di Sodom and Gomora.
Keempat, kisah ini sepertinya (atau malah benar?) terinspirasi dari kisah banjir besar dalam mitologi Mesopotamia kuno (Sumerian, Akkadian, Assyrian, dan Babylonian) dimana dewa Enki (Dewa Kepala dalam kepercayaan tersebut, Dewa pencipta, juga Dewa Kepandaian dan Dewa Air) memutuskan untuk memusnahkan semua manusia kecuali Atrahasis (manusia abadi) dengan banjir besar, suruh Atrahasis buat kapal besar dan setelahnya Atrahasis menjadi nenek moyang manusia.

"The Sumerian myth tells how the god Enki warns Ziusudra (meaning "he saw life," in reference to the gift of immortality given him by the gods), of the gods' decision to destroy mankind in a flood - the passage describing why the gods have decided this is lost. Enki instructs Ziusudra (also known as Atrahasis) to build a large boat - the text describing the instructions is also lost. After which he is left to repopulate the earth, as in many other flood myths."

Jadi, kalau dipikir2 mungkin gak Kisah2 dalam Alkitab adalah evolusi dari kisah2 Kepercayaan Dewa2 Kuno, dan Allah sendiri seperti evolusi dari Dewa2 Kuno tersebut, yang dari banyak dewa menjadi satu dewa... Silahkan direnungkan.


SS wote:
Kelihatannya sdr Mieco sudah akhli "Higher Criticism". Menurut saya, itu adalah criticism yang mau menghancurkan iman orang kr****n. Tetapi pernyataan saya ini dibantah oleh orang-orang liberal dan setengah liberal. Saya sudah debat selama 3 tahun dengan mereka disuatu millis. Setelah 3 tahun saya no-mail. Kata-kata perpisahan saya adalah terserah Anda mau terima argumen saya atau tidak. Kita semua harus pertanggungjawabkan respons kita kepada segala sesuatu yang kita alami pada Tuhan dipengadilan terakhir. Saya sudah peringatkan. Tetapi mereka masih sebut diri mereka "kr****n".
 
Menurut saya, kalau lebih percaya "Higher Criticism" daripada Alkitab itu sendiri, memang lebih baik keluar dari agama kr****n.
Saya bilang kalau saya percaya pada teologi Haskins atau Ioanes Rakhmat, saya akan keluar dari agama kr****n dan kembali kepaham agnostic atau maximal panteis.
 
Anda lebih percaya pada "Higher Critisism" daripada alkitab itu sendiri. Tetapi Anda lebih fair daripada beberapa dari mereka. Anda keluar dari agama kr****n dan jadi Buddhist. Sikap itu, menurut saya, lebih baik dari sikap mereka. Saya lebih hormat kepada Anda daripada kepada beberapa dari mereka.
 
Saya telah buat beberapa artikel mengenai kitab Kejadian. Saya forward  bebrapa artikel itu sebagai jawaban kepada Anda deh, terutama mengenai kitab Kejadian. Diposting terpisah saya forward "Kitab Kejadian dan suku Miau".
 
Salam. SS


Natsude Mieco wrote:

Bukan begitu Oom.. saya bukan sama sekali ahli Higher Criticism, bahkan sebelum oom menakuti2 saya dengan kutukan2 Allah yang maha dashyat itu, saya gak tahu banyak mengenai hal2 tersebut. Air bah-nya Nuh memang cukup terkenal, namun saya gak terlalu tahu detailnya. Setelah oom menyinggungnya, saya baru cari tahu, cari tahunya juga di internet. Dan ketika mempelajari kutukan2 tersebut, ada suara dalam kepala saya yang tegas dan berwibawa, "Ini gak bener" :x(hehe just kidding jangan marah yah oom, khan mau natal!).

Begini loh oom, pertama saya tegaskan, saya gak punya niat untuk menghancurkan iman siapa pun. Memang saya akui, saya orangnya suka iseng, dan pernyataan2 oom menggelitik saya. Sebenarnya saya sudah berpikir gak mau lagi nyinggung2 Alkitab, karena percuma, sampai saya seumur oom pun gak bakal ada yang berubah, bagi oom Alkitab tetap yang utama, bagi saya Alkitab tetap gak masuk akal. Namun karena saya ditodong senjata terakhir orang kr****n (kebanyakan..hehe) yaitu ancaman kutukan, saya mencoba membela diri. Namun jika efeknya ternyata mengganggu iman seseorang, saya minta maaf. Anyway khan oom Stanley yang mau menguji iman sendiri, jadi yah silahkan diuji aja.

Saya tadinya sering bingung, orang2 sepandai oom, lulusan perguruan tinggi terbaik, dengan gelar2 akademis yang banyak sekali, bisa menerima sesuatu tanpa mengkajinya terlebih dahulu. Namun setelah lama saya perhatikan memang ada satu faktor yang membuat manusia bisa melakukan kebodohan2 seperti itu, yaitu rasa TAKUT. Perasaan yang timbul ketika kita merasa ada sesuatu yang kita tidak ketahui yang dapat mengancam kebahagiaan kita. Perasaan yang merupakan naluri alami dari tiap makhluk hidup, yang disebabkan saraf2 di otak kita. Bedanya kalau binatang hanya kenal dua solusi, hit or run, otak manusia punya solusi lain, menyerah pada rasa takut itu. Perasaan ini karena sudah dijejali ke kita semenjak kita masih kecil, bahkan oleh orang tua kita, kita jadi sangat terbiasa dan menganggap ketakutan itu sebagai hal yang baik. Sampai taraf tertentu, saya akui rasa takut itu berguna bagi manusia atau hewan untuk melindungi hidup kita, namun sayang sekali rasa takut itu bukanlah solusi yang sebenarnya.

Saya dibesarkan dari keluarga yang memegang adat istiadat cina yang cukup kuat, dan di jejali banyak rasa takut semenjak saya kecil dengan tabu2 adat cina oleh orang tua dan kerabat saya. Gak boleh makan dengan pegang mangkoknya di pantat mangkok, nanti gedenya bisa minta2. Gak boleh nyapu kena kaki, nanti bisa sial, dan seabrek gak boleh lainnya. Tapi ketika saya tanya kenapa, gak ada yang bisa kasih jawaban, cuma bilang ikutin aja, jangan banyak tanya.
Beranjak besar dan sekolah di sekolah ka****k, hal yang sama terus saya alami. Guru2 saya bilang gak boleh ini, gak boleh itu, harus begini, harus begitu, percaya ini percaya itu. Ketika saya tanya kenapa, juga gak bisa jawab, cuma bisa bilang Alkitab bilang begitu, jangan banyak tanya entar Allah marah, percaya dan ikutin aja. Lama2 hal tersebut mengganggu saya dan berpikir kok semuanya cuma bisa nakut2in aja tanpa kasih penjelasan dan gak boleh ditanya. Saya jadi ragu akan banyak hal dalam hidup.

Sampai akhirnya saya dikenalkan ajaran Sang Buddha pada waktu kuliah, yang totally berbeda. Awalnya memang shock, ada ajaran yang gak percaya pada Tuhan, namun saya mengerti saya bisa shock karena saya sudah sangat terbiasa dari saya sangat kecil bahwa Tuhan itu ada. Dan kenyataan hidup di Indonesia dengan mayoritas agama Islam mencuci otak saya bahwa Tuhan itu ada. Bahkan pernah ada teman saya yang tanya saya percaya Tuhan gak dan saya agak ragu jawabnya, dia langsung bilang saya kafir, dan terus terang waktu itu saya malu dibilang begitu. Karena kehidupan kita di Indonesia sudah sangat terbiasa dengan paham adanya makhluk Maha Kuasa yang harus dipercayai dan ditakuti, sehingga mencuci otak saya.

Inilah yang berbeda dengan ajaran Sang Buddha. Pertama beliau katakan gak ada yang perlu ditakuti dengan ajaranNya, ajaranNya adalah ajaran Cinta Kasih, ajaran yang tidak akan menyakiti siapapun yang tidak percaya atau tidak setuju denganNya. Seorang Ayah yang mencintai anaknya tidak akan membunuh anaknya karena anaknya tidak setuju dengannya, atau tidak menghormati ayahnya, bukan? Dan semua hal dalam ajaranNya boleh ditanya, ditentang, atau didebat dan tidak ada yang tabu dalam ajaranNya. Kedua, alih-alih menakuti saya dengan bermacam hal, Beliau malah MENJELASKANNYA dengan sejelas2nya, mengapa berbuat baik kepada orang lain dianjurkan dan berbuat jahat kepada orang lain sebaiknya dihindarkan. Semua mengapa dalam hidup saya sekarang ada karenanya.
Yang paling membahagiakannya, karena saya orangnya mau tahu, Beliau bilang bahwa saya juga bisa sama tahunya dengan Beliau. Beliau bilang sekarang saya hanya tahu jalan yang Beliau kasih tahu, namun saya belum berjalan di jalan tersebut. Ada perbedaan besar antara knowing the path and walking the path. Dan beliau kasih tahu semua caranya supaya saya bisa jalan di jalan tersebut. Sulit memang, tapi bisa.

