[ASK]Termasuk bentuk ancamankah? :)

[ryu]

Mohon perhatian,

Sudahlah,sana belajar dolo tetek begek tipitaka baru kembali lagi kepada saya ...

Saya selaku mod ingin meminta klarifikasi dari Member Riky_Dave atas statement yang di-bold di atas.

Klarifikasi apa saudara Indra,ada yang salah dengan pernyataan tersebut?
Tetek begek telah saya asumsikan sebagai pelajaran ini dan itu (banyak aturan ini dan itu)...


Salam,
Riky

ckckckck, persis sekali yah sama subhada

[tesla]

jadi ancaman atau bukan?

[ryu]

Pikiran adalah pelopor om tesla

[ryu]

Btw perasaan kemaren aye gak macem2 deh, kenapa ada yg BRP aye yah

[nyanadhana]

Well well, saya harus kembali lagi kepada anda untuk apa yah kira2? untuk menyampaikan saya sudah menyelami batin? Well well, let's see selama ini anda menyuruh orang menyelami batin,sudahkan anda menyelami batin anda sendiri? atau anda hanya bisa mengandalkan kata-kata ini sebagai kunci pelindung anda?
amat amat sangat sangat lucu ketika kamu berteriak ayo selami batin tapi anda sendiri tidak menjaga mulut dan asal berkoar koar dengan istilah gw paling benar...well, selama hidup saya bertemu dengan banyak orang hanya komunitas anda yang bisa saya cap sebagai penyebar aliran sesat untuk membodohi orang tkeluar dari jalur Tipitaka sebagai panduan...hebat sungguh hebat tulisan anda....well,saya pikir untuk apa saya ngobrol terlalu panjang kalo anda cuman bisa menjawab saya dengan satu kalimat beo yang berulang-ulang?

[Sukma Kemenyan]

Haih...
nyana... bahasa elo terlalu tinggi...
Ga akan nyampe ke dia...
ntar malah nyesel elo ngetik pake bahasa yang formal...

ntar do'i malah salah tangkep...
ntar do'i malah ngasih ceramah tentang atta...

cuape... dech...

[ryu]

Mohon perhatian,

Sudahlah,sana belajar dolo tetek begek tipitaka baru kembali lagi kepada saya ...

Saya selaku mod ingin meminta klarifikasi dari Member Riky_Dave atas statement yang di-bold di atas.

Klarifikasi apa saudara Indra,ada yang salah dengan pernyataan tersebut?
Tetek begek telah saya asumsikan sebagai pelajaran ini dan itu (banyak aturan ini dan itu)...


Salam,
Riky

Sewaktu sang Buddha mencapai Nibbana akhir di Kusinara, salah seorang murid senior : Maha Kassapa dan sekelompok bhikkhu sedang dalam perjalanan menuju kusinara untuk menjumpai sang Buddha, namun mereka belum mendengar berita kemangkatan Guru mereka. Dalam perjalanan, mereka bertemu seorang pertapa pengembara yang kemudian menyampaikan berita kemangkatan sang Buddha yang telah beberapa hari sebelumnya. Begitu mendengar berita ini beberapa bhikkhu mulai meratap sedih, tapi salah satu dari mereka Subbhadda, yang menjadi bhikkhu pada usianya yang telah lanjut malah berkata :

Sudahlah kawan kawan, tidak usah meratap atau menangis! kita sebenarnya beruntung telah terlepas dari pertapa agung itu, dia selalu saja menjemukan kita dengan berkata "Adalah baik bila engkau berbuat begini atau adalah baik bila engkau tidak berbuat begitu!". Sekarang kita dapat berbuat atau tidak berbuat, sesuka hati kita.

Digha Nikaya II:163

Maha Kassapa kemudian menyadari bahwa andaikata banyak bhikkhu seperti Subbhada, ketidakseuaian paham mengenai Dhamma akan segera muncul. Oleh karena itu diputuskan bahwa tiga bulan kemudian pertemuan besar akan dilaksanakan.

[johan3000]

protest...

Tetek begek = SUSU yg berASMA (radang paru2).....

semoga Bro Riky hati2 dlm berasumsi............

kenapa suka berasumsi ria?

tulis aja : sebagai pelajaran ini dan itu (banyak aturan ini dan itu)


pertanyaan : apakah berbaha dgn berasumsi?

[bond]

Menyelam dan beneran tenggelam tuh. Intinya si riky mau dirinya diagungkan. Bahkan melarang orang untuk mengagungkan Tipitaka yg dibilang kemelakatan. Lalu dari mana dia belajar ajaran Sang Buddha. Ini bentuk kemunafikan dan kesesatan. Kalau masih tidak sadar maka lebih cocok disebut ndablek.

