Dear All,
hanya ingin menambahkan bahwa citta/kesadaran yang ada pada mereka yang sudah merealisasi Nibbana adalah Kiriya/fungsional, bukan kusala-akusala lagi seperti pada putthujana seperti saya.
Jadi jangan diasumsikan bahwa pakaian yang digunakan oleh Buddha karena melihat dari pandangan orang lain terhadap beliau, namun semata hanyalah untuk menutupi tubuh dari panas/dingin, juga dari serangga2 dimana ini selaras dengan citta yang kiriya/fungsional.
Dan jangan pula diasumsikan, bahwa karena sudah merealisasi nibbana, lalu jadi super sakti dimana tidak merasakan dingin/panas, atau sakit...... mereka tetap merasakan sakit dimana contohnya Buddha setelah memakan makanan terakhirnya.
Singkatnya yang merealisasi nibbana adalah citta/kesadarannya sementara fisiknya tetap mengalami proses ketidak kekalan.
Karena itulah fisik masih membutuhkan perawatan seperti makanan, obat atau pakaian
semoga penjelasan ini dapat dimengerti...........