//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?  (Read 11532 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
perumpamaan 5 orang buta dan gajah

perumpamaan rakit

perumpamaan orang yang terkena panah beracun

ada yang mau menambahkan?
« Last Edit: 30 May 2011, 08:11:07 PM by ryu »
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Huiono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 492
  • Reputasi: 32
  • Gender: Male
  • Hmm...
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #1 on: 30 May 2011, 08:55:12 PM »
Jadilah Pulau Bagi Dirimu Sendiri...
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #2 on: 30 May 2011, 09:07:13 PM »
Dhamma diumpamakan sebagai ular air. (MN 22 Alagaddupama Sutta)
Kaum muda sebagai ular dan api (SN 3.1 Dahara Sutta)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #3 on: 30 May 2011, 09:45:47 PM »
be yourself.. wkwkw

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #4 on: 30 May 2011, 09:54:49 PM »
Berjuanglah dengan kesadaran penuh ;D

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #5 on: 30 May 2011, 09:58:16 PM »
sekedar saran om ryu.. kalo boleh disertakan isi ceritanya juga..
jadi bisa ikut merasakan kebagusan perumpamaannya dan bisa ingat juga..  ;D
di spoiler aja, biar g keliatan ribet.. :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #6 on: 30 May 2011, 10:13:12 PM »
be yourself.. wkwkw
Berjuanglah dengan kesadaran penuh ;D
kisah2 perumpamaan dong, bukan kata2 biasa.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #7 on: 30 May 2011, 10:25:53 PM »
biar saya cari lagi ya ko ryu ;D
yang sabar ;D

edit:
minta bantuan dukun google dapat ini :hammer:

Anguttara Nikaya Sutta 7.67 memberikan cerita perumpamaan dari pegangan kapak tukang kayu.

Jadi ko ryu ;D
perumpamaannya adalah pegangan kapak tukang kayu ;D
« Last Edit: 30 May 2011, 10:36:41 PM by Sunyata »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #8 on: 30 May 2011, 10:37:48 PM »
sekedar saran om ryu.. kalo boleh disertakan isi ceritanya juga..
jadi bisa ikut merasakan kebagusan perumpamaannya dan bisa ingat juga..  ;D
di spoiler aja, biar g keliatan ribet.. :)
ALAGADDUPAMA SUTTA
(PERUMPAMAAN RAKIT)

13. “Para bhikkhu, Aku akan menunjukkan kepada kalian bagaimana Dhamma itu serupa dengan rakit, karena berguna untuk menyeberang, bukan untuk dilekati.  Dengarkan dan perhatikanlah apa yang akan Aku katakan.” – “Baik, Yang Mulia,” para bhikkhu itu menjawab. Sang Bhagavā berkata sebagai berikut:

“Para bhikkhu, misalkan seseorang dalam suatu perjalanannya menjumpai hamparan air yang luas, yang mana di pantai sebelah sini berbahaya dan menakutkan dan di pantai seberang aman dan bebas dari ketakutan, tetapi tidak ada perahu penyeberangan atau jembatan menuju pantai seberang. [135] Kemudian ia berpikir: ‘Hamparan air ini sungguh luas, yang mana di pantai sebelah sini berbahaya dan menakutkan dan di pantai seberang aman dan bebas dari ketakutan, tetapi tidak ada perahu penyeberangan atau jembatan menuju pantai seberang. Bagaimana jika aku mengumpulkan rerumputan, ranting, dahan, dan dedaunan, dan mengikatnya menjadi satu sehingga menjadi rakit, dan dengan didukung oleh rakit itu dan berupaya dengan tangan dan kaki, aku dapat dengan selamat menyeberang ke pantai seberang.’ Dan kemudian orang itu mengumpulkan rerumputan, ranting, dahan, dan dedaunan, dan mengikatnya menjadi satu sehingga menjadi rakit, dan dengan didukung oleh rakit itu dan berupaya dengan tangan dan kaki, ia dengan selamat menyeberang ke pantai seberang. Kemudian, ketika ia telah menyeberang dan telah sampai di pantai seberang, ia mungkin berpikir sebagai berikut: ‘Rakit ini telah sangat berguna bagiku, karena dengan didukung oleh rakit ini dan berupaya dengan tangan dan kakiku, aku dapat dengan selamat menyeberang ke pantai seberang. Bagaimana jika aku mengangkatnya di atas kepalaku atau memikulnya di bahuku, dan kemudian aku pergi kemanapun yang kuinginkan.’ Sekarang, para bhikkhu, bagaimana menurut kalian? Dengan melakukan hal itu, apakah orang itu melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan rakit itu?”

