//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Forte

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 1088
106
Seremonial / Re: HBD Kristin Chan
« on: 25 December 2013, 08:59:18 PM »
Ciee yg ultahnya dirayain seluruh dunia n jd hari libur.

Happy bestday. Semoga cepat dpt momongan ups cepat nyusul aja :p

107
Kafe Jongkok / Re: Mau Nonton Film Apa Minggu Ini ?
« on: 24 December 2013, 09:18:05 PM »
ini film jelek,
banyak detail yang hilang dan lebih cocok film Rambo yang menonjolkan dar-der-dor dari pada teknis detail suatu teknologi.

apa lagi dibandingkan dengan versi pertamanya, saya kecewa dengan film ini

Score : 5 of 10

karena gw baru nonton.. dan belum sempat baca review.. dan belum nonton rise of cobra.. jadi lumayan lah nich film :))
btw.. baru tau ada aktor korea yang ikut main di film ini.. :P

108
sekarang aja juga tablet seharga 500rb ada..... klo pemerintah beli jumlah besar pada salah satu producer di Tiongkok tentu udah bisa dpt harga special....

Tapi kenapa anak2 masih pakai buku? itulah komplotan....lingkaran setan....
ada yg mudah tapi tidak digunakan.....

 _/\_ :P
iya sebenarnya kalau mau, bisa saja, anak dikasih 1 tablet u/ diisi pdf saja. Mau buku biologi, kimia, fisika, semua cemplugin dalam tablet.
Gak perlu beli buku. Tapi gak ada beli buku, gak ada proyek ya :))

109
Buddhisme untuk Pemula / Re: Manusia malang
« on: 19 December 2013, 04:52:17 PM »
klo kebagiaan hanya berupa punya istri,anak, tau sembayang, ...kurasa bahkan ga perlu adanya Buddha..krn itu bisa banyak yg bisa dpt kebahagian ntsb .. ( tidak termasuk sifat istri, dan sifat anak...apakah sembayangnya doanya terkabul or gak), dan tentu para bhikhu yg paling menderita..krn tidak punya istri dan anak...
inti yang saya tekankan bukan di istri / anak bro Ronald, tetapi pada percuma tahu literatur tapi tidak mempraktekkannya.

110
Kesehatan / Re: Iridology
« on: 19 December 2013, 04:13:30 PM »
Sebelumnya No Offense _/\_

Sepengetahuan saya, Iridology dimasukkan dalam psedosains, seperti potongan abstrak JAMA di bawah ini

Iridology is an analysis of health based on examination of the iris of the eye. One hundred forty-three patients had photographs taken of both eyes. Nine-five patients were free of kidney disease, defined as a creatinine level of less than 1.2 mg/dL (mean, 0.8 mg/dL), and 48 had kidney disease severe enough to raise the plasma creatinine level to 1.5 mg/dL or greater (mean, 6.5 mg/dL). Three ophthalmologists and three iridologists viewed the slides in a randomized sequence without knowledge of the number of patients in the two categories or any information about patient history. Iridology had no clinical or statistically significant ability to detect the presence of kidney disease. Iridology was neither selective nor specific, and the likelihood of correct detection was statistically no better than chance.

Source : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/480560

Tapi saya pribadi, jika bro ming_l16ht mau maintain thread ini, silakan saja sebagai tambahan wacana dan wawasan bersama..

111
Buddhisme untuk Pemula / Re: Manusia malang
« on: 19 December 2013, 01:50:53 PM »
Klo gt kamu kasi pmeberitahuan  az kpd semua member yg mw posting, n pm semua member n  blg gt,,,
Uda ya mwlas debat ama org tua, n gx guna jg, klo gx suka , gx usa coment, gampang kan,, n klo mw ribut cari org lain az, lmao
:))
1. emang siapa yang ngajak berdebat ? ???
saya hanya mengatakan ada baiknya anda men-summary apa yang hendak anda sampaikan
2. kenapa anda hari ini begitu sensitif ?
saya tidak ada berstatement saya tidak suka, postingan ini tidak berguna , kenapa anda berasumsi demikian ?
3. apakah anda menerapkan apa yang anda posting ?
anda begitu semangat dalam posting "Manusia Malang". Isi postingan yang sangat bagus. Pertanyaannya, apakah anda menerapkannya ? Jika anda menerapkannya dari mana datangnya emosi, pemikiran saya ingin berdebat dll ? Dan apakah anda sekarang bahagia ? Mengapa pikiran anda negatif ?

Maaf jika postingan saya tidak berkenan bagi anda _/\_ Tapi sebenarnya kalau dilihat memang manusia itu kebanyakan penuh teori koq, dan ketika dilanda masalah, semua teori yang dipelajari juga hilang.. termasuk saya.. ;D

Dan ini sekaligus sebagai contoh dari postingan saya :
Intinya kebahagiaan tidak terletak harus tahu semua ajaran Buddhisme. Tapi lebih menerapkan ajaran Buddhisme itu sendiri.

