[at] Bro Gandalf,
Pertanyaan2 itu sebagian besar kan telah terangkum juga di buku Beyond Belief, barusan sy lihat2 lagi e-book buku ini dan menemukan banyak penjelasan beserta referensi2nya ke alkitab (meski AL De Silva sangat semangat sehingga penjelasannya panjang2, harus kita ringkaskan sendiri)
Salah satunya soal Hukum Kamma, Beyond Belief menjelaskan sbb:
Yesus mengampuni dosa-dosa kita, tetapi Buddhisme mengatakan bahwa kamu tidak akan pernah bisa melarikan diri dari akibat-akibat Kammamu sendiri
Tidaklah seluruhnya benar bahwa Yesus itu mengampuni dosa-dosa kita. Menurut ajaran Kristiani, setelah manusia diciptakan, mereka akan hidup selamanya - pertama, untuk beberapa puluh tahun di dunia dan kemudian hidup selamanya di surga atau neraka. Yesus akan mengampuni dosa-dosa orang ketika mereka hidup di dunia ini, tetapi menolak untuk mengampuni mereka yang telah dihukum di neraka, tidak peduli berapa kali mereka memohon dan bertobat. Sehingga pengampunan Yesus itu hanya terbatas dalam waktu hidup sementara di dunia, dan kemudian tidak mau memaafkan lagi kalau orang itu masuk neraka. Maka kebanyakan orang tidak akan pernah bisa melarikan diri dari akibat dosa mereka.
Ada banyak segi yang mana ajaran Kamma lebih baik daripada pendapat orang kr****n tentang pengampunan dosa dan penghukuman. Di dalam Buddhisme, ketika seseorang mungkin harus menerima akibat-akibat buruk dari kamma jahatnya yang telah dia perbuat (yang tentu saja adil), ini juga berarti bahwa orang tersebut juga pasti menerima akibat-akibat baik dari kamma baik yang pernah dibuatnya.
Tetapi tidak demikian halnya dengan ajaran kr****n. Contohnya, seorang yang bukan beragama kr****n yang jujur, penuh kesabaran, murah hati, dan baik hati, tetapi meskipun baik, setelah meninggal orang ini akan masuk ke neraka abadi dan tidak menerima imbalan atas segala kebaikannya yang pernah dia perbuat.
::