Dan terakhir yang paling membuat saya bangga dan menghormati Beliau, Beliau mengakui bahwa Beliau bukan pencipta hukum alam ini, Beliau hanya menemukannya kembali. Dan hukum alam yang diajarkan oleh Beliau adalah untuk dimengerti bukan untuk dibela dan boleh mati atau membunuh karenanya.     
"Dhamma yang telah Ku temukan ini bagaikan rakit yang akan mengantar kamu menyeberangi sungai, gunakan rakit ini, jangan malah kamu pelukin dan pegangin terus tanpa digunakan."   


Terakhir, saya tutup dengan wawancara seorang reporter dengan Ajahn Brahm beberapa waktu lalu (pembicaraannya kurang lebih) :
Reporter    : Ajahn Brahm, you have heard about bomb in church and mosque, how they killed each other because of their religion, haven't you?
AB             : Yes, I have heard it.
Reporter    : What would you do then, if you found out that someone had flush your holybooks into the toilet?
AB             : Hmm.. (long enough).. I will call the plumber for sure.


 =)) :)) :)) =))

Peace.. smile..


HT wrote:
Wakakakakak... This is the best post so far in this milis.

Anyway, kalo para umat beragama pada sadar bahwa buku hanyalah buku,
bahwa iman gak ada dibuku maka kekerasan atas dasar agama bisa berkurang
separuhnya.

Salam
HT
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #1 on: 19 January 2009, 06:59:44 PM »
:))
korban keganasan

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #2 on: 19 January 2009, 07:03:04 PM »
Topik ini ada baiknya tidak didiskusikan di sini..
IMO.. tidak ada manfaatnya untuk perkembangan batin..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Huiono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 492
  • Reputasi: 32
  • Gender: Male
  • Hmm...
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #3 on: 19 January 2009, 07:08:30 PM »
Setuju dengan Bro Forte...
Tidak ada manfaatnya!!!
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #4 on: 19 January 2009, 07:17:33 PM »
tapi yg paling bawah kayaknya bermanfaat bangat buat saya :))
korban keganasan

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #5 on: 19 January 2009, 08:04:35 PM »
ini untuk menyediakan konteks. Karena postingan selanjutnya tidak akan dimengerti kalau tak ada konteks ini. Saya janji posting selanjutnya akan lebih bagus. Bukan saya yg tulis lho.... orangnya rendah hati jd saya yg mewakili menyebarkan
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Huiono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 492
  • Reputasi: 32
  • Gender: Male
  • Hmm...
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #6 on: 19 January 2009, 08:05:59 PM »
Ok deh...
Thanks atas penjelasannya...
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #7 on: 19 January 2009, 08:34:10 PM »
Tafsiran Alkitab [end]


Natsude Mieco wrote:

Hahaha.. saya kira oom Stanley mulai ketularan orang Buddha..

Ya sudahlah.. saya sudah baca jawaban2 oom SS atas pertanyaan2 saya mengenai Alkitab dan jawaban2 tersebut terus menimbulkan pertanyaan baru. Saya berhenti di sini, karena saya lihat tidak ada gunanya diteruskan. Saya lihat bahwa oom tidak akan pernah mengerti pertanyaan2 saya dan mengapa saya menanyakan hal tersebut. Kepanjangan nanti malah saya jadi cenderung menyinggung orang lain, padahal maksudnya bukan itu. Saya hanya coba untuk menjelaskan persepsi saya akan Alkitab khususnya dan agama oom umumnya. Tapi kayaknya jadi gak bener. Saya minta maaf.

Seperti salah satu quote dari Ajahn Brahm yang tadinya saya tidak setuju, tapi sekarang jadi setuju,
" Daripada mencoba menunjukan kelemahan suatu opini, lebih baik memberikan opini yang lebih baik kepada mereka."

Jadi sekarang izinkan saya yang mencoba memberikan opini yang lebih baik dari rangkuman debat yang dilakukan saudara2 di milis ini :

Pertama2 mengenai mengapa ada 6% orang di bumi ini (menurut data-nya oom SS) yang memilih beragama Buddha, apapun alirannya.
Agama Buddha, adalah satu2nya ajaran di muka bumi ini yang menurut pengalaman saya, dipeluk oleh umatnya setelah melalui pembelajaran, penyelidikan, perbandingan terhadap agama2 yang ada, oleh dirinya sendiri tanpa ada ajakan, rayuan, paksaan bahkan ancaman dari orang lain.
Oleh karena itu jumlah umatnya pasti jauh lebih sedikit dibanding umat samawi (Yahudi, Islam, Kristianity) karena proses untuk mengerti dan melihat kebenaran tersebut berasal dari dalam, bukan dari orang lain, dan hal tersebut tidaklah mudah. Untuk orang2 tertentu, agama Buddha dirasakan terlalu sulit, terlalu berat, dan merasa tidak mampu menjalaninya, dan memilih menyerah kepada ajaran lain yang "ada pundaknya" untuk mereka bersandar. Kemudian, memang Buddha tidak pernah minta kita menjaring siapapun, malah cenderung meminta kita berhati2 untuk mengajarkan ajarannya pada waktu dan kondisi yang tepat.

Lebih lanjut lagi saya akan coba berbagi secara simple pandangan ajaran Sang Buddha yang kita agung2kan disini agar sdr2 kr****n yang ikut milis ini sedikit lebih mengerti kami :

Pertama, Sang Buddha menyadarkan kami bahwa hidup kita ini penuh penderitaan. Penderitaan yang dimaksud olehNya adalah bahwa tidak semua hal yang kita inginkan dalam hidup kita ini bisa tercapai. Kita berharap pada dunia memberikan apa yang dunia tidak bisa berikan. Kita ingin selalu berada dalam kondisi menyenangkan dan tidak pernah berada dalam kondisi tidak menyenangkan. Inilah penderitaan. Jika kita mau melihat diri kita dan dunia sekeliling kita, kita setuju bahwa hidup ini penuh penderitaan. Jika tidak mengakuinya, tidak mungkin ada agama di dunia ini.

Kemudian, Sang Buddha menjelaskan bahwa semua penderitaan hidup itu ada sebabnya. Ini yang menarik dan mengejutkan. Buddha menjelaskan bahwa sebab itu tidaklah dari faktor di luar kita. Sumber dari penderitaan itu tidak berasal dari satu kekuatan (baik/jahat) di luar diri kita. Tidak ada Tuhan atau Iblis yang menciptakan penderitaan kita. Ternyata kita sendirilah yang menciptakan penderitaan hidup ini. Sebab penderitaan dari diri kita sendiri itu adalah nafsu, haus, dan ketamakan, yang bermanifestasi dalam berbagai bentuk dan menimbulkan semua penderitaan. Kita ingin hidup kaya, makan apapun yang kita mau, pergi kemana pun kita inginkan, bersama dengan siapapun yang kita inginkan, kita juga ingin berkuasa, ingin dihormati... selamanya.

Lalu, karena Sang Buddha itu artinya "Yang sudah Sadar", maka Dia mampu menemukan dan membocorkan pada kita bahwa penderitaan itu bisa dihentikan. Karena Beliau sudah menjelaskan sebabnya di atas, maka harusnya kita juga tahu bahwa dengan menghilangkan sebabnya, penderitaan itu bisa berhenti. Dengan menghilangkan nafsu, ketamakan, keinginan2 dan kehausan akan hal2 yang menyenangkan kita, maka hidup kita tidak lagi menderita ==> BAHAGIA.   
Inilah tujuan utama semua umat Buddha, mencapai kebahagiaan tertinggi.
Kebahagiaan yang melebihi enaknya makan semua hidangan paling lezat di dunia, kebahagiaan yang melebihi bercinta dengan wanita atau pria paling seksi, kebahagiaan melebihi perasaan mencintai dan dicintai oleh pasangan kita, dan kebahagiaan melebihi segalanya. Saya rasa inilah tujuan utama semua makhluk di dunia ini. Dibalik semua teori2 mengenai asal-usul alam semesta, teori pencipta dan ciptaannya, surga dan neraka, dll, yang paling penting bagi semua makhluk hidup adalah berbahagia. Jika hidup abadi di neraka itu berbahagia, melanggar perintah Tuhan itu berbahagia, belum tentu ada yang mau menyembah dan percaya pada Tuhan, bukan? 