Sudahlah,sana belajar dolo tetek begek tipitaka baru kembali lagi kepada saya...
Belajar sana tentang pengendalian diri sebaik2nya jangan mempermalukan ajaran Buddha(Tipitaka)...
Jangan keseringan lepas kendali bukannya pengendalian diri...


Salam,
Riky

uups! gila hormat ya? suruh balik ke  elu.. ckckck. Amit-amit dan kacian deh lu kagak ada pengikut, sampe berlagak jadi arahat

Selamat bermimpi riky

[Riky_dave]

Mohon perhatian,

Sudahlah,sana belajar dolo tetek begek tipitaka baru kembali lagi kepada saya ...

Saya selaku mod ingin meminta klarifikasi dari Member Riky_Dave atas statement yang di-bold di atas.

Klarifikasi apa saudara Indra,ada yang salah dengan pernyataan tersebut?
Tetek begek telah saya asumsikan sebagai pelajaran ini dan itu (banyak aturan ini dan itu)...


Salam,
Riky

Sewaktu sang Buddha mencapai Nibbana akhir di Kusinara, salah seorang murid senior : Maha Kassapa dan sekelompok bhikkhu sedang dalam perjalanan menuju kusinara untuk menjumpai sang Buddha, namun mereka belum mendengar berita kemangkatan Guru mereka. Dalam perjalanan, mereka bertemu seorang pertapa pengembara yang kemudian menyampaikan berita kemangkatan sang Buddha yang telah beberapa hari sebelumnya. Begitu mendengar berita ini beberapa bhikkhu mulai meratap sedih, tapi salah satu dari mereka Subbhadda, yang menjadi bhikkhu pada usianya yang telah lanjut malah berkata :

Sudahlah kawan kawan, tidak usah meratap atau menangis! kita sebenarnya beruntung telah terlepas dari pertapa agung itu, dia selalu saja menjemukan kita dengan berkata "Adalah baik bila engkau berbuat begini atau adalah baik bila engkau tidak berbuat begitu!". Sekarang kita dapat berbuat atau tidak berbuat, sesuka hati kita.

Digha Nikaya II:163

Maha Kassapa kemudian menyadari bahwa andaikata banyak bhikkhu seperti Subbhada, ketidakseuaian paham mengenai Dhamma akan segera muncul. Oleh karena itu diputuskan bahwa tiga bulan kemudian pertemuan besar akan dilaksanakan.

Saudaraku ryu yang baik,apakah ini tanda dari sebuah kemerosotan?Biasanya anda sangat jeli dalam melihat tulisan2 yang dipostingkan,atau mungkin sudah mulai timbul "benih2" kebencian didalam diri anda kepada saya atau mungkin anda sudah "muak" kali melihat tulisan saya ini?hehehe
Mari kita lihat dahulu dengan sesakma tulisan pertama saya,apakah benar saya persis seperti Subbhadda,atau anda yang salah mengartikan maksud tulisan saya?

Menyelam dan beneran tenggelam tuh. Intinya si riky mau dirinya diagungkan. Bahkan melarang orang untuk mengagungkan Tipitaka yg dibilang kemelakatan. Lalu dari mana dia belajar ajaran Sang Buddha. Ini bentuk kemunafikan dan kesesatan. Kalau masih tidak sadar maka lebih cocok disebut ndablek.

Sudahlah,sana belajar dolo tetek begek tipitaka baru kembali lagi kepada saya...
Belajar sana tentang pengendalian diri sebaik2nya jangan mempermalukan ajaran Buddha(Tipitaka)...
Jangan keseringan lepas kendali bukannya pengendalian diri...


Salam,
Riky

"
Sudahlah kawan kawan, tidak usah meratap atau menangis! kita sebenarnya beruntung telah terlepas dari pertapa agung itu, dia selalu saja menjemukan kita dengan berkata "Adalah baik bila engkau berbuat begini atau adalah baik bila engkau tidak berbuat begitu!". Sekarang kita dapat berbuat atau tidak berbuat, sesuka hati kita."
Coba anda bandingkan perkataan Subhada dengan pernyataan saya yang saya boldkan diatas..


Salam,
Riky

[Riky_dave]

Well well, saya harus kembali lagi kepada anda untuk apa yah kira2? untuk menyampaikan saya sudah menyelami batin? Well well, let's see selama ini anda menyuruh orang menyelami batin,sudahkan anda menyelami batin anda sendiri? atau anda hanya bisa mengandalkan kata-kata ini sebagai kunci pelindung anda?
amat amat sangat sangat lucu ketika kamu berteriak ayo selami batin tapi anda sendiri tidak menjaga mulut dan asal berkoar koar dengan istilah gw paling benar...well, selama hidup saya bertemu dengan banyak orang hanya komunitas anda yang bisa saya cap sebagai penyebar aliran sesat untuk membodohi orang tkeluar dari jalur Tipitaka sebagai panduan...hebat sungguh hebat tulisan anda....well,saya pikir untuk apa saya ngobrol terlalu panjang kalo anda cuman bisa menjawab saya dengan satu kalimat beo yang berulang-ulang?

