//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Poll

apakah praktik MMD sesuai dengan Buddhisme Theravada?

Sesuai
22 (52.4%)
Tidak sesuai
20 (47.6%)

Total Members Voted: 41

Voting closed: 11 August 2008, 12:01:45 AM

Author Topic: MMD [pool]  (Read 207530 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: MMD [pool]
« Reply #795 on: 28 August 2008, 06:26:57 PM »
Hm hm hm , aye hari ini mendadak ada yang nge BRP nich sapa yah :))
salah apakah daku :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD [pool]
« Reply #796 on: 28 August 2008, 06:36:37 PM »
Saya dari awal mengamati testimoni2 dan instruksi2 yg diberikan Pak Hudoyo sejak awal. Dan Akhirnya saya putuskan untuk melatih di pagi hari selama 2 jam dan malam  hari hanya 1 jam dan itu saya lakukan 3 hari saja, yg terjadi malah saya hanya mengalami blank/gelap total(setelah fenomena2 muncul), tidak ada yg diamati lagi, bahkan  saat fenomena2 yg muncul saya tidak tau  itu fenomena apa hanya sepintas2 lalu . Bahkan ketika ngantuk malah ketiduran sampai akan terjatuh karena saya biarkan begitu saja dan untung terjaga.tepatnya hari keempat ketika baru mulai saya merasa stagnan dalam blank tersebut, akhirnya saya putuskan untuk bangkit dan mengingat kembali latihan vipasana dulu, yaitu saya memulai dengan anapanasati ketika konsentrasi mantap, maka konsentrasi terhadap satu objek saya lepas dan membiarkan semua fenomena muncul lenyap kembali dan mengusahakan kesimbangan(persis yg ditulis Sayadaw U Tejaniya) seperti senar tidak terlalu kencang ataupun longgar, yg terjadi saya dapat melihat jelas setiap fenomena muncul dan lenyap seperti nonton film dan pada satu poin seperti pecah dan kedamaian luar biasa yg tak terlukiskan muncul dan saya dapat melihat pikiran tidak bergeming sama sekali, dan saya hanya menyadari itu, setelah beberapa saat  setelah itu ketika geming muncul hanya sadar dan hanya sekali2 geming itu terjadi dan disitulah saya memahami anicca dukha dan anatta yg mana ketiganya muncul saling bergantungan tapi yg paling pertama muncul adalah ttg anicca(yg paling jelas). Lalu setelah selesai meditasi saya tidak langsung bangkit dari tempat duduk tetapi saya lakukan peninjauan ulang dari kedua pengalaman tadi dan pengalaman selama 3 hari yg lalu, akhirnya saya menyimpulkan dalam Semua guru Meditasi Vipasanna tetap diperlukan kesimbangan pancabala(salah satunya usaha dan konsentrasi) keadaan yg luar biasa itu hanya terjadi ketika ada konsentrasi disertai perhatian dan pengamatan yg makin lama makin tajam dan dari sana baru muncul pengertian yg benar tentang tilakhana.

Selepas itu saya terus ikuti diskusi ini dari pengertian2 ttg sutta yg dibahas  dan saya kros cek dengan pengalaman saya, dan terkadang saya cek lagi dengan tulisan2 Guru Vipasanna lainnya dengan tulisan pak Hud ternyata beda sekali. Disitulah saya menyimpulkan bahwa pondasi yg sama membawa kemajuan dan pondasi berbeda maka hasilnya juga beda.

Jujur saja pada awal sekali saya berminat untuk ikut retreat MMD tetapi setelah saya coba, ternyata hasilnya berbeda, tentu saat meditasi saya tidak mengejar hasil. Tetapi setelah meditasi kita harus meninjau seberapa efektif kemajuan yg kita capai untuk mencapai pengertian benar.

Smoga dengan adanya sharing bisa bermanfaat tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Pak Hudoyo sebagai guru MMD

Dan saat sekarang saya lebih fokus ke anapansatti dan berusaha melewati jalur jhana dan baru bervipasanna.

