//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha  (Read 13394 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline adit1989

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« on: 16 October 2012, 10:41:36 AM »
Maaf saya masih pemula dan saya sangat ingin belajar agama Budha, tp saya tidak tahu harus belajar kemana....saya ingin belajar bagaimana berdoa kebada sang pencipta dan dewa dewi
Tolong bantuannya...
Sebelumnya saya memperkenalkan diri
Nama saya Adit dari Surabaya

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #1 on: 16 October 2012, 10:46:28 AM »

ndak perlu berdoa, disini bebas doa ... ;D
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #2 on: 16 October 2012, 10:48:35 AM »
Maaf saya masih pemula dan saya sangat ingin belajar agama Budha, tp saya tidak tahu harus belajar kemana....saya ingin belajar bagaimana berdoa kebada sang pencipta dan dewa dewi
Tolong bantuannya...
Sebelumnya saya memperkenalkan diri
Nama saya Adit dari Surabaya

Pelajaran pertama : tulisan yg benar adlh "buddha"

Cara 'berdoa' pada "pencipta" adalah berbakti pada mereka berdua..  ^-^

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #3 on: 16 October 2012, 10:52:02 AM »
Maaf saya masih pemula dan saya sangat ingin belajar agama Budha, tp saya tidak tahu harus belajar kemana....saya ingin belajar bagaimana berdoa kebada sang pencipta dan dewa dewi
Tolong bantuannya...
Sebelumnya saya memperkenalkan diri
Nama saya Adit dari Surabaya
om adit, boleh tau alasan anda tiba2 ingin belajar agama Buddha?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #4 on: 16 October 2012, 11:05:38 AM »
Pelajaran pertama : tulisan yg benar adlh "buddha"

Cara 'berdoa' pada "pencipta" adalah berbakti pada mereka berdua..  ^-^

Bohong, tulisan yang benar adalah "Buddha". Pakai huruf kapital karena kata itu adalah gelar.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline J.W

  • Sebelumnya: Jinaraga, JW. Jinaraga
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.864
  • Reputasi: 103
  • Gender: Male
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #5 on: 16 October 2012, 11:13:25 AM »
Bohong, tulisan yang benar adalah "Buddha". Pakai huruf kapital karena kata itu adalah gelar.
=)) =))
ya ya ya yaa...

stidaknya ttg "pencipta" itu gk bohong kan ?

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^

Offline adit1989

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #7 on: 16 October 2012, 08:49:50 PM »
om adit, boleh tau alasan anda tiba2 ingin belajar agama Buddha?


Maaf sebelumnya saya masih dibawah KK sekalian umur masih 23thn.... Saya ingin belajar agama Buddha
1. Karena pertama kali sejak 1 tahun saya mengikuti Om Saya pergi Ke vihara, saya merasa nyaman,tenang dan bisa lebih fokus...Karena pengalaman hidup saya sebelumnya saya menganut agama lain tapi saya kurang berminat atau tidak ada panggilan. Ketika Saya diajak om Saya Berdoa salah satu vihara di Mojoagung saya merasa bisa lebih tenang.... dan selama ini Saya Berdoa seperti diajari sama Om saya secara sederhana.
2. Orang Tua saya boleh dibilang menekuni Agama Buddha tetapi hanya sebatas berdoa dan ucap syukur... Jadi sebagai Anak kan kalau misal suatu saat nanti kalo Orang Tua kita tidak ada, sebagai anak harusnya memberikan penghormatan terakhir dan tata cara ketika orang tua tidak ada sesuai Kepercayaan Yang dianut, Bukan secara asal-asalan.

Jadi Mohon Bimbingannya pembelajaran orang awam...yg buta tentang Buddha
THx

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #8 on: 16 October 2012, 09:01:06 PM »
Maaf sebelumnya saya masih dibawah KK sekalian umur masih 23thn.... Saya ingin belajar agama Buddha
1. Karena pertama kali sejak 1 tahun saya mengikuti Om Saya pergi Ke vihara, saya merasa nyaman,tenang dan bisa lebih fokus...Karena pengalaman hidup saya sebelumnya saya menganut agama lain tapi saya kurang berminat atau tidak ada panggilan. Ketika Saya diajak om Saya Berdoa salah satu vihara di Mojoagung saya merasa bisa lebih tenang.... dan selama ini Saya Berdoa seperti diajari sama Om saya secara sederhana.
2. Orang Tua saya boleh dibilang menekuni Agama Buddha tetapi hanya sebatas berdoa dan ucap syukur... Jadi sebagai Anak kan kalau misal suatu saat nanti kalo Orang Tua kita tidak ada, sebagai anak harusnya memberikan penghormatan terakhir dan tata cara ketika orang tua tidak ada sesuai Kepercayaan Yang dianut, Bukan secara asal-asalan.

Jadi Mohon Bimbingannya pembelajaran orang awam...yg buta tentang Buddha
THx
paling gampang baca2 buku Buddhist dulu aja bro, tuh perpustakaan DC banyak..

Nanti klo dari bacaan ada yang nda ngerti bisa ditanya/diskusi lagi

Offline tatak

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #9 on: 16 October 2012, 09:11:30 PM »
Sering-sering berdiskusi Dhamma dengan Bhante atau pengurus Vihara....

Offline adit1989

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #10 on: 16 October 2012, 09:30:09 PM »
paling gampang baca2 buku Buddhist dulu aja bro, tuh perpustakaan DC banyak..

Nanti klo dari bacaan ada yang nda ngerti bisa ditanya/diskusi lagi

Ok Thx untuk Infonya.... tapi adakah buku atau artikel dalam tata cara Berdoa yang benar agama Buddha DLL... kalo ada mungkin tolong diberi link atau referensi Buku yang bisa dibeli...

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #11 on: 16 October 2012, 09:49:55 PM »
Maaf saya masih pemula dan saya sangat ingin belajar agama Budha, tp saya tidak tahu harus belajar kemana....saya ingin belajar bagaimana berdoa kebada sang pencipta dan dewa dewi
Tolong bantuannya...
Sebelumnya saya memperkenalkan diri
Nama saya Adit dari Surabaya

Welcome Bro Adit.

Di sini tempat yg tepat untuk belajar dan mendalami ajaran agama Buddha.

