IMO,
Kalo dibahas dari sudut pandang Buddhisme:
Pemuasan Seksual adalah:
~ Suatu kegiatan yg dilakukan untuk memuaskan indera.
~ Objeknya bisa apa saja (karena objek adalah netral)
~ yg membedakan adalah bobot tanha-nya (bobot hawa nafsu pendorongnya)
Jadi, berdasarkan hal tsb diatas, maka memuaskan panca indra dengan menggunakan objek lawan jenis, sesama jenis, gambar, film, benda2, dll adalah sama dipandang dari segi objek yg dipakai, sehingga tidak ada istilah normal atau tidak normal. Yang membedakan adalah nafsu pendorongnya, jika nafsu pendorongnya menggebu2, biasanya akan mendorong cara2 yg ekstrim, yg akan menimbulkan kerugian bagi si manusia sendiri.
Kerugian akibat motivasi yg terlalu menggebu2 adalah:
~ menanamkan trend batin yg baru (kedepannya akan menyukai cara2 ekstrim juga), sehingga butuh pemuasan lebih, kalau biasa2 saja akan tidak puas, akibatnya akan timbul tekanan/stress untuk mengulang hal yg sama yg telah dilakukan (berpotensi menjadi 'kebiasaan')
~ cara pemuasan yg ekstrim berpotensi menimbulkan kerugian fisik (penyakit) dan lingkungan (tertangkap, tidak sesuai norma2 sosial, dsbnya).
::