Uhm...
Jika begitu kenapa ya anda menanyakan hal2 yang berulang2 selalu?
Meributkan hal2 yang sama selalu?
Sudah lah kita sudah beda paham yang sangat dalam,bukankah lebih baik saling menghargai dan menghormati tanpa mengusik 1 sama lain,setujukah anda?


Salam,
Riky

[Riky_dave]

Menyelam dan beneran tenggelam tuh. Intinya si riky mau dirinya diagungkan. Bahkan melarang orang untuk mengagungkan Tipitaka yg dibilang kemelakatan. Lalu dari mana dia belajar ajaran Sang Buddha. Ini bentuk kemunafikan dan kesesatan. Kalau masih tidak sadar maka lebih cocok disebut ndablek.

Sudahlah,sana belajar dolo tetek begek tipitaka baru kembali lagi kepada saya...
Belajar sana tentang pengendalian diri sebaik2nya jangan mempermalukan ajaran Buddha(Tipitaka)...
Jangan keseringan lepas kendali bukannya pengendalian diri...


Salam,
Riky

uups! gila hormat ya? suruh balik ke  elu.. ckckck. Amit-amit dan kacian deh lu kagak ada pengikut, sampe berlagak jadi arahat

Selamat bermimpi riky

Selamat bermimpi juga saudara ku,bermimpi saya pingin diagung2kan dan menjadi arahat...


Salam hangat,
Riky

[ryu]

Mohon perhatian,

Sudahlah,sana belajar dolo tetek begek tipitaka baru kembali lagi kepada saya ...

Saya selaku mod ingin meminta klarifikasi dari Member Riky_Dave atas statement yang di-bold di atas.

Klarifikasi apa saudara Indra,ada yang salah dengan pernyataan tersebut?
Tetek begek telah saya asumsikan sebagai pelajaran ini dan itu (banyak aturan ini dan itu)...


Salam,
Riky

Sewaktu sang Buddha mencapai Nibbana akhir di Kusinara, salah seorang murid senior : Maha Kassapa dan sekelompok bhikkhu sedang dalam perjalanan menuju kusinara untuk menjumpai sang Buddha, namun mereka belum mendengar berita kemangkatan Guru mereka. Dalam perjalanan, mereka bertemu seorang pertapa pengembara yang kemudian menyampaikan berita kemangkatan sang Buddha yang telah beberapa hari sebelumnya. Begitu mendengar berita ini beberapa bhikkhu mulai meratap sedih, tapi salah satu dari mereka Subbhadda, yang menjadi bhikkhu pada usianya yang telah lanjut malah berkata :

Sudahlah kawan kawan, tidak usah meratap atau menangis! kita sebenarnya beruntung telah terlepas dari pertapa agung itu, dia selalu saja menjemukan kita dengan berkata "Adalah baik bila engkau berbuat begini atau adalah baik bila engkau tidak berbuat begitu!". Sekarang kita dapat berbuat atau tidak berbuat, sesuka hati kita.

Digha Nikaya II:163

Maha Kassapa kemudian menyadari bahwa andaikata banyak bhikkhu seperti Subbhada, ketidakseuaian paham mengenai Dhamma akan segera muncul. Oleh karena itu diputuskan bahwa tiga bulan kemudian pertemuan besar akan dilaksanakan.

Saudaraku ryu yang baik,apakah ini tanda dari sebuah kemerosotan?Biasanya anda sangat jeli dalam melihat tulisan2 yang dipostingkan,atau mungkin sudah mulai timbul "benih2" kebencian didalam diri anda kepada saya atau mungkin anda sudah "muak" kali melihat tulisan saya ini?hehehe
Mari kita lihat dahulu dengan sesakma tulisan pertama saya,apakah benar saya persis seperti Subbhadda,atau anda yang salah mengartikan maksud tulisan saya?

Menyelam dan beneran tenggelam tuh. Intinya si riky mau dirinya diagungkan. Bahkan melarang orang untuk mengagungkan Tipitaka yg dibilang kemelakatan. Lalu dari mana dia belajar ajaran Sang Buddha. Ini bentuk kemunafikan dan kesesatan. Kalau masih tidak sadar maka lebih cocok disebut ndablek.