BTW, sepertinya timing kedatangan Anda agak kurang tepat karena beberapa kejadian dengan 'pemula' pendatang baru seperti anda.  ;D   

Semoga anda bisa benar2 belajar buddhism di sini dan memanfaatkan yang terdapat di DC dengan baik. :)

 _/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #12 on: 16 October 2012, 10:19:32 PM »
Ok Thx untuk Infonya.... tapi adakah buku atau artikel dalam tata cara Berdoa yang benar agama Buddha DLL... kalo ada mungkin tolong diberi link atau referensi Buku yang bisa dibeli...

maaf klo yang sy tangkap anda ingin tau cara sembayang agama Buddha, tapi anda menulis juga sembayang ke dewa dewi, jadi ibadahnya ke kelenteng gitu ya?

ya klo memang anda sreg bgitu ya ga masalah, cuma klo tata cara sembayang ke dewa dewi, mesti nanya petugas kelentengnya keknya, biasanya sih ditunjukkin, kecuali klo petugasnya jutek..

sy juga awal kenal Buddhist gara2 sembayang ke klenteng, tapi beruntung di kelenteng tersebut suka ada buku2 gratis tentang agama Buddha juga, heheheh

klo kita mau sembayang secara Buddhist rasa2nya ga ada aturan baku sih, paling sederhana dengan bernamaskara di depan rupang Buddha, sambil baca Paritta (itu juga klo mau).. Ada juga yang pake hio..

klo dulu sy belum ikut kebaktian yang Theravada, sy klo sembayang misalnya di depan rupang Buddha Sakyamuni, sy sambil mengucap Namo Buddha Sakyamuni, ato klo ke Bodhisattva Kwan Im (orang umum bilangnya Dewi Kwan Im) ya Namo Avalokiteshvara Bodhisattva..

sesekali bawa persembahan ala kadarnya juga bisa/dianjurkan, meski ga harus (klo maksud sembayang anda ke dewa dewi ato ke kelenteng)

tapi klo anda ingin tau tentang sembayang Buddhist maksudnya yang kebaktian ya coba (klo mau) ikut kebaktiannya..

setuju dengan postingan salah satu member, coba tanya2 aja sama bhikkhu/ bhiksu.. mudah2n ketemu bhikkhu/su yang sabar dan bisa jelasin dengan jelas keingintahuan anda :)


Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #13 on: 17 October 2012, 05:52:56 AM »
saya merasa nyaman,tenang dan bisa lebih fokus...

intinya ingin merasa lebih nyaman, tenang, lebih fokus?
lebih baik belajar meditasi daripada "berdoa"
karena meditasi lebih efektif untuk tujuan di atas
dan sekarang di negara barat juga sedang ngetrend
bermeditasi tanpa terlalu banyak teori ttg "agama"
jadi meditasi untuk relaksasi dan lebih fokus, dll

Jadi sebagai Anak kan kalau misal suatu saat nanti kalo Orang Tua kita tidak ada, sebagai anak harusnya memberikan penghormatan terakhir dan tata cara ketika orang tua tidak ada sesuai Kepercayaan Yang dianut,
agak bingung sama kalimat ini,
maksudnya org tua anda menganut kepercayaan lain?
dan di kemudian hari jika orang tua tidak ada,
memberi penghormatan dengan tata cara kepercayaan orang tua?
atau dengan tata cara kepercayaan anda?



Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #14 on: 17 October 2012, 08:26:40 AM »
Quote from: adit1989 on Yesterday at 09:49:50 PM

    Jadi sebagai Anak kan kalau misal suatu saat nanti kalo Orang Tua kita tidak ada, sebagai anak harusnya memberikan penghormatan terakhir dan tata cara ketika orang tua tidak ada sesuai Kepercayaan Yang dianut,

-----------------------
agak bingung sama kalimat ini,
maksudnya org tua anda menganut kepercayaan lain?
dan di kemudian hari jika orang tua tidak ada,
memberi penghormatan dengan tata cara kepercayaan orang tua?
atau dengan tata cara kepercayaan anda?

Maksudnya ortunya Buddhis tradisional, kalau ortunya meninggal Adit ingin dia bisa memakamkan / memperabukan secara agama Buddha, sementara saat ini dia tahunya hanya kr15ten.  Itu salah satu tujuan dia mempelajari buddhism yang sebenarnya.  Hal ini sudah dijelaskan sama dia sebelumnya seperti posting yg dibold berikut:

Maaf sebelumnya saya masih dibawah KK sekalian umur masih 23thn.... Saya ingin belajar agama Buddha
1. Karena pertama kali sejak 1 tahun saya mengikuti Om Saya pergi Ke vihara, saya merasa nyaman,tenang dan bisa lebih fokus...Karena pengalaman hidup saya sebelumnya saya menganut agama lain tapi saya kurang berminat atau tidak ada panggilan. Ketika Saya diajak om Saya Berdoa salah satu vihara di Mojoagung saya merasa bisa lebih tenang.... dan selama ini Saya Berdoa seperti diajari sama Om saya secara sederhana.
2. Orang Tua saya boleh dibilang menekuni Agama Buddha tetapi hanya sebatas berdoa dan ucap syukur... Jadi sebagai Anak kan kalau misal suatu saat nanti kalo Orang Tua kita tidak ada, sebagai anak harusnya memberikan penghormatan terakhir dan tata cara ketika orang tua tidak ada sesuai Kepercayaan Yang dianut, Bukan secara asal-asalan.

Jadi Mohon Bimbingannya pembelajaran orang awam...yg buta tentang Buddha
THx
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #15 on: 17 October 2012, 08:48:46 AM »
Maaf sebelumnya saya masih dibawah KK sekalian umur masih 23thn.... Saya ingin belajar agama Buddha
1. Karena pertama kali sejak 1 tahun saya mengikuti Om Saya pergi Ke vihara, saya merasa nyaman,tenang dan bisa lebih fokus...Karena pengalaman hidup saya sebelumnya saya menganut agama lain tapi saya kurang berminat atau tidak ada panggilan. Ketika Saya diajak om Saya Berdoa salah satu vihara di Mojoagung saya merasa bisa lebih tenang.... dan selama ini Saya Berdoa seperti diajari sama Om saya secara sederhana.
Boleh ceritakan sedikit cara berdoa yang diajari oleh Oom itu seperti apa?