112
Buddhisme untuk Pemula / Re: Manusia malang
« on: 19 December 2013, 01:32:58 PM »
Lain kali dibaca dulu link yg dikasi, biar lgkp baca na,



Itu cm satu point dr bbrp point.. Krn gx bisa di copas semua, kpanjangan


https://www.facebook.com/notes/u-sikkhananda-andi-kusnadi/manusia-malang/10151586752897609
berarti lain kali kalau buat postingan panjang ya harus disummary dulu apa yang hendak disampaikan ;D
sekarang sudah tahu kepanjangan, terus hanya copas dan kasih link tujuannya buat apa ? ;D


113
Buddhisme untuk Pemula / Re: Manusia malang
« on: 19 December 2013, 12:25:28 PM »
menurut saya sih, yang sangat malang itu adalah mereka yang sudah belajar agama buddha secara intelektual tapi tidak merasakan manfaatnya secara konkrit dalam hidup (selain angan2 mengenai "pengertian dhammanya yg maju"), tidak mengurangi dosa-lobha-mohanya, tidak mengurangi kemelekatan dan egonya, malah mungkin nambah, tetap susah berteman, tetap susah berhubungan dengan orang lain, tetap kurang ajar dengan orang tua, tetap diombang-ambingkan penderitaan yang tidak perlu, dll...
nah.. setuju..
sebenarnya pemikiran saya senada juga..

pengertian malang ini bagaimana ?

Katakanlah ada 2 orang :

A seorang buddhist KTP memiliki anak dan istri, hanya tahu sembahyang sesuai tradisi, ramah, dan penuh damai.

B seorang buddhist yang penuh dengan literatur, merasa diri pintar, sombong akan kepintaran, memandang yang lain salah, dan tidak segan2 untuk memicu pertikaian. Tiap kali ketemu ngomongnya sutta melulu sampai cewek pun enggan mendekati.

Kalau dilihat sekilas maka A lebih bahagia dibanding si B. Intinya kebahagiaan tidak terletak harus tahu semua ajaran Buddhisme. Tapi lebih menerapkan ajaran Buddhisme itu sendiri.

114
Diskusi Umum / Re: Berdana kepada Non-Buddhis?
« on: 18 December 2013, 09:10:06 AM »
btw saran saya pribadi, jika ingin diskusi seputar dana kepada umat agama lain, bagusnya buka thread baru saja, kebetulan juga topiknya cukup menarik ya.

Jadi biarkan thread ini berjalan sesuai dengan boardnya "Kesempatan Berbuat Baik". Lagipula moderator board ini juga sangar dan bisa diandalkan kekejamannya kalau misal ada OOT

 [at]  TS : Good luck buat galang dananya ya :)

115
dah... ga usa diperpanjang... topik ini sebenar nya bahas tentang ospek, jgn melebar... ;D

jika ada yg salah ngomong, mohon di jelaskan aja kesalahan nya dengan baik...
jika ada yg mengingatkan kita, jangan juga lsng membantah merasa pasti benar tanpa mereview...

tuk pembahasan yg tidak penting, lebih baik di cut...  :-t peace mba sis dan mas bro...  0:)

sorry.. cuma biasa.. iseng dan jahil kumat :-[
oke deh.. :backtotopic:

116
Ya kan gryn blg lbh baik melawan dpd diem
1. apakah gryn yakin mereka gak melawan ?
2. jika jawab iya, apakah gryn 100% yakin mereka gak melawan ?
3. jika jawab iya, apakah gryn ada di sana pada saat kejadian ?
4. jika jawab tidak, bagaimana gryn bisa 100% yakin mereka gak melawan ?
5. jika jawab tidak, kenapa gryn bisa ngomong "lebih baik melawan daripada diem" ?

;D

dutiyampi.. get my point ?

No coment lg
Urus diri sendiri aZ

malas coment n berdebat gx penting

Gx merubah keadaan si korban jg


betul.. itu point yang ingin saya kasih tau..

gryn ada baiknya urus diri sendiri2 saja.. jangan terlalu kepo dalam menanggapi segala sesuatu ;D

kejadian sudah terjadi, tidak perlulah berkomentar "lucu sekali.. jangan2 ceweknya doyan digituin" dan juga tidak perlu sok pintar mengatakan mereka tidak melawan.. karena bisa jadi mereka melawan dan gryn tidak tahu ;D

pesan moral : empati dan simpati juga perlu, dan gunakan otak sebelum melakukan tindakan ;D

117
Klo uda menyangkut hal2 yg gx disukai, pasti melawan larr
memang pasti melawan.. tapi seberapa efektif kah perlawanan yang dilakukan ? tidak ada yang tahu..
contoh case : si A berjalan sendirian, lalu dihadang oleh banyak orang, dan diperkosa.. tentu si A berusaha melawan,
tapi apa daya karena si A ternyata wanita dan dihadang banyak orang, akhirnya tentu A menderita.

Lalu datang si B dan mengatakan kalimat seperti ini :
Quote from: si B
Lucu,,,,
Hari gini masi mw az digituin,,,
Apa mgkn cwek na jg pd doyan digituin

menurut gryn, etis ga ? kalau benar2 lucu, coba ganti si A menjadi si "gryn" ;D

Get my point ?

