//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Berdana utk penyebaran ajaran non-Buddhis?  (Read 16816 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline pengelana_abadi

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 653
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • walking on the path of Dhamma
Berdana utk penyebaran ajaran non-Buddhis?
« on: 17 December 2013, 01:53:25 PM »
Namo Buddhaya
Panti asuhan Taman Getsemane Kasih memang dipimpin oleh Pendeta agama kr****n. Namun di team kita SHAJESHA tidak mau membeda – bedakan dalam mengulurkan tangan kepada yang membutuhkan.
Jika kita bisa mengetahui dan mempunyai kesempatan untuk memberikan bantuan bukankah itu adalah hal yang baik? Dan kenapa harus melewatkan kesempatan dengan meminta bantuan kepada pihak lain?
Dengan mengulurkan tangan tanpa membedakan adalah salah satu cara dalam mempraktekkan Metta Karuna Mudita dan Dana.
Metta Karuna Mudita merupakan 3 dari 4 sifat Ketuhanan ( Catur Paramita ), yang menjadi akar dari perbuatan baik ( Kusala Kamma ). Metta ialah cinta kasih universal ; Karuna ialah belas kasihan universal dan Mudita ialah simpati universal .
Dana sendiri pun merupakan urutan pertama di dalam 10 dasar perbuatan baik ( Kusalakamma –patha ).
Di salah satu syair Maha Mangala Sutta berbunyi bahwa berdana dan hidup sesuai dengan Dhamma adalah Berkah Utama.
Di dalam Karaniya Metta Sutta pun “menyarankan” agar kita memancarkan kasih sayang tanpa batas tanpa membedakan dan berharap semoga semua makhluk berbahagia.

semoga sukses ya kumpulin dananya.
Maaf saya tidak bisa berparsitipasi karena saya beranggapan bahwa bila saya ikut berdana berarti saya ikut membantu sang pendeta menyebarkan ajaran nya. Di dalam Buddhist, ajaran kr****n termasuk salah satu dalam ajaran yang tidak sesuai dengan dengan ajaran Buddha.
Ada karma buruknya lho kalau kita sudah tau itu ajaran tidak benar, tapi kita bantu dana untuk menyebarkannya
« Last Edit: 18 December 2013, 09:07:12 PM by Shinichi »
^o^**May All living beings be always happy and kind**^o^

Offline ardb

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 259
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #1 on: 17 December 2013, 03:35:14 PM »
di sutta mana pernah dikatakan klo agama kr15ten merupakan ajaran yang tidak sesuai dgn ajaran sang buddha. boleh beri tau saya? yrims
ada = tidak ada

frenky awi dorje tsering

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #2 on: 18 December 2013, 05:40:04 AM »
semoga sukses ya kumpulin dananya.
Maaf saya tidak bisa berparsitipasi karena saya beranggapan bahwa bila saya ikut berdana berarti saya ikut membantu sang pendeta menyebarkan ajaran nya. Di dalam Buddhist, ajaran kr****n termasuk salah satu dalam ajaran yang tidak sesuai dengan dengan ajaran Buddha.
Ada karma buruknya lho kalau kita sudah tau itu ajaran tidak benar, tapi kita bantu dana untuk menyebarkannya

dari awal maksud TS pengumpulan dana utk kemanusiaan (panti asuhan) bukan utk penyebaran ajaran.  ???
jika niat berdana, danalah dengan tekad utk kemanusiaan.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #3 on: 18 December 2013, 05:45:41 AM »
di sutta mana pernah dikatakan klo agama kr15ten merupakan ajaran yang tidak sesuai dgn ajaran sang buddha.

karena penulis kitab masing2 berbeda, tentunya maksud dan isi kedua kitab sudah pasti tidak sesuai.

