candra mukti19

[candra_mukti19]

Coba pelajari lagi Jalan tengah Bro Chandra

ya. saya bisa belajar tentang "jalan tengah" itu. tapi kalo sikap moderator di sini tidak berubah, saya tidak akan dapat memperoleh pencerahan dengan cepat dari forum ini. saya harus mencari cara lain untuk menemukan pencerahan logic.

[ryu]

ya. saya bisa belajar tentang "jalan tengah" itu. tapi kalo sikap moderator di sini tidak berubah, saya tidak akan dapat memperoleh pencerahan dengan cepat dari forum ini. saya harus mencari cara lain untuk menemukan pencerahan logic.

Dah tenangkan dulu pikirannya, dinginkan kepala

[hatRed]

bisa di kasih contoh gak isi reply yang menyebabkan suatu thread di karantina?

mungkin yang barusan aja (sopan dan logic).

[hatRed]

 [at] candra

kok judulnya nick anda?

[candra_mukti19]

saya rasa niat anda baik koq, alangkah sayangnya bila niat anda tercemar oleh misalnya "satu godaan" Smiley
andaikan anda merasa tidak perlu meladeni, bisa khan, bukannya malah terpancing

yah. masalahnya saya manusia biasa, bukan seorang arahat. masih terpancing emosi. saya juga tidak tahu, mengapa saya mudah terpancing emosi.
sebenarnya, saya dapat mengendalikan emosi saya. tapi, ketika saya sedang konsentrasi memikrikan suatu diskusi, seringkali saya lupa untuk mengendalikan emosi.

[Xzone]

masalahnya bukan soal melekat atau tidak melekat, bukan persoalan sakit hati atau tidak. hal-hal seperti itu dapat saya atasi. tapi masalahnya "keberartian". saya masuk ke forum ini bukan sekedar main-main. bukan pula untuk menyebarkan dogma atau faham saya, tapi untuk mencari kebenaran dan pencerahan. maka saya lakukan dengan sungguh-sungguh. banyak waktu dan tenaga saya luangkan ditengah-tengah kesibukan saya. banyak hal lain dikorbankan, untuk bisa diskusi di sini. anda tidak tahu itu. ketika saya mendiskusikan suatu persoalan, harus sampai pada titik kesimpulan, terbukanya kebenaran yang berarti pencerahan. tapi, jika trhead-thread saya selau dipangkas di tengah jalan, kapan bisa selesainya diskusi tersebut? kapan terbukanya kebenaran dan pencerahan? kalau sikap moderator mau begitu trus, maka saya tidak dapat mengharapkan "kebenaran logic yang mencerahkan" dari forum ini. maka saya akan berhenti diskusi, dan hanya mampir ke forum ini mungkin sekedar untuk iseng saja. dan saya harus bikin forum sendiri atau mencari forum budhist lain, yang bisa membuat pengorbanan sya tidak sia-sia.

Kalau anda berpendapat anda telah mencapai sesuatu yang telah anda anggap sebagai sebuah pencerahan, maka menurut hemat saya tak perlu-lah anda untuk memberitakan pencerahan itu pada yang memang tidak memerlukan itu apalagi sampai membuang banyak tenaga dan waktu untuk itu...
Mengapa?
Toh seorang 'savaka Buddha' juga tidak memerlukan status ke-Buddha-annya diakui makhluk lain toh...
Pasti anda pun setuju kalau manusia itu makhluk yang kompleks toh...

Namo Buddhaya...  ...

Yup....saya setuju bro Citra......menurut "pendapat saya", anda (CM19) juga terlalu memaksakan "pemahaman" anda sendiri tentang logika, jhana, nibbana, dll.

Juga kepada Bro Johan.....anda pun kalau mengemukakan pendapat / kritik terlalu bersifat "provokatif", saya mohon kepada anda agar bisa bersikap "arif / bijaksana" dalam berdikusi.

Maaf jika ada yg tersinggung dengan pendapat saya ini, mengingat saya masih "newbie" disini, mohon pencerahan dari rekan2 sekalian, thanks.....Namo Buddhaya    

[Nevada]

saya rasa niat anda baik koq, alangkah sayangnya bila niat anda tercemar oleh misalnya "satu godaan" Smiley
andaikan anda merasa tidak perlu meladeni, bisa khan, bukannya malah terpancing

yah. masalahnya saya manusia biasa, bukan seorang arahat. masih terpancing emosi. saya juga tidak tahu, mengapa saya mudah terpancing emosi.
sebenarnya, saya dapat mengendalikan emosi saya. tapi, ketika saya sedang konsentrasi memikrikan suatu diskusi, seringkali saya lupa untuk mengendalikan emosi.

arahat juga manusia biasa...
bagaimana kalau bro candra melihat hal ini dengan sudut pandang yang lain, yang lebih positif tentunya 

[Edward]

"Ia yang cakap dalam kebajikan, dan hendak mencapai Ketenangan Sempurna, harus cakap, jujur, dan terbuka,
halus bicaranya, lemah-lembut, tidak angkuh."

