Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: risaki on 12 November 2008, 01:55:22 PM
-
Sepanjang peradaban manusia Makhluk yang satu ini selalu digambarkan menjadi biang keladi penderitaan, dari cerita Sun Go Kong sampai film-film Hollywood & di kepercayaan (agama) tetangga kita makhluk ini memegang peran sangat penting.
Dalam sejarah Sang Buddha dia selalu setia mengikuti & mengganggu Sang Buddha. Buddha menyebutnya M A R A.
Karma apakah yang menyebabkan Mara mempunyai kekuatan yang begitu besar sehingga mampu mendekati & mengganggu Sang Buddha? Seperti dikisahkan Mara mempunyai pengikut yang sangat besar dari yang seram sampai yang cantik, mampu memberikan kekuasaan, kekayaan dll.
Di alam apakah Mara berada? Yang pasti bukan alam surga, mungkin juga bukan alam neraka atau alam peta.
Banyak lagi pertanyaan mengenai Makhluk yang satu ini, kiranya Saudari-Saudara Sedhamma bisa memberikan sedikit masukan!!!!!
_/\_ Semoga Semua Makhluk Berbahagia, Termasuk si M A R A.
-
Silahkan lihat : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,1468.15.html
-
Thanks, Bung Karuna Murti _/\_ :) :-[
-
MARA (rintangan/halangan), ada 5 yaitu :
1. Khanda (Skhandha) : lima kelompok kehidupan
2. Kilesa (Klesa) : Nafsu-nafsu/kekotoran batin
3. Abhisankhara (Abhisamskara) : Pencipta-pencipta besar
4. Maccu (Mrtyu) : Kematian
5. Devaputta (Devaputra) : Makhluk-makhluk yang tidak terlihat
Keterangan :
~Lima kelompok kehidupan atau di dlm istilah yang lebih umum di sebut nama dan rupa, di sebut sebagai salah satu dari rintangan-rintangan atau halangan2 karena mereka adalah sebab2 dari penderitaan sedemikian jauh sehingga kadang2 seseorang merasa bosan akan mereka dan mencoba untuk melakukan usaha-usaha bunuh diri
~Nafsu2 adalah juga termasuk kelompok2 rintangan lain karena mereka mempunyai kekuatan mengikat dan merusak pikiran2 yang berada di bawah pengaruh2 mereka
~Pencipta-pencipta besar, di sini terutama menunjukkan segi yang tidak baik karena kekuatan2 melemahkannya. Suatu contoh dapat di lihat pada seorang yg, selama saat di mana perbuatan2 jahat atau buruk menguasai dirinya, kehilangan kekuatan menahan diri sehingga terseret oleh mereka
~Bahwasannya kematian di anggap sebagai suatu halangan adalah jelas dimana terbukti bahwa kesempatan untuk memupuk kebaikan menjadi terhalang atau terhenti. Mungkin salah satu contoh yg paling baik adalah bekas guru-guru Sang Buddha, Alara dan Uddaka, yang kesempatan mereka untuk memahami Dhamma menjadi hilang karena kematian mereka beberapa saat saja sebelum Sang Buddha mencapai penerangan Sempurna. Seandainya mereka masih tetap hidup dan mendengarkan ajaran Sang Buddha, mereka pasti akan mengertinya dengan segera, karena telah memiliki suatu tingkat perkembangan batin yang cukup maju.
~Makhluk2 yg tidak terlihat, di sini diterjemahkan dari istilah Devaputta, yg secara harafiah berarti para dewa. Ini harus dibatasi pada macam2 makhluk jahat yang memiliki kemauan jahat dan cenderung untuk menganggu manusia (tetapi karena hal itu mereka tidak seharusnya di sebut para deva atau devaputta dan sebaliknya mereka harus di sebut para hantu, setan atau istilah2 lain yg demikian. itulah sebabnya istilah itu di sini lebih disukai dengan arti yg netral : Makhluk2 yang tidak terlihat).
Catatan :
1. Macam mara atau rintangan yang pertama (lima kelompok kehidupan) seharusnya juga menyatakan kenyataan kebalikan bahwasannya bagi kebanyakkan orang, lima kelompok kehidupan adalah lebih menyenangkan dan lebih menarik daripada sifat menjijikkan atau kotor; dan inilah sebabnya mengapa lima kelompok kehidupan merupakan suatu perintang atau penghalang besar karena dalam satu hal yg demikian mereka nampak lebih kuat untuk merintangi atau menghalangi usaha2 apapun yang dilakukan Sang Siswa untuk menyadari sifat mereka yang sebenarnya.
2. Macam yang kelima, makhluk2 yang tidak terlihat, menunjukkan pada mereka yang memiliki kelahiran secara spontan. Biasanya itu menunjukkan macam2 makhluk jahatdan cenderung untuk mencelakai atau menganggu manusia. tetapi di dalam pandangan mutlak atau tujuan terakhir diatas keduniawian, macam makhluk2 yg baik, yg berdiam di dalam alam2 kedevaan, kadang2 mereka secara tidak diketahui merupakan suatu rintangan atau halangan dimana mereka (atau perhubungan dengan mereka) dapat menjadikan sebab kemelekatan, dengan demikian akan menghambat kemajuan sang siswa untuk maju lebih jauh, untuk mencapai tujuan teakhir di atas keduniawian. Ini di sebut demikian terutama bagi mereka yang mencari keadaan tanpa kematian atau nibbana.
(Visuddimagga 211 Theragatha Atthakatha II.16,46)
Sumber :
Kamus Umum Buddha Dhamma (pali-sanskerta-indonesia) Penyusun PANJIKA
Semoga bermanfaat...
_/\_ :lotus:
-
mara = org jahat? ;D ;D ;D
-
pernah ada yg bilang sih, kalo Mara itu dewa tingkat tinggi... kalo ga salah, ada di surga ke-6 :whistle:
-
pernah ada yg bilang sih, kalo Mara itu dewa tingkat tinggi... kalo ga salah, ada di surga ke-6 :whistle:
Mara secara personifikasi disebutkan adalah penguasa alam surga ke-6, Paranimmitavasavati...
-
pernah ada yg bilang sih, kalo Mara itu dewa tingkat tinggi... kalo ga salah, ada di surga ke-6 :whistle:
Mara secara personifikasi disebutkan adalah penguasa alam surga ke-6, Paranimmitavasavati...
asli, br tau :P
-
coba ke
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=1289
MARATAJJANIYA SUTTA (50)
Teguran Kepada Mara
-
pEnCIPta2 beSaR, Donot understand
-
pEnCIPta2 beSaR, Donot understand
same same... donot andersten...
-
Apakah kata "Mara" itu sendiri ada makna khususnnya?
-
jangan2 arti mara itu...seperti yg kita pakai di bahasa Indonesia..
Mara bahaya...?
mara -> marah?
-
Mara, suatu sifat yang tidak berniat baik.. atau bisa juga gelar yang diberikan untuk orang yang berniat tidak baik.
Di saat kita mempunyai niat buruk, di saat itu juga Mara sudah bersemayam dalam diri kita.
Di saat seseorang mengajak kita melakukan sesuatu yang tidak baik, seseorang itu bisa disebut Mara.
Di saat kita mengajak seseorang untuk melakukan kejahatan, kita sendirilah Mara itu.
-
jangan2 arti mara itu...seperti yg kita pakai di bahasa Indonesia..
Mara bahaya...?
mara -> marah?
9 dari 10 kata di Indonesia adalah kata serapan. Kemungkinan mara bahaya berasal dari bahasa sansekerta sangatlah besar.
-
Diatas sepertinya sudah dijelaskan oleh encik.
Mara berarti rintangan