hm... menghargai diri ya... jujur gue adalah salah satunya... lalu menurut sodara2, apakah gue harus terus seperti ini? salahkah gue, klo mengambil keputusan transgender? seperti mengubah gender yang cocok? gue merasa bersalah jika harus melakukannya.. tapi klo gak gtu.. entahlah.. gue merasa terkurung saja....
kalau orang biasa pasti heran ya.. mereka pasti berpikir "kok dia gak bisa berubah menjadi semestinya ya.. klo cewek ya cewek, klo cowok ya cowok"
nah klo boleh gue jelasin n sekedar sharing, (ini menurut pemikiran gue ya.. gue gak tau klo yg lain sama kek gue or gak) gue dari kecil udah merasa berbeda dengan yg lain.. gue fisik cewek tapi merasa diri ini cowok.. entah ada faktor lingkungan or gak, bagi gue pas masih kecil, pemikiran gue tuh bahwa gue belum 'tumbuh' saja.. jadi cuek bebek aja.. tapi lama2 kok gue dibatasin n ditegasin klo gue harus ini harus itu seperti gender yg semestinya.. pertama nolak tapi karna gak mau ribet n kena hukum ya sudah nurut aja... kesukaan gue tuh lain dengan yg semestinya.. gue suka main pistol2an, game cowok yg brantem2.. bola.. dsb...
menginjak remaja, gue merasa aneh... gue napa suka mandangin temen cewek2 gue.. aneh dah..
soal cinta, gue udah sering bertepuk sebelah tangan... karna gue merasa takut dan gak wajar klo kek gtu... jadi hanya sebatas teman..
lalu, ketika gue uda kuliah, nyokap kenalin gue ama temennya (cowok), mungkin kek jodohin gtu deh... tampangnya seh ganteng.. dan dia baik sekali... dia sering ajak gue jalan... gue lalu pas itu mikir, gue memang lain dari semestinya... tapi gue gak mau bikin nyokap gue sedih dengan kondisi gue, jadi mungkin ini kesempatan gue buat coba mengubah pemikiran gue, dan coba deket dengan dia... tapi.. heran.. gue ternyata gak bisa... ibaratnya kek kalian bersama sesama saja gitu.. gak ada feel yang kuat.. karna gue merasa beda dengan yang namanya cinta dan sayang buat gue...
klo gue terus mikirin kondisi gue.. yang ada memang amat menderita... tiap hari slalu merasa gak terima... selalu bingung... minder... apalagi kalau ada kondangan... serba salah... maklum gue bukan tipe orang yang cuek... untungnya gue bisa ngendaliin diri.. tapi gue kadang takut klo sampe gue bener2 down.. apa yg terjadi nantinya???
lalu gue denger klo gue ternyata bisa diobatin dengan transgender... seperti operasi dsb.. tapi apakah itu adalah jalan keluar yang baik? adakah jalan keluar lain bagi gue? thanks ya sudah kasi masukan dan dukungan buat gue....
salam dharma....
Saya tidak tahu apakah anda seorang yang berkeyakinan Buddhist atau bukan. Namun sejauh yang saya ketahui, pernah Sang Buddha menyatakan bahwa kecenderungan batin yang kuat muncul karena kebiasaan batin itu sendiri. Sebagai contoh, jika seseorang selalu dan terbiasa berpikir tentang seks, maka kecenderungan batinnya yang kuat juga tentang seks melulu. Kebiasaan pikiran sangat mempengaruhi kecenderungan pikiran dan bahkan mampu merubah kecenderungan pikiran2 yang lampau. Saya mempunyai kisah seseorang yang hidup di desa tetangga saya. Di desa tetangga saya ada seorang pria beristri dan memiliki dua anak. Sewaktu ia menjadi seorang perumah tangga, ia tidak ada bedanya dengan pria2 pada umumnya. Namun dikarenakan pergaulan bebas, ia terbiasa bergaul dengan banci-banci. Anehnya, setelah beberapa bulan, ia juga berubah menjadi banci. Ia berpakaian layaknya perempuan dan berprilaku seperti perempuan. Saya yakin bahwa kondisi ini muncul karena pikiran yang dibiasakan seperti banci dan mengakibatkan ia sendiri menjadi banci.
Berkaitan dengan problem yang anda hadapi, anda memiliki tubuh cewek namun memiliki kesukaan seperti cowok dan bahkan lebih menyukai sesama jenis. Saya melihat bahwa yang menjadi permasalahan di sini adalh bukan tubuh melainkan pola pikir. Dan saya yakin bahwa sekuat apapun kecenderungan pikiran, jika ada niat dan usaha yang kuat, pasti bisa diubah. Di sini saya tidak ingin menyarankan apakah anda harus memliki tubuh wanita atau laki2 karena sesungguhnya baik tubuh wanita atau laki2 hanya sebatas appearance. Setiap orang berhak memilih tubuh yang diinginkan. Namun apa yang ingin saya sarankan kepada anda adalh daripada anda terus merasa minder, tidak suka, atau menderita karena tubuh, lebih baik anda mengubah pola pikir anda. Dan dalam mengubah pola pikir anda, saya juga tidak ingin menyarankan apakah anda harus berpikir seperti wanita ataukah pria. Dalam agama Buddha, pikiran hanyalah sebuah fenomena yang selalu muncul dan lenyap. Pikiran selalu berubah dan tidak ada satu momenpun di mana pikiran berhenti. Jika pikiran selalu berubah dan terus bergerak, maka sesungguhnya merupakan kebodohan jika kita terobsesi dan dideritakan oleh pikiran2 kita. Oleh karena itu, saran saya adalh daripada terobsesi oleh pemikiran2 minder, ketidaksukaan, dll dan dideritakan oleh keinginan untuk menjadi pria atau transgender, lebih baik anda melihat pikiran2 yang muncul hanya sekedar sebagai fenomena. Lihatlah kecendrungan2 pikiran anda sebagai fenomena yang muncul dan lenyap. Jangan terobsesi, minder atau tidak suka dengan kondisi yang anda alami. Obsesi pikiran, minder atau ketidak-sukaan tersebut hanya akan menambah penderitaan. Jika saya boleh mengatakan, apapun obsesi pikiran yang seseorang miliki entah anda atau saya atau siapapun, semuanya memiliki nilai yang sama, memiliki dampak negatif yang sama, yakni penderitaan. Jadi yang menjadi problem pada diri anda adalah bukan tubuh melainkan pola pikiran yang membuat anda semakin menderita. Jika anda setiap momen di sini dan sekarang mampu melihat kecenderungan pikiran anda sebagai sekedar fenomena, maka apapun kecenderungan pikiiran yang ada suatu saat akan melemah dan akhirnya lenyap. Mungkin dan sangat mungkin, hasil maksimal dari melihat kecenderungan pikiran hanya sekedar sebagai fenomena yang muncul dan lenyap, adalah akan mampu merubah pola pikir anda dan setidaknya anda tidak akan minder lagi, karena anda tahu bahwa kebahagiaan bukan di bentuk tubuh, di masa lampau, atau masa yang akan datang, namun di masa sekarang, masa di mana kita surrender ourselves, masa di mana kita menerima secara total apapun yang kita miliki tanpa adanya reaksi untuk memiliki atau pun menolaknya..
Apa yang saya katakan di atas tentu membutuhkan perseverance / ketabahan, kesabaran, keyakinan dan usaha yang tanpa kenal lelah jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal.
Di atas, hanya sharing. Anda boleh menerima jika merasa cocok dan juga tidak ada larangan untuk menolaknya jika merasa tidak cocok.
Mettacittena,
/Peacemind