Terima kasih banyak, Rekan Bond, atas testimoni Anda, yang saya nilai jujur. ... Seperti janji saya, testimoni Anda ini akan saya tayangkan di milis MMD & milis-milis Buddhis yang saya langgani sebentar lagi ...

Jadi, pengalaman & kesimpulan Anda itu Anda peroleh dari mencoba MMD selama 2 jam pagi dan 1 jam malam selama 3 hari. ... Kalau ditotal, jumlahnya 9 jam ... tapi lamanya meditasi vipassana tidak bisa dihitung seperti itu. ... Jadi saya nilai, Anda cuma mencoba MMD selama 2 jam saja, karena setiap kali selesai 2 jam di waktu pagi, Anda kembali ke dalam kegiatan sehari-hari selama lebih dari 12 jam ... baru ber-MMD lagi 1 jam di waktu malam. ... Dengan demikian efek dari MMD 2 jam di waktu pagi itu terhapus oleh kegiatan sehari-hari lebih dari 12 jam. ... Dengan kata lain, setiap kali Anda duduk mencoba MMD pada pagi & malam selama 3 hari itu secara psikologis Anda mulai dari nol lagi ...

vipassana versi MMD, seperti versi-versi lain, menekankan pada kontinuitas yang tidak terputus, agar memberikan efek yang diharapkan. ... Itulah sebabnya retret MMD paling singkat dilakukan selama 3 hari nonstop ... di mana pada hari kedua peserta bermeditasi secara total mulai bangun tidur pk 3 pagi sampai tidur kembali pk 22 (dengan istirahat 2 jam di waktu petang) ... Total efektif adalah 17 jam ... ditambah 2 jam pada malam pertama dan 3 jam pada pagi hari ketiga ... seluruhnya 22 jam efektif.

Selain itu Anda mencoba MMD tanpa punya kesempatan untuk berkonsultasi dengan pembimbing MMD atau praktisi MMD lain selama 3 hari itu ... sehingga saya tidak tahu apakah sudah betul MMD yang Anda lakukan selama 3 hari itu ... Dalam retret-retret MMD, peran diskusi (6x dalam 3 hari) dan wawancara pribadi sangat penting ... Sering kali dalam diskusi & wawancara itu terungkap sikap batin yang sama sekali keliru dalam menjalankan MMD ... sehingga praktik MMD yang bersangkutan menjadi macet. ... Salah satu contoh paling baru ialah yang dialami Rekan Handoko, 22 th, mahasiswa STAB Nalanda pada retret MMD seminggu bulan Agustus ini di Cipanas ... rekan itu menulis antara lain:

"Karena pada hari pertama dan kedua saya masih menggunakan meditasi dengan metode Mahasi, setelah saya bertanya kepada Bapak Hudoyo mengenai meditasi ini, saya sangat kaget atau terkejut setelah mengetahui metodenya itu sangat berbeda jauh dengan metode yang saya pelajari selama ini. Setelah saya paham betul mengenai metode yang diajarkan bapak hudoyo maka saya mempraktekkannya pada hari ketiga dan keempat. Saya pun merasakan manfaatnya sehingga pada saat itulah saya terus menggunakan metode menyadari setiap ada pikiran yang muncul. ..."

*****

Dalam retret MMD 3 hari itu pun, menurut pengalaman, hanya 20% - 30% yang mengalami efek nyata positif berupa melambatnya pikiran sampai berhentinya pikiran, dan diperolehnya berbagai pencerahan (nyana). ... Peserta selebihnya, 70% - 80% mungkin tidak mengalami apa-apa, atau hanya mengalami sakitnya badan dan frustrasi serta bosannya batin, sehingga tidak pernah kembali lagi. ... Tapi yang 20% - 30% itu akan kembali lagi dan menjadi praktisi MMD yang sesungguhnya. ...

Lain lagi pengalaman peserta retret MMD seminggu ... Boleh dibilang semua peserta memperoleh manfaat sangat positif dalam berbagai hal, sehingga mereka yang pernah ikut retret MMD seminggu dapat dipastikan akan menjadi praktisi MMD selamanya.