Nah, seperti dokter yang sudah memeriksa gejala, mengetahui sumber penyakit, dan mengetahui cara menyembuhkan penyakit itu, Sang Buddha pun membocorkan resepnya untuk menyembuhkan penyakit kita dan merasakan kebahagiaan tertinggi tersebut.
Resepnya itu tertuang dalam ribuan sutra2 di seluruh dunia, dan jika dirangkum dengan sangat singkat di bagi menjadi 3 hal yang sering kita lihat atau dengar, yang saling bergantungan, yaitu Moralitas (perbuatan baik) yang menjadi akar bagi Ketenangan Pikiran yang akan menimbulkan Kebijaksanaan.
Moralitas disini maksudnya secara simple diartikan dengan melakukan perbuatan yang menyenangkan makhluk lain dan diri sendiri dan tidak melakukan perbuatan yang menyakiti makhluk lain dan diri sendiri.
Dengan melakukan moralitas tersebut, kita akan menamkan akar yang sangat dalam terhadap kemampuan kita untuk menenangkan pikiran ==> MEDITASI.
Selain efek sampingnya bahwa makhluk lain akan melakukan hal yang sama kepada kita.

Seperti yang dijelaskan panjang di atas, penderitaan yang sebenarnya adalah menyangkut pikiran. Tubuh mungkin penting, namun pikiran kita adalah yang utama. Semua dari dan untuk pikiran. Jika tidak, coba pikirkan, mengapa kita mesti milih makan apa, bersama dengan siapa, memakaikan apa kepada tubuh kita. Tubuh hanya kendaraan, namun pikiranlah penggeraknya.
Inilah resep yang kedua bekerja, MEDITASI (menenangkan pikiran). Seperti lautan, pikiran kita tidak pernah tenang, selalu ombak datang dan pergi, dan sangat cepat, kadang kita tidak menyadarinya. Tugas meditasi adalah menyadari datangnya ombak2 tersebut, dan pada akhirnya menenangkan lautan pikiran kita, yang akan menyebabkan semua sedimen2, kekeruhan2, kekotoran2 dalam air tersebut mengendap dan air pikiran kita menjadi sangat jernih dan dapat merefleksikan apa yang ada di dalam pikiran tersebut. Sehingga (menurut resep/menunya Sang Buddha), karena jernihnya pikiran kita tersebut, semuanya terlihat dengan jelas, kita sudah tidak lagi mengetahui jalan, namun sudah melangkah di jalan tersebut. Semua ilusi tentang penderitaan dan sebab2nya benar2 terbongkar, ilusi tentang keabadian terungkap, maka kebijaksanaan sempurna, pengetahuan tertinggi, akan muncul dalam diri kita dan pada akhirnya membawa kita kepada kebahagiaan tertinggi, yang dapat dicapai sebelum kematian kita.

So.. hurry.. waktu kita mungkin tidak banyak lagi. Belum tentu nanti kita kenal dokter dan resep hebatnya ini lagi..


SS wrote:
Apa maksud Anda? Apa saya jadi mirip Buddhist? Yang yang baik dan benar dari Buddhisme saya terima. Itulah sebabnya saya kini sedang mempelajari agama Buddhis. Tetapi banyak juga yang saya belum mengerti.

Mieco:
Dengan menghilangkan nafsu, ketamakan, keinginan2 dan kehausan akan hal2 yang menyenangkan kita, maka hidup kita tidak lagi menderita ==> BAHAGIA.   

 
Sethiadi:
Ada benarnya. Tetapi kalau seluruh umat manusia sejak Buddha mengajar, tidak lagi ada keinginan apa-apa, tidak ada yang pelajari alam semesta ini. Semuanya hanya meditasi. Bukan hanya orang tua, tetapi juga orang muda dan anak-anak. Tidak ada kemajuan dalam ilmu pengetahuan, tidak ada kemajuan dalam teknologi.  Tidak ada komputer. Tidak ada listrik, tidak ada mobil, kapal terbang. Semua jadi mandek, teknologi masih seperti zaman Buddha. Kebudayaan masih seperti zaman Buddha. Maukah Anda hidup seperti itu? Kalau Anda boleh pilih mau hidup seperti dizaman Buddha atau dizaman sekarang dengan segala fasilitasnya, tetapi juga segala kekacauannya, Anda pilih yang mana?
 
Salam. SS


Natsude Mieco wrote:
Hahaha.. jangan khawatir oom, maksud ketularannya mengenai pikiran.

Mengenai pertanyaan oom, saya rasa lebih ditujukan kepada diri oom sendiri daripada ke saya. Karena seharusnya oom sudah tahu bahwa saya sebagai orang Buddhist, yang saya cari di dunia ini bukan pemecahan misteri alam semesta, namun kebahagiaan. Kalau oom bagaimana?

Pertanyaan2 oom mengenai hal ini sudah ditanyakan oleh adik saya sebelumnya. Dia bilang kalau semua orang benar2 ikutin ajaran Buddha (mungkin maksudnya jadi Bikkhu atau Bikkhuni), dunia ini akan berhenti, mandek menurut pengertian orang sekarang. Tidak ada teknologi tercipta, tidak ada keturunan lagi, tidak ada perdagangan antara manusia, semua berhenti pada satu masa. Jadi kayak seperti kiamat. Maksudnya mirip khan dengan pertanyaan adik saya?

Hehehe.. sebenarnya Buddha pun pernah ditanya mirip seperti ini dulu, dan ramalan Beliau jadi kenyataan.
Beliau ditanya kurang lebih seperti ini, "Bhante (guru), nanti kalau semua manusia mengikuti jalan Bhante, bagaimana? nanti dunia ini kosong donk? Tidak ada manusia tersisa karena semuanya selibat?"
Buddha jawabnya kurang lebih seperti ini, "Nak, khawatir akan hal tersebut adalah kekhawatiran yang berlebihan. Jumlah makhluk hidup di roda kehidupan ini melebihi jumlah pasir di semua pantai di bumi, dan bintang2 di angkasa. Sungguh hal yang sulit untuk makhluk terlahir sebagai manusia, apalagi manusia tersebut dapat mengenal Dhamma, dan terlebih sulit lagi untuk makhluk berjalan di jalan ini dan lepas dari roda kehidupan ini. Sampai dunia ini kiamat beribu2 kali pun, belum tentu semua makhluk bisa terbebaskan. Makanya setiap hukum alam yang Aku temukan ini menghilang atau tidak dikenal lagi, akan muncul Buddha-Buddha baru. Aku bukan yang pertama, dan pasti bukan yang terakhir."

Dan ramalan tersebut jadi kenyataan khan? Sudah berjalan 2500 tahun sejak Buddha menemukan hukum alam dan membaginya pada dunia, hanya 6% manusia saat ini yang mencoba ikutin Beliau. Tidak ada yang perlu kita khawatirkan bahwa manusia bakal mandek. Kita harus praktikal mengenai ini. Toh yang Buddhist aja masih banyak yang berkutat dengan perjuangan hidup untuk lebih baik dalam hal materi. Kenapa harus khawatir?

Saya akan coba membagi opini saya lagi mengenai beberapa ajaran Sang Buddha di lain email, khususnya yang menjadi ketertarikan oom Stanley, alam semesta.
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #8 on: 19 January 2009, 08:40:33 PM »
Christian mysicism

Dari artikel yang Oom tulis dibawah, saya memiliki pandangan sedikit (mungkin Oom gak setuju, tapi ini pandangan saya), :

proclaimed "I and the Father are one," (Jn. 10.30) showing the world what the union of God and man can be.

Christian mysticism is about nothing else but this transforming union.

Christ is the sole end of Christian mysticism. Whereas all Christians have Christ, call on Christ, and can (or should) know Christ, the goal for the Christian mystic is to become Christ—to become as fully permeated with God as Christ is, thus becoming like him, fully human, and by the grace of God, also fully divine. In Christian teaching this doctrine is known by various names—theosis, divinization, deification, and transforming union.