118
Lbh baik melawan dpd diem
ah teori ;D
kalau gryn dihadapkan dengan peristiwa serupa emang bisa melawan ?
tapi tidak bisa dipungkiri memang tindakan yang paling gampang dilakukan adalah berkomentar.
Seharusnya mereka bisa begini.. seharusnya mereka bisa begitu.. koq mereka begitu bodoh ya.. dll.

119
Betul sekali, padahal kampusnya Farmasi yah.  Apa ga tau ada penularan penyakit melalui air liur?  :P
:)) tidak kepikiran waktu itu..

120
kadang masih ada aja orang yang aji mumpung.. ibarat sudah jatuh.. malah ketimpa tangga

Quote
Di antara tangisan korban luka, mereka menari bahagia. Tindakan tidak terpuji yang masih dipelihara.
Wati (39), warga Cicayur, Serpong, Tangerang Selatan, habis kesabarannya ketika anaknya, Dani (5), tidak berhenti menangis. Anak bungsunya itu tidak tahan panas dan lembabnya Stasiun Tanah Abang, Jakarta Selatan, Senin (9/12), sekitar pukul 12.30. Keringat dan air mata adu cepat keluar dari tubuh Dani.
Wati tak kuasa menahan tangis Dani. Ia masih lemas mendengar kabar perjalanan kereta rel listrik (KRL) jurusan Serpong-Tanah Abang dihentikan. Penyebabnya, KRL 1131 menabrak truk BBM di tengah pintu rel Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Duduk terkulai layu di atas tumpukan daster dan selimut yang baru dibeli di Tanah Abang, matanya memandang Dani lemas.
”Sebentar, ini keretanya mogok,” kata Wati lesu. Matanya memelas. Namun, Dani kecil belum mengerti arti tatapan itu. Ia masih menangis.
Tidak lama, seorang lelaki paruh baya mendekatinya. Ia menawarkan angkutan mobil. Menuju Cicayur, lelaki itu mantap menyebutkan Rp 400.000. Alasannya, lalu lintas macet dan Wati membawa banyak barang bawaan. Bukannya lega, kepala Wati justru tambah pening.
”Mahal amat. Biasanya Rp 100.000? Ini, kok, empat kali lipat,” kata Wati keheranan.
”Itu, kan, tarif biasa. Sekarang banyak yang butuh mobil gara-gara kereta enggak jalan,” kata lelaki itu enteng.
”Enggak, deh, Bang. Saya tunggu aja,” ujar Wati menggelengkan lemah kepalanya. Di sebelahnya, Dani menangis makin keras.
”Bang mau ke Parung Panjang? Saya butuh enam orang lagi. Udah ada tujuh orang siap berangkat,” ujar salah seorang sopir mobil omprengan yang biasa memangkal di depan Pasar Tanah Abang.
Sigit yang bosan menunggu di depan kantor Kepala Stasiun Tanah Abang bersama dua kawannya menanggapi tawaran itu.
”Berapa Bang ?” tanya Sigit.
”Udah Rp 50.000 aja. Lumayan daripada nunggu lama,” ujar sopir itu.
”Enggak ada duit Bang?” katanya.
Sigit merasa tarif itu tidak masuk akal. Biasanya ia hanya mengeluarkan Rp 8.000 dari Tanah Abang menuju Serpong.
Tindakan sopir omprengan itu jelas bukan tindakan terpuji. Memanfaatkan kebingungan penumpang yang gagal berangkat, mereka coba meraup untung tak semestinya.
Namun, bukan hanya sopir omprengan di Tanah Abang yang memanfaatkan situasi sempit itu. Tukang ojek di sekitar lokasi kejadian kecelakaan ada juga yang tega menangguk untung.
Mamik (44), pedagang kain yang akan berangkat ke Tanah Abang yang ada di kereta ketiga atau keempat di KRL 1131, tidak berpikir panjang saat bertemu tukang ojek. ”Ongkos Rp 50.000, langsung saya bayar di muka, yang penting segera tiba di rumah,” ujarnya yang tinggal di kawasan BSD.
Kakinya terkilir karena nekat melompat dengan panik ketika berusaha keluar dari KRL untuk menyelamatkan diri. Begitu berhasil keluar dari kereta, Mamik segera menjauh dari KRL tersebut dan langsung mencari ojek untuk kembali. Ia pun tidak menawar lagi biaya yang diminta tukang ojek.
Pengojek di kawasan BSD juga ada yang memanfaatkan situasi itu. Mereka ada yang menarik ongkos Rp 100.000 untuk mengantarkan ke lokasi kejadian. Bahkan, ketika ada yang ingin minta diantar ke BSD dari lokasi kejadian, ongkos ojek naik lagi menjadi Rp 150.000.
”Kondisinya hujan dan tidak banyak ojek yang mau ke BSD,” ujar tukang ojek itu dengan tenang.
Merasa tidak ada pilihan lain, Dimas (28), warga BSD, ”sepakat” dan tidak bisa menolak tawaran itu. ”Yang penting saya bisa nyampe rumah,” ujarnya.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2013/12/10/0625492/Mereka.Menari.di.Antara.Tangisan

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 1088
anything