“Tidak, Yang Mulia.”

“Dengan melakukan apakah maka orang itu melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan rakit itu? Di sini, para bhikkhu, ketika orang itu telah menyeberang dan telah sampai di pantai seberang, ia mungkin berpikir sebagai berikut: ‘Rakit ini telah sangat berguna bagiku, karena dengan didukung oleh rakit ini dan berupaya dengan tangan dan kakiku, aku dapat dengan selamat menyeberang ke pantai seberang. Bagaimana jika aku menariknya ke daratan atau menghanyutkannya di air, dan kemudian aku pergi kemanapun yang kuinginkan.’ Sekarang, para bhikkhu, adalah dengan melakukan hal itu maka orang itu melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan rakit itu. Demikianlah Aku telah menunjukkan kepada kalian bagaimana Dhamma itu serupa dengan rakit, karena berguna untuk menyeberang, bukan untuk dilekati.

14. “Para bhikkhu, ketika kalian mengetahui bahwa Dhamma serupa dengan rakit, maka kalian harus meninggalkan bahkan kondisi-kondisi yang baik, apalagi kondisi-kondisi yang buruk.

==============================
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #9 on: 30 May 2011, 10:38:11 PM »
ibarat panah beracun: seseorang terpanah oleh panah beracun, namun sebelum dokter menariknya, ia ingin tahu siapa yang memanahnya (mengenai keberadaan tuhan), darimana panah itu datang (dari mana alam semesta dan/atau tuhan datang) kenapa orang itu memanahnya (kenapa tuhan menciptakan alam semesta), dll. Bila orang itu ditanya ini semua sebelum panah itu dicabut, kata buddha, ia akan mati sebelum memperoleh jawaban.

ga tau sumbernya di mana....
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #10 on: 30 May 2011, 10:40:15 PM »
Pada suatu saat, ada seorang raja di Savatthi. Dia memanggil pengawalnya dan berkata, "Ke sini pengawalku yang baik, pergi dan kumpulkanlah mereka yang buta sejak lahir di Savatthi ini, pada satu tempat." "Baik, tuanku," sahut pengawalnya, lalu dia melaksanakan titah rajanya. Setelah selesai dikumpulkan, raja berseru lagi kepadanya. "Sekarang, pengawalku yang baik, tunjukkan orang-orang buta ini seekor gajah."

"Baik, tuanku", kata pengawalnya, lalu melaksanakan lagi titah rajanya.

Dia mendekatkan salah satu dari orang-orang buta itu di kepala gajah, seorang di telinganya, seorang di gadingnya, seorang di belalainya, seorang di kakinya, seorang di punggungnya, dan seorang lagi di ekornya. Lalu pengawalnya berseru, "Wahai, orang-orang buta, inilah yang disebut gajah." Setelah itu, sang pengawal menghadap raja kembali dan berkata, "Tuanku, gajah telah ditunjukkan kepada semua orang buta sesuai titah baginda."

"Sang raja kemudian menghampiri orang-orang buta tersebut dan berkata, "Wahai, orang-orang buta, sudahkah engkau tahu bagaimana gajah itu?" "Ya, tuanku, kita telah mengetahuinya," kata mereka. "Bila demikian, bagaimana yang disebut gajah. "Orang buta yang memegang kepala gajah berkata, "Gajah menyerupai tempayan." Yang memegang telinga berkata, "Gajah menyerupai kipas." Demikian seterusnya, mereka mengatakan gading seperti ujung bajak, belalai seperti pegangan bajak, badan gajah seperti lumbung padi, kaki seperti tiang, bokong seperti lesung dan ekor seperti alunya. Mereka mulai bertengkar, berteriak, "Ya, begitu!" Mereka kemudian berkelahi, dan raja malah menikmati apa yang dilihatnya.

ini jg ga tau sumbernya..
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #11 on: 30 May 2011, 10:41:30 PM »
PERUMPAMAAN TALI RAMIN

5. Murid Sang Buddha bernama Kumara Kassapa memakai suatu perumpamaan serupa dalam menyarankan kita untuk menghindari masalah seperti itu.