A common misconception about mysticism is that it's about "mystical experiences, " and there are many volumes on such experiences in religious literature. But true mysticism is not focussed on "experiences" (which come and go) but with the lasting experience of God, leading to the transformation of the believer into union with God.



Menurut pandangan saya yang mencoba mengerti ajaran Yesus dan menerjemahkan artikel di atas sesuai pandangan saya, Yesus mengatakan bahwa Dia dan Tuhan adalah satu, dan tujuan Christian mysticism adalah menjadi seperti Kristus, bersatu dengan Tuhan.


Yesus tidak pernah menjelaskan secara rinci dan detail (jika saya salah, tolong koreksi) tentang apakah/bagaimana Tuhan itu.

Apakah Dia suatu zat? Apakah Dia suatu tempat? Apakah Tuhan itu roh / jiwa, dan apakah roh/jiwa itu? Apakah Tuhan suatu pribadi? Apakah Dia punya bentuk?  Apa Tuhan adalah suatu bentuk kehidupan tingkat tinggi, dan seperti apakah itu?  Atau seperti kata Oom Stenley, suatu Intelegensi tingkat tinggi? Namun seperti apa itu?

(Please note, saya bicara mengenai penjelasan Yesus, bukan penjelasan dari Perjanjian lama, yang terlalu banyak definisinya dan agak absurb, kalau saya boleh bilang).


Yesus tidak pernah bicara secara jelas bahwa Tuhan adalah suatu pribadi, suatu SOSOK kehidupan. Mempunyai rupa seperti manusia, mata satu, telinga dua, tangan dua, kaki dua. Setahu saya tidak pernah. Yesus hanya menggambarkan bahwa Bapa maha kasih, pemurah, pemaaf, dll. Hanya menerangkan sifanya. Namun seperti apakah Tuhan / Bapa itu?


Oom mungkin bingung tujuan posting saya ini, pertama saya bagi sedikit kutipan dari cerita Ajahn Brahm, mungkin membantunya (saya memang belajar banyak dari Y.M Ajahn Brahm belakangan, namun semoga saya tidak melekat dengannya) :


"When I was a teenager, I asked many Christian teachers to explain the meaning of god. Either they would tell me what it was not or they would give me an answer that was unintelligible. For example, they would say God is "the ineffible" or "the ultimate reality" or "the ground of all being" or "infinite conciousness" or "the pure knowing".

Later I asked many Buddhist teachers to explain the meaning of nibbana. Either they would tell me what it was not or they would give me an answer that was unintelligible. For instance, they would say nibbana is "the ineffible" or "the ultimate reality" or "the ground of all being" or "infinite conciousness" or "the pure knowing". Then insight arose: I've heard such mumbo-jumbo somewhere before! For the very same reasons i rejected meaningless descriptions of god as a youth, so even now I reject all the gobbledygook descriptions of the Buddhist nibbana."



Jadi, jika pengertian Tuhan dijelaskan dengan kata2 yang sama dengan konsep Nibbana dalam agama Buddha, saya bisa terima Tuhan, konsep penyatuan Yesus dengan Tuhan, dan artikel Oom di bawah.


Namun postingan ini belum selesai, seperti cerita Ajahn Brahm belum selesai, Nibbana / Tuhan dapat dan sudah dijelaskan oleh Sang Buddha :


1. Nibbana adalah kebahagian tertinggi.
2. Nibbana adalah akhir yang lengkap dari sensory desire, ill will dan delusion.
3. Nibbana adalah padamnya proses yang kita sebut body dan mind.


Penjelasan yang pertama tentang kebahagiaan tertinggi sangat straightforward dan mudah dimengerti. Karena pada dasarnya, inti dari Buddhisme adalah bagaimana kita menjadi semakin bahagia sampai akhirnya mencapai "the summit of all happiness" yaitu Nibbana. Jadi sepanjang jalan kita menuju penyatuan dengan Tuhan, kita akan semakin bahagia, sampai kita bersatu dan mencapai kebahagiaan tertinggi.


Untuk penjelasan kedua, definisi ini diberikan oleh Sariputta (murid paling bijak dari Sang Buddha). Ajahn Brahm mengilustrasikan definisi ini lewat cerita berikut:


Ada 5 anak yang bermain "wishing game". Permainan ini udah sangat kita kenal, kalau kita diberi satu permintaan, apa yang akan kita minta? Pemenangnya adalah anak yang dapat memberikan permintaan yang terbaik.


Berikut permintaan dari kelima anak ini:
Anak 1: Saya ingin es krim coklat karena cuaca sangat panas dan saya suka es krim.
Anak 2: Saya ingin pabrik es krim, jadi saya bisa makan sebanyak mungkin es krim di saat saya menginginkannya.
Anak 3: Saya ingin uang milyaran dolar, dengan uang sebanyak itu saya bisa membeli pabrik es krim, toko permen, dan restoran fast food. Jadi saya bisa makan burger dan kentang goreng kapan saja saya mau tanpa mama saya bisa melarangnya.
Anak 4: Saya ingin diberi 3 permintaan lagi, dan untuk permintaan yang pertamanya saya mau pabrik es krim, permintaan kedua saya mau uang milyaran dolar, dan permintaan ketiga... saya mau tiga permintaan lagi.

Ketiga anak sebelumnya berpikir anak keempat ini jenius, karena apa yang bisa mengalahkan permintaan yang tak terbatas? Sampai anak kelima memberikan jawaban "saya ingin merasa puas sehingga saya tidak memerlukan lagi yang namanya keinginan". Anak kelima ini memenangkan game ini, karena dia mengerti arti kebahagiaan... akhir yang lengkap dari segala keinginan (sensory desire, ill will, dan delusion". Nibbana adalah contentment at last. Anak keempat mengilustrasikan free of desire (kebebasan untuk keinginan), tapi anak kelima mengilustrasikan free from desire (kebebasan dari keinginan).

Untuk penjelasan ketiga, Ajahn Brahm menceritakan di waktu masa Sang Buddha, bahkan penduduk desa yang sederhana mengerti arti nibbana, karena nibbana adalah istilah umum yang digunakan untuk habisnya sumbu di minyak lampu sehingga apinya padam (pada waktu itu masih menggunakan lampu minyak untuk penerangan). Di sini, nibbana digunakan untuk menjelaskan padamnya suatu proses alami, baik itu sumbu minyak lampu, atau tubuh dan pikiran yang kompleks. Dengan kata lain, proses yang disebut "body and mind" menjadi padam, berakhir pada kedamaian.


Ketiga penjelasan tersebut dapat dimengerti dan sama sekali tidak bertentangan, dimana ketika padamnya tubuh dan pikiran, berarti padamnya juga keinginan, dan kita akan mencapai kebahagiaan tertinggi. Dan sepanjang jalan kita "melepas", kita akan mengalami peningkatan kebahagiaan sampai ultimate.


So, jika Oom menerima Yesus, dan ingin mengikutinya bersatu dengan Tuhan dengan menjalankan 3 hal ini : tidak berbuat jahat, perbanyak kebaikan, menyucikan hati dan pikiran. Oom bisa bersatu dengan Tuhan. Hehehe.. cukup ngaco tapi mudah2an bisa dimengerti.
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #9 on: 19 January 2009, 08:42:56 PM »
Peace!!!
Oleh Natsude Mieco (nama samaran)

Hehehe... Sori buat rekan2 dengan semua email2 yang banyak ini.
Bukan maksud ikut2an jadi peng-tipitaka (istilah kita untuk penginjil hehe) atau ikut2an berantem dan berdebat. Memang maksudnya saya untuk kirim email segitu banyak sekalian adalah untuk mengganggu Anda semua...hehehehe.

Note : Artikel2 mengenai kehidupan Yesus tersebut dituliskan oleh umat Islam, bukan umat Buddha, Sdr/i bisa lihat dari cara penulisan istilah2nya. Jadi buat sdr/i kr****n disini, jangan marahnya sama umat Buddha yah...hehehehe

Untuk sdr/i yang tidak menyetujui email2 saya tersebut dan terganggu dengan tulisan2 itu, saya cuma mau ingetin bagaimana perasaan kita, kekesalan kita kalau keyakinan kita diganggu orang lain. Kalau ada orang lain yang memberikan informasi yang gak sesuai yang kita percayai, atau yang mau kita percayai, kadang kita kesel dan jengkel dibuatnya dengan kiriman2 email tersebut. Nah itu maksud saya.