*****

Kesan saya membaca testimoni Anda: Anda mencoba MMD beberapa kali, paling lama 2 jam, dengan interval yang terpisah lebih dari 12 jam, sehingga efektif Anda hanya mencoba MMD paling lama 2 jam itu saja. ... Di samping itu, ternyata Anda adalah praktisi vipassana versi tradisional, sehingga dalam eksperimen Anda dengan MMD selama 2 jam itu dapat dipahami bila terjadi konflik yang tidak kunjung selesai dengan metode vipassana yang pernah Anda lakukan sebelumnya (entah berapa tahun). ... Dan ternyata Anda kembali ke vipassana tradisional pada hari keempat ... itu menandakan bahwa Anda lebih tertarik pada vipassana tradisional daripada melanjutkan bereksperimen dengan MMD. ...

Anda menceritakan saat-saat keheningan dalam vipassana tradisional setelah hari keempat itu, yang tampaknya genuine. ... Memang vipassana tradisional pun bisa mengantar pada berhentinya pikiran & si aku; itu tidak pernah saya mungkiri ... Tetapi ketika Anda berkata "... disitulah saya memahami anicca, dukha dan anatta ...", itu tidak lain adalah tafsiran pikiran yang muncul kembali yang menggunakan konsep tilakkhana ... terutama tentang 'anatta', karena menurut hemat saya, tidak seorang pun puthujjana bisa melihat 'anatta' secara otentik; hanya seorang arahat bisa mengalami anatta. ... puthujjana hanya bisa mengenali 'konsep anatta'. ... Jadi, ketika Anda merasa memahami 'anatta', sebetulnya itu pikiran Anda yang mengingat kembali pelajaran 'anatta' yang pernah Anda terima. ... 'Anicca' dan 'dukkha' memang bisa dialami seorang puthujjana sebagai nyana (insight), ... tetapi nyana itu pun pada saat terjadinya tidak ada pikiran bergerak sehingga apa yang dilihat tidak mempunyai label atau nama ... baru kemudian, ketika ia MENGENALI karakteristik itu sebagai 'anicca' dan sebagai 'dukkha', lagi-lagi di sini pikiran bergerak mengenali pengalaman nyana sesaat sebelumnya dengan teringat akan pelajaran tilakkhana yang pernah dipelajari ... Ketika pikiran diam, tidak ada kata-kata, tidak ada konsep, tidak ada ajaran tilakkhana atau ajaran apa pun. ...

*****

Jadi, kesimpulan saya: MMD memang tidak cocok buat Rekan Bond yang telah terkondisi begitu kuat oleh vipassana tradisional ... Langkah Anda untuk kembali ke vipassana tradisional sudah tepat ... sehingga konflik dalam batin Anda bisa teratasi. ... Selanjutnya, saya ucapkan selamat ber-vipassana kepada Anda sepanjang hidup Anda.

Sekali lagi, terima kasih banyak atas testimoni Anda, yang akan bermanfaat bagi para praktisi MMD sebagai bahan perbandingan dan pembelajaran.

Salam,
Hudoyo
« Last Edit: 28 August 2008, 06:41:17 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD [pool]
« Reply #797 on: 28 August 2008, 06:43:54 PM »
Wah Pak Hud saya tidak bisa menafsirkan, takut salah, paling mentok melihat indikasi-indikasi yang ada, itu juga belum pasti benar. Dari indikasi tulisan di sini nampaknya Pak Hud santai-santai saja sih.
"menggunakan semua kritik itu sebagai sarana untuk mencerahkan pembaca' -- sangat menarik.
Ok Thanks Pak Hud.