[CKRA]

saya rasa niat anda baik koq, alangkah sayangnya bila niat anda tercemar oleh misalnya "satu godaan" Smiley
andaikan anda merasa tidak perlu meladeni, bisa khan, bukannya malah terpancing

yah. masalahnya saya manusia biasa, bukan seorang arahat. masih terpancing emosi. saya juga tidak tahu, mengapa saya mudah terpancing emosi.
sebenarnya, saya dapat mengendalikan emosi saya. tapi, ketika saya sedang konsentrasi memikrikan suatu diskusi, seringkali saya lupa untuk mengendalikan emosi.

Tidak perlu sampai menjadi seorang Arahat untuk dapat belajar mengendalikan diri. Banyak manusia biasa yang masih dalam tahap awal belajar dapat melakukannya dengan cukup baik, apalagi kalau sedang konsentrasi.

[candra_mukti19]

Kalau anda berpendapat anda telah mencapai sesuatu yang telah anda anggap sebagai sebuah pencerahan, maka menurut hemat saya tak perlu-lah anda untuk memberitakan pencerahan itu pada yang memang tidak memerlukan itu apalagi sampai membuang banyak tenaga dan waktu untuk itu...Smiley
Mengapa?
Toh seorang 'savaka Buddha' juga tidak memerlukan status ke-Buddha-annya diakui makhluk lain toh...
Pasti anda pun setuju kalau manusia itu makhluk yang kompleks toh... Smiley

Namo Buddhaya..

saya tidak bermaksud "menyebarkan pencerahan yang saya peroleh" pada orang lain. tapi, berusaha mengerti, kebenaran beberapa ajaran budhist yang belum saya mengerti. adapun cara untuk memahami adalah dengan cara "dibenturkan" dengan kebenaran yang sudah saya fahami yang bertentangan dengan beberapa kebenaran ajaran budist tersebut. dengan demikian, jika memang ajaran budist tersebut benar, maka saya akan melihatnya dia  akhir diskusi. metodology yang digunakan adalah logika.

[ryu]

 [at] hatred : thread yang sopan dan logis itu jadinya malah menjurus ke saling menghina untuk menghindari lebih parah makanya diputuskan dikarantina dulu

saya rasa niat anda baik koq, alangkah sayangnya bila niat anda tercemar oleh misalnya "satu godaan" Smiley
andaikan anda merasa tidak perlu meladeni, bisa khan, bukannya malah terpancing

yah. masalahnya saya manusia biasa, bukan seorang arahat. masih terpancing emosi. saya juga tidak tahu, mengapa saya mudah terpancing emosi.
sebenarnya, saya dapat mengendalikan emosi saya. tapi, ketika saya sedang konsentrasi memikrikan suatu diskusi, seringkali saya lupa untuk mengendalikan emosi.

Mungkin malah bisa jadi bahan pembelajaran untuk menahan emosi

[candra_mukti19]

akhir2 ini makin banyak aja thread yg di karantina

gak tau yah, kalau nanti saya bikin forum sendiri, apakah tindakan saya akan seperti moderator di sini atau enggak? saya gak tahu. mungkin ada banyak hal yang saya tidak tahu tentang seluk belum menjadi moderator.

[hatRed]

jadi inget posting pertama aye di DC 

[g.citra]

[at] Bro/sis Xzone...
Anumodana atas kesamaan pendapat dari anda yah... 

yah. masalahnya saya manusia biasa, bukan seorang arahat. masih terpancing emosi. saya juga tidak tahu, mengapa saya mudah terpancing emosi.
sebenarnya, saya dapat mengendalikan emosi saya. tapi, ketika saya sedang konsentrasi memikrikan suatu diskusi, seringkali saya lupa untuk mengendalikan emosi.

[at] bro Chandra Mukti...

Itulah yang harus anda selidiki sendiri, mengapa anda mudah terpancing emosi anda harus mencari tahu, karena saya pikir apapun yang anda konsentrasikan lewat latihan-latihan meditasi anda selama ini akan sia-sia kalau saja stabilitas emosi anda labil...

Namo Buddhaya...  ...

[candra_mukti19]

bisa di kasih contoh gak isi reply yang menyebabkan suatu thread di karantina?

mungkin yang barusan aja (sopan dan logic).

si johan menyebut saya sebagai pembual <-- pembohong.

karena saya mengaku berguru kepada seorang guru meditasi yang muridnya sudah lebih dari 10.000 orang. dan menurut guru saya tersebut, saya adalah yang terbaik diantara 10.000 orang tersebut.

kalau si johan menyatakan saya pembohong dengan ada niat mengungkapkan kebenarnanya itu sih bukan menghina, tapi mengungkapkan kebenaran. dan dia mencoba menampilkan bukti-bukti kebohongan saya. tapi, dia hanya ingin berkata "pembual", "pembohong", tapi tidak hendak membuktikan kebenarnanya. maka apakah itu namanya kalau bukan menghina atau memfitnah? kalau perlu saya undang kemari, untuk bertmu dengan guru saya dan menanyakan kebenaran hal itu. atau melihat daftar murid yang jumlahnya lebih dari 10.000 orang.

dan saya membalasnya menghinanya sekali. trus ngelaporin ke moderator.