Jadi untuk Sdr/i yang ingin memberikan informasi apapun yang kita pikir orang lain mau dengar, lebih baik tanya dulu, mau dengar atau lihat gak.... hehehehe

Misi kedua adalah, seperti yang pernah saya email sebelumnya, walaupun baru sekedar rumor atau gosip pun, adanya kemungkinan bahwa sumber dari ajaran Yesus adalah dari Sang Buddha, banyak sekali kemiripan dalam ajaran Beliau atau cara mengajar Beliau dengan ajaran guru agung kita. Mengenai cinta kasih dan kasihani musuhmu, mengenai tabur tuai, bahkan mukjizat yang Beliau lakukan seperti berjalan di atas air mengikuti Sang Buddha dan murid2 Sang Buddha 500 tahun sebelum masa Yesus. Kalau perbedaan2nya seh, saya PERCAYA itu kerjaannya Si Paulus, yang buat jadi beda sekarang. Jadi kalau memang kita anggap ajaran Yesus berasal dari guru yang sama dengan kita, yah berarti kita gak perlu lagi merasa terganggu dengan segala macam cara mereka meyakinkan kita, kesaksian2 mereka. Toh asalnya sama. Anggap aja kr****n adalah salah satu aliran Buddha juga, Aliran Isayana. Hehehehe

Lalu, setelah kita mau anggap bahwa mereka asalnya sama dengan kita, yah kalau mereka kasih kesaksian kita terima aja, anggap bahwa maksudnya mereka sama dengan kita, cuma karena alih bahasa yang salah sekian tahun, dan cara menyesuaikannya Yesus dalam mengajar orang Yahudi jaman dulu, kata2Nya berbeda dengan kata2 Sang Buddha. Lalu bagaimana kita terimanya, yah dengan cara mengkonversi ayat2 mereka mengikuti cara pandang kita, saya kasih triknya atau contohnya:
Kalau mereka bilang YESUS, kita terjemahin Bhante Yesus (khan selibat juga )
Kalau mereka bilang TUHAN/BAPA/ALLAH, kita terjemahin Dhamma
Kalau mereka bilang SURGA/KERAJAAN ALLAH, kita terjemahin Nibanna
Kalau mereka bilang TABUR TUAI, kita terjemahin Hukum Kamma
Kalau mereka bilang BERDOA/BERTOBAT, kita terjemahin meditasi dan mensucikan pikiran
Dan banyak istilah kr****n lain yang dapat dengan mudah kita konversi...


Jadinya khan kita anggep Sdr/i Buddhist kita sedang membabarkan dhamma, khan gak tersinggung dan bisa terima dan kita bisa damai.. Haleluyah.
 

Salam Metta,
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #10 on: 19 January 2009, 08:46:11 PM »
Karma, Kelahiran Kembali, dan Alam Semesta
Oleh Natsude Mieco (nama samaran)

Saya akan coba berbagi opini saya kembali mengenai beberapa hal dalam agama Buddha yang saya pelajari, yang membedakan dengan ajaran agama lain. Mudah2an dapat di pahami mengapa kami merasa bahwa teori ini yang paling bisa diterima oleh kami.

Saya akan mulai dengan Karma. Kata Karma ini sebenarnya bukan kata2 sakral, hanya sekedar terjemahan dari bahasa Sansekerta (atau Kamma kalau Pali) dari Tindakan/Perbuatan, atau Inggris-nya Action. Jadi Hukum Karma adalah hukum yang mengatur mengenai tindakan makhluk hidup. Hukum ini mengatur bahwa apapun tindakan yang dilakukan makhluk hidup, pasti menghasilkan akibat. Akibat tersebut bisa baik, buruk, ataupun netral.
Sebenarnya hampir seluruh manusia beragama mengakui hal ini (walau kadang hanya dalam hati :p), bahkan agama kr****n pun percaya mengenai hukum tabur-tuai, namun tetap kalah dengan kehendak Tuhan. Tapi saya gak mau bahas itu. Jadi saya lanjutkan.
Semua tindakan makhluk hidup pasti ada hasilnya.
Kita mulai dengan yang sangat simple. Kucing makan tikus jadinya kenyang, dan tikusnya mati. Ada perbuatan ada hasil. Anak kecil juga tahu. Simple.
Kita coba lebih dalam lagi, Manusia bekerja menghasilkan uang. Dua manusia sama-sama pandai, penampilan sama menariknya, bekerja di posisi yang sama, siapa yang bekerja lebih keras, lebih efisien, mampu berkomunikasi dengan atasan dan rekan2nya lebih baik, menghasilkan lebih banyak uang. Ada perbuatan, ada hasil.
Sekarang lebih dalam lagi, kita selalu jujur kepada semua orang, belum pernah ditemukan kita berbohong, ada hasil, orang percaya kepada kita, dan perasaan kita selalu tenang dan damai. Kemudian kita berbohong, ada hasil, perasaan kita tidak nyaman, apalagi dekat dengan orang yang kita bohongi. Ketika ketahuan, ada hasil lagi, orang jadi tidak percaya kepada kita. Juga jika kita mencuri, mengambil barang yang bukan milik kita, ada hasil, perasaan kita juga tidak tenang, timbul perasaan takut ketahuan, perasaan khawatir. Sampai disini semuanya harusnya masih setuju. Ada perbuatan ada hasil.

Sekarang yang agak dalam, yang agak sulit, yang lebih mengarah ke ajaran Sang Buddha. Ketika kita melakukan perbuatan2 tersebut di atas, yang pastinya didahului dengan kesadaran, perbuatan tersebut terekam dalam pikiran kita. Kita mungkin gak ingat, karena ingatan kita sangat payah (jika tidak setuju, tolong ceritakan sepuluh tahun yang lalu tepat jam ini, Anda lagi ngapain?), namun kesadaran sudah merekamnya. Dan jika perbuatan tersebut berhubungan dengan makhluk lain, kesadaran makhluk lain pun sudah merekamnya. Nah sesuai dengan teorinya Sang Buddha, kesadaran yang merupakan bagian dari pikiran kita, yang berada diluar konsep ruang (saya akan coba bagi opini di email terpisah mengenai pikiran), dapat berhubungan dengan kesadaran makhluk lainnya. Sehingga, sesuai dengan hukum ada perbuatan ada hasil, maka ketika ada faktor pendukungnya, kesadaran kita dan kesadaran makhluk lain tersebut menghasilkan suatu kejadian sebagai akibat dari perbuatan tersebut. Faktor pendukung ini sangat berpengaruh terhadap kapan hasil itu kita terima.
Mungkin agak bingung dengan teori ini, saya coba pakai contoh lagi. Ketika kita mencuri uang dari orang lain. Perbuatan itu terekam dalam pikiran kita dan pikiran orang yang kita curi. Besar uang itu (bukan nominal, tapi arti/manfaat) bagi orang lain tersebut terekam oleh pikiran. Dan pikiran kita dan orang lain tersebut menunggu faktor pendukung lain untuk menghasilkan akibat. Faktor pendukungnya seperti, kita punya uang/harta bentuk lainnya (untuk hilang/dicuri), lalu ada orang yang mencuri dari kita, atau ada kompor yang meledug di rumah kita, dan membakar uang kita, atau bahkan ada angin yang meniup terbang uang kita (mungkin khan?), dan beragam faktor lainnya. Ketika faktor tersebut ada, maka kesadaran kita akan menghasilkan akibat dari perbuatan kita yaitu harta milik kita hilang, senilai dengan arti bagi orang yang kita curi sebelumnya. Dan perbuatan lainnya. Sampai di sini mudah2an mengerti dan mungkin ada yang setuju.

Karena saya sudah menebalkan kata kapan di atas, maka opini saya berlanjut mengenai kehidupan makhluk hidup. Dikarenakan sebuah perbuatan tidak dapat berbuah (saya mulai menggunakan kata berbuah, menggantikan menghasilkan akibat) tanpa adanya faktor pendukung, maka teori Buddha berikutnya sangat sejalan dengan teori Karma di atas, bahwa kadang perbuatan kita tersebut berbuah setelah kehidupan kita saat ini (yang cukup singkat), berbuah pada kehidupan kita selanjutnya. Buddha mengajarkan bahwa kita tidak hanya hidup sekali, bahwa setelah kematian, kita akan terlahir kembali di kehidupan setelahnya.
Saya akan mencoba menjelaskan mengenai teori kelahiran kembali ini.

