Saya dari awal mengamati testimoni2 dan instruksi2 yg diberikan Pak Hudoyo sejak awal. Dan Akhirnya saya putuskan untuk melatih di pagi hari selama 2 jam dan malam hari hanya 1 jam dan itu saya lakukan 3 hari saja, yg terjadi malah saya hanya mengalami blank/gelap total(setelah fenomena2 muncul), tidak ada yg diamati lagi, bahkan saat fenomena2 yg muncul saya tidak tau itu fenomena apa hanya sepintas2 lalu . Bahkan ketika ngantuk malah ketiduran sampai akan terjatuh karena saya biarkan begitu saja dan untung terjaga.tepatnya hari keempat ketika baru mulai saya merasa stagnan dalam blank tersebut, akhirnya saya putuskan untuk bangkit dan mengingat kembali latihan vipasana dulu, yaitu saya memulai dengan anapanasati ketika konsentrasi mantap, maka konsentrasi terhadap satu objek saya lepas dan membiarkan semua fenomena muncul lenyap kembali dan mengusahakan kesimbangan(persis yg ditulis Sayadaw U Tejaniya) seperti senar tidak terlalu kencang ataupun longgar, yg terjadi saya dapat melihat jelas setiap fenomena muncul dan lenyap seperti nonton film dan pada satu poin seperti pecah dan kedamaian luar biasa yg tak terlukiskan muncul dan saya dapat melihat pikiran tidak bergeming sama sekali, dan saya hanya menyadari itu, setelah beberapa saat setelah itu ketika geming muncul hanya sadar dan hanya sekali2 geming itu terjadi dan disitulah saya memahami anicca dukha dan anatta yg mana ketiganya muncul saling bergantungan tapi yg paling pertama muncul adalah ttg anicca(yg paling jelas). Lalu setelah selesai meditasi saya tidak langsung bangkit dari tempat duduk tetapi saya lakukan peninjauan ulang dari kedua pengalaman tadi dan pengalaman selama 3 hari yg lalu, akhirnya saya menyimpulkan dalam Semua guru Meditasi Vipasanna tetap diperlukan kesimbangan pancabala(salah satunya usaha dan konsentrasi) keadaan yg luar biasa itu hanya terjadi ketika ada konsentrasi disertai perhatian dan pengamatan yg makin lama makin tajam dan dari sana baru muncul pengertian yg benar tentang tilakhana.
Selepas itu saya terus ikuti diskusi ini dari pengertian2 ttg sutta yg dibahas dan saya kros cek dengan pengalaman saya, dan terkadang saya cek lagi dengan tulisan2 Guru Vipasanna lainnya dengan tulisan pak Hud ternyata beda sekali. Disitulah saya menyimpulkan bahwa pondasi yg sama membawa kemajuan dan pondasi berbeda maka hasilnya juga beda.
Jujur saja pada awal sekali saya berminat untuk ikut retreat MMD tetapi setelah saya coba, ternyata hasilnya berbeda, tentu saat meditasi saya tidak mengejar hasil. Tetapi setelah meditasi kita harus meninjau seberapa efektif kemajuan yg kita capai untuk mencapai pengertian benar.
Smoga dengan adanya sharing bisa bermanfaat tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Pak Hudoyo sebagai guru MMD
Dan saat sekarang saya lebih fokus ke anapansatti dan berusaha melewati jalur jhana dan baru bervipasanna.
Terima kasih banyak, Rekan Bond, atas testimoni Anda, yang saya nilai jujur. ... Seperti janji saya, testimoni Anda ini akan saya tayangkan di milis MMD & milis-milis Buddhis yang saya langgani sebentar lagi ...
Jadi, pengalaman & kesimpulan Anda itu Anda peroleh dari mencoba MMD selama 2 jam pagi dan 1 jam malam selama 3 hari. ... Kalau ditotal, jumlahnya 9 jam ... tapi
lamanya meditasi vipassana tidak bisa dihitung seperti itu. ... Jadi saya nilai, Anda cuma mencoba MMD selama 2 jam saja, karena setiap kali selesai 2 jam di waktu pagi, Anda kembali ke dalam kegiatan sehari-hari selama lebih dari 12 jam ... baru ber-MMD lagi 1 jam di waktu malam. ... Dengan demikian efek dari MMD 2 jam di waktu pagi itu terhapus oleh kegiatan sehari-hari lebih dari 12 jam. ... Dengan kata lain,
setiap kali Anda duduk mencoba MMD pada pagi & malam selama 3 hari itu secara psikologis Anda mulai dari nol lagi ...
vipassana versi MMD, seperti versi-versi lain, menekankan pada
kontinuitas yang tidak terputus, agar memberikan efek yang diharapkan. ... Itulah sebabnya retret MMD paling singkat dilakukan selama
3 hari nonstop ... di mana pada hari kedua peserta bermeditasi secara total mulai bangun tidur pk 3 pagi sampai tidur kembali pk 22 (dengan istirahat 2 jam di waktu petang) ... Total efektif adalah 17 jam ... ditambah 2 jam pada malam pertama dan 3 jam pada pagi hari ketiga ... seluruhnya
22 jam efektif.
Selain itu Anda mencoba MMD
tanpa punya kesempatan untuk berkonsultasi dengan pembimbing MMD atau praktisi MMD lain selama 3 hari itu ... sehingga
saya tidak tahu apakah sudah betul MMD yang Anda lakukan selama 3 hari itu ... Dalam retret-retret MMD, peran
diskusi (6x dalam 3 hari) dan
wawancara pribadi sangat penting ...
Sering kali dalam diskusi & wawancara itu terungkap sikap batin yang sama sekali keliru dalam menjalankan MMD ... sehingga praktik MMD yang bersangkutan menjadi
macet. ... Salah satu contoh paling baru ialah yang dialami Rekan
Handoko, 22 th, mahasiswa STAB Nalanda pada retret
MMD seminggu bulan Agustus ini di Cipanas ... rekan itu menulis antara lain:
"Karena pada hari pertama dan kedua saya masih menggunakan meditasi dengan metode Mahasi, setelah saya bertanya kepada Bapak Hudoyo mengenai meditasi ini, saya sangat kaget atau terkejut setelah mengetahui metodenya itu sangat berbeda jauh dengan metode yang saya pelajari selama ini. Setelah saya paham betul mengenai metode yang diajarkan bapak hudoyo maka saya mempraktekkannya pada hari ketiga dan keempat. Saya pun merasakan manfaatnya sehingga pada saat itulah saya terus menggunakan metode menyadari setiap ada pikiran yang muncul. ..."*****
Dalam
retret MMD 3 hari itu pun, menurut pengalaman,
hanya 20% - 30% yang mengalami efek nyata positif berupa
melambatnya pikiran sampai
berhentinya pikiran, dan
diperolehnya berbagai pencerahan (nyana). ... Peserta selebihnya, 70% - 80% mungkin tidak mengalami apa-apa, atau hanya mengalami sakitnya badan dan frustrasi serta bosannya batin, sehingga tidak pernah kembali lagi. ... Tapi yang 20% - 30% itu akan kembali lagi dan menjadi
praktisi MMD yang sesungguhnya. ...
Lain lagi pengalaman peserta
retret MMD seminggu ... Boleh dibilang
semua peserta memperoleh manfaat sangat positif dalam berbagai hal, sehingga
mereka yang pernah ikut retret MMD seminggu dapat dipastikan akan menjadi praktisi MMD selamanya.
*****
Kesan saya membaca testimoni Anda: Anda mencoba MMD beberapa kali, paling lama 2 jam, dengan interval yang terpisah lebih dari 12 jam, sehingga efektif Anda hanya mencoba MMD paling lama 2 jam itu saja. ... Di samping itu, ternyata
Anda adalah praktisi vipassana versi tradisional, sehingga dalam eksperimen Anda dengan MMD selama 2 jam itu dapat dipahami bila terjadi
konflik yang tidak kunjung selesai dengan metode vipassana yang pernah Anda lakukan sebelumnya (entah berapa tahun). ... Dan ternyata Anda kembali ke vipassana tradisional pada hari keempat ... itu menandakan bahwa Anda lebih tertarik pada vipassana tradisional daripada melanjutkan bereksperimen dengan MMD. ...
Anda menceritakan
saat-saat keheningan dalam vipassana tradisional setelah hari keempat itu, yang tampaknya
genuine. ... Memang vipassana tradisional pun bisa mengantar pada
berhentinya pikiran & si aku; itu tidak pernah saya mungkiri ... Tetapi ketika Anda berkata
"... disitulah saya memahami anicca, dukha dan anatta ...", itu tidak lain adalah
tafsiran pikiran yang muncul kembali yang menggunakan konsep tilakkhana ... terutama tentang
'anatta', karena menurut hemat saya,
tidak seorang pun puthujjana bisa melihat 'anatta' secara otentik; hanya seorang arahat bisa mengalami anatta. ...
puthujjana hanya bisa mengenali 'konsep anatta'. ... Jadi, ketika Anda merasa memahami 'anatta',
sebetulnya itu pikiran Anda yang mengingat kembali pelajaran 'anatta' yang pernah Anda terima. ...
'Anicca' dan
'dukkha' memang bisa dialami seorang puthujjana sebagai
nyana (insight), ... tetapi
nyana itu pun pada saat terjadinya tidak ada pikiran bergerak sehingga apa yang dilihat tidak mempunyai label atau nama ... baru kemudian, ketika ia
MENGENALI karakteristik itu sebagai 'anicca' dan sebagai 'dukkha',
lagi-lagi di sini pikiran bergerak mengenali pengalaman nyana sesaat sebelumnya dengan teringat akan pelajaran tilakkhana yang pernah dipelajari ...
Ketika pikiran diam, tidak ada kata-kata, tidak ada konsep, tidak ada ajaran tilakkhana atau ajaran apa pun. ...
*****
Jadi, kesimpulan saya:
MMD memang tidak cocok buat Rekan Bond yang telah terkondisi begitu kuat oleh vipassana tradisional ... Langkah Anda untuk kembali ke vipassana tradisional sudah tepat ... sehingga konflik dalam batin Anda bisa teratasi. ... Selanjutnya, saya ucapkan selamat ber-vipassana kepada Anda sepanjang hidup Anda.
Sekali lagi, terima kasih banyak atas testimoni Anda, yang akan bermanfaat bagi para praktisi MMD sebagai bahan perbandingan dan pembelajaran.
Salam,
Hudoyo