Ini sekedar share atas kejadian yang baru menimpa saya kemarin.
Semoga bisa dipetik manfaatnya
Kemarin, ketika saya hendak pulang dari tempat kerja di kuningan, saya naik angkutan 44, dan menyambung bus 213. Selama naik di angkutan 44 tidak ada masalah. Namun ketika berada di bus 213 ada pengalaman yang cukup trauma, di mana kemarin bus yang saya tumpangi rusuh akibat adanya supporter Jakmania.
Suporter ini mulai menaiki atap bus 213, situasi menjadi hiruk pikuk, dan mereka bernyanyi2 di atas. Dalam hati, saya kesal, namun sudahlah.. dibiarkan saja. Namun situasi berubah menjadi mencekam ketika ada penumpang yang mengamuk sambil meninju papan atap bus hingga berlubang seraya meneriaki caci makian pada suporter ini. Suporter Jakmania menjadi terprovokasi akan kejadian ini, dan segera rusuh dan memberhentikan bus dan mulai merongrong masuk ke dalam bus, serta merusak.
Penumpang ketakutan, yang wanita mulai teriak histeris dan menangis.. dan ketika situasi sudah mulai tidak terkontrol, bus berhenti di tol, saya ikutan keluar untuk menjauhi kerusuhan dan menyambung bus AC ke kebon jeruk agar bisa sampai di slipi jaya.
Sesampai di slipi jaya, suasana di sana juga lumayan rawan. Saya berpikir untuk naik taxi saja. Dan ketika lagi nyari taxi, saya dihampiri seorang gadis yang awalnya juga ikut di 213 dan bus AC, sambil menangis menanyakan kalau mau ke Tanjung Duren bagaimana. Karena saya kasihan, saya ajak masuk naik ke dalam taxi, dan akhirnya sampai ke Tj. Duren dengan selamat.
Pesan moral :
1. Cari tahu jadwal pertandingan bola, jika ada pada hari itu, usahakan tidak menggunakan fasilitas umum selain busway. Busway relatif aman untuk menghindari para suporter ini.
2. Dompet dan handphone diletakkan di dalam tas, walaupun busway relatif aman dan dingin, tapi tidak menjamin 100% aman, karena saya pribadi pernah kecopetan di dalam busway, kira2 di dekat halte Setia Budi di daerah JakSel.