Menurut teorinya Sang Buddha, kehidupan kita ini bagai nyala api. Tubuh kita adalah lilin atau minyak dengan sumbu, dan kesadaran kita adalah api tersebut. Ketika ada lilin, dengan sumbunya, ada udara, dan ada panas, maka api bisa menyala dan terus menyala sampai benda2 pendukungnya habis atau hilang.
Api tersebut tidak pernah tercipta atau musnah, hanya muncul ketika faktor pendukungnya ada. Begitulah kehidupan kita.
Faktor2 pendukung tersebut adalah, yang pertama ketidaktahuan kita akan roda kehidupan ini, lalu keinginan kita untuk hidup, atau aspirasi kita, lalu buah perbuatan kita sebelumnya, sperma ayah dan sel telur ibu yang bertemu pada waktu yang tepat (untuk manusia & kebanyakan hewan), adanya rahim atau tempat janin kita tumbuh, dan faktor2 lainnya. Disini, faktor Karma memegang peranan penting dimana dan berapa lama, dan bagaimana kita terlahir kembali.
Walaupun kita punya keinginan atau aspirasi kuat untuk pergi ke alam bahagia, jika tidak ada tiket buat ke sana, tidak ada yang bisa antar kita. 
Sebenarnya teori Sang Buddha ini dipercayai oleh ajaran lain sampai tahap tertentu, menurut ajaran agama lain, ada kelahiran kembali setelah kematian namun tempatnya dan berapa lamanya yang agak beda.

Jadi ke mana saja kita setelah kehidupan ini?
Banyak yang sudah menjelaskan secara detail tentang 31 Bhumi (asal kata bumi untuk planet ini lho!) dalam teori Buddhism. Namun dikarenakan ego dan perasaan tidak mau salah, tidak mengakui bahwa mereka pun percaya akan alam2 ini. Kalau saya coba jelaskan dengan merangkum 31 alam tersebut menjadi 5 alam (bhumi) saja : Alam Manusia, Alam Binatang, Alam Neraka, Alam Hantu, Alam Surga.
Untuk alam Manusia, Neraka, dan Surga, walaupun tidak sama persis konsepnya tapi kebanyakan agama mempercayainya.
Jadi saya fokuskan ke dua alam lainnya saja.
Alam Binatang
Walaupun tidak semua manusia mengakui alam binatang, tapi yang jelas semua manusia mengakui binatang itu ada. Saya tidak mau sok mengajarkan ilmu2 mengenai binatang karena saya bukan ahlinya. Tapi dari pengalaman saya seumur hidup saya, saya melihat bahwa manusia dengan binatang tidaklah jauh berbeda, khususnya binatang kelas tinggi. Bahkan (maaf) banyak manusia bertingkah seperti binatang sekarang. Perbedaan paling mencolok dengan binatang, selain bentuk fisik, adalah otak manusia. Saya ada baca buku menarik yang menjelaskan dengan detail bahwa perbedaan antara otak kita dengan otak binatang primata, adalah ukurannya, khususnya pada bagian Cerebral cortex yang berperan dalam ingatan, perhatian, persepsi, kesadaran, bahasa, dll yang secara nyata membedakan manusia dengan hewan. Lalu bagaimana jika ada manusia bagian Cerebral Cortex pada otaknya rusak, apakah akan dianggap monyet?
Alam Hantu
Kalau yang ini, sudah terlalu banyak cerita yang saya perlu tulis, mengenai keberadaan hantu. Do you believe in ghost?

Jadi, menurut teorinya Sang Buddha, kehidupan makhluk hidup ini adalah terus berputar di antara 5 alam ini, tergantung dari faktor2 pendukungnya. Berawal ketika faktornya ada, berakhir ketika faktornya habis. Dan kehidupan makhluk hidup di tiap alam ini tidaklah ABADI alias ada batas waktunya, walaupun kadang bisa laaaaaamaaaaa sekali.

Dan karena saya sudah menyinggung masalah waktu kehidupan dan alam2 kehidupan, saya mau mencoba berbagi opini saya mengenai alam semesta.
Ketika sdr2 mau menanyakan mengenai alam semesta, saya tanya balik dulu, alam semesta yang mana? Bumi dan semua tata surya, atau 5 alam yang saya ceritakan di atas? Jika sdr2 menanyakan mengenai asal mula dunia ini, saya kembali tanya lagi, dunia yang mana? bumi ini? atau planet lain?
Jadi konsep alam semesta, alam kehidupan dalam ajaran Buddha sangat berbeda juga dengan kebanyakan agama di dunia ini. Ketika semua agama menolak kehidupan di luar bumi, hanya ajaran kami yang masih open minded terhadap kemungkinan ini. Ketika semua agama mempercayai bahwa bumi ini hanya terbentuk sekali, kami menerima kemungkinan bahwa bumi ini sudah berkali2 terbentuk dan hancur, dan terbentuk, dan hancur...seterusnya.
Karena ada konsep awal, maka seharusnya ada konsep akhir. Namun bagaimana jika tidak ada awal, apakah ada akhir?
Sang Buddha menyebut kehidupan ini sebagai Samsara (sansekerta, dibaca Sangsara) yang berarti Wheel of Life (Inggris) atau Roda Kehidupan (Indonesia). Roda, yang berbentuk lingkaran adalah fenomena unik yang menunjukan adanya sesuatu yang tidak ada awal dan akhir. Jika tidak ada yang tercipta, bagaimana suatu hal dikatakan musnah?

Opini2 atau teori2 di atas bukanlah teori yang mudah dipahami. Teori yang tidak dapat dipahami hanya dengan membicarakannya terus menerus, atau memikirkannya terus menerus. Buddha membagi pengetahuan ini bukan untuk dipercayai. Buddha hanya mengatakan, "Lihat, inilah jalan yang telah Kutemukan, coba kau periksa dengan teliti, pelajari dengan seksama, sebelum kau memutuskan untuk menerimanya."

Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #11 on: 20 January 2009, 10:27:19 PM »
Nice...

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #12 on: 21 January 2009, 12:44:19 AM »
Membawa manfaat ah.. Terutama dlm studi banding thdp kepercayaan laen. Apalagi gerakan2 penginjilan dan pembaiatan dr 2 agama tetangga semakin marak. Kalo ga ada dasar pengetahuan yg jelas antara agama laen dan agama sendiri ya ntar jd domba atau kambing dituntun ke kandangnya masing2 :D


Nice posting koq ;)


_/\_

appamadena sampadetha

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #13 on: 27 January 2009, 03:09:37 AM »
Apakah Buddhisme Ilmiah


SS wrote:
Apakah Buddhisme "ilmiah"? Beberapa orang dimillis lain mengatakan begitu. Betulkah hal ini? Bagaimana pendapat para Buddhist dimillis ini?
 
 Salam. SS

Muliadi J. wrote:
ilmiah atau tidak ilmiah tergantung cara pandang anda pada buddhisme
 buddhisme atau bukan itu pun bergantung pada anda ,mau menyebut demikian atau bukan
 yang terpenting apabila sesuatu itu bermanfaat bagi kita dan mahluk lain itu layak dan tepat dijalani

dhanuttono wrote:
bisa dikatakan demikian... bahkan ada pernyataan dari pakar ilmiah
terkenal abad 20 pernah mengatakan "If there is any religion that
could cope with modern scientific needs it would be Buddhism" (Albert
Einstein)

topik saya perluas dikit, apakah agama samawi "ilmiah" ? kita bisa
membahas 2 permasalahan ini.

salam,
dhanuttono

SS wrote to Muliadi J. :
Artinya Anda tidak tahu? Kalau tahu jawab dong, kalau tidak tahu dan Buddhapun tidak tahu, ya sudah.
Yang lain apa juga tidak tahu?
 
SS wrote to dhanuttono:
I. Pertama mengenai Einstein banyak (termasuk saya) orang sangsikan
bahwa Einstein pernah bilang begitu. Dalam buku-buku saya tidak ada.
Dalam interview dengan majalah LIFE, Einstein tidak ada sebut-sebut
soal Buddhisme. Einstein percaya akan Tuhannya Spinoza. Dan Spinoza
adalah seorang panteis. Sedangkan Buddha adalah ateis. Einstein tidak
setuju dengan ateisme, tetapi ia juga tidak setuju dengan "Personal
God that punishes evil and reward good."