Quote
2. Orang Tua saya boleh dibilang menekuni Agama Buddha tetapi hanya sebatas berdoa dan ucap syukur... Jadi sebagai Anak kan kalau misal suatu saat nanti kalo Orang Tua kita tidak ada, sebagai anak harusnya memberikan penghormatan terakhir dan tata cara ketika orang tua tidak ada sesuai Kepercayaan Yang dianut, Bukan secara asal-asalan.
Kalau menurut Buddhisme aliran Theravada, cara anda membalas budi orang tua BUKAN dengan ritual penghormatan, namun dengan mengembangkan 4 kualitas pada orang tua: keyakinan, moralitas, kedermawanan, dan kebijaksanaan. Jadi misalnya orang tua anda tidak suka berdana, anda ajaklah berdana. Jangan menggurui, memaksa, atau dengan perilaku yang meresahkan. Jika bisa menaikkan 4 kualitas ini pada orang tua, maka bisa dianggap sudah membayar sedikit budi orang tua.



Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #16 on: 17 October 2012, 10:17:33 AM »
Maaf sebelumnya saya masih dibawah KK sekalian umur masih 23thn.... Saya ingin belajar agama Buddha
1. Karena pertama kali sejak 1 tahun saya mengikuti Om Saya pergi Ke vihara, saya merasa nyaman,tenang dan bisa lebih fokus...Karena pengalaman hidup saya sebelumnya saya menganut agama lain tapi saya kurang berminat atau tidak ada panggilan. Ketika Saya diajak om Saya Berdoa salah satu vihara di Mojoagung saya merasa bisa lebih tenang.... dan selama ini Saya Berdoa seperti diajari sama Om saya secara sederhana.
2. Orang Tua saya boleh dibilang menekuni Agama Buddha tetapi hanya sebatas berdoa dan ucap syukur... Jadi sebagai Anak kan kalau misal suatu saat nanti kalo Orang Tua kita tidak ada, sebagai anak harusnya memberikan penghormatan terakhir dan tata cara ketika orang tua tidak ada sesuai Kepercayaan Yang dianut, Bukan secara asal-asalan.

Jadi Mohon Bimbingannya pembelajaran orang awam...yg buta tentang Buddha
THx
oh syukurlah kalo gitu...
kalo boleh saran, teruskan saja doa anda yang membawa ketenangan tadi, namun telusuri makna dan maksud dari aktifitas berdoa itu. lebih jauh lagi.

sesuai dengan tradisi buddhism yang anda pelajari, coba baca2 di internet, berdiskusi untuk meyakinkan pemahaman anda dan yang paling penting mencoba praktik meditasi dengan rutin. apabila anda melaksanakan semua ini, anda sudah lebih buddhis dari buddhis kebanyakan...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline adit1989

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #17 on: 17 October 2012, 07:32:53 PM »
Boleh ceritakan sedikit cara berdoa yang diajari oleh Oom itu seperti apa?
maaf sebelumnya bingung jelasin gimana, sederhanya hanya minta mohon ampun dan Perlindungan dll Sama yg Atas dan yang Bawah kemudian Dewa dan Dewi

Kalau menurut Buddhisme aliran Theravada, cara anda membalas budi orang tua BUKAN dengan ritual penghormatan, namun dengan mengembangkan 4 kualitas pada orang tua: keyakinan, moralitas, kedermawanan, dan kebijaksanaan. Jadi misalnya orang tua anda tidak suka berdana, anda ajaklah berdana. Jangan menggurui, memaksa, atau dengan perilaku yang meresahkan. Jika bisa menaikkan 4 kualitas ini pada orang tua, maka bisa dianggap sudah membayar sedikit budi orang tua.
Maaf sebelumnya Bukan Ritual Penghormatan tapi tepatnya Pemakaman..... nanti jadi salah arti.....
terima untuk nasehatnya....

oh syukurlah kalo gitu...
kalo boleh saran, teruskan saja doa anda yang membawa ketenangan tadi, namun telusuri makna dan maksud dari aktifitas berdoa itu. lebih jauh lagi.

sesuai dengan tradisi buddhism yang anda pelajari, coba baca2 di internet, berdiskusi untuk meyakinkan pemahaman anda dan yang paling penting mencoba praktik meditasi dengan rutin. apabila anda melaksanakan semua ini, anda sudah lebih buddhis dari buddhis kebanyakan...


nah itu saya juga diajarin Meditasi tetep ga ngerti caranya.....Om saya cuman memberi tahu caranya lewat kata-kata..... tapi saya coba rasanya ada yg mengganjal dan aneh..... saya tanya Om ku malah dengan tersenyum bilang coba cari tahu sendiri..... dulu juga bertemu seorang Bikshu(maaf tulisan bener atau salah ini nanti takutnya dikira menghina)
saya pernah bertanya cara berdoa dan bermeditasi, Dia juga hanya tersenyum dan berkata suatu saat mengerti dengan sendirinya....
kemudian saya kembali lagi untuk bertemu, orangnya sudah pergi dan menetap di Tibet..

Sudah berkali-kali2 tanpa menyerah mencoba Meditasi, Kacau semua malah Muncul penglihatan keadaan orang tua saya atau saodara-saodara dan teman2 yang kenal... sampai sekarang saya mencari jawaban sendiri dan ga tau kemana..

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #18 on: 17 October 2012, 08:13:25 PM »
Quote
nah itu saya juga diajarin Meditasi tetep ga ngerti caranya.....Om saya cuman memberi tahu caranya lewat kata-kata..... tapi saya coba rasanya ada yg mengganjal dan aneh..... saya tanya Om ku malah dengan tersenyum bilang coba cari tahu sendiri..... dulu juga bertemu seorang Bikshu(maaf tulisan bener atau salah ini nanti takutnya dikira menghina)
saya pernah bertanya cara berdoa dan bermeditasi, Dia juga hanya tersenyum dan berkata suatu saat mengerti dengan sendirinya....
kemudian saya kembali lagi untuk bertemu, orangnya sudah pergi dan menetap di Tibet..

Sudah berkali-kali2 tanpa menyerah mencoba Meditasi, Kacau semua malah Muncul penglihatan keadaan orang tua saya atau saodara-saodara dan teman2 yang kenal... sampai sekarang saya mencari jawaban sendiri dan ga tau kemana..