_/\_

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: MMD [pool]
« Reply #798 on: 28 August 2008, 06:51:13 PM »
Rekon Band, apakah ketika melaksanakan MMD merasakan ketenangan? Saya pernah tapi sangat-sangat sebentar, dan seperti yang pernah saya konsultasikan ke Pak Hud, bahwa saya kembali lagi ke meditasi anapanasati karena saya merasa tiba-tiba menjadi sesak napas. Mungkin meditasi anapanasati masih terlalu kuat ada diri saya.
« Last Edit: 28 August 2008, 06:52:52 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: MMD [pool]
« Reply #799 on: 28 August 2008, 09:35:49 PM »
Rekon Band, apakah ketika melaksanakan MMD merasakan ketenangan? Saya pernah tapi sangat-sangat sebentar, dan seperti yang pernah saya konsultasikan ke Pak Hud, bahwa saya kembali lagi ke meditasi anapanasati karena saya merasa tiba-tiba menjadi sesak napas. Mungkin meditasi anapanasati masih terlalu kuat ada diri saya.

Ya saya ada merasakannya   tetapi prosesnya tidak jelas.


 [at]  Pak Hud

Kata disitulah saya pahami bukan saat disana saya berpikir nah ini tilakhana, tetapi pengertian yg muncul karena ada mengetahui,menyadari dan perhatian , jadi bukan tilakhana yg berasal dari proses berpikir. Seperti in one strike, Maaf moment ini saya tidak pandai konsepkan dalam tulisan.Kalau dikonsepkan tilakhana itu kesimpulan setelah keluar dari meditasi dan saya melakukan peninjauan ulang secara mendalam dititik pengalaman mana "in one strike itu terjadi" oleh karena itu saya sebut "disitulah". Kemudian kesimpulan itu saya cross check dengan Sutta2 dan Para pembimbing entah yg lewat jalur samatha-vipasanna, ataupun vipasana murni lalu saya meninjau ulang kembali apakah sudah benar dalam menyikapi pengalaman saya, lalu cara efektif apa saja yg membawa saya ke pengalaman itu, jika semuanya sesuai maka berarti saya sudah on the right track, kalau ada perbedaan maka saya akan cari tau seberapa jauh perbedaan itu apakah significant atau tidak, kalau perlu dipertanyakan kepada kalyanimita yg bertolak belakang dan dilihat lagi sutta2 yg ada selanjutnya gunakan panna, jadi tidak langsung menyimpulkan. Disinilah fungsi Kalyanimita. Tentu saja saya menilai Kalyanimita dari Dhamma dan vinaya yang dijalankan.



Selebihnya no comment..

 _/\_

« Last Edit: 28 August 2008, 09:38:12 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: MMD [pool]
« Reply #800 on: 28 August 2008, 09:58:17 PM »

Ya saya ada merasakannya   tetapi prosesnya tidak jelas.




IC. Thanks _/\_
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: MMD [pool]
« Reply #801 on: 29 August 2008, 05:05:20 AM »
Quote from: hudoyo
Anda menceritakan saat-saat keheningan dalam vipassana tradisional setelah hari keempat itu, yang tampaknya genuine. ... Memang vipassana tradisional pun bisa mengantar pada berhentinya pikiran & si aku; itu tidak pernah saya mungkiri ... Tetapi ketika Anda berkata "... disitulah saya memahami anicca, dukha dan anatta ...", itu tidak lain adalah tafsiran pikiran yang muncul kembali yang menggunakan konsep tilakkhana

 [at]  Pak Hud
Kata disitulah saya pahami bukan saat disana saya berpikir nah ini tilakhana, tetapi pengertian yg muncul karena ada mengetahui,menyadari dan perhatian , jadi bukan tilakhana yg berasal dari proses berpikir. Seperti in one strike, Maaf moment ini saya tidak pandai konsepkan dalam tulisan.Kalau dikonsepkan tilakhana itu kesimpulan setelah keluar dari meditasi dan saya melakukan peninjauan ulang secara mendalam dititik pengalaman mana "in one strike itu terjadi" oleh karena itu saya sebut "disitulah".

Rekan Bond,

Saya rasa, memang benar Anda mengalami pencerahan atau intuisi (insight, nyana), melihat karakteristik yang kemudian Anda sebut 'anicca' & 'dukkha'. Ini yang disebut 'sammasana-nyana'.... Pencerahan itu terjadi di luar pikiran. ... Itu sama dengan seorang praktisi Zen yang mengalami Satori dan berkata "Aha!" ... Di situ tidak ada pikiran ... pikiran dan si aku berhenti ... dan karena tidak ada pikiran, maka tidak ada kata-kata, tidak ada ingatan, tidak ada konsep ... jadi tidak ada kata 'anicca', tidak ada kata 'dukkha' ... Menurut Mulapariyaya-sutta, Anda berada dalam persepsi murni (langkah #1) ... itulah yang Anda ungkapkan kembali di atas.

Tetapi, sedetik setelah nyana itu muncul, pikiran Anda bergerak lagi ... merespon pencerahan yang baru Anda alami itu ... merespon dengan munculnya memori tentang tilakkhana yang pernah Anda pelajari di masa lampau ... lalu pikiran Anda berkata: "Itu dia 'anicca'." ... Demikianlah, kata atau pengertian 'anicca' itu bukan nyana itu sendiri, melainkan respons pikiran Anda terhadap nyana itu. ...

Ada seorang teman Muslim yang ketika itu tinggal di tengah hutam Kalimantan di sebuah perusahaan kayu. ... Ia belajar MMD melalui internet dan menjalankan MMD sendiri, dengan bimbingan saya melalui email. ... Pada suatu hari ia menulis pada saya, "Pak, tadi pagi tiba-tiba saya menyadari bahwa hidup ini mengalir seperti sungai, tidak ada apa-apanya." ... Ini berbeda sekali dengan pandangan & sikap Muslim pada umumnya, yang melihat hidup ini sebagai 'anugerah Tuhan yang PATUT DISYUKURI'. ... Membaca emailnya itu saya langsung tahu bahwa ia telah mengalami sammasana-nyana, seperti yang Anda alami juga. ... Ia melihat karakteristik eksistensi ini yang dalam ajaran agama Buddha disebut 'anicca' dan 'dukkha'. ... Tapi ia tidak memakai istilah itu karena ia tidak pernah belajar tentang tilakkhana sebelumnya. ... Alih-alih, ia berkata 'hidup ini mengalir seperti sungai' (= 'anicca'), dan 'tidak ada apa-apanya' (= 'dukkha' ... saya tahu ini 'dukkha' karena ini bertentangan dengan pandangan & sikap Muslim pada umumnya). ... Kedua pengertian itu--'hidup mengalir seperti sungai' dan 'tidak ada apa-apanya'--itu muncul dalam meditasinya, sesaat setelah mendapat pencerahan atau intuisi (nyana) itu, tapi kedua istilah itu bukan nyana itu sendiri (yang timbul di luar pikiran, sehingga tidak ada kata, tidak ada label, tidak ada pengertian/konsep). ...

Begitu pula, ketika kata/pengertian 'anicca' & 'dukkha' itu muncul dalam batin Anda dalam meditasi Anda, nyana itu (yang terjadi di luar pikiran) baru saja lewat ... sekarang pikiran Anda menanggapi nyana itu dengan berkata "Oh, anicca" ... "Oh, dukkha" ... Penjelasan ini bisa Anda pahami kalau Anda mempelajari proses terjadinya pikiran sebagaimana tercantum dalam Mulapariyaya-sutta.

Itu tentang 'anicca' & 'dukkha'. ... Lain lagi dengan 'anatta' ... tidak ada pencerahan tentang 'anatta'. ... 'Anatta' hanya dialami oleh seorang arahat. ... Karena Anda belum arahat, maka dalam meditasi Anda tidak mungkin Anda mengalami 'anatta'. ... Yang sesungguhnya terjadi ialah: ketika muncul nyana tentang karakteristik yang kemudian ditanggapi oleh pikiran Anda sebagai 'anicca' dan 'dukkha', kedua istilah itu berasal dari memori tentang 'tilakkhana' ... sehingga mau tidak mau muncul pula pengertian/konsep yang ketiga, yaitu 'anatta' ... sehingga SEOLAH-OLAH Anda melihat 'anatta' ... padahal Anda dan saya, selama belum bebas penuh, tidak mungkin melihat 'anatta'. ... Itulah sebabnya dalam testimoni Anda, Anda berkata bahwa 'anicca'-lah yang pertama kali Anda lihat dan paling jelas. ...

Itulah sebabnya dalam retret MMD saya tidak pernah mengajarkan 'anatta' lagi ... Saya mengajarkan karakteristik yang dalam agama Buddha disebut 'anicca' & 'dukkha' ... lalu 'atta' yang selalu muncul sebagai pikiran, keinginan, harapan, ketidaksenangan dsb. ... 'Atta' ini yang melekat kepada segala sesuatu yang 'anicca' sehingga terjadilah 'dukkha'. ... (Sudah tentu saya tidak menggunakan kata-kata Pali itu kalau pesertanya non-Buddhis.) ... Saya tidak pernah lagi mengajarkan tilakkhana sebagai kombinasi 'anicca, dukkha, anatta' ... alih-alih, saya mengajarkan 'anicca, dukkha, atta' karena hanya inilah yang bisa kita alami dalam meditasi. ... 'Anatta' tidak bisa kita alami dalam meditasi, 'anatta' cuma konsep dari ingatan/pikiran yang mencampuri meditasi sehingga orang tidak melihat 'anicca, dukkha & atta' seperti apa adanya. ... Selanjutnya, 'anicca, dukkha & atta' itu akan lenyap bila pikiran & aku berhenti (khanika-samadhi), sekalipun cuma untuk sementara. ... DI SINILAH PERBEDAAN AJARAN SAYA DENGAN KONSEP TILAKKHANA yang pervasif di dalam Tipitaka Pali ... ini perbedaan pengertian seorang praktisi MMD dengan praktisi vipassana tradisional atau umat Buddha yang hanya menghafal konsep tilakkhana.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 29 August 2008, 05:24:09 AM by hudoyo »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: MMD [pool]
« Reply #802 on: 29 August 2008, 08:54:43 AM »
Terima kasih atas penjelasan Pak Hudoyo. Saya pun menyadari dan menyetujui bahwa anatta otentik hanya dicapai mereka yg telah mencapai Arahat, oleh karena itu selama kita masih putthujana pengertian anatta itu sendiri belumlah lengkap seutuhnya karena untuk menembus seutuhnya harus menghancurkan kilesa dari yg kasar sampai yg halus (benteng yg berlapis). Nah sekedar masukan bahwa "aku"yg sering Pak Hud sebutkan lebih tepat jika ingin dikonsepkan adalah "ilusi diri" agar pembaca lebih mudah menangkap maknanya(takutnya ada yg berpikir aku muncul ketika ada gerak pikiran yg diasumsikan sebagai adanya atta). Dan pada saat khanika samadhi "ilusi diri/aku" ini tidaklah runtuh total, tetapi ia mengendap untuk sementara waktu sampai pada proses terakhir/taraf tertentu ia tercabut satu-persatu sampai keakarnya. Oleh karena itu pemeditasi vipasanna harus mengetahui rintangan dan kilesa dan menyikapinya dengan bijaksana agar tidak terjebak dalam lingkaran setan ini. Karena manifestasi "ilusi diri" ini sangat licin seperti belut.

 _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
To: Morpheus - Motto "Ragu Pangkal Cerah"
« Reply #803 on: 29 August 2008, 01:59:13 PM »
Ini untuk kedua kalinya saya bertanya apakah Sdr. Morpheus merasa keberatan jika mottonya "Ragu Pangkal Cerah" saya gunakan?
Tanpa jawaban berarti anda tidak keberatan. :)
 _/\_
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: MMD [pool]
« Reply #804 on: 29 August 2008, 02:09:24 PM »
Ini untuk kedua kalinya saya bertanya apakah Sdr. Morpheus merasa keberatan jika mottonya "Ragu Pangkal Cerah" saya gunakan?
Tanpa jawaban berarti anda tidak keberatan. :)
kata2 itu bukanlah milik saya, tentu saja terserah anda mau memakainya...
buat apa bertanya seperti itu? saya pikir belakangan anda bertingkah agak kekanak2an :)
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: MMD [pool]
« Reply #805 on: 29 August 2008, 02:10:46 PM »
^
^
^ dua teman baik saling akur....lucu banget liatnya...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: MMD [pool]
« Reply #806 on: 29 August 2008, 02:39:48 PM »
Ini untuk kedua kalinya saya bertanya apakah Sdr. Morpheus merasa keberatan jika mottonya "Ragu Pangkal Cerah" saya gunakan?
Tanpa jawaban berarti anda tidak keberatan. :)
kata2 itu bukanlah milik saya, tentu saja terserah anda mau memakainya...

Thanks kalau begitu  ;D

Quote
buat apa bertanya seperti itu? saya pikir belakangan anda bertingkah agak kekanak2an :)

ada hal yang tak terkatakan Sdr. Morph itu saja :)

Thanks :)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD [pool]
« Reply #807 on: 02 September 2008, 01:55:50 PM »
Saya akan mempostkan PM pribadi dari pak hudoyo yang telah saya terima...

Quote from: Kainyn_Kutho on Today at 01:28:28 PM
'kan sudah ada Buddhisme Modern, Pak?! kok masih meninggalkan DC?

Mana? laugh  ... Buddhisme Modern diam-diam sudah dihapus lagi oleh Mod, tanpa pengumuman apa pun, padahal pengadaannya diumumkan oleh Sumedho. ... Itulah orang-orang yang licik. ... Bagaimana saya harus melayani orang-orang yang licik seperti itu, yang bersedia melakukan apa saja demi tercapainya tujuan mereka?

Bagaimana pendapat Anda, Rekan Kainyn_Kutho? Apa langkah Anda bila Anda berada dalam posisi saya? Smiley

Salam,
hudoyo
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: MMD [pool]
« Reply #808 on: 02 September 2008, 07:45:36 PM »
Saya sebagai pembuat Polling ingin menyampaikan kesimpulan atas thread yang sangat menarik ini. Post in juga sekaligus berfungsi sebagai kata-kata penutup dan terakhir dari saya.

Terus terang ini thread yang paling "bermasalah" diantara semua thread yang pernah ada. Mulai dengan register banyak ID oleh beberapa user sampai banyak user baru hasil "MLM" utk dukungan. Dari 42 voter palingan hanya 1/2 nya saja yang benar-benar user yang "valid".

Kedua belah pihak melakukan yang sama. Saling berlomba. Saya perhatikan penambahan user lalu ada men-vote. Bukan hanya saya saja yang mengetahui, ada beberapa user yang memperhatikan hal ini juga.


Mengenai hal ini, dalam sebuah voting, kampanye memang tidak dapat dihindari, namun kalau saya amati berkat kesigapan moderator/admin, hal ini tidak sampai mengganggu voting. thanks to moderator/admin

dan hasil polling menyatakan bahwa MMD adalah sesuai yang artinya pihak MMD menang (bukan dalam konteks perang), sayang sekali Sdr. Hudoyo tidak menerima hasil voting ini yang tentunya berguna sebagai alat promosi bagi MMD.

Pengantar dari polling ini sudah tidak netral,  karena sudah menghakimi dan memberikan penilaian sepihak, jadi polling ini tidak valid. :))

hudoyo


Terlepas dari hasil voting tersebut, terbukti MMD menimbulkan Pro/Kontra yang luar biasa panas meskipun ada anggapan bahwa sampel yang berasal dari forum ini tidak valid.

Post dari rekan CKRA berikut ini tidak dibantah oleh MMD, jadi saya anggap bisa saya jadikan point kesimpulan saya juga

Dari banyak posting dalam thread ini dan thread tentang MMD lainnya, pendapat saya menyimpulkan bahwa:

-MMD bukanlah sesuatu yang buruk. Paling tidak MMD tidak bertentangan dengan Buddhisme. Seperti halnya sebagian besar ritual dan praktik agama lain juga tidak bertentangan dengan Buddhisme.
-Banyak pihak yang merasa sudah mendapat manfaat dari MMD baik umat Buddha maupun umat agama lain karena MMD dapat dan telah diterapkan oleh umat lintas agama.
-MMD tampaknya sesuai dengan Buddhisme dengan mengutip Sutta-Sutta yang dianggap sesuai dengan MMD (Bahiya&Malunkyaputta).
-Ada kecenderungan MMD menolak Sutta-Sutta yang tidak sesuai dengan MMD dengan dalih Sutta itu tidak keluar dari mulut Sang Buddha, penambahan oleh para penghapal (Dhammacakka, Angulimala, dll).
-MMD adalah suatu ajaran atau aktivitas yang mencoba penetrasi ke dalam Buddhisme (mungkin juga ke agama2 lain).

yang ditegaskan kembali dalam quote berikut ini, saya ambil dari postingan Sdr.Kainyin_Kutho karena saya tidak berhasil menemukan posting asli dari Sdr. Hudoyo (Founder of MMD) yang menolak JMB-8.

Rumusan JMB8 itu terkandung dalam Tipitaka, dan oleh karena itu menjadi ciri khas AGAMA BUDDHA, sekalipun di atas sudah saya katakan, saya tidak yakin itu AJARAN SANG BUDDHA.

"Isi" rumusan JMB8 tidak bisa dikatakan umum. Yang Anda sebut "isi" sesungguhnya adalah "forma" (bentuk, wujud): sila, samadhi, panna adalah "forma", apa lagi kalau dijabarkan. ... Jelas sekali "forma" JMB8 tidak umum, semakin mendetail semakin khusus, malah di sana-sini kontroversial, misalnya tentang samma-samadhi, perlu jhana atau tidak ... dsb dsb.

Di dalam filsafat, ketika orang merenung menggunakan daya nalarnya, inteleknya, pikirannya, orang membedakan antara 'forma' dan 'esensi'. 'Forma' adalah bentuk, wujud lahiriah, kata-kata, doktrin, rumusan, seperti rumusan JMB8. ... Sedangkan 'esensi' adalah hakikat, intisari, apa yang ada sesungguhnya. ... Jadi, apakah 'esensi' JMB8? ...

'Esensi' JMB8 tidak bisa dirumuskan dalam kata-kata lagi ... kalau dicoba-rumuskan juga akan menjadi 'forma' (bentuk, wujud) lagi ... 'Esensi' JMB8 hanya bisa diselami & dipahami bila pikiran diam, di dalam vipassana. ... Itulah satu-satunya jalan untuk memperoleh & memahami 'esensi' AJARAN SANG BUDDHA ...

AGAMA BUDDHA sebagai 'forma' bisa beraneka warna, dan Theravada cuma salah satu 'forma' saja ... tapi runyamnya banyak orang di forum ini beriman bahwa ajaran Theravada adalah 'esensi' AJARAN SANG BUDDHA, begitu pula dengan iman penganut sekte-sekte yang lain ... itulah sumber segala kontroversi dalam Buddhisme ... 'esensi' AJARAN BUDDHA hanya satu ... dan itu pula yang saya lihat sebagai 'esensi' ajaran Krishnamurti (bukan 'forma' ajaran K) ... di dalam 'esensi' kebenaran itu tidak ada lagi Buddha atau Krishnamurti atau apa pun. ...

Tetapi bagi saya yang lebih penting adalah materi diskusi dalam thread ini. banyak fakta mengenai MMD yang telah terungkap dalam thread ini.
Semoga thread ini bermanfaat bagi para pemula dalam Buddhisme.

Kepada Moderator/Admin saya ucapkan terima kasih karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk memanfaatkan forum ini. untuk selanjutnya silahkan id saya (Semit) dihapus, karena saya tidak akan datang ke sini lagi.

Dan terima kasih juga kepada rekan-rekan yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk berpartisipasi dalam thread ini

Salam,
Semit
Sebelum dihapus...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Peaceful mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 0
  • metta
Re: MMD [pool]
« Reply #809 on: 10 September 2008, 08:43:36 AM »
 8-> ~X( [-o< [-X :lotus: >:( :?? ~o) :>-

ha ha ha ha.

lima orang buta membahas seekor gajah
Peace for all, all for Peace