Pada suatu saat, ada seorang raja di Savatthi. Dia memanggil pengawalnya dan berkata, "Ke sini pengawalku yang baik, pergi dan kumpulkanlah mereka yang buta sejak lahir di Savatthi ini, pada satu tempat." "Baik, tuanku," sahut pengawalnya, lalu dia melaksanakan titah rajanya. Setelah selesai dikumpulkan, raja berseru lagi kepadanya. "Sekarang, pengawalku yang baik, tunjukkan orang-orang buta ini seekor gajah."
"Baik, tuanku", kata pengawalnya, lalu melaksanakan lagi titah rajanya.
Dia mendekatkan salah satu dari orang-orang buta itu di kepala gajah, seorang di telinganya, seorang di gadingnya, seorang di belalainya, seorang di kakinya, seorang di punggungnya, dan seorang lagi di ekornya. Lalu pengawalnya berseru, "Wahai, orang-orang buta, inilah yang disebut gajah." Setelah itu, sang pengawal menghadap raja kembali dan berkata, "Tuanku, gajah telah ditunjukkan kepada semua orang buta sesuai titah baginda."
"Sang raja kemudian menghampiri orang-orang buta tersebut dan berkata, "Wahai, orang-orang buta, sudahkah engkau tahu bagaimana gajah itu?" "Ya, tuanku, kita telah mengetahuinya," kata mereka. "Bila demikian, bagaimana yang disebut gajah. "Orang buta yang memegang kepala gajah berkata, "Gajah menyerupai tempayan." Yang memegang telinga berkata, "Gajah menyerupai kipas." Demikian seterusnya, mereka mengatakan gading seperti ujung bajak, belalai seperti pegangan bajak, badan gajah seperti lumbung padi, kaki seperti tiang, bokong seperti lesung dan ekor seperti alunya. Mereka mulai bertengkar, berteriak, "Ya, begitu!" Mereka kemudian berkelahi, dan raja malah menikmati apa yang dilihatnya.
ini jg ga tau sumbernya..