Gag apa2 meditasinya dilanjutin aja bro, biarkan sensasinya berlalu, ntar kalau. Udah keluar semua tenang sendiri...
Km gag sendirian koq saya juga belajar meditasi barusan umur 23 ini juga koq, lumayan buat ketenangan...

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #19 on: 17 October 2012, 08:32:05 PM »
Karena saya juga newbie :D saya juga mau tanya sedikit yang bagi saya pertanyaan yang sangat membuat penasaran bagi saya ;D
1. Kalau di agama Buddha itu istilah yang tepat pasti bukan berdoa? Lha kalau kita menghadap dan menghormati atau "berkomunikasi" dengan beliau istilahnya apa? Dan bagaimana caranya? Apakah dengan membaca parrita? Atau bagaimana, bisa bantu jelasin?? ;D
2. Sebenarnya kalau memuja Sang Buddha itu sebaiknya pake apa? Kalau di klenteng2 saya lihat ada t4 hio, ada buah2an, kadang ada kue? Apakah itu "benar" dan diijinkan?? Atau harus dengan bunga dan dupa? Tolong jelasin donk???
3. Apakah sang Buddha tidak "menelantarkan" (maaf istilahnya jika kurang sopan ^:)^)
Keluarganya dengan menjadi seorang pertapa (pada awalnya), pernah dikatakan bahwa beliau berkorban untuk dunia, apakah maksudnya?
Segitu dulu, ntar kalau ada lagi ditanyakan... Trims... _/\_

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #20 on: 17 October 2012, 09:22:12 PM »
Spoiler: ShowHide
Karena saya juga newbie :D saya juga mau tanya sedikit yang bagi saya pertanyaan yang sangat membuat penasaran bagi saya ;D
1. Kalau di agama Buddha itu istilah yang tepat pasti bukan berdoa? Lha kalau kita menghadap dan menghormati atau "berkomunikasi" dengan beliau istilahnya apa? Dan bagaimana caranya? Apakah dengan membaca parrita? Atau bagaimana, bisa bantu jelasin?? ;D
2. Sebenarnya kalau memuja Sang Buddha itu sebaiknya pake apa? Kalau di klenteng2 saya lihat ada t4 hio, ada buah2an, kadang ada kue? Apakah itu "benar" dan diijinkan?? Atau harus dengan bunga dan dupa? Tolong jelasin donk???
3. Apakah sang Buddha tidak "menelantarkan" (maaf istilahnya jika kurang sopan ^:)^)
Keluarganya dengan menjadi seorang pertapa (pada awalnya), pernah dikatakan bahwa beliau berkorban untuk dunia, apakah maksudnya?
Segitu dulu, ntar kalau ada lagi ditanyakan... Trims... _/\_


1. Beliau itu siapa?
2. Persembahan seperti itu gak masalah, tapi asal kita tahu maknanya apa.
3. Justru pangeran Siddharta pergi mencari obat untuk mengatasi kelahiran, sakit, usia tua, dan kematian bagi keluarganya, dan bagi semua makhluk di dunia ini
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #21 on: 18 October 2012, 12:28:23 AM »
Karena saya juga newbie :D saya juga mau tanya sedikit yang bagi saya pertanyaan yang sangat membuat penasaran bagi saya ;D
1. Kalau di agama Buddha itu istilah yang tepat pasti bukan berdoa? Lha kalau kita menghadap dan menghormati atau "berkomunikasi" dengan beliau istilahnya apa? Dan bagaimana caranya? Apakah dengan membaca parrita? Atau bagaimana, bisa bantu jelasin?? ;D
2. Sebenarnya kalau memuja Sang Buddha itu sebaiknya pake apa? Kalau di klenteng2 saya lihat ada t4 hio, ada buah2an, kadang ada kue? Apakah itu "benar" dan diijinkan?? Atau harus dengan bunga dan dupa? Tolong jelasin donk???
3. Apakah sang Buddha tidak "menelantarkan" (maaf istilahnya jika kurang sopan ^:)^)
Keluarganya dengan menjadi seorang pertapa (pada awalnya), pernah dikatakan bahwa beliau berkorban untuk dunia, apakah maksudnya?
Segitu dulu, ntar kalau ada lagi ditanyakan... Trims... _/\_
Cara menghormati Sang Buddha dengan pantas adalah dengan mempraktikan ajarannya. :)
Quote
5.3. Dan Sang Bhagavā berkata: ‘Ānanda, pohon-sāl ini berbunga banyak tidak pada musimnya ... musik dan nyanyian surgawi terdengar di angkasa sebagai penghormatan kepada Tathāgata. Belum pernah sebelumnya, Tathāgata begitu dihormati, dipuja, dihargai, dan disembah. Akan tetapi, Ānanda, para bhikkhu, bhikkhunī, umat- awam laki-laki atau perempuan mana pun juga yang mempraktikkan Dhamma dengan benar, dan dengan sempurna memenuhi jalan- Dhamma, ia telah memberikan penghormatan dan pemujaan tertinggi kepada Tathāgata. Oleh karena itu, Ānanda, “Kita harus mempraktikkan Dhamma dengan benar dan dengan sempurna memenuhi jalan- Dhamma” – ini harus menjadi sloganmu.’
dhammacitta.org/dcpedia/DN_16:_Mahaparinibbana_Sutta

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #22 on: 18 October 2012, 09:16:12 AM »
nah itu saya juga diajarin Meditasi tetep ga ngerti caranya.....Om saya cuman memberi tahu caranya lewat kata-kata..... tapi saya coba rasanya ada yg mengganjal dan aneh..... saya tanya Om ku malah dengan tersenyum bilang coba cari tahu sendiri..... dulu juga bertemu seorang Bikshu(maaf tulisan bener atau salah ini nanti takutnya dikira menghina)
saya pernah bertanya cara berdoa dan bermeditasi, Dia juga hanya tersenyum dan berkata suatu saat mengerti dengan sendirinya....
kemudian saya kembali lagi untuk bertemu, orangnya sudah pergi dan menetap di Tibet..