Sekali waktu, seluruh penduduk dari suatu kecamatan meninggalkan wilayahnya. Lalu ada seorang berkata pada kawannya: "Mari, kita kembali ke sana lagi; mungkin kita masih menemukan sesuatu yang berharga." Kawannya menyetujui, dan ketika mereka sampai di sana, mereka menemukan setumpuk tali ramin yang dibuang di jalanan desa.

"Mari kita mengikat dan membawanya, orang itu berkata pada kawannya, yang segera menyetujui, dan merekapun melakukannya. Tidak lama, mereka pun sampai di desa lain, di sana mereka menemukan setumpuk kain ramin, dari tali ramin yang telah ditenun, orang itu lalu berkata pada kawannya: "Demi kain ramin inilah, sehingga kita mengumpulkan tali ramin tadi. Buang saja tali ramin itu, mari kita bawa saja kain ramin ini."

Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang jalan tadi, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya akan tetap membawa tali ramin ini saja. Lakukan saja kehendakmu sendiri."

Lalu, orang pertama tadi membuang tali raminnya dan membawa kain ramin tersebut. Tak lama dalam perjalanan selanjutnya, mereka menemukan benang linen, kain linen, kapas, benang katun, kain katun, besi, tembaga, kaleng, timah dan perak; dan setiap kali menemukan yang lebih berharga, orang tadi mengganti bawaannya, sedang si kawannya tetap membawa tali raminnya.

Tak lama kemudian, mereka sampai di suatu desa yang lain, di sana mereka menemukan setumpuk emas, dan orang tadi berseru kepada kawannya: "Emas ini adalah yang paling kita inginkan dari segalanya. Buanglah tali raminmu, saya juga akan membuang perakku, lalu kita bawa emas ini."

Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang perjalanan, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya tetap akan membawanya. Lakukan saja olehmu sendiri."

Dengan demikian, orang tadi membuang perak tersebut, lalu membawa emas itu. Ketika mereka akhirnya tiba kembali di rumahnya masing-masing, orang yang membawa tali ramin tidaklah membawa kegembiraan pada keluarganya, juga tidak pada dirinya sendiri; sedangkan orang yang membawa emas telah pula membawa banyak kegembiraan baik pada keluarganya, maupun pada dirinya sendiri.
(Digha Nikaya II: 349)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #12 on: 30 May 2011, 10:46:51 PM »
    142  Dakkhiṇāvibhanga Sutta

  “Ketika seorang bermoral memberi kepada seorang yang tidak bermoral
   Suatu pemberian yang diperoleh dengan benar dengan penuh keyakinan,
   Meyakini bahwa buah perbuatan itu adalah besar,
   Moralitas si pemberi memurnikan persembahan itu.

   Ketika seorang tidak bermoral memberi kepada seorang yang bermoral
   Suatu pemberian yang diperoleh dengan tidak benar dengan tanpa keyakinan,
   Juga tidak meyakini bahwa buah perbuatan itu adalah besar,
   Moralitas si penerima memurnikan persembahan itu.

   Ketika seorang tidak bermoral memberi kepada seorang yang tidak bermoral
   Suatu pemberian yang diperoleh dengan tidak benar dengan tanpa keyakinan,
   Juga tidak meyakini bahwa buah perbuatan itu adalah besar,
   Moralitas keduanya tidak memurnikan persembahan itu.

   Ketika seorang bermoral memberi kepada seorang yang bermoral
   Suatu pemberian yang diperoleh dengan benar dengan penuh keyakinan,
   Meyakini bahwa buah perbuatan itu adalah besar,
   Pemberian itu, Aku katakan, akan berbuah sepenuhnya.

   Ketika seorang yang tanpa nafsu memberi kepada seorang yang tanpa nafsu
   Suatu pemberian yang diperoleh dengan benar dengan penuh keyakinan,
   Meyakini bahwa buah perbuatan itu adalah besar,
   Pemberian itu, Aku katakan, adalah yang terbaik di antara pemberian-pemberian duniawi.”
 
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline bawel

  • Sebelumnya: Comel
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.755
  • Reputasi: 71
  • Gender: Male
  • namanya juga bawel ;D
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #13 on: 30 May 2011, 10:55:56 PM »
akhirnya ketemu juga suttanya :)).

AMBATTHA SUTTA, Digha Nikaya, Silakandha Vagga, Bab 3

bebas seperti udara, perumpamaan yang pernah saya jadikan siggy ;D.

