//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Jangan Lupakan Klien Anda  (Read 1312 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunce™

  • Sebelumnya: Nanda
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.350
  • Reputasi: 66
  • Gender: Male
  • Nibbana adalah yang Tertinggi
Jangan Lupakan Klien Anda
« on: 14 January 2009, 07:28:27 AM »
detikPORTAL: Partner [Layanan Premium dari detikCOM


Jakarta, Lelaki itu duduk di atas kursi roda di hadapan para peserta National Achiever Congress di Singapura, beberapa tahun lalu. Wajahnya rusak, suaranya sengau. Dari para pembicara terbaik di dunia yang memresentasikan pikiran dan pengalamannya pada seminar dua hari yang rutin dilakukan setiap tahun itu, wajah dan suaranya memang paling buruk. Tapi, apa yang diucapkannya kemudian membuat para peserta tertegun.

“Dulu, wajah saya seperti di foto ini,” katanya sembari menunjukan foto wajahnya yang masih ganteng yang tampak di layar. Dia kemudian bercerita, “Ketika lulus sekolah, saya bekerja di perusahaan multinasional. Ada seorang agen asuransi mendekati saya. Karena agen ini tangguh dan sangat bersahabat, akhirnya, saya setuju mengasuransikan diri melalui agen ini.

Waktu berlalu dan agen ini tidak pernah menghubungi lagi. Mungkin, penyebabnya, saya lancar membayar premi. Mungkin, agen ini tidak peduli lagi karena tujuannya sudah tercapai, yaitu saya menjadi kliennya. Atau, mungkin, agen ini sudah keluar dan perusahaan asuransi ini tidak punya sistem yang baik, sehingga saya tidak dipedulikan lagi.

Ketika penghasilan saya bertambah besar, tanggungan saya juga bertambah besar: utang apartemen dan mobil. Saya juga menikah dan punya dua anak. Suatu hari dalam perjalanan pulang dari kantor, saya tertabrak kendaraan. Saya koma selama tujuh hari. Sewaktu saya siuman, ternyata, tubuh saya terbakar. Wajah hancur dan pinggang ke bawah lumpuh.

Yang lebih menyedihkan lagi, asuransi saya ternyata tidak dapat meng-cover biaya yang begitu besar. Akibatnya, mobil dan apartemen disita. Tapi, wajah tetap hancur dan pinggang ke bawah tetap lumpuh karena tidak ada biaya. Saya tahu, tubuh saya menderita, tapi hati saya lebih menderita. Hati saya menjerit dan menangis melihat istri saya terpaksa berjuang jatuh bangun membiayai hidup dan mengobati saya. Hati saya juga menjerit dan menangis ketika melihat anak-anak saya menderita dan tidak berdaya ketika dihina teman-teman mereka.

Salah siapa? Jelas, pertama, salah saya sendiri yang tidak memahami betapa pentingnya asuransi. Kedua, salah agen asuransi saya yang tidak pernah menghubungi saya lagi. Atau, bisa jadi, perusahaan asuransi saya ikut andil menciptakan kondisi ini karena tidak peduli lagi dengan saya. Kenapa saya tidak dihubungi lagi? Kenapa saya tidak diberi pelajaran tentang bagaimana menghitung asuransi yang saya perlukan? Kenapa tidak ada yang memberi tahu saya bahwa kalau kewajiban saya meningkat, asuransi saya juga harus meningkat?

Nasi sudah menjadi bubur. Waktu tidak bisa diputar. Sekarang, saya hanya bisa berpesan kepada Anda semua. Jangan pernah, jangan sekali-kali, never ever, ever, never ever, under insurance! Dan, juga para agen asuransi yang hadir di sini, misi Anda adalah mulia! Jangan pernah, jangan pernah, jangan pernah menyerah untuk membuat orang mengasuransikan dirinya sesuai dengan kewajibannya. Dan, jangan tinggalkan mereka. Masa depan mereka, masa depan keluarga mereka, masa depan anak-anak mereka ada di tangan Anda!”

Usai lelaki itu berbicara, para peserta secara spontan menghadiahinya suatu standing ovation yang lama. Dialah satu-satunya pembicara yang mendapatkan standing ovation selama bermenit-menit. Padahal, sekali lagi, dia pembicara dengan wajah dan suara paling buruk. Meski begitu, dia berbicara dengan hati dan bisa menyadarkan orang.

Banyak orang merasa terganggu ketika ditawari asuransi. Banyak agen asuransi yang malu menawarkan asuransi. Tapi, sebaliknya, ada juga agen asuransi yang sangat berorientasi jangka pendek: menawarkan jenis asuransi yang tidak diperlukan atau menawarkan asuransi kepada orang yang tidak membutuhkan.
Padahal, filosofi asuransi yang paling penting, menurut saya, sebenarnya adalah melindungi kemampuan seseorang dalam menghasilkan uang demi memenuhi kebutuhan. 
Sudahkah Anda punya cukup uang atau asuransi untuk meng-cover semua kewajiban Anda?

Comment:
sisihkan sedikit dari penghasilan untuk berasuransi dan biarkan yang sedikit itu melindungi yang besar lainnya.


 

anything