[at] Om Markos
Makasih atas koreksinya, penjelasan saya sebelumnya tidak cukup lengkap memang. Yang saya maksudkan sebelumnya adalah bahwa kemelekatan dilatih untuk disingkirkan, dihilangkan sedikit demi sedikit, dihentikan, diserahkan, dilepaskan, dibiarkan pergi dan ditolak dengan menjalankan JMB8, dimulai dari melatih pandangan benar. Jadi bukan kejadian yg instan memang, melainkan melewati proses. Karena itu yang lupa saya bedakan sebelumnya adalah saat awal memulai dng saat akhir, dimana kita telah selaras dg sang jalan. Sehingga dari kalimat saya terkesan instan. Makasih sekali lagi.
Misalnya dalam Samma Ditthi Sutta, dikatakan kemelekatan timbul disebabkan oleh nafsu keinginan. Dan kemelekatan dihilangkan dng melatih-kembangkan JMB8 secara progresif. Seperti sedikit kutipan dari Sutta tsb:
Apakah yang dimaksud lenyapnya penderitaan?
Menyingkirkan, menghilangkan sedikit demi sedikit dan menghentikan, menyerahkan, melepaskan, membiarkan pergi dan menolak nafsu-nafsu keinginan (tanha). Inilah yang dinamakan lenyapnya penderitaan (dukkha nirodha).
Apakah Jalan untuk melenyapkan penderitaan? Jalan untuk melenyapkan penderitaan adalah Jalan Mulia berunsur Delapan (Ariya Atthangika Magga), yaitu: pandangan benar ... konsentrasi benar.
Dan, memang kita memiliki LDM, tapi harap diingat pula bahwa manusia normal memiliki tihetu AL, AD, dan AM pula. Dan karena memiliki tihetu ini pula, mengembangkan hal2 yang kusala adalah mungkin dan dg demikian pembebasan jg adalah mungkin.
Selain itu, statemen [pandangan benar yang murni 100%, baru akan diperoleh saat kita sudah menjadi Arahat alias saat sudah mencapai "tujuan"] saya kurang setuju karena menyiratkan bahwa kita harus menjadi Arahat dulu baru pandangan kita benar dan murni 100%.
Seharusnya adalah saat dimana kita melenyapkan pandangan keliru 100%, disitulah ada pandangan benar yg murni 100% dan disitulah dikatakan tujuan tercapai, alias menjadi Arahat. Singkatnya, bukan karena menjadi Arahat, maka pandangan benar yg murni 100% tercapai. Melainkan karena pandangan benar 100% murni tercapai maka <dng sendirinya> disebut Arahat.
mettacittena