Quote
boleh beri tau saya? yrims

maaf !, tidak bisa beri tahu kepada anda.
dan anda bisa baca sendiri ke 2 kitab (Injil & Tipitaka), kemudian bandingkan aja sendiri  ;D
« Last Edit: 18 December 2013, 05:50:33 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #4 on: 18 December 2013, 07:39:44 AM »
semoga sukses ya kumpulin dananya.
Maaf saya tidak bisa berparsitipasi karena saya beranggapan bahwa bila saya ikut berdana berarti saya ikut membantu sang pendeta menyebarkan ajaran nya. Di dalam Buddhist, ajaran kr****n termasuk salah satu dalam ajaran yang tidak sesuai dengan dengan ajaran Buddha.
Ada karma buruknya lho kalau kita sudah tau itu ajaran tidak benar, tapi kita bantu dana untuk menyebarkannya

Boleh tahu, bagaimana caranya bisa dana yang kita sumbangkan ke panti tsb bisa ikut membantu sang pendeta Karesten menyebarkan ajaran nya?

Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #5 on: 18 December 2013, 07:40:10 AM »
semoga sukses ya kumpulin dananya.
Maaf saya tidak bisa berparsitipasi karena saya beranggapan bahwa bila saya ikut berdana berarti saya ikut membantu sang pendeta menyebarkan ajaran nya. Di dalam Buddhist, ajaran kr****n termasuk salah satu dalam ajaran yang tidak sesuai dengan dengan ajaran Buddha.
Ada karma buruknya lho kalau kita sudah tau itu ajaran tidak benar, tapi kita bantu dana untuk menyebarkannya

Ref pls?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline yumoto99

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #6 on: 18 December 2013, 08:15:21 AM »
Piagam PIYADASSI yang dipahat pada batu cadas yang ditanda tangani oleh Raja Asoka, berisikan anjuran kepada rakyatnya agar hidup sesuai Dhamma yang diajarkan oleh Sang Buddha, yaitu saling mengasihi, saling hormat menghormati dan penuh toleransi terhadap semua paham serta aliran agama yang ada.
Piagam tersebut berbunyi :

"Dalam memberikan penghormatan  kepada agamanya sendiri, janganlah sekali - kali mencemoohkan atau menghina agama - agama lainnya. Dengan berbuat demikian, selain membuat agamanya sendiri berkembang ; dan di samping itu telah pula memberikan bantuan kepada agama - agama lainnya. Jika berbuat kebalikannya, maka berarti menggali lubang kubur untuk agama nya sendiri, di samping itu pula mencelakakan agama lainnya.
Barang siapa menghormati agamanya sendiri, tetapi menghina kepada agama lainnya dengan berpikir bahwa berbuat demikian adalah telah melakukan sesuatu yang baik sebagai pemeluk agama yang taat. Ini malah akan berakibat sebaliknya, yaitu akan memukul kepada agamanya sendiri.
"

Bila Metta Karuna Mudita yang hanya berdasarkan persamaan agama, akan menyebabkan orang menjadi fanatik kepada agama dan membenci kepada orang - orang yang tidak sealiran. Harus diketahui bahwa pertentangan dalam diri seseorang itu timbul karena hawa nafsu, keserakahan dan angkara murka kaum fanatik yang gila hormat dan gila pengaruh.
Sang Buddha pun pernah mengatakan bahwa, tidak ada kesucian yang dihasilkan dari pertentangan, peperangan, pembunuhan - yang pada hakekatnya merupakan Tanha ( nafsu keinginan rendah ), Asava ( kekotoran batin ), Avijja ( ketidak tahuan ), Lobha ( keserakahan ), Dosa ( kebencian ) dan Moha ( kebodohan ).

"Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal - hal yang  telah atau belum dikerjakan oleh orang lain. Tetapi perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh diri sendiri." ( Dhammapada Attakatha syair 50 )

"Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain ; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.
Biarpun seseorang sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik disini ataupun disana; maka ia akan memperoleh manfaat kehidupan suci.
" ( Dhammapada Attakatha syair 19 dan 20 )

"Segala sesuatu yang dapat memberikan rasa nikmat kepad makhluk, seperti makann, minuman, kesemua itu patut diberikan kepada makhluk yang membutuhkannya. Serahkanlah itu bilamana ad yang memintanya kepadmu dan jangan sekali - kali mengharapkan balasan. Hanya karena kasih sayangmu yang besar kepada semua makhluk, itulah yang akan menjadi keikhlasan untuk menyerahkan segala - galanya kepada yang membutuhkan. Serahkanlah dengan tutut kata yang lemah lembut dan menyenangkan, sikap jujur, dengan hati tulus ikhlas. Itulah Dana Paramita namanya." ( kitab Sanghyang Kamahayanikan )

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #7 on: 18 December 2013, 08:28:44 AM »
Kalau di MN 56, Buddha malah suruh Upali tetap berdana dan menyokong Nigantha Nataputta dan para petapanya, walaupun secara doktrin, Buddha menyatakan pandangannya itu keliru. Sekarang ini membantu pembangunan panti asuhan adalah karma buruk hanya karena panti dikepalai orang beragama lain?


Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #8 on: 18 December 2013, 09:10:06 AM »
btw saran saya pribadi, jika ingin diskusi seputar dana kepada umat agama lain, bagusnya buka thread baru saja, kebetulan juga topiknya cukup menarik ya.

Jadi biarkan thread ini berjalan sesuai dengan boardnya "Kesempatan Berbuat Baik". Lagipula moderator board ini juga sangar dan bisa diandalkan kekejamannya kalau misal ada OOT

 [at]  TS : Good luck buat galang dananya ya :)
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #9 on: 18 December 2013, 01:12:26 PM »
di sutta mana pernah dikatakan klo agama kr15ten merupakan ajaran yang tidak sesuai dgn ajaran sang buddha. boleh beri tau saya? yrims

ada gak di 62 pandangan di brahmajala sutta, Digha Nikaya ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #10 on: 18 December 2013, 01:13:15 PM »
Boleh tahu, bagaimana caranya bisa dana yang kita sumbangkan ke panti tsb bisa ikut membantu sang pendeta Karesten menyebarkan ajaran nya?
Thanks

Pendeta karesten tentu-nya memberikan khotbah ajaran karesten...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline ardb

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 259
  • Reputasi: 11
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #11 on: 18 December 2013, 02:52:43 PM »
karena penulis kitab masing2 berbeda, tentunya maksud dan isi kedua kitab sudah pasti tidak sesuai.

maaf !, tidak bisa beri tahu kepada anda.
dan anda bisa baca sendiri ke 2 kitab (Injil & Tipitaka), kemudian bandingkan aja sendiri  ;D

wah, membaca Injil & Tipitaka. banyak loh isinya. blom lagi harus memahami betul2 isi nya. proyek lama nih. heheh

makasih ya atas penjelasannya.

Piagam PIYADASSI yang dipahat pada batu cadas yang ditanda tangani oleh Raja Asoka, berisikan anjuran kepada rakyatnya agar hidup sesuai Dhamma yang diajarkan oleh Sang Buddha, yaitu saling mengasihi, saling hormat menghormati dan penuh toleransi terhadap semua paham serta aliran agama yang ada.
Piagam tersebut berbunyi :

"Dalam memberikan penghormatan  kepada agamanya sendiri, janganlah sekali - kali mencemoohkan atau menghina agama - agama lainnya. Dengan berbuat demikian, selain membuat agamanya sendiri berkembang ; dan di samping itu telah pula memberikan bantuan kepada agama - agama lainnya. Jika berbuat kebalikannya, maka berarti menggali lubang kubur untuk agama nya sendiri, di samping itu pula mencelakakan agama lainnya.
Barang siapa menghormati agamanya sendiri, tetapi menghina kepada agama lainnya dengan berpikir bahwa berbuat demikian adalah telah melakukan sesuatu yang baik sebagai pemeluk agama yang taat. Ini malah akan berakibat sebaliknya, yaitu akan memukul kepada agamanya sendiri.
"

Bila Metta Karuna Mudita yang hanya berdasarkan persamaan agama, akan menyebabkan orang menjadi fanatik kepada agama dan membenci kepada orang - orang yang tidak sealiran. Harus diketahui bahwa pertentangan dalam diri seseorang itu timbul karena hawa nafsu, keserakahan dan angkara murka kaum fanatik yang gila hormat dan gila pengaruh.
Sang Buddha pun pernah mengatakan bahwa, tidak ada kesucian yang dihasilkan dari pertentangan, peperangan, pembunuhan - yang pada hakekatnya merupakan Tanha ( nafsu keinginan rendah ), Asava ( kekotoran batin ), Avijja ( ketidak tahuan ), Lobha ( keserakahan ), Dosa ( kebencian ) dan Moha ( kebodohan ).

"Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal - hal yang  telah atau belum dikerjakan oleh orang lain. Tetapi perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh diri sendiri." ( Dhammapada Attakatha syair 50 )

"Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain ; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.
Biarpun seseorang sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik disini ataupun disana; maka ia akan memperoleh manfaat kehidupan suci.
" ( Dhammapada Attakatha syair 19 dan 20 )

"Segala sesuatu yang dapat memberikan rasa nikmat kepad makhluk, seperti makann, minuman, kesemua itu patut diberikan kepada makhluk yang membutuhkannya. Serahkanlah itu bilamana ad yang memintanya kepadmu dan jangan sekali - kali mengharapkan balasan. Hanya karena kasih sayangmu yang besar kepada semua makhluk, itulah yang akan menjadi keikhlasan untuk menyerahkan segala - galanya kepada yang membutuhkan. Serahkanlah dengan tutut kata yang lemah lembut dan menyenangkan, sikap jujur, dengan hati tulus ikhlas. Itulah Dana Paramita namanya." ( kitab Sanghyang Kamahayanikan )

nice
ada = tidak ada

frenky awi dorje tsering

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #12 on: 18 December 2013, 03:41:36 PM »
17. “Perumah-tangga, keluargamu telah lama menyokong para Nigaṇṭha dan engkau harus mempertimbangkan bahwa dana harus diberikan kepada mereka ketika mereka datang.”

“Yang Mulia, aku bahkan menjadi lebih puas dan lebih senang dengan pemberitahuan Sang Bhagavā itu. Yang Mulia, aku telah mendengar bahwa Petapa Gotama mengatakan sebagai berikut: ‘Persembahan harus diberikan hanya kepadaKu; persembahan tidak boleh diberikan kepada orang lain. Persembahan harus diberikan hanya kepada para siswaKu; persembahan tidak boleh diberikan kepada para siswa orang lain. Hanya persembahan yang diberikan kepadaKu yang menghasilkan buah, bukan apa yang diberikan kepada orang lain. Hanya persembahan yang diberikan kepada para siswaKu yang menghasilkan buah, bukan apa yang diberikan kepada para siswa orang lain.’ Tetapi, sebaliknya, Sang Bhagavā menganjurkan untuk memberikan persembahan kepada para Nigaṇṭha. Bagaimanapun juga kami akan mengetahui waktunya untuk itu, Yang Mulia. Jadi untuk ke tiga kalinya, Yang Mulia, Aku berlindung pada Sang Bhagavā dan pada Dhamma dan pada Sangha para bhikkhu. Sudilah Bhagavā mengingatku sebagai seorang umat awam yang telah menerima perlindungan seumur hidup.”

http://dhammacitta.org/dcpedia/MN_56:_Up%C4%81li_Sutta
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #13 on: 18 December 2013, 06:57:25 PM »
semoga sukses ya kumpulin dananya.
Maaf saya tidak bisa berparsitipasi karena saya beranggapan bahwa bila saya ikut berdana berarti saya ikut membantu sang pendeta menyebarkan ajaran nya. Di dalam Buddhist, ajaran kr****n termasuk salah satu dalam ajaran yang tidak sesuai dengan dengan ajaran Buddha.
Ada karma buruknya lho kalau kita sudah tau itu ajaran tidak benar, tapi kita bantu dana untuk menyebarkannya
kalo kita bantu orang yang mau menghilangkan semua ajaran yang tidak benar di dunia ini... dapat kamma baikkah?

Offline pengelana_abadi

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 653
  • Reputasi: 14
  • Gender: Male
  • walking on the path of Dhamma
Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« Reply #14 on: 18 December 2013, 07:12:39 PM »
Maaf kepada moderator, tapi judulnya sepertinya salah.

Berdana kepada Non-Buddhist ya sah2 aja,
yg menjadi pertanyaan bolehkah berdana untuk penyebaran ajaran non-Buddhist yang termasuk dalam 62 pandangan salah dalam Buddhisme?

Di sini sudah menjadi pengetahuan umum bahwa panti asuhan ataupun sekolah yang dipimpin oleh pendeta kr****n kebanyakan menjadi sarana penyebaran ajaran kr****n /  merupakan sarana kr****nisasi
^o^**May All living beings be always happy and kind**^o^