Pengertian umum dari dana memang aksi memberi. Tapi kata dana dapat juga berarti benda/hal yang diberi. Jadi dhamma-dana bisa diartikan memberikan dhamma atau dhamma sebagai pemberian. Arti mana yang benar perlu dicek lagi ke teks aslinya di tipitaka, atau tebakan saya pembagian 3 jenis ini adanya di commentary/atthakatha.
Anyway, some quote:
Saya tidak tahu 'Text' yang direfer itu merujuk ke mana, tapi menurut Ven. Mingun Sayadaw, aksi dari perbuatan berdana tidak perlu penerima.
(Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap Mingun Sayadaw,) saya memang kurang setuju pada tulisan tersebut . Ini saya kutipkan sebagian dari lanjutannya:
(b) With respect to the gift of the teaching, Dhamma dana, there are, nowadays, people who are unable to teach the Dhamma, but who, bent on waking a gift of the teaching, spend money on books, palm-leaf scripts etc. (of Canonical Texts) and make a gift of them. Although such a donation of books is not truly a gift of the teaching, since a reader will be benefitted by reading in the books practices and instruction which will lead one to Nibbana, the donor may be regarded as one who makes a gift of the teaching.
It is like the case of one who has no medicine to give to a sick person, but only a prescription for a cure of the illness. When the medicine is prepared as prescribed and taken, the illness is removed. Although the person does not actually administer any medicine, because of his effective prescription, he is entitled to be regarded as one who has brought about the cure of illness. Likewise, the donor of books on Dhamma who personally cannot teach the Dhamma enables the readers of his books to attain knowledge of the Dhamma and thus is entitled to be called the donor of the gift of Dhamma.Bagian biru juga mengatakan sesungguhnya memberikan buku bukan termasuk dana dhamma. Tapi di bagian jingga, itu main "tebak-tebakan" juga bahwa yang membaca ada yang mengerti dan tidak mengerti. Jika mengerti, disebut dana dhamma.
Tapi di bawahnya itu ada perumpamaan yang bagus tentang obat dan saya ingin membahas dari sudut pandang lain. Saya ibaratkan orang yang punya supply obat banyak, lalu tanpa mengetahui penyakit orang-orang, tanpa mengetahui fungsi obat, dia menyebarkannya ke daerah yang banyak orang sakit. Yah, kalau kebetulan dapat obat pas, berarti dana obat. Kalau tidak pas? Kalau tidak pas + komplikasi?
Atau kalau mau dilihat dari sudut pandang tulisan tersebut, maka tukang tebang pohon, pabrik kertas, pabrik tinta, percetakan, kurir, guru baca dari si pembaca, dan semua yang terlibat dalam fenomena "buku dhamma sampai ke tangan pembaca, dan pembaca mengerti dhamma" adalah pendana dhamma. Pendek kata, penjahit kain putih yang diberikan oleh Buddha kepada Culapanthaka adalah pendana dhamma.