Spoiler: ShowHide
...............

2. "Tetapi, Gotama, apakah tingkah laku dan apakah pengetahuan itu ?"

"Ambattha, seandainya di dunia ini muncul seorang Tathagata, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna, sempurna pengetahuan serta tingkah laku-Nya, sempurna menempuh Jalan, Pengenal segenap alam, Pembimbing yang tiada tara bagi mereka yang bersedia untuk dibimbing, Guru para dewa dan manusia, Yang Sadar, Yang Patut Dimuliakan, Beliau mengajarkan pengetahuan yang telah diperoleh melalui usaha-Nya sendiri kepada orang-orang lain, dalam dunia ini yang meliputi para dewa, mara dan Brahma; para petapa, brahmana, raja beserta rakyatnya.

Beliau mengajarkan Dhamma (Kebenaran) yang indah pada permulaan, indah pada pertengahan, indah pada akhir dalam isi, maupun bahasanya.

Beliau mengajarkan cara hidup petapa (brahma cariya) yang sempurna dan suci."

"Kemudian, Ambattha, seorang yang berkeluarga atau salah seorang dari anak-anaknya atau seorang dari keturunan keluarga-rendah datang untuk mendengarkan Dhamma itu, dan setelah mendengarnya ia memperoleh keyakinan terhadap Sang Tathagata.

Setelah ia memiliki keyakinan itu, timbullah perenungan ini dalam dirinya :

"Sesungguhnya, -hidup berkeluarga itu penuh dengan rintangan, jalan yang penuh dengan nafsu. Bebas seperti udara adalah hidup pabbaja.

Sungguh sukar bagi seorang yang hidup berkeluarga untuk menempuh hidup brahmacariya secara sungguh-sungguh, suci serta sungguh gemilang kesempurnaannya.

Maka, biarlah aku mencukur rambut dan janggutku, mengenakan jubah kuning dan meninggalkan hidup-keluarga untuk menempuh hidup Pabbaja."

"Setelah menjadi bhikkhu, ia hidup mengendalikan diri sesuai dengan Patimokkha (peraturan-peraturan bhikkhu), sempurna kelakuan dan latihannya, dapat melihat bahaya dalam kesalahan-kesalahan yang paling kecil sekali pun.

Ia menyesuaikan dan melatih dirinya dalam peraturan-peraturan.

Menyempurnakan perbuatan-perbuatan dan ucapannya.

Suci dalam cara hidupnya sempurna silanya, terjaga pintu-pintu indrianya.

Ia memiliki perhatian-murni dan pengertian-jelas (sati - sampajanna); dan hidup puas."

"Bagaimanakah, Ambattha, seorang bhikkhu yang sempurna silanya? ...........


Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Perumpamaan dalam sutta yang bagus dan di ingat yang mana aja ya?
« Reply #14 on: 31 May 2011, 02:46:57 PM »
Di Sāvatthī, dengan berdiri di satu sisi, Devatā itu berkata kepada Sang Bhagavā dalam syair berikut ini:
“Setelah membunuh, apakah seseorang tidur dengan lelap?
Setelah membunuh, apakah seseorang tidak bersedih?
Apakah satu hal ini, O, Gotama,
Pembunuhan yang Engkau setujui?”[1]
[Sang Bhagavā:]
“Setelah membunuh kemarahan, seseorang tidur dengan lelap;
Setelah membunuh kemarahan, seseorang tidak bersedih;
Pembunuhan kemarahan, O, Devatā,
Dengan akarnya yang beracun dan pucuknya yang bermadu:
Inilah pembunuhan yang dipuji oleh para mulia,
Karena setelah membunuhnya, seseorang tidak bersedih.”[2]


“Apakah sahabat bagi seseorang dalam suatu perjalanan?
Apakah sahabat dalam rumah sendiri?
Apakah sahabat seseorang ketika dibutuhkan?
Apakah sahabat pada kehidupan mendatang?”[1]

“Teman-teman seperjalanan adalah sahabat dalam suatu perjalanan;
Seorang ibu adalah sahabat dalam rumah sendiri;
Seorang kawan ketika dibutuhkan
Adalah sahabat seseorang lagi dan lagi.
Perbuatan baik yang telah dilakukan—
Itu adalah sahabat dalam kehidupan mendatang.”



Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

 

anything