[at] candra
kalo mo nyari guru buddhist, kalo boleh usul sih jangan disini coba deh ikut proyek pelatihan kek si ratnaKumara. keknya cocok buat anda.
gratis loh.... aye aja kalo ada kesempatan mo ikut juga tuh.
saya juga pernah diajak oleh guru meditasi saya kepada seorang guru meditasi lain bernama Mbah Janggut. menurut guru meditasi saya tersebut, mbah Janggut tersebut adalah yang lebih tinggi ilmu meditasinya. dan guru saya sudah 6 bulan menjadi muridnya. selain kebijaksanaannya, mbah janggut juga menunjukan macam-macam kesaktian kepada orang lain. dan kalau ada orang yang menentangnya, mbah janggut akan menantang orang tersebut untuk minum racun bersama. mbah janggut sanggup meminum segala jenis racun, tapi tidak tidak mati.
saya tidak tertarik dengan kesaktiannya. saya hanya tertarik jika dia benar-benar bijaksana.
maka saya mengajak mbah janggut untuk debat terbuka di muka umum mengenai kebenaran.
walaupun dirujuk oleh guru meditasi saya.
saya bertanya kepadanya,"mbah, saya adalah reikarnasi dari so ung yuk, apaka ini benar atau salah?"
"salah" jawab si mbah. "yang memberikan bayangan reinkarnasi tersebut kepada dirimu adala syaiton. saya sudah melihat syaiton itu, dan dia sudah mengaku dirinya telah membisikan hal itu kepada dirimu sehingga dirimu merasa telah bereinkarnasi"
saya berkata, "coba mbah tanyakan pada si syaiton itu, hari apa, jam berapa, ketika saya dalam posisi apa si syaiton itu membisikan soal reinkarnasi itu kepada saya?"
dia diam saja. dan membelokan pembicaraan ke arah lain, yaitu ke persoalan "ruh".
saya tanya, "apakah ruh itu punya mata, kaki, kepala, telinga, dll?"
"ya, ruh punya mata, telinga, lengkap seperti halnya bentuk manusia" jawab si mbah.
"apa bedanya ruh dengan batin?" tanya saya
dia termenung sejenak, trus dia sambil tersenyum mengejek berkata, "batin itu kan berasal dari kata butun. butuh itu artinya perut. jadi batin itu perut. kalo kamu ingin tahu apa itu batin, maka belahlah perutmu, maka kamu akan tahu apa isinya."
salah seorang muridnya ikut tertawa mengejek saya.
kemudian saya balas, "kalau begitu, orang suka berkata
mohon maaf lahir dan batin artinya
mohon maaf lahir dan perut ya mbah?"
hadirin tertawa. argumentasi si mbah selalu dapat sya patahkan. sampai akhirnya si mbah berkata, "sudahlah! untuk membuktikan siapa yang benar diantara kita, marilah kita minum racun. jika tuhan berpihak kepada anda, anda tidak akan mati. sanggup?"
saya jawab,"saya tidak mau. saya takut mati. jika anda tidak mati karena minum racun, itu cuma membuktikan kalau anda orang sakti, tapi tidak membuktikan kalau ajaran anda benar."
si mbah kemudian mengutuk,"terkutuklah kau! hadirin harap menyaksikan, kehidupan si candra akan sulit, dia akan jatuh miskin, bahkan untuk mencari sesuap nasipun dia akan sulit. itu karena dia telah menentang saya, kekasih tuhan."
saya jawab, "mbah, nggak usahlah mbah mengutuk saya! tanpa dikutuk, hidup saya sekarang ini sudah susah mbah, saya miskin, dan mencari sesuap nasi setiap hari juga sudah terasa sulit. untk apa mbah mengutuk saya?"
perdebatan itu telah membuat saya murtad kembali dari ajaran si mbah janggut tersebut. guru, saya memuji kepandian sya dlam berdebat secra logic.
dan masih banyak lagi orang para guru yang dirujuk oleh orang lain, agar saya berguru kepadanya. adalah tidak mungkin saya hendak berguru kepda orang seperti mbah janggut tersebut.
saya tidak akan sembarangan dalam mencari guru baru, agar saya tidak menyesal.