Sudah berkali-kali2 tanpa menyerah mencoba Meditasi, Kacau semua malah Muncul penglihatan keadaan orang tua saya atau saodara-saodara dan teman2 yang kenal... sampai sekarang saya mencari jawaban sendiri dan ga tau kemana..
sepertinya menjadi kacau karena ada pergulatan, ada pertarungan dan ada pemaksaan diri.
meditasi bukan pemaksaan diri menjadi damai, bukan pertarungan mengalahkan pikiran yang berseliweran.
kacau atau damai tidak masalah. anda tetap mengamati dan sadar.
banyak pedoman meditasi di website ini. tinggal pilih yang anda suka.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #23 on: 18 October 2012, 11:12:13 AM »
Karena saya juga newbie :D saya juga mau tanya sedikit yang bagi saya pertanyaan yang sangat membuat penasaran bagi saya ;D
1. Kalau di agama Buddha itu istilah yang tepat pasti bukan berdoa? Lha kalau kita menghadap dan menghormati atau "berkomunikasi" dengan beliau istilahnya apa? Dan bagaimana caranya? Apakah dengan membaca parrita? Atau bagaimana, bisa bantu jelasin?? ;D
2. Sebenarnya kalau memuja Sang Buddha itu sebaiknya pake apa? Kalau di klenteng2 saya lihat ada t4 hio, ada buah2an, kadang ada kue? Apakah itu "benar" dan diijinkan?? Atau harus dengan bunga dan dupa? Tolong jelasin donk???
3. Apakah sang Buddha tidak "menelantarkan" (maaf istilahnya jika kurang sopan ^:)^)
Keluarganya dengan menjadi seorang pertapa (pada awalnya), pernah dikatakan bahwa beliau berkorban untuk dunia, apakah maksudnya?
Segitu dulu, ntar kalau ada lagi ditanyakan... Trims... _/\_

Quote
Manusia primitif hidup di alam yang berbahaya dan tidak bersahabat, rasa takut pada binatang buas, takut tidak mendapatkan makanan yang cukup, terluka atau penyakit, dan fenomena alam seperti guntur, petir dan gunung berapi selalu bersama mereka. Tidak menemukan rasa aman, mereka menciptakan konsep tuhan untuk memberikan rasa nyaman pada saat-saat baik, keberanian pada saat-saat berbahagia dan kekuatan pada saat-saat tidak baik. Sampai hari ini anda akan melihat bahwa orang-orang sering menjadi lebih religius disaat-saat krisis, anda akan mendengar mereka berkata bahwa keyakinan pada tuhan atau dewa-dewa memberikan mereka kekuatan yang mereka butuhkan untuk menjalani kehidupan. Sering kali mereka menjelaskan bahwa mereka percaya pada tuhan tertentu karena mereka berdoa pada saat membutuhkan dan doanya terjawab. Semua ini sepertinya mendukung ajaran Sang Buddha bahwa pandangan-tentang-tuhan itu merupakan respon dari rasa takut dan frustasi. Sang Buddha mengajarkan kita untuk mengerti rasa takut kita, mengurangi keinginan kita dan dengan tenang dan berani menerima hal-hal yang tidak dapat kita rubah. Beliau menggantikan rasa takut dengan pemahaman rasional tidak dengan keyakinan tidak berdasar.

Kami percaya bahwa manusia dapat meninggalkan ketidaktahuan dan ketidakrasionalitasannya dan melihat hal-hal demikian adanya. Kami percaya bahwa kebencian, marah, niat buruk dan iri hati dapat digantikan oleh kasih sayang, kesabaran, kemurahan hati dan kelembutan. Kami percaya bahwa semua hal ini masih dalam jangkauan setiap orang jika mereka membuat usaha, dibimbing dan didukung oleh sesama rekan Buddhis lainnya dan diinspirasi oleh contoh yang diberikan oleh Sang Buddha. Seperti yang dikatakan oleh Sang Buddha:

    'Tidak ada yang menyelamatkan kita selain diri kita sendiri,
    Tidak ada yang dapat dan tidak ada yang mungkin.
    Diri kita sendiri yang harus menjalani sang jalan,
    Akan tetapi, Para Buddha telah menunjukkan sang jalan dengan jelas.
    - Dp. 165

 Bukankah sangat tidak bertanggung jawab Sang Buddha meninggalkan istri dan anaknya?

Hal itu bukan hal yang mudah bagi Sang Buddha untuk meninggalkan keluargannya. Beliau pasti cemas dan gelisah yang sangat lama sebelum akhirnya pergi. Tetapi beliau mempunya sebuah pilihan, mendedikasikan dirinya untuk keluarga atau mendedikasikan dirinya untuk dunia. Pada akhirnya, belas kasih beliau yang besar membuat beliau mendedikasikan dirinya untuk seluruh dunia dan seluruh dunia sekarang masih merasakan manfaat dari pengorbanannya. Ini bukan tidak bertanggung jawab. Tetapi mungkin adalah pengorbanan yang paling besar yang pernah dilakukan.
http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik_%28Dhammika%29

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #24 on: 18 October 2012, 11:22:23 AM »
Cara menghormati Sang Buddha dengan pantas adalah dengan mempraktikan ajarannya. :)dhammacitta.org/dcpedia/DN_16:_Mahaparinibbana_Sutta

Kalau begitu, apakah contoh konkrit mempraktikkan dhamma dengan benar? Patokannya apa dikatakan benar atau salah? Trus apa yang dimaksud dengan sempurna "memenuhi" jalan Dhamma? Bagaimana memenuhinya, atau contoh nyatanya dengan apa?

4 sist M14ka, thanks buat replynya btw bukankah seorang Bhikku harus meninggalkan keduniawian termasuk "meninggalkan" keluarganya untuk mengikuti jalan Sang Buddha? Tapi kenapa beliau (SB sendiri) sering mengunjungi keluarganya yang di kerajaan Kapilavastu (maap kalau nulisnya salah :P) dengan begitu berarti bukankah beliau masih terikat keduniawian apalagi setelah lahirnya sang putra Rahula??

To: will_i_am si "beliau" ya sang Buddha atau pangeran Siddharta Gotama :P

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #25 on: 18 October 2012, 11:28:05 AM »
Kalau begitu, apakah contoh konkrit mempraktikkan dhamma dengan benar? Patokannya apa dikatakan benar atau salah? Trus apa yang dimaksud dengan sempurna "memenuhi" jalan Dhamma? Bagaimana memenuhinya, atau contoh nyatanya dengan apa?

Jalan itu sudah dirumuskan dengan jelas dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan. sempurna artinya berhasil mencapai tingkat2 kesucian dengan menapaki jalan itu. bagaimana memenuhinya, ya ikuti aja jalan yg telah diajarkan itu.

