//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Andil dalam membunuh  (Read 45974 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #165 on: 14 January 2013, 07:26:39 PM »
Rekan Kainyn, saya mohon konfirmasinya terkait dua postingan ini:

Tapi niat baik belum tentu kamma baik.

NIAT benerin kabel (=baik), walaupun hasilnya ada orang mati, tetap kamma baik yang ditanam.
NIAT transfer dana ke teroris (=buruk), walaupun hasilnya malah PMI yang dapat, tetap kamma buruk yang ditanam.

Jadi, niat sama dengan karma atau tidak?

Mohon diperjelas. Terima kasih.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #166 on: 14 January 2013, 07:31:05 PM »
Begitu "ceroboh" Cunda ini, namun apakah kammanya buruk? Sama sekali tidak, sebab niatnya sepenuhnya baik.

Betul, jadi pernyataan sebelumnya ini bagaimana?

Tapi niat baik belum tentu kamma baik.

Terima kasih.  _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #167 on: 15 January 2013, 09:06:14 AM »
Rekan Kainyn, saya mohon konfirmasinya terkait dua postingan ini:

Jadi, niat sama dengan karma atau tidak?

Mohon diperjelas. Terima kasih.  _/\_
Kalau kutip setengah2 yah begitu jadinya.


[...]

Wah, saya menulis sudah cukup jelas, ada dua klausul:
1. Niat pasti menghasilkan karma (entah itu pikiran, ucapan/tulisan, maupun perbuatan).
2. Yang saya sama sekali tidak sependapat: Niat baik menghasilkan karma baik.

Masa belum dipahami? Mohon kejelasannya dimana belum dipahami.

Terima kasih.  _/\_

Justru saya sangat paham, makanya saya tidak minat bertanya.

Ada niat ada kamma.
Tapi niat baik belum tentu kamma baik.




Anda pikir saya tidak paham, justru sebaliknya saya paham sekali apa yang anda tuliskan, saya paham sekali konsep anda yaitu:
"Ada niat ada kamma.
Tapi niat baik belum tentu kamma baik."


Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #168 on: 15 January 2013, 05:56:23 PM »
Blunder. :)

 _/\_
« Last Edit: 15 January 2013, 05:58:19 PM by Sunya »

Offline ozma

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #169 on: 15 January 2013, 11:16:53 PM »
bisa kasih contoh apa pembentuk kamma yg lain selain niat (cetana)?

ini sudah kita bahas panjang lebar di bbrp postingan diatas...
intinya kita seringkali rancu antara cetana (niat/batin pendorong suatu tindakan) dengan harapan (sasaran/goal) dan juga seringkali kesulitan menentukan mana yg kamma, mana yg vipaka dan juga kondisi2 biasa sebab akibat yg terkadang kita anggap sebagai vipaka. Bahkan menyebut Vipaka aj masih sering salah tersebut kamma.

Perlu kita luruskan, krn hal ini sangat penting. Jangan kita sampai salah beranggapan bahwa niat baik belum tentu menghasilkan kamma baik dan sebaliknya. Perlu kita renungkan dan pastikan bahwa: niat baik pasti kamma baik dan niat buruk pasti kamma buruk.

Persis seperti yg Buddha sampaikan.


Cerita ini sesungguhnya untuk mengilustrasikan batin-jasmani sama/tidak dan pertanggungjawaban batin baru thp batin sebelumnya. Ilustrasi yg mirip misalnya tentang tidak mungkin bisa menyeberangi sungai yg sama untuk ke-2 kalinya. Semua contoh ini menunjukkan bahwa batin dan jasmani kita berubah setiap saat namun tetap ada tanggung jawab atas perbuatan sebelumnya.

Jika kita membahas apakah yg menyebabkan ladang terbakar?
maka jawabannya bisa: kecerobohan meninggalkan api menyala (kamma buruk), angin yg meniup api ke ladang, ladang sendiri yg mudah terbakar, tidak adanya hujan, sepinya orang2 disekitar, dstnya....

Jadi, sy cenderung menganggap "terbakarnya ladang adalah suatu kondisi sebab akibat saja"... kondisi begini terjadi disekeliling kita dan setiap detik mengalami perubahan....

Buddhisme menitik beratkan pada NIAT yg melandasi suatu perbuatan,
Bukan pada hasil perbuatan

Sangat banyak sutta soal ini, mis: tanpa tau menginjak semut, maka tidak ada kamma pembunuhan.
Kalo menitik beratkan pada hasil-perbuatan, tentu akan kena kamma-pembunuhan toh?
Kenyataannya kamma kita tergantung niat kita, kalo nggak ada cetana, maka tidak ada kamma

::

Sebelumnya saya ingin ucapkan makasih buat jawabannya,
karena menyadarkan saya sendiri, kalau semua tulisan saya diatas hanya mendasar pada asumsi pribadi yang kabur..  ^:)^
Dan akhirnya jadi kacau karena saya secara ceroboh tidak fokus pada kamma, namun mencampurkannya dengan vipaka ( akibat / buah kamma )

Dalam konteks buddhisme, maka sutta tentang kamma yg pantas jadi rujukan
Quote
Sehubungan dengan hal Kamma ini Buddha bersabda sebagai berikut: "O para Bhikkhu, kehendak untuk berbuat (cettana) itulah yang Aku namakan Kamma, Sesudah berkehendak orang lantas berbuat dengan badan jasmani, perkataan dan pikiran.

Dimana tertulis cettana lantas berbuat.
Saya mengasumsikannya sebagai 2 variable yg penting dan tidak boleh dipisahkan..

Dalam asumsi saya,
Niat (cettana) hanyalah sebagai bahan bakar
Namun perbuatan menentukan hasil akhirnya ( vipakka )


Dalam analogi :
petani yang berniat menanam jeruk, namun upaya yang dilakukan salah / ceroboh / malas, maka hasil yang didapat bukan lagi buah jeruk.
Sama seperti :
Seorang yg berniat baik, namun upaya yg dilakukan salah / ceroboh, maka hasil yg didapat bukan kamma baik

Jadi ini pandangan saya dalam menjawab pertanyaan anda,

Quote
bisa kasih contoh apa pembentuk kamma yg lain selain niat (cetana)?
maafkan karena saya salah menulis "satu2nya pembentuk kamma" seharusnya "satu2nya penentu hasil kamma" ^:)^
niat yg masih terdelusi jelaslah satu2nya bahan bakar kamma, tapi bukan satu2nya penentu hasil kamma

Quote
Perlu kita luruskan, krn hal ini sangat penting. Jangan kita sampai salah beranggapan bahwa niat baik belum tentu menghasilkan kamma baik dan sebaliknya. Perlu kita renungkan dan pastikan bahwa: niat baik pasti kamma baik dan niat buruk pasti kamma buruk.
Saya kurang setuju, karena buat saya sangat tidak logis hanya mengandalkan niat orang mendapatkan kamma baik atau buruk tanpa perbuatan

Seperti mobil dengan bahan bakar ( niat ), memank akan melaju,
namun tanpa daya upaya ( perbuatan ) mobil itu tidak kemana2..

Quote
Jadi, sy cenderung menganggap "terbakarnya ladang adalah suatu kondisi sebab akibat saja"... kondisi begini terjadi disekeliling kita dan setiap detik mengalami perubahan....
mungkin saja  :)

Quote
Sangat banyak sutta soal ini, mis: tanpa tau menginjak semut, maka tidak ada kamma pembunuhan.
Kalo menitik beratkan pada hasil-perbuatan, tentu akan kena kamma-pembunuhan toh?
Kenyataannya kamma kita tergantung niat kita, kalo nggak ada cetana, maka tidak ada kamma
ini juga karena kesalahan saya dalam memfokuskan permasalahan, saya lagi2 mencampur adukkan kamma dan vipakka   ^:)^
saya setuju, tidak ada niat maka tidak akan ada kamma..

Quote
4.42. Kemudian Sang Bhagavā berkata kepada Yang Mulia Ānanda: ‘Mungkin saja, Ānanda, Cunda si pandai besi merasa menyesal, dengan berpikir: “Adalah kesalahanmu, sahabat Cunda, karena kecerobohanmu sehingga Tathāgata mencapai Nibbāna akhir setelah memakan makanan yang engkau persembahkan!” Tetapi penyesalan Cunda dapat diatasi dengan cara ini: “Itu adalah jasamu, sahabat Cunda, karena perbuatan baikmu sehingga Tathāgata mencapai Nibbāna akhir setelah memakan makanan yang engkau persembahkan! Karena, sahabat Cunda, aku telah mendengar dan memahami dari mulut Sang Bhagavā sendiri, bahwa dua persembahan ini menghasilkan buah yang [136] besar, akibat yang sangat besar, lebih berbuah dan lebih bermanfaat daripada persembahan lainnya. Apakah dua ini? Pertama adalah persembahan yang setelah memakannya, Sang Tathāgata mencapai Penerangan Sempurna, dan yang lainnya adalah yang setelah memakannya, Beliau mencapai unsur-Nibbāna tanpa sisa saat meninggal dunia. Kedua persembahan ini adalah yang lebih berbuah dan lebih bermanfaat dari semua persembahan lainnya. Perbuatan Cunda ini mendukung umur panjang, penampilan yang baik, kebahagiaan, kemasyhuran, alam surga, dan kekuasaan.” Demikianlah, Ānanda, cara mengatasi penyesalan Cunda.’
-Dari DN.16. Mahaparinibbanasutta-
ini menarik sekali,
dalam konteks ini, niat baik namun usaha buruk menghasilkan kamma baik  kah ? :whistle:
Saya merasa ini hanya sebagai penghiburan..  :)


Terima kasih banyak atas koreksinya
 _/\_
« Last Edit: 15 January 2013, 11:28:41 PM by ozma »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #170 on: 16 January 2013, 10:37:15 AM »
dalam konteks ini, niat baik namun usaha buruk menghasilkan kamma baik  kah ? :whistle:

Dalam kasus Cunda yang menyajikan makanan terakhir ini, gw pikir yang benar adalah :
niat baik - usaha baik - menghasilkan kamma baik.

Kan sudah diterangkan langsung oleh Sang Buddha, sudah gamblang dan jelas sehingga tidak perlu berspekulasi lagi.  Sakit yang diderita Beliau karena keputusan sendiri untuk parinibbana dalam 3 bulan sejak percakapan terakhir dengan Mara.

Quote
Saya merasa ini hanya sebagai penghiburan..  :)

Apakah seorang Sammasambuddha biasa berbasa-basi menghibur ataukah berbicara kebenaran mutlak?

Sesuatu yang sudah jelas gamblang terang benderang dikatakan Buddha ya seperti itulah apa adanya.
 _/\_
« Last Edit: 16 January 2013, 10:44:58 AM by sanjiva »
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline ozma

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 22
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #171 on: 16 January 2013, 10:11:23 PM »
Dalam kasus Cunda yang menyajikan makanan terakhir ini, gw pikir yang benar adalah :
niat baik - usaha baik - menghasilkan kamma baik.

Kan sudah diterangkan langsung oleh Sang Buddha, sudah gamblang dan jelas sehingga tidak perlu berspekulasi lagi.  Sakit yang diderita Beliau karena keputusan sendiri untuk parinibbana dalam 3 bulan sejak percakapan terakhir dengan Mara.

Apakah seorang Sammasambuddha biasa berbasa-basi menghibur ataukah berbicara kebenaran mutlak?

Sesuatu yang sudah jelas gamblang terang benderang dikatakan Buddha ya seperti itulah apa adanya.
 _/\_
saya setuju,
Menurut saya ini adalah niat baik dan usaha baik.. 
sebenarnya saya quote tulisan itu, karena tulisan itu digunakan oleh rekan lain untuk mengatakan kalau hanya niat yg menentukan hasil kamma..

terima kasih
 _/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #172 on: 25 January 2013, 11:58:22 AM »
saya setuju,
Menurut saya ini adalah niat baik dan usaha baik.. 
sebenarnya saya quote tulisan itu, karena tulisan itu digunakan oleh rekan lain untuk mengatakan kalau hanya niat yg menentukan hasil kamma..

terima kasih
 _/\_
Yang menentukan hasil kamma bukan hanya niat. Objek penderita dan integrasi kamma lain juga menentukan hasil dari satu kamma yang ditanam. E.g. niat sama dilakukan ke objek yang lebih mulia, hasilnya lebih berlimpah; niat yang sama bisa terdukung, terhalang, atau terpotong oleh kamma yang lain, sehingga hasilnya berbeda. Jadi memang yang menentukan hasil atau buah kamma, memang bukan semata-mata niat.

Namun yang disampaikan dalam konsep kamma adalah niat/kamma baik akan berbuah dalam bentuk kebahagiaan, dan niat buruk akan berbuah dalam bentuk penderitaan. Tidak ada niat baik yang berbuah dalam bentuk penderitaan atau sebaliknya.
(Poinnya: Tidak benar bahwa hanya biji yang menentukan tumbuhnya pohon, namun kondisi tanah dan cuaca juga berpengaruh. Hanya saja tanam nangka tidak akan tumbuh jadi kaktus.)

Itu adalah konsep dasarnya. Lebih lanjut, dalam kenyataannya, kamma yang kita lakukan bisa berpengaruh pada matangnya kamma-kamma lain sehingga secara kasat mata kita melihat konsekwensi dari perbuatan baik tidak selalu baik, dan juga sebaliknya.

Misalnya kita berusaha bela kebenaran tapi kehilangan pekerjaan.
Membela kebenaran adalah niat baik yang akan berakibat baik, kehilangan pekerjaan adalah buah kamma buruk dari perbuatan entah apa di masa lampau, namun berbuahnya kamma buruk ini terkondisi matang oleh keputusan kita untuk berbuat baik.

Contoh lain adalah korupsi (niat buruk) membuahkan kekayaan (hasil baik). Korupsi tetap akan berakibat buruk entah bagaimana dan kapan, sementara kekayaan adalah buah kamma baik di masa lalunya yang terkondisi matang oleh perbuataan buruknya.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #173 on: 25 January 2013, 09:21:24 PM »
Yang menentukan hasil kamma bukan hanya niat. Objek penderita dan integrasi kamma lain juga menentukan hasil dari satu kamma yang ditanam. E.g. niat sama dilakukan ke objek yang lebih mulia, hasilnya lebih berlimpah; niat yang sama bisa terdukung, terhalang, atau terpotong oleh kamma yang lain, sehingga hasilnya berbeda. Jadi memang yang menentukan hasil atau buah kamma, memang bukan semata-mata niat.

Namun yang disampaikan dalam konsep kamma adalah niat/kamma baik akan berbuah dalam bentuk kebahagiaan, dan niat buruk akan berbuah dalam bentuk penderitaan. Tidak ada niat baik yang berbuah dalam bentuk penderitaan atau sebaliknya.
(Poinnya: Tidak benar bahwa hanya biji yang menentukan tumbuhnya pohon, namun kondisi tanah dan cuaca juga berpengaruh. Hanya saja tanam nangka tidak akan tumbuh jadi kaktus.)

Itu adalah konsep dasarnya. Lebih lanjut, dalam kenyataannya, kamma yang kita lakukan bisa berpengaruh pada matangnya kamma-kamma lain sehingga secara kasat mata kita melihat konsekwensi dari perbuatan baik tidak selalu baik, dan juga sebaliknya.

Misalnya kita berusaha bela kebenaran tapi kehilangan pekerjaan.
Membela kebenaran adalah niat baik yang akan berakibat baik, kehilangan pekerjaan adalah buah kamma buruk dari perbuatan entah apa di masa lampau, namun berbuahnya kamma buruk ini terkondisi matang oleh keputusan kita untuk berbuat baik.

Contoh lain adalah korupsi (niat buruk) membuahkan kekayaan (hasil baik). Korupsi tetap akan berakibat buruk entah bagaimana dan kapan, sementara kekayaan adalah buah kamma baik di masa lalunya yang terkondisi matang oleh perbuataan buruknya.
sungguh menakjubkan!
sudah diuraikan sangat jelas oleh om kainyn. :)
Spoiler: ShowHide
bagaikan seseorang yang menegakkan apa yang terjatuh, atau menunjukkan jalan bagi ia yang tersesat, atau menyalakan pelita di dalam gelap, sehingga mereka yang memiliki mata dapat melihat dengan jelas apa yang ada di sana.
efek keseringan baca sutta.. :hammer:
« Last Edit: 25 January 2013, 09:23:06 PM by hemayanti »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #174 on: 25 January 2013, 09:36:51 PM »
sungguh menakjubkan!
sudah diuraikan sangat jelas oleh om kainyn. :)
Spoiler: ShowHide
bagaikan seseorang yang menegakkan apa yang terjatuh terbalik, atau menunjukkan jalan bagi ia yang tersesat, atau menyalakan pelita di dalam [ke]gelap[an], sehingga mereka yang memiliki mata dapat melihat dengan jelas apa yang ada di sana.
efek keseringan baca sutta.. :hammer:

  ;D ;D

 :P
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #175 on: 25 January 2013, 10:04:14 PM »
  ;D ;D

 :P
eh, itu langsung dari sumbernya loh. :P
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #176 on: 25 January 2013, 10:17:05 PM »
eh, itu langsung dari sumbernya loh. :P
salah yak....  :))
:hammer:
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #177 on: 26 January 2013, 10:38:55 AM »
sungguh menakjubkan!
sudah diuraikan sangat jelas oleh om kainyn. :)
Spoiler: ShowHide
bagaikan seseorang yang menegakkan apa yang terjatuh, atau menunjukkan jalan bagi ia yang tersesat, atau menyalakan pelita di dalam gelap, sehingga mereka yang memiliki mata dapat melihat dengan jelas apa yang ada di sana.
efek keseringan baca sutta.. :hammer:

Soal "menegakkan apa yang roboh" dan lain-lain itu urusan Big Boss, saya cuma nyontek.

Teruskan baca suttanya!
:jempol:

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Andil dalam membunuh
« Reply #178 on: 30 January 2013, 12:09:47 PM »
Soal "menegakkan apa yang roboh" dan lain-lain itu urusan Big Boss, saya cuma nyontek.

Teruskan baca suttanya!
:jempol:
nah saya juga nyontek, semoga bisa dapat 100 nanti hasil ujiannya.  ^-^
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

 

anything