D1. Sukkhavipassako : Arahat yang tidak mempunyai Jhana/Abhinna, hanya melaksanakan Vipassana-Bhavana saja.
D2. Tevijjo : Arahat yang mempunyai Vijja ( Pengetahuan ) 3 yaitu :
1. Pubbenivasanussatinana ( Kemampuan untuk mengingat penitisan dahulu ).
2. Dibbacakkhunana ( Kemampuan untuk melihat Alam-Alam halus dan kesanggupan melihat muncul-lenyapnya makluk yang menitis sesuai denga karma masing-masing ).
3. Asavakkhayanana ( Kemampuan untuk memusnahkan asava/kekotoran bathin. )
Bukankah juga semua jenis arahat termasuk yang Sukkhavipassako/mencapai arahat melalui vipasanna murni harus memiliki asavakkhayanana tanpa kecuali?
Bond...
Kekna sih ga harus memiliki asavakkhayanana itu. Masih ingat apa fungsi Magga itu? Habis Magga kan Phala (hasil). Dalam Lokuttara Citta ada Magga Citta & Phala Citta.
cmiiw...
Mbak, bukankah semua Arahat sudah menghancurkan asava/kekotoran batin. nana apakah yang digunakan untuk menghancurkan itu, apakah ada yg lain selain no.3 itu?
Teman-teman.... Sori yaah...saya mau ralat.
Setelah saya baca artikel yang berkaitan dengan Magga... ternyata apa yg dikatakan oleh Bond adalah benar....Asavakkhayanana dimiliki oleh semua Arahat/Sammasambuddha.
Ini ada sedikit cuplikan...
Nana-sampada, namely the Magga-nana, the basis upon which his
omniscience (Sabbannuta-nana) and his ten supreme intellectual powers
(Dasabala-nana) are founded.
Nah... di dalam Dasabalanana itu salah satunya adalah Asavakkhayanana ( Kemampuan untuk memusnahkan asava/kekotoran bathin)...Dasabalanana dimiliki oleh Sammasam Buddha, bukan Savaka Buddha.
saya tidak bilang ada jedanya, Bu Lily yg bilang tanpa jeda tapi urutannya adalah habis magga baru phala. nah, kalo ada urutan kan pasti ada delay, apakah 1 detik, 1 milidetik, 1 microdetik, dsb.
Dan kalau tanpa jeda, berarti phala=magga, kenapa ada pengelompokan menjadi 8 jenis makhluk (4 magga + 4 phala), kenyataannya tidak ada yg disebut sotapattimagga, hanya ada sotapattiphala. tidak ada sakadagamimagga, hanya ada sakadagamiphala. cemana nih?
mohon ini tidak dijadikan perdebatan, hanya sekedar pertanyaan dari seorang yg debu di matanya sangat tebal yg sedang mencari penerangan
Ini mirip kaya konsep setelah kematian.
Theravadin menganut setelah mati sebagai mahluk A, langsung muncul sebagai mahluk B
nah apakah ada jeda? tentunya ada, tapi dalam waktu yg sangat cepat sekali.
seberapa cepat? entahlah
jadi saya berpendapat, betul apa kata bro indra bhw ada momen sebagai mahluk magga, yang setelah itu berubah menjadi mahluk phala
namun seberapa cepatnya yang kita tidak tahu
Kondisi serupa juga muncul di Kamma vipaka dan kamma phala.
Setelah kamma vipaka muncul, lanjut dengan kamma phala.
Hanya saja bedanya disini masih bisa dilihat dari kecepatan munculnya citta
kira2 demikianlah yg saya tahu