Quote
4 sist M14ka, thanks buat replynya btw bukankah seorang Bhikku harus meninggalkan keduniawian termasuk "meninggalkan" keluarganya untuk mengikuti jalan Sang Buddha? Tapi kenapa beliau (SB sendiri) sering mengunjungi keluarganya yang di kerajaan Kapilavastu (maap kalau nulisnya salah :P) dengan begitu berarti bukankah beliau masih terikat keduniawian apalagi setelah lahirnya sang putra Rahula??

2 kali dalam kurun waktu 45 tahun masak sering sih? dan lagi Sang Buddha akan bepergian ke mana pun jika ada potensi makhluk2 yg bisa dijinakkan (tercerahkan).


Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #26 on: 18 October 2012, 11:52:43 AM »
Jalan itu sudah dirumuskan dengan jelas dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan. sempurna artinya berhasil mencapai tingkat2 kesucian dengan menapaki jalan itu. bagaimana memenuhinya, ya ikuti aja jalan yg telah diajarkan itu.

2 kali dalam kurun waktu 45 tahun masak sering sih? dan lagi Sang Buddha akan bepergian ke mana pun jika ada potensi makhluk2 yg bisa dijinakkan (tercerahkan).

Trims atas reply om Indra ^:)^, tapi
Dalam JM berunsur 8 ada yang dikatakan penghidupan benar dimana berhubungan dg bagaimana kita memilih profesi yang "cocok" bagi praktek spiritual, bagaimanakah dikatakan suatu profesi mendukung praktek spiritual?? Kalau dalam Mindfullness plain in buddhist, bab Memahami kebenaran keempat: sang jalan yang langkah ke 5 itu om Indra koq dikatakan "bagaimana kita menjawab pertanyaan2 thd etika bisnis" itu maksudnya apa dan bagaimana yah, semakin dibaca makin pusing...  ^:)^

Dalam riwayat sang Buddha Gotama pernah dikatakan bahwa beliau menjadikan putranya Rahula menjadi seorang bhikku namun beliau ditegur oleh ayahnya sehingga beliau mengatakan bahwa jika ingin menjadi bhikku harus seijin ortunya?? Tapi bukankah beliau ayah dari Rahula berarti tanpa minta ijin dulu boleh donk??

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #27 on: 18 October 2012, 11:53:55 AM »
Kalau begitu, apakah contoh konkrit mempraktikkan dhamma dengan benar? Patokannya apa dikatakan benar atau salah? Trus apa yang dimaksud dengan sempurna "memenuhi" jalan Dhamma? Bagaimana memenuhinya, atau contoh nyatanya dengan apa?

4 sist M14ka, thanks buat replynya btw bukankah seorang Bhikku harus meninggalkan keduniawian termasuk "meninggalkan" keluarganya untuk mengikuti jalan Sang Buddha? Tapi kenapa beliau (SB sendiri) sering mengunjungi keluarganya yang di kerajaan Kapilavastu (maap kalau nulisnya salah :P) dengan begitu berarti bukankah beliau masih terikat keduniawian apalagi setelah lahirnya sang putra Rahula??

To: will_i_am si "beliau" ya sang Buddha atau pangeran Siddharta Gotama :P

Patokan baik menurutku singkatnya sih tidak merugikan diri sendiri dan makhluk lain.

Jalan yang diajarkan Sang Buddha dijelaskan dalam Kebenaran Mulia yang ke empat: (Jalan Mulia Berunsur Delapan)
Quote
Sang Buddha menerangkan bahwa ada masalah, yaitu penderitaan; ada penyebab masalah; ada kemungkinan untuk melenyapkan masalah; dan akhirnya ada jalan untuk melenyapkan masalah. Kebenaran mulia yang ke empat adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan, nasihat Sang Buddha berkenaan dengan ketidakpuasan dalam kehidupan. Kedelapan faktor dari jalan tersebut adalah delapan kebajikan atau keterampilan yang dapat perlahan-lahan melemahkan dan melenyapkan kemelekatan yang menyelubungi kita. Pandangan Benar berarti memiliki pengertian benar mengenai bagaimana hukum alam bekerja, bagaimana penderitaan muncul dalam hidup kita. Kehendak Benar berarti mengarahkan pikiran dan kehendak kita terhadap hal yang bermanfaat, terhadap kebaikan, kesucian batin dan pelatihan diri. Ucapan Benar berarti menahan diri dari ucapan kasar, ucapan salah dan ucapan yang tidak bermanfaat. Perbuatan Benar berarti melakukan perbuatan yang bermanfaat, melaksanakan kehendak benar kita, dan melaksanakan aturan moral. Penghidupan benar berarti mencari nafkah dengan maksud yang jujur dan terhormat, adil, tidak menipu, dan tidak merugikan makhluk hidup. Usaha Benar berarti berusaha untuk menjaga pikiran, untuk mengatasi pikiran yang tidak bermanfaat seperti keserakahan dan kebencian dan menggantikannya dengan kedermawanan dan cinta kasih. Perhatian Benar berarti mengembangkan perhatian dan kesadaran, tidak ceroboh atau lalai. Konsentrasi Benar berarti memusatkan pikiran dengan terampil pada objek agar dapat mengenalnya secara mendalam tanpa terganggu. Kedelapan faktor ini adalah ringkasan dari pelatihan.
http://dhammacitta.org/dcpedia/Bhikkhu_Tissa_Bertemu_Seorang_Skeptik_%28Nyanasobhano%29


Quote

Sumber: Kalama Sutta
Empat Penghiburan

“Demikianlah halnya, Yang Terberkati. Demikianlah halnya
Yang Tinggi. Siswa Para Mulia, yang memiliki pikiran yang
bebas dari kebencian seperti itu, pikiran yang bebas dari
kedengkian seperti itu, pikiran yang bebas dari kekotoran
seperti itu, dan pikiran yang dimurnikan seperti itu,
merupakan orang yang olehnya, di sini dan kini, empat
penghiburan itu ditemukan.

“'Andaikan saja ada kehidupan di masa-depan dan ada buah,
ada hasil, dari perbuatan-perbuatan baik maupun buruk yang
telah dilakukan. Maka mungkin saja setelah hancurnya tubuh
setelah kematian, aku terlahir kembali di alam surga, yang
mempunyai keadaan kebahagiaan.' Inilah penghiburan
pertama yang ditemukan olehnya.

