JAKARTA, KOMPAS.com — Christopher Melky Tanujaya (16) tewas pada Senin (5/12/2011) malam di Jalan Pluit Selatan, Jakarta Utara. Mantan juara Olimpiade Sains Nasional itu tewas mengenaskan dengan empat luka tusuk.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Irwan Anwar mengungkapkan, peristiwa itu terjadi di dekat rumah kakeknya yang hanya berjarak ratusan meter dari shelter bus transjakarta.
Christopher saat itu pulang seorang diri menggunakan bus transjakarta seusai bermain dengan teman-temannya di Puri Indah Mall.
"Berdasarkan pengakuan saksi yang merupakan teman korban, dia pamit pulang sendiri, katanya akan pakai busway. Mereka ini lagi main, sedang liburan di Jakarta," ungkap Irwan, Kamis (8/12/2011), saat dihubungi wartawan.
Irwan pun memaparkan kronologi pembunuhan sadis itu sebagai berikut: Pukul 11.00, korban bermain futsal di Jalan Arjuna Selatan, Kemanggisan, Jakarta Barat.
Korban bermain futsal bersama delapan orang lainnya yang juga merupakan teman sekolah Christopher di Saint Joseph Singapura. Pukul 12.45, korban dan teman-temannya makan di Restoran Hanamasa, Puri Indah Mall. Mereka ke sana menumpang mobil Reynold yang saat ke lapangan futsal memang membawa mobil.
Mereka makan bersama dalam rangka ulang tahun Reynold. Setelah itu, ada delapan orang lagi yang datang bergabung. "Sehingga totalnya di sana mereka berenam belas, terdiri atas 10 laki-laki dan 6 perempuan," papar Irwan.
Setelah makan, mereka bermain ke Fun World Mall Puri Indah. Pukul 17.50, korban dan teman-temannya berpencar. Kepada Reynold, Christopher mengatakan bahwa pamit pulang duluan menggunakan bus transjakarta.
"Ternyata Christopher bukan pulang ke rumahnya di Pantai Indah Kapuk. Dia ternyata ke Pluit Barat, tempat orangtua ibunya," kata Irwan.
Pukul 18.40, Christopher turun dari bus transjakarta dan berjalan ke arah rumah kakeknya, tiba-tiba saja ada orang tak dikenal menusuk korban.
Christopher mengalami luka tusuk di leher depan kanan dua kali, di bagian leher depan kiri satu kali, bagian pundak kiri belakang satu tusukan, dan di bagian punggung belakang satu tusukan. "Dia ditusuk berkali-kali," ucap Irwan.
Korban sempat memberikan isyarat meminta tolong kepada Setyo Hadi, warga yang ada di lokasi. Saat dihampiri, Christopher sudah mengerang menahan sakit dengan darah bercucuran.
Pelaku saat itu melarikan diri dan sempat terlihat oleh Setyo Hadi. Oleh Setyo, korban dibawa ke Rumah Sakit Atma Jaya. Namun, naas, nyawa pemuda itu tak terselamatkan lagi.
Pesan dari cerita ini :
kalau naik kendaraan umum sebaiknya jangan menunjukkan barang-barang berharga
dan kalau bisa naik kendaraan umum bareng temen aja