Sudahlah,sana belajar dolo tetek begek tipitaka baru kembali lagi kepada saya...
Belajar sana tentang pengendalian diri sebaik2nya jangan mempermalukan ajaran Buddha(Tipitaka)...
Jangan keseringan lepas kendali bukannya pengendalian diri...


Salam,
Riky

"
Sudahlah kawan kawan, tidak usah meratap atau menangis! kita sebenarnya beruntung telah terlepas dari pertapa agung itu, dia selalu saja menjemukan kita dengan berkata "Adalah baik bila engkau berbuat begini atau adalah baik bila engkau tidak berbuat begitu!". Sekarang kita dapat berbuat atau tidak berbuat, sesuka hati kita."
Coba anda bandingkan perkataan Subhada dengan pernyataan saya yang saya boldkan diatas..


Salam,
Riky

kakakakak, apakah itu kemerosotan? Seperti apakah benih2 kebencian? ar yu sur?
Riky bicara 'tetek begek tipitaka" itukah arti tripitaka bagi anda?
artinya "sebagai pelajaran ini dan itu (banyak aturan ini dan itu) tipitaka"
Artinya menurut pandangan Riky Tipitaka itu tidak jauh dengan pernyataan Subbhada ""Adalah baik bila engkau berbuat begini atau adalah baik bila engkau tidak berbuat begitu!" Seakan akan Tipitaka itu Banyak aturan ini dan itu yah

"NB" kalo di tempat aye Tetek itu artinya Susu, Bengek itu artinya sesak napas
Jadi arti keseluruhannya "Susu yang sesak napas

[Riky_dave]

Saya tidak berpedoman pada sutta manapun,MMD pun tidak,Bahiya pun tidak,JK pun tidak,TIPITAKA pun tidak,BUDDHA pun tidak,saya berpedoman pada diri saya sendiri yang menjadi guru saya,saya berpedoman pada pengalaman saya yang membawa saya pada "Padamnnya AKU" saya,saya berpendoman seperti kata SB,"EHIPASSIKO" bukan "BANYAK OMONG"

kepada YTH riky,

kata2 anda bagus yg dapat saya katakan bervipassana 'murni' tetapi hal ini dapat terjadi dengan benar apabila dilandasi dengan kebijaksanaan dan kebijaksanaan tersebut dapat tercermin dalam pikiran, ucapan dan perbuatan...

dalam hal ini ucapan anda, saya melihatnya kekurangan kebijaksanaan sehingga anda berkata yg kurang baik dan memancing emosi member lain untuk itu ada baiknya anda melandasi vipassana anda dengan berusaha untuk selalu sadar dalam pikiran, ucapan dan perbuatan.

ingatlah selalu untuk saling menghormati, sungguh bijaksana orang2 yang mendalami TIPITAKA dan menghormati TIRATANA dan sungguh bijaksana pula orang2 yang bervipasana

terima kasih

semoga bermanfaat

 

[Riky_dave]

kakakakak, apakah itu kemerosotan? Seperti apakah benih2 kebencian? ar yu sur?
Riky bicara 'tetek begek tipitaka" itukah arti tripitaka bagi anda?
artinya "sebagai pelajaran ini dan itu (banyak aturan ini dan itu) tipitaka"
Artinya menurut pandangan Riky Tipitaka itu tidak jauh dengan pernyataan Subbhada ""Adalah baik bila engkau berbuat begini atau adalah baik bila engkau tidak berbuat begitu!" Seakan akan Tipitaka itu Banyak aturan ini dan itu yah

Ternyata anda masih mengebu2 ya,baiklah mari kita kaji secara bersama2 dan sesakma,benarkah begitu adanya?
Saya boldkan pernyataan pertama saya :
Sudahlah,sana belajar dolo tetek begek tipitaka baru kembali lagi kepada saya...
Belajar sana tentang pengendalian diri sebaik2nya jangan mempermalukan ajaran Buddha(Tipitaka)...
Jangan keseringan lepas kendali bukannya pengendalian diri...
Diatas bold saya,saya menuliskan bahwa menyarankan saudara bond untuk "belajar"(tetek bengek yakni peraturan ini dan itu) dahulu dan saya tekankan lagi "jangan mempermalukan ajaran Buddha(tipitaka)" apakah itu termasuk "merendahkan" orang yang belajar Tipitaka/Tipitaka itu sendiri saudaraku ryu?Dan yang terlihat dari saudara bond apakah dinamakan "pengendalian diri"(ucapan,pikiran dan perbuatan) yang disebutkan dalam Tipitaka/sutta atau malahan lepas kendali?

"NB" kalo di tempat aye Tetek itu artinya Susu, Bengek itu artinya sesak napas
Jadi arti keseluruhannya "Susu yang sesak napas

Salam hangat,
Riky