“'Andaikan saja tidak ada kehidupan di masa-depan dan tidak
ada buah, tidak ada hasil, dari perbuatan-perbuatan baik
maupun buruk yang telah dilakukan. Walaupun demikian, di
dunia ini, di sini dan kini, karena bebas dari kebencian, bebas
dari kedengkian, aku menjaga diriku aman dan sehat, serta
bahagia.' Inilah penghiburan kedua yang ditemukan olehnya.

“'Andaikan saja (hasil-hasil) kejahatan jatuh pada pelaku
kejahatan. Namun, aku tidak memiliki pemikiran untuk
melakukan perbuatan buruk pada siapa pun juga. Maka,
bagaimana (hasil-hasil) kejahatan dapat mempengaruhi aku
yang tidak melakukan perbuatan buruk apa pun?' Inilah
penghiburan ketiga yang ditemukan olehnya.

“'Andaikan saja (hasil-hasil) kejahatan tidak akan jatuh pada
pelaku kejahatan. Maka aku melihat diriku dimurnikan dalam
semua hal.' Inilah penghiburan keempat yang ditemukan
olehnya.

“Siswa Para Suci, Yang Mulia, yang memiliki pikiran yang
bebas dari kebencian seperti itu, pikiran yang bebas dari
kedengkian seperti itu, pikiran yang bebas dari kekotoran
seperti itu, dan pikiran yang dimurnikan seperti itu,
merupakan orang yang olehnya, di sini dan kini, empat
penghiburan itu ditemukan.

“Luar biasa, Yang Mulia! Luar biasa, Yang Mulia! Seakan-akan,
Yang Mulia, seseorang menegakkan kembali apa yang tadinya
terjungkir-balik, atau menyingkap apa yang tadinya
tersembunyi, atau menunjukkan jalan kepada orang yang
tersesat atau membawa lampu di dalam kegelapan, dengan
berpikir, 'Mereka yang memiliki mata akan dapat melihat
objek-objek yang tampak,' demikian pula Dhamma telah
dijelaskan oleh Yang Terberkahi dengan berbagai cara. Kami,
Yang Mulia, pergi kepada Yang Terberkahi untuk
perlindungan, kepada Dhamma untuk perlindungan, dan
kepada Sangha Bhikkhu untuk perlindungan. Yang Mulia,

18 semoga Yang Terberkahi berkenan menganggap kami sebagai
umat awam yang telah pergi untuk perlindungan sepanjang
hidup, mulai hari ini.”
« Last Edit: 18 October 2012, 12:00:04 PM by M14ka »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #28 on: 18 October 2012, 12:14:06 PM »
Trims atas reply om Indra ^:)^, tapi
Dalam JM berunsur 8 ada yang dikatakan penghidupan benar dimana berhubungan dg bagaimana kita memilih profesi yang "cocok" bagi praktek spiritual, bagaimanakah dikatakan suatu profesi mendukung praktek spiritual?? Kalau dalam Mindfullness plain in buddhist, bab Memahami kebenaran keempat: sang jalan yang langkah ke 5 itu om Indra koq dikatakan "bagaimana kita menjawab pertanyaan2 thd etika bisnis" itu maksudnya apa dan bagaimana yah, semakin dibaca makin pusing...  ^:)^


penghidupan benar adalah menghindari penghidupan salah. penghidupan salah itu termasuk segala bisnis yg dilakukan dengan melanggar sila dan juga 5 jenis penghidupan salah yg dijelaskan dalam AN 5:177 yaitu berdagang senjata, berdagang makhluk hidup, berdagang daging, berdagang minuman keras, dan berdagang racun." mengenai kutipan dalam buku Mindfulness in Plain English itu, silakan copas ke sini biar bisa kita bahas.

Quote
Dalam riwayat sang Buddha Gotama pernah dikatakan bahwa beliau menjadikan putranya Rahula menjadi seorang bhikku namun beliau ditegur oleh ayahnya sehingga beliau mengatakan bahwa jika ingin menjadi bhikku harus seijin ortunya?? Tapi bukankah beliau ayah dari Rahula berarti tanpa minta ijin dulu boleh donk??

Ketika seseorang sudah meninggalkan keduniawian, maka ia juga telah melepas statusnya sebagai ayah atau suami atau anak, walaupun secara hubungan, hubungan kekeluargaan itu tidak mungkin diputus, seorang ayah tetap menjadi ayah, tetapi dalam hal perwalian menurut hukum maka ia sudah tidak lagi menjadi ayah. yg dimaksudkan oleh Suddhodana (ayah Sang Buddha) di sana adalah bahwa seorang anak  harus mendapat izin dari orang tua (atau wali) agar boleh memasuki Sangha dan menjadi bhikkhu.

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #29 on: 18 October 2012, 05:09:39 PM »
Trims atas reply om Indra ^:)^, tapi
Dalam JM berunsur 8 ada yang dikatakan penghidupan benar dimana berhubungan dg bagaimana kita memilih profesi yang "cocok" bagi praktek spiritual, bagaimanakah dikatakan suatu profesi mendukung praktek spiritual??
[...]

nambahin dikit tentang hubungan antara pekerjaan/penghidupan vs praktik spiritual...

Pekerjaan/penghidupan, adalah sesuatu yang kita lakukan setiap hari dan berulang-ulang, dan sangat berpotensi menjadi kebiasaan.

Kalau setiap harinya kita dituntut untuk berbohong, dst atau menyebabkan penderitaan bagi makhluk lain, otomatis berpengaruh ke pikiran dan perasaan misalnya gelisah, takut, dst. Singkat kata, sila-nya aja rapuh, gimana kelanjutannya...

penghidupan benar adalah menghindari penghidupan salah. penghidupan salah itu termasuk segala bisnis yg dilakukan dengan melanggar sila dan juga 5 jenis penghidupan salah yg dijelaskan dalam AN 5:177 yaitu berdagang senjata, berdagang makhluk hidup, berdagang daging, berdagang minuman keras, dan berdagang racun." [...]

Kalo mau dilihat lebih umum, dalam penghidupan benar itu terkandung pikiran benar, perbuatan benar, dan ucapan benar.

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #30 on: 18 October 2012, 08:28:47 PM »
penghidupan benar adalah menghindari penghidupan salah. penghidupan salah itu termasuk segala bisnis yg dilakukan dengan melanggar sila dan juga 5 jenis penghidupan salah yg dijelaskan dalam AN 5:177 yaitu berdagang senjata, berdagang makhluk hidup, berdagang daging, berdagang minuman keras, dan berdagang racun." mengenai kutipan dalam buku Mindfulness in Plain English itu, silakan copas ke sini biar bisa kita bahas.

Ketika seseorang sudah meninggalkan keduniawian, maka ia juga telah melepas statusnya sebagai ayah atau suami atau anak, walaupun secara hubungan, hubungan kekeluargaan itu tidak mungkin diputus, seorang ayah tetap menjadi ayah, tetapi dalam hal perwalian menurut hukum maka ia sudah tidak lagi menjadi ayah. yg dimaksudkan oleh Suddhodana (ayah Sang Buddha) di sana adalah bahwa seorang anak  harus mendapat izin dari orang tua (atau wali) agar boleh memasuki Sangha dan menjadi bhikkhu.

Oo begitu yah om Indra, saya jadi lebih mengerti alasan kenapa waktu itu Rahula menjadi bhikku ditentang oleh ayah sang Buddha... Dan mengerti tentang penghidupan yang benar, tapi dari uraian diatas semuanya adalah tentang berdagang,apakah pekerjaan lain tidak ada yang beresiko menjadi pekerjaan yang tak benar??

Dari baca thread sebelah saya dapat wacana ini
makhluk ini terdiri dari 5 kumpulan: jasmani, kesadaran, persepsi, perasaan, ingatan. Selain jasmani, keempat hal lainnya disebut 'bathin' dan kelima ini senantiasa berproses dan berubah, bukan hanya pada saat kematian. Yang disebut kematian adalah terurainya bathin dan jasmani, dan kesadaran berlanjut mencari jasmani baru sesuai dengan kamma.

Masalah kesadaran yang berlanjut mencari jasmani baru ini, yang saya tanyakan
1. Apakah dalam buddhism tidak dikenal istilah pengadilan menurut kesalahan, dimana orang diadili menurut kehidupannya didunia... CMIIW ada 10 raja neraka yang menguasai 18 lapis neraka salah satu contohnya adalah dimana orang yang sering berbicara dusta dihukum lidahnya dipotong lalu digoreng...
Yang biasanya ada waktu ritual djit gwee, dimana pada akhir bulan diperingati sebagai hari kelahiran kshitigarbha??
2. Apakah sewaktu jasmani berubah menua, bathin juga mengalami proses yang sama seperti jasmani??
3. Apakah proses pencarian jasmani baru ini berlangsung spontan ketika jasmani lama dan bathin berpisah? Berarti bathin itu akan mencari "jasmani baru" spontan ketika ada proses pertemuan sel telur dan sel sperma sesuai kamma sebelumnya?
4. Segala sesuatu itu terus berubah, bakal calon Buddha Sumedha setelah bertumimbal lahir menjadi Buddha Gotama di kehidupan selanjutnya. Maka setelah beliau wafat sang Buddha Gotama akan terlahir bukan lagi sebagai " Buddha" karena Buddhapun tak kekal maka akan bertumimbal lahir " sebagai apakah" ( ^:)^ ) atau siapakah di kehidupan berikutnya..

Trims sebelumnya _/\_

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #31 on: 18 October 2012, 08:35:51 PM »
nambahin dikit tentang hubungan antara pekerjaan/penghidupan vs praktik spiritual...
Pekerjaan/penghidupan, adalah sesuatu yang kita lakukan setiap hari dan berulang-ulang, dan sangat berpotensi menjadi kebiasaan.


Kalau setiap harinya kita dituntut untuk berbohong, dst atau menyebabkan penderitaan bagi makhluk lain, otomatis berpengaruh ke pikiran dan perasaan misalnya gelisah, takut, dst. Singkat kata, sila-nya aja rapuh, gimana kelanjutannya...
Kalo mau dilihat lebih umum, dalam penghidupan benar itu terkandung pikiran benar, perbuatan benar, dan ucapan benar.
saya setuju dengan sist dhammadina, trims jadi terang banget nih atas penjelasan om Indra diatas... ;D

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #32 on: 19 October 2012, 09:30:36 AM »
Karena saya juga newbie :D saya juga mau tanya sedikit yang bagi saya pertanyaan yang sangat membuat penasaran bagi saya ;D
1. Kalau di agama Buddha itu istilah yang tepat pasti bukan berdoa? Lha kalau kita menghadap dan menghormati atau "berkomunikasi" dengan beliau istilahnya apa? Dan bagaimana caranya? Apakah dengan membaca parrita? Atau bagaimana, bisa bantu jelasin?? ;D
2. Sebenarnya kalau memuja Sang Buddha itu sebaiknya pake apa? Kalau di klenteng2 saya lihat ada t4 hio, ada buah2an, kadang ada kue? Apakah itu "benar" dan diijinkan?? Atau harus dengan bunga dan dupa? Tolong jelasin donk???
3. Apakah sang Buddha tidak "menelantarkan" (maaf istilahnya jika kurang sopan ^:)^)
Keluarganya dengan menjadi seorang pertapa (pada awalnya), pernah dikatakan bahwa beliau berkorban untuk dunia, apakah maksudnya?
Segitu dulu, ntar kalau ada lagi ditanyakan... Trims... _/\_

Nambahin no 2
Quote
Jika Sang Buddha bukan tuhan mengapa orang-orang memujanya?

Ada beberapa tipe pemujaan. Ketika seseorang menyembah tuhan, mereka memujinya, memberikan persembahan dan meminta keinginannya, meyakini bahwa tuhan akan mendengar pujian mereka, menerima persembahan mereka dan menjawab doa-doa mereka. Seorang Buddhis tidak melakukan pemujaan seperti ini. Pemujaan jenis lainnya adakah ketika kita menunjukkan rasa hormat pada seseorang atau pada sesuatu yang kita kagumi. Ketika seorang guru berjalan memasuki sebuah ruangan kita berdiri, ketika kita bertemu orang terhormat kita berjabat tangan, ketika lagu kebangsaan dimainkan kita bersikap hormat. Semua ini adalah sikap hormat dan pemujaan dan menandakan rasa kagum kita untