//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - yanfei

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 29
106
Diskusi Umum / Re: mimpi...
« on: 17 September 2010, 11:52:09 PM »
dikasih nomer gak? kalo kata teman gw sich biasanya nomernya cun
=))=))=))

Bener tuh, gw juga punya pengalaman kayak gitu.  Ketika dihimpit masalah ekonomi, eh dapat mimpi, ketemu nenek gw yg sudah meninggal.  Waktu gw bangun, rada2 heran, karna biasanya gw jarang mimpi.

Lusanya gw cerita ke nyokap, bilang gw mimpi ketemu nenek, ceritanya nenek dapat surat yg isinya bilang dia menang lotre $ 5.000.000.
Eh malah disemprot ama nyokap, "Kok sekarang baru bilang? Kemaren togel buka sesuai dengan umur nenek kamu sewaktu meninggal"

Gw cuman nyengir masem aja, gak tahu yg begitu2 sih.
kalo gitu kita harus tanya TSnya, umur berapa yang sudah meninggal itu?  ;D

107
Kafe Jongkok / Re: Katanya Sang Buddha Ada di neraka lo =))
« on: 17 September 2010, 11:31:36 PM »


yah gini loh
manusia tuh pasti ada dosa semuanya
ga akan ada yg mendptkan kesempurnaan sejati kciuali yang ga pernah buat dosa siapa Dia ? Yesus Kristus
knp Yesus Kristus di blg manusia? krn Dia pernah menjadi manusia dibumi ini untuk Misi Karya Keselamatan
knp Yesus jadi manusia dan disiksa jika DIA adalah TUHAN?? kasih,, ya kasih "karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini....." Yohanes 3:16
Dia menghapus dosa org percaya dgn apa ??dgn darah,,
knp kok darah??pdhl amis??
ya ktika kita buat dosa maka kita tdk dpt lg berhubungan scr lgsg dgn Tuhan! alias matii karena nyawa manusia terletak pada darah maka.... darah suci lah yang harus menjadi korban......
jika Yesus pernah jadi manusia yg di Surga siapa dong? Allah Bapa
karena itu jika kita telah '' BERSATU '' dgn Roh Allah
maka....
kamu akan tahu bahwa Aku(Yesus) di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku dan Aku didalam kamu!
mengapa jika kita tdk percaya Yesus tdk dpt diselamatkan???
karena darah itu tetap kotor oleh dosa!
apa hnya dgn percaya?? mksdnya percaya adalah percaya Dia sbg Tuhan dengan Iman!!!!
Iman adalah kasih
Iman adalah pengharapan
Iman adalah kekudusan
iman adalah kebaikan
iman adalah kebenaran
iman kepada Yesus Kristus adalah jalan Keselamatan,Kebenaran dan Hidup!!
Yesus sendiri datang dengan membawa hukum kasih!!
"Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Yesus adalah oknum Allah bersama Allah Bapa dan Roh Kudus....
info lebih lengkap hubungi
crusade_83 [at] yahoo.com
or contact FB : christopher bobby gmbr avatar natal hehehe
add dan send mess ya..
GBU all!!!!
dapet berapa persen bro dari promosi iklan Y & A?
seperti iklan palsu dari kesaksian thread ini :P

108
Personality / Re: pengen keluarin kemarahan
« on: 17 September 2010, 09:36:27 PM »

...
...
Gua cuma emosional aja klo dimarahin karena gua dari kecil ampe besar sering dimarahin. Gak sama mama gua lah, sama dd gua, sama koko gua, jadi gua da bosen klo kerja jg hrs dimarahin.
...
...

Sy pernah nonton Oprah, perlakuan ortu ke anak, bisa membuat anaknya berperilaku sama ke keturunannya, demikian seterusnya. Setelah menyadarinya, harus potong rantai itu. Biar anak kita tidak melakukan hal yang sama ke anak-anaknya. Belajar sabar aja dari sekarang, mumpung belom punya anak. Hehe... (saya juga sama sih, emosian juga... yah sama-sama belajar lah...)

sabar...sabar...
orang sabar, pantatnya besar  =)) =)) (kabur........takut dimarahin)

109
Buddhisme untuk Pemula / Re: Membuktikan bahwa Tuhan itu tak ada?
« on: 17 September 2010, 08:42:01 PM »
hayoo... siapa lagi yang merasa pandai yang mau berkomentar..... tentang proses penciptaan alam semesta biar terpuaskan lobhanya.  _/\_
ayo siapa lagi yang ingin memberitakan kabar gembira kepada domba2 tersesat, biar umatnya banyak dan dapet komisi dari perpuluhan _/\_

110
Buddhisme untuk Pemula / Re: Membuktikan bahwa Tuhan itu tak ada?
« on: 17 September 2010, 07:21:25 PM »
Teman-teman mari kita mempelajari lebih jauh Alkitab yang berasal dari Tuhan yang maha kuasa, kita bedah apa yang terjadi pada hari kedua penciptaan (day two).

(6) Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
(7) Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian
(8 ) Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.


Perhatikan karena Tuhan tak pernah belajar Astronomi maka Tuhan tak tahu bahwa yang disebut langit adalah batas luar atmosfir bumi. Dan menurut kitab kejadian diatas langit ada air (mungkin anggapan ada air disebabkan langit tampak biru), sedangkan menurut ilmu pengetahuan warna biru langit disebabkan pembiasan cahaya matahari.

Menurut penerjemahan secara harfiah penerjemahannya adalah sebagai berikut,

(6) Kemudian Allah berkata, "Jadilah sebuah kubah untuk membagi air itu menjadi dua, dan menahannya dalam dua tempat yang terpisah." Lalu hal itu terjadi. Demikianlah Allah membuat kubah yang memisahkan air yang ada di bawah kubah itu dari air yang ada di atasnya.
(7) (di gabung 1:6)
(8 ) Kubah itu dinamakan-Nya "Langit". Malam lewat dan jadilah pagi. Itulah hari yang kedua.

Jadi langit itu berbentuk kubah dan diatas langit ada air. Demikian indah ciptaan Tuhan, awak pesawat ulang-alik harus diperingatkan untuk membawa pelampung bila telah sampai di atas langit. (untuk keselamatan). Mungkin baik juga bila diberikan pancing untuk para astronot supaya kalau lagi iseng bisa memancing ikan di atas langit.

 :)
=)) =))
mentang2 sama2 biru, langit yang biru disamain dengan birunya samudera
=)) =))
pokoknya menurut mereka harus percaya, gak perlu mengerti, kalo gak percaya nanti akan dipanggang dineraka abadi =))

111
Diskusi Umum / Re: mimpi...
« on: 17 September 2010, 05:55:21 PM »
dikasih nomer gak? kalo kata teman gw sich biasanya nomernya cun
=))=))=))

112
bro upasaka
sebenernya bisa pakai gambar dari FB
caranya dengan membuka gambar dari fb di tab yang baru
setelah itu copy linknya
baru masukin ke DC
dan sudah saya coba berhasil

113
Personality / Re: Masih adakah yg cantik dan memiliki daya pikir tinggi ?
« on: 16 September 2010, 07:03:03 PM »
kalo mau jadi pacarnya, kalahin dulu caturnya mereka =))

114
Spoiler: ShowHide

ini ane bantu munculin gambarnya

115
Buddhisme untuk Pemula / Re: Membuktikan bahwa Tuhan itu tak ada?
« on: 16 September 2010, 12:05:33 AM »
Terutama setelah dewan "malaikat" mod dibubarkan. Tuhan memang sangat mengalami dukkha. :))

Ternyata Tuhan pun beragama Buddha. :|
walaupun Tuhan sumedho mengalami dukkha, dia tidak mengkiamatkan/membubarkan DC ini =))

116
Untung ane gak punya mobil :P

117
Buddhisme untuk Pemula / Re: Membuktikan bahwa Tuhan itu tak ada?
« on: 15 September 2010, 08:52:09 PM »
Perkenankan saya memberikan sedikit masukan untuk bro Coeda, sekedar menunjukkan betapa luarbiasa pengetahuan "Tuhan" nya. Semua ini berdasarkan kitab kejadiankarena dari sanalah anggapan mengenai kebesaran Tuhannya berasal. Mudah-mudahan bro Coeda juga buka Alkitab untuk bersama-sama menikmati "kebesaran"nya.

(1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
(2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
(3) Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
(4) Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
(5) Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

Allah menciptakan terang dan gelap pada hari pertama, gelap dinamai malam dan terang dinamai siang.
Harap teman-teman memaafkan, "Tuhan"nya bro Coeda belum pernah menikmati bangku sekolah, jadi tidak diajarkan Astronomi, sehingga tidak tahu bahwa terang maupun gelap disebabkan perputaran bumi pada porosnya dengan Matahari sebagai sumber cahaya.

Olah karena tak pernah belajar Astronomi sehingga "Tuhan"nya bro Coeda mengatakan bahwa Matahari ia ciptakan pada hari ke empat.

(14) Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,
(15) dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
(16) Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
(17) Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
(18) dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
(19) Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.


sumber: alkitab online. Perjanjian Lama, Kejadian (Genesis)

Andai Tuhan bro Coeda pernah menikmati bangku sekolah, mungkin kitab kejadian akan beda.

_/\_


(1) Maka selesailah penciptaan seluruh alam semesta.
(2) Pada hari yang ketujuh Allah telah menyelesaikan pekerjaan-Nya itu, lalu Ia beristirahat.
(3) Maka diberkati-Nya hari yang ketujuh itu dan dijadikan-Nya hari yang khusus, karena pada hari itu Allah beristirahat setelah menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Tuhannya coecoed pun bisa cape dan butuh istirahat :P

118
Kenapa Umat Buddha Masih Banyak Yang Pindah Agama?
Oleh Pandita Aryananda. S.
Mempelajari Ajaran (Dhamma) Sang Buddha jangan hanya kulitnya saja; kupaslah intisarinya; disana kita akan menemukan Kebenaran dan Kebahagiaan tertinggi.

Di negara kita dewasa ini terdapat lima agama besar yang mengalami perkembangan pesat. Dan kita tidak asing lagi mendengar masing-masing umat dari agama tersebut "menyeberang" ke agama lain atau kita kenal dengan pindah agama. Salah satu diantaranya adalah agama Buddha. Meskipun banyak kemajuan dan perkembangan, masih tetap ada kendala-kendala yang harus dihadapi umat Buddha sendiri, seperti adanya sebagian orang yang mengaku dirinya beragama Buddha tetapi sama sekali tidak mengenal Ajaran Sang Buddha. Dari sini dapat dimaklumi bila mereka masih belum yakin sepenuhnya pada Ajaran Sang Buddha, sehingga mudah tergoda untuk "menyeberang" dan memeluk agama lain.

Ada lagi yang mengatakan bahwa agama Buddha mengajarkan hal-hal yang suram, dan tidak mengenal kebahagiaan duniawi. Mereka menganggap umat Buddha memandang hidup ini secara pesimis; mereka sungguh memerlukan penjelasan yang tepat dan benar.

Dalam Anguttara Nikaya, Sang Buddha juga menguraikan tentang kebahagiaan hidup berumah tangga, disamping kebahagiaan orang yang meninggalkan kehidupan duniawi; baik kebahagiaan dalam keterikatan maupun kebahagiaan karena terbebas dari ikatan-ikatan; kebahagiaan jasmaniah dan kebahagiaan bathin.

Seorang umat Buddha akan menemukan kenyataan bahwa segala kebahagiaan (duniawi) diatas bersifat sementara (Anicca). Jadi jelaslah bahwa agama Buddha tidaklah pesimis seperti anggapan orang, melainkan bersifat realitis, aktual dan memandang hidup ini secara wajar atau apa adanya.

Di kalangan generasi muda juga sering ditemukan kendala-kendala, yang menghambat karma baik mereka untuk mengenal Buddha Dharma. Mereka sering terikat pada kesenangan semata, tanpa memperdulikan Kebahagiaan sejati. Apabila harapan mereka tidak tercapai mereka akan kecewa, frustasi dan tenggelam lebih jauh di dalam jurang kebodohan.

Salah satu kendala yang sering terlihat adalah bila seorang umat Buddha kebetulan memadu kasih dengan seorang penganut agama yang berbeda. Sering umat Buddha itu dengan mudahnya pindah agama, agar tetap bisa melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya.

Agama Buddha tidak pernah menarik umat dengan janji-janji muluk, pun tidak melarang umatnya untuk pindah agama. Seseorang bebas, dan berhak memilih agama yang dianggapnya paling benar dan sesuai dengan kepribadiannya. Tetapi apakah dengan pindah agama, urusan akan selesai?

Kita sering mendengar ajaran Sang Buddha yang membahas tentang Anicca, yang menyatakan segala sesuatu yang terdiri dari perpaduan unsur-unsur bersifat tidak kekal, selalu berubah. Kehidupan manusia juga begitu, suatu saat kita pasti akan berpisah dengan apa yang dicintai, berkumpul dengan yang dibenci, selalu berubah-ubah, menuju kehancuran.

Sang Buddha mengajarkan kita "Ehipassiko", yaitu undangan untuk dating dan melihat. Bila seseorang datang dan melihat (membuktikan) kebenaran Dharma dengan cara mempraktekkannya, ia akan menerapkan dan menjadikan ajaran Sang Buddha sebagai pedoman hidupnya. Dalam ajaran Sang Buddha tidak pernah dikatakan kepada kita datang hanya untuk percaya, tetapi datang untuk menyelidiki dan membuktikan kebenarannya. Menyelidiki dan membuktikan ajaran Sang Buddha tidak merupakan karma buruk atau berdosa seperti dalam ajaran agama lain, malahan hal itu dianjurkan oleh Sang Buddha sendiri, seperti yang Beliau katakan dalam Kalama Sutta:

"Jangan menerima sesuatu hanya karena wahyu,
Jangan menerima sesuatu hanya karena tradisi yang turun temurun,
Jangan menerima sesuatu atas dasar khabar angin,
Jangan menerima sesuatu hanya karena kitab suci,
Jangan menerima sesuatu hanya berdasarkan logika,
Jangan menerima sesuatu hanya karena pertimbangan nalar,
Jangan menerima sesuatu hanya karena sesuai dengan gagasan,
Jangan menerima sesuatu hanya karena sipembicara orang baik,
Jangan menerima sesuatu hanya karena hal itu disampaikan oleh seorang guru,
Tetapi setelah diamati dan di periksa dengan teliti, kemudian engkau temukan hal itu sebagai sesuatu yang beralasan, berguna dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain maka terimalah dan jadikanlah hal tersebut sebagai pedoman hidup".

Jika ada orang yang menghina agama Buddha janganlah kita marah atau membencinya, sebab dari zaman Sang Buddha sampai saat ini dalam perkembangannya agama Buddha tidak pernah menggunakan kekerasan yang menimbulkan penderitaan bagi umat manusia dan mahkluk-makhluk lainnya. Jangan kita samakan agama Buddha dengan agama lain yang mendapat hinaan dari orang lain, lantas marah, benci, emosi bahkan dapat terjadi pertumpahan darah. Dalam agama Buddha tidak ada istilah "perang suci", karena bagaimanapun perang akan membawa penderitaan seperti korban pembunuhan dan penganiayaan.

Sang Buddha dengan sifat welas asih-Nya mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa apabila ada yang merendahkan diri-Nya (Buddha), Dhamma dan Sangha maka janganlah marah, emosi, tersinggung atau benci, sebaliknya jika ada yang memuji diri-Nya janganlah bahagia, bersukacita. Jika kedua hal itu dilakukan maka akan merugikan diri kita sendiri dan akan menghambat diri kita untuk mencapai tingkat kesucian. Marilah kita lihat khotbah Sang Buddha dalam Brahmajala Sutta ;

"Para bhikkhu, bilamana orang mengucapkan kata-kata yang merendahkan Saya (Buddha), Dhamma dan Sangha; janganlah karena hal itu kamu membenci, dendam, atau memusuhinya. Bilamana karena hal itu kalian marah atau tersinggung, maka akan menghalangi jalan pembebasan diri kalian. Apakah kalian dapat merenungkan ucapan mereka itu baik atau buruk?"

"Tidak demikian, Sang Bhagava"

"Tetapi, bila mana ada orang mengucapkan kata-kata yang merendahkan Saya (Buddha), Dhamma dan Sangha maka kalian harus menyatakan mana yang salah dan menunjukkan kesalahannya dengan mengatakan bahwa berdasarkan hal ini atau itu, ini tidak benar atau itu bukan begitu, hal demikian tidak ada pada kami dan bukan kami."

"Tetapi, para bhikkhu, bilamana ada orang yang memuji Saya (Buddha), Dhamma dan Sangha, janganlah karena hal tersebut kamu merasa bangga, gembira, dan bersuka cita. Bila kalian bersikap demikian, maka hal itu akan menghalangi jalan pembebasan diri kalian. Bilamana orang lain memuji Saya (Buddha), Dhamma dan Sangha maka kalian harus menyatakan apa yang benar dan menunjukkan faktanya dengan mengatakan, berdasarkan hal ini atau itu, ini benar, itu memang benar, hal itu ada pada kalian dan benar pada kalian."

Umat sering memandang, bahwa agama Buddha sangat terikat pada karma; dan didorong oleh ketakutannya akan Hukum Karma, ketakutan dalam menghadapi kenyataan dan tidak berani mempertanggungjawabkan perbuatannya, sehingga ia pindah ke agama lain. Apakah masalahnya akan selesai begitu saja? Apakah setelah pindah agama lantas ia tidak menderita lagi?

Sang Buddha mengajarkan kepada kita bahwa suatu perbuatan akan menghasilkan karma apabila adanya cetana atau kehendak untuk melakukannya. Sabda Sang Buddha ini terdapat dalam Anguttara Nikaya III : 415 :

"O bhikkhu, kehendak berbuat (cetana) itulah yang Kunamakan karma." Ada agama lain yang tidak percaya pada Hukum Karma tetapi mereka percaya pada balasan dari Tuhan. Sebenarnya balasan dari Tuhan itulah sebenarnya Hukum Karma (Hukum perbuatan). Dari sinilah penulis berpendapat, bahwa secara tidak langsung agama lain pun meyakini Hukum Karma, disamping masih percaya dan berpegang teguh pada takdir, sehingga meskipun pindah agama, Hukum Karma masih tetap berlaku pada kita.

Jika seorang umat Buddha mengatakan bahwa ia tidak pernah bahagia dalam agama Buddha kemudian pindah ke agama lain, maka hal ini adalah wajar-wajar saja. Jika umat tersebut mengatakan demikian apakah ia mengenal ajaran Sang Buddha atau sekedar agama Buddha KTP atau Tradisi? Penulis yakin jika umat yang belajar Dharma dengan tekun dan rajin serta sering mengikuti kebhaktian maka dia tidak akan pernah dapat dipengaruhi untuk pindah agama. Hanya umat Buddha KTP dan tradisilah yang paling sering pindah ke agama lain karena janji yang muluk-muluk dari agama tersebut.

Ada agama yang menyebarkan ajarannya dengan bujuk rayu dengan janji-janji muluk. Bahkan penyebarannya dari rumah-kerumah, demikianlah mereka mencari umat dengan cara mengobral ke sana-sini tanpa mengenal lelah. Jika ada umat Buddha yang tidak berpengetahuan tentang agama Buddha, akan mengikuti agama mereka.

Agama Buddha tidak pernah mengobral ajaran Sang Buddha ke sana-sini dengan tujuan mencari umat, karena agama Buddha meyakini Hukum Karma, jika orang tersebut mempunyai kaitan karma dengan agama Buddha maka ia akan datang dan tidak akan beralih lagi.

Penulis berpendapat bahwa umat Buddha yang mudah pindah agama disebabkan oleh :
Kurangnya pengetahuan tentang agama Buddha. (Umat Buddha KTP & Tradisi).
Tidak menggunakan logikanya atau akal sehat terhadap janji-janji muluk.
Terpaksa (misalnya umat Buddha sakit dan ingin berobat atau pinjam uang ke orang beda agama, orang tersebut akan meminjamkan uang bahkan akan membantunya jika si sakit pindah ke agamanya).
Seorang umat Buddha yang baik harus mempunyai prinsip dan tidak mudah tergoyahkan oleh isu-isu yang merusak. Jika ada informasi-informasi yang mencemarkan agama Buddha, buktikan dan selidikilah sesuai yang tercantum didalam Kalama Sutta. Sang Buddha juga menyatakan dalam Dhammapada tentang prinsip sesorang bijaksana; Dhammapada ; Bab VI : 81, Orang Bijaksana, "Laksana sebuah batu karang yang tak tergoyahkan angin, maka demikian pula para bijaksana tak tergoyahkan oleh celaan dan pujian".

Saya harapkan kepada seluruh umat Buddha , pada zaman sekarang ini banyak sekali cara-cara yang digunakan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mempromosikan ajarannya dengan janji yang muluk-muluk dan mencaci maki ajaran yang lain. Semua ajaran itu tidak akan mempengaruhi kita jika kita menerimanya dengan analisa yang lebih mendalam. Yakinlah saudara-saudari se-Dharma bahwa tidak ada ajaran yang dapat membuat kita suci tanpa usaha dari kita sendiri. Walaupun ajarannya bagus tetapi kita malas mempraktekkannya juga sia-sia. Suci atau tidaknya adalah tergantung pada diri kita sendiri. Seperti yang disabdakan Sang Buddha dalam Dhammapada Bab XII : 165 tentang Diri Sendiri ;

"Oleh diri sendiri Kejahatan dilakukan,
Oleh diri sendiri pula seseorang ternoda,
Oleh diri sendiri kejahatan tidak dilakukan,
Oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci,
Suci atau tidak suci itu tergantung pada diri sendiri,
Tak seorang pun dapat menyucikan orang lain."

Jika ada ajaran yang mengatakan dengan ditisarana atau dibaptis bisa langsung suci, kaya dan sebagainya tanpa melalui usaha, ini adalah omong kosong.

Demikianlah naskah ini saya buat. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Semoga semua makhluk hidup dalam keadaan tenang, tentram, sejahtera dan berbahagia.

Sabbe satta averahontu, Sabbe satta bhavantu sukkhitatha...

Sadhu...Sadhu,....Sadhu,.....

[ Dikutip dari Majalah Manggala edisi 40 tahun 1993 ]

119
 [at] nyanadhana

gak usah jauh2, masuk aja kedalam sauna 1 jam
dijamin seperti neraka kecil =))

120
berarti mereka uda setingkat nabi, bisa bersama tuhan pelesir keneraka =))

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 29
anything