 II. Alkitab harus diterima dengan iman. Tidak bisa hanya dengan
observasi dan pengamatan/percobaan saja. Hidup ini sangat kosong bila
Anda hanya mau menerima sesuatu berdasarkan observasi dan percobaan
sendiri saja.

xan_to wrote:
Buddha Ateis??? anda orang kedua yang saya tahu mengatakannya
demikian. Semasa hidup Sang Buddha menolak paham Tuhan personal sama
seperti Einstein. Anda gak perlu sangsi mengenai pernyataan itu,
kalimat itu dinyatakan Einstein pada suatu acara yang digelar oleh
umat Buddhis (Kalo gak salah ingat) so ya gak mungkin ada di majalah....

---------------------------------------------------------------------
Alkitab harus diterima dengan iman. Tidak bisa hanya dengan observasi
dan pengamatan/percobaan saja. Hidup ini sangat kosong bila Anda hanya
mau menerima sesuatu berdasarkan observasi dan percobaan sendiri saja.

----------------------------------------------------
Apakah umat Buddha terlebih dahulu melakukan Observasi baru kemudian
percaya terhadap Sang Buddha??? Jawabannya tidak. Mau bagaimana pun
harus ada dasar keyakinan terlebih dahulu. Jika tidak maka tidak ada
motivasi untuk membuat seseorang melakukan Obsevasi. Perbedaan antara
ajaran Buddha dengan ajaran kr****n adalah isi dari Alkitab harus anda
terima apapun itu. Di Buddhis Sutta hanya sebagai referensi saja. Mau
bagaimanapun sebuah kitab tidak mungkin lolos dari yang namanya
pergeseran...

Hidup anda akan jauh lebih kosong jika berdasarkan pada Alkitab saja.
Anda punya pikiran, punya kebijaksanaan kenapa tidak digunakan????


dhanuttono:
I. Pertama mengenai Einstein banyak (termasuk saya) orang sangsikan
bahwa Einstein pernah bilang begitu

--------------------------------------------------------------
1 yg saya tidak pernah menyukai sikap childish/munafik dari orang
nasrani, jika ada orang besar yg mengatakan "benar" atas agama orang
lain, langsung memutarbalikan fakta dengan mengatakan bahwa bahwa hal
itu tidak benar/ada.

tapi jika ada orang besar yg mengatakan "benar" atas agama nasrani,
hal tersebut langsung menjadi senjata untuk menjatuhkan dan
menjelekan agama lain.

apakah kemampuan membahas permasalahan dari orang nasrani cm bisa
begini ? jika memang sangsi, silakan cari lebih banyak informasi
mengenai tulisan Einstein mengenai Buddhism.

 II. Alkitab harus diterima dengan iman. Tidak bisa hanya dengan
observasi dan pengamatan/percobaan saja. Hidup ini sangat kosong bila
Anda hanya mau menerima sesuatu berdasarkan observasi dan percobaan
sendiri saja.

-----------------------------------------------
dhanuttono:
hidup ini penuh dengan kepalsuan, kebodohan dan omong kosong, jika
hanya diterima dengan iman.

tp hidup lebih berarti jika didasarkan pada observasi, percobaan dan
bukti yang ada, setidaknya "logis".

salam
dhanuttono


gauss82000 wrote:
I. Mengenai Ateis, saudara SS bisakah lebih detail ateis yang seperti
apa??? Dan juga Theis yang seperti apa??? Definisi Tuhan di dalam setiap agama
berbeda. Antara Islam dan kr****n juga berbeda. Dalam kr****n bisa berwujud
manusia dan dilahirkan sedangkan Islam tidak. Buddhisme mempunyai konsep
ketuhanan yang berbeda juga, yaitu impersonal. Jadi tidak bisa anda memakai
kriteria Tuhan personal secara umum atau Tuhan personal secara kr****n untuk
menilai ketuhanan dalam Agama Buddha atau juga memaksa bahwa umat Buddha konsep
ketuhanannya harus sama dengan anda yang mayoritas, jika tidak maka Atheis. Jika
umat Buddha nanti mayoritas, apakah tepat saya mengatakan agama lain ATHEIS
(termasuk anda), karena saya memakai definisi di dalam Agama Buddha????? SAYA
PIKIR INI TIDAK FAIR.

II. Jika alkitab harus diterima dengan iman bukan dengan rasio, maka buat apa
orang2 kr****n membuat sekolah Theologi (untuk mencetak sarjana Theologi)???
Kasihan juga ya, sekolah tinggi2 untuk menjadi "sarjana" dan "bayar uang mahal"
hanya untuk "menghayal dan mengamini" cerita dari khayalannya (jika tidak boleh
disebut dongeng) si Amin (atau si Ali) di alkitab. Apa bedanya dengan kita
membaca buku dongeng ya??? Apakah ini bukan kepercayaan yang rapuh dan
membuta????? Kosongan mana orang yang berpikir dengan rasio dengan iman
(khayalan/kepercayaan membuta)???
Kalau semua guru sains mengajarkan muridnya seperti mengajar alkitab dengan
mengatakan "imani saja", "ngak usah berpikir"", sudah dari sononya", saya pikir
banyak orang tua yang keberatan menyekolahkan anaknya dan juga ilmu pengetahuan
tidak akan berkembang.

Semoga anda dapat melihat, mendengar, merasakan kebenaran
Thx


SS wrote:
Einstein setuju dengan Tuhannya Spinoza, seorang panteis.  Lao Tze adalah seorang panteis. Beberapa ilmuwan zaman modern ini, selain Einstein adalah juga panteis. Saya sendiri pernah menjadi seorang panteis (lihat kesaksian saya diposting terpisah. Tetapi Baik Einstein, para ilmuwan panteis, Lao Tze dan saya, bukan Buddhis.
 
Dimillis lain atas pertanyaan saya: "Apakah benar Buddha sering mengatakan 'There is no such thing as God?' " kebanyakan Buddhist disuatu millis lain menjawab "Tidak." Tetapi satu orang jawab sbb:
 
-------quote------
 
>     > Menurutku Buddha memang mengatakan begitu.
>     >
>     > Tetapi bukan spesifik "God" yang dikatakan tidak ada. Tetapi Brahma
>     > yang dikatakan tidak ada. Pada jaman itu, Brahma identik dengan "God".

 
---unquote-------
Kalau Brahma indentik dengan "God" maka menurut anggota millis ini " Ya, Buddha is an atheist." Ia juga katakan, setelah Sidharta Gautama masuk Nirvana, ia menjadi Tuhan. Setujukah Anda dengan pernyataannya diatas?
Kalau Anda setuju, yah sudah. Pernyataan anggota Buddhis tsb sama dengan seorang akhli Buddhisme yang saya kenal. Kalau Anda tidak setuju, coba terangkan lebih lanjut. Apakah Buddha adalah seorang panteis? Bukankan ia sering mengatakan bahwa "There is no such thing as God"? Seorang panteis tidak akan mengatakan begitu.
Lao Tze menyebut Tuhan (God) sebagai Tao. Waktu saya panteis saya percaya akan adanya suatu intelegensi dialam semesta ini yang betul-betul mengerti matematika dan fisika tingkat tinggi. Saya sebut intelegensi ini "Cosmological God".
-------------------------------------------------------------
David Kristanto:
Kalau semua guru sains mengajarkan muridnya seperti mengajar alkitab dengan mengatakan "imani saja", "ngak usah berpikir"", sudah dari sononya", saya pikir banyak orang tua yang keberatan menyekolahkan anaknya dan juga ilmu pengetahuan tidak akan berkembang.

----------------------------------------------------
SS:
Studi formal saya adalah dibidang ilmu pengetahuan alam terpakai. Studi filsafat dan agama adalah self study.
 Tetapi tolong jawab pertanyaan saya, menurut Anda Buddhisme ilmiah atau tidak. Jangan menyimpang kesoal-soal lain.

xan_to  wrote
Kalo Lao Tze Buddhis itu mah aneh hehehehe....wong Lao Tze tinggal di
China .... waktu ajaran Buddha menyebar di China Lao Tze udah
meninggal tahu....

Mengenai kata God terus terang bro setiap zaman punya pengertian yang
berbeda.... Kata God yang Sang Buddha maksud adalah Personal God yang
menentukan segala sesuatunya.....Buddha menjadi Tuhan???? Bisa saja
kalo anda menganggapnya begitu......Setuju terhadap apa???? Buddha
menjadi Tuhan???? Kata Tuhan harus jelas dulu baru bisa
ditentukan....anda harus berikan definisi Tuhan itu seperti
apa....itupun kalo anda tahu hehehehe.....

Lao Tze menyebut Tuhan sebagai Tao, tapi bukan Personal God yang
disebut Tao....

Jika anda meyakini God sebagai suatu Personal dan itu harus, maka
secara otomatis Sang Buddha Ateis.

Saya tidak pernah berpikir kalo Tuhan itu suatu personal....so saya
tidak menganggap seperti anda Inte.......bla bla...
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: potongan PERBINCANGAN di dunia maya
« Reply #14 on: 27 January 2009, 03:13:21 AM »
Dhanuttono wrote:
pertama untuk mengetahui lebih jauh mengenai buddhism, silakan buka
tripitaka cari artikel yg membahas hal ketuhanan yg lebih detail.
jika anda mengaku dulu nya adalah panteis berarti ini menyatakan anda
seorang yg suka mencari tahu mengenai kebenaran dari suatu agama.

tuhan hanya kekonyolan yg muncul dari agama kuno (salah satunya
adalah sumber dari agama nasrani yaitu samawi), karena keterbatasan
manusia dan ketakjuban serta ketakutan akan penderitaan (seperti
kesakitan dan kematian) dan kejadian aneh (seperti bencana) manusia
mencari-cari mahluk adi kodrati yg dianggap bapa manusia/pencipta.

setelah itu muncul cerita2 konyol yg tidak dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya, cilaka nya hal itu diterima secara membabi
buta oleh sebagian golongan nasrani sebagai kepercayaan yg didasari
iman (kilahnya)

salah seorang calon pastor (teman diskusi saya) mengatakan bahwa dia
sediri tidak yakin akan kebenaran/keabsahan dari kitab kejadian, bagi
dia kitab kejadian tersebut merupakan legenda/mithos yg berkembang
pesat karena pengaruh peperangan dan budaya bangsa barat.

salam,
dhanuttono

---------------------------------------------------------------------
> Dhanuttono:
> kehidupan awal hanya spekulasi manusia, kehidupan merupakan bagian
> dari suatu proses panjang yg tidak pernah akan diketahui oleh
> manusia dengan dalih apa pun.

>
> Sethiadi:
> Artinya Anda tidak tahu? Apakah yang dikatakan Buddha? Apakah
beliau juga jawab sama, tidak tahu?


Dhanuttono:
konyol juga pola pikir orang nasrani satu ini.

gini deh emang yesus tau ? yesus ngomong apa seh ke kamu ? tapi saya
minta bukti dan saksi nyata n hidup, bisa ? kalo kaga, berarti yesus
lu juga kagak tahu atau sok tahu ?

salam
Dhanuttono
---------------------------------------------------------------
Apakah Buddhisme "ilmiah"?
sudah saya jawab bung, ilmiah... tp jawaban anda yg bagi saya hanya
jawaban konyol tp anda mengaku sebagai orang yg berpendidikan
pengetahuan terapan, aneh...

"Dhanuttono:
kehidupan awal hanya spekulasi manusia, kehidupan merupakan bagian
dari suatu proses panjang yg tidak pernah akan diketahui oleh
manusia dengan dalih apa pun.


SS:
Artinya Anda tidak tahu? Apakah yang dikatakan Buddha? Apakah beliau
juga jawab sama, tidak tahu?"


Dhanuttono:
yg paling gampang kita berbicara ilmiah, bahwa waktu tidak bs diputar
kembali, saksi dan bukti tidak ada serta perlu observasi yg sangat
lama. jd apa yg mau anda jadikan tolak ukur untuk membuktikan ke-
ilmiah-an ?

jd sah dan wajar jika saya mengatakan bahwa kehidupan awal hanya
spekulasi manusia termasuk musa yg anda bangakan itu, betul ? seperti
slogan acara di trans7 "asal usul, boleh usul asal jangan asal !" lah
saya usul tp tidak asal, tidak seperti anda, usul tapi asal.

ketika saya tanya apakah alkitab dan kr****n itu ilmiah mengenai
kitab kejadian, anda hanya menjawab alkitab dan kr****n tidak bisa
diobservasi tp di imani, berarti kekonyolan iman ada disitu dan tidak
ilmiah, selesai kan ?

bro david menjawab dari pengembangan topic saya ke anda dan kemudian
anda jawab, bahwa alkitab itu cuma perlu di imani saja. wajar dunk
klo bro David bertanya demikian dan hal itu tidak menyimpang. saya
semakin ragu akan pengetahuan terapan yg anda kuasai, mungkin cuma
tong kosong yg nyaring bunyi nya atau anda seorang teoritis, cuma tau
teori ?

salam
dhanuttono

------------------------------------------------------
Dhanuttono:
Sebagian besar orang, bahkan hampir seluruh manusia telah disusupi
sistem ketuhanan dari agama samawi, bahwa tuhan adalah seorang
personal/pribadi yg memiliki kekuasaan tertinggi sebagai pencipta
alam semesta.

sifat-sifat yg ada dimanusia seperti benci, marah, cemburu, iri hati,
cemberut, senang, kecewa dan lainnya ada pula pada pribadi tuhan,
karena manusia diciptakan sesuai dengan rupa dan gambar serta sifat-
sifatnya. sehingga terlihat sekali tuhan pun bisa marah, senang,
tertawa, cemburu, iri hati, cemberut, kecewa dan lainnya.

sosok ini muncul sebagai ketidak berdayaan dan keputus asaan manusia
dalam mencari bantuan untuk menghadapi permasalahan yg di hadapinya,
sehingga muncul berbagai macam bentuk tuhan sebagai manisfestasi dari
imajinasi pribadi terhadap sosok tersebut, yg dikatakan penuh kasih,
cinta kasih, kasih sayang, pemaaf, mencintai manusia...

namun tidak pernah terpikirkan oleh manusia sifat-sifat buruk tuhan,
yg marah, iri hati, benci, kecewa dan sifat buruk lainnya. bukan kah
hal ini bertentangan dengan sifat baik nya seperti kasih, cinta
kasih, kasih sayang, pemaaf, mencintai manusia ?

tuhan sebagai sosok personal/pribadi meminta manusia patuh/tunduk/
hormat/menyembah/berdoa pada nya, walau seharusnya tuhan memiliki
kemampuan untuk mengetahui apakah manusia ini baik atau tidak/patuh
atau tidak/berdoa pada nya

tuhan sebagai sosok personal/pribadi juga meminta imbalan untuk
setiap bantuannya, kasihnya berlaku jika seseorang mengalami suatu
penderitaan/permasalahan. tapi kasih/bantuannya tidak akan pernah
datang ketika penderitaan/permasalahan belum menerpa manusia

tuhan seakan baru ingat dan mau membagi kasihnya/bantuannya jika
manusia datang dan meminta tolong padanya, walau terhadap umatnya
sendiri yg notabene menerima dan percaya serta menyembah dirinya,
apalagi terhadap manusia yg bukan umatnya.

muncul pertanyaan !

kenapa terjadi 2 kubu, 1 kelompok manusia yg menjadi umatnya dan
kelompok yg lain adalah manusia yg tidak menjadi umatnya ? dimana
letak permasalahannya ? umat agama samawi akan mengatakan, salah
sendiri mengapa tidak mau menerima tuhan nya. ini jawabannya yg
sangat picik !

kenapa umat agama samawi tidak mau menyalakan tuhan ? jika tuhan
menyatakan dirinya dari awal penciptaan dan tetap exists sehingga
tidak muncul tuhan-tuhan lainnya, seharusnya hal ini tidak terjadi,
bahkan perang antar agama PUN tidak terjadi, kemana aja selama ini
tuhan sebagai sosok personal/pribadi ? tidur panjang ?

bagaimana dengan konsep tuhan bukan sebagai sosok personal/pribadi ?
apakah mungkin ? mungkin saja, apa arti dari kata tuhan ? itu yg
harus dipahami, bukan ngotot terhadap bentuk/sosok si tuhan, tapi
prilaku mirip preman !

tuhan sebagai tujuan hidup manusia dan tidak ikut campur dalam
tindakan dan hidup manusia adalah tuhan yg sejati. kenapa ? karena
tuhan bukan sebagai biang kerok permasalahan/penderitaan manusia,
juga tuhan bukan sebagai sumber kebahagiaan manusia. tuhan juga
sebagai sesuatu yg tidak menjelma, kekal dan tidak dilahirkan, karena
kedudukan nya yg absolut

salam,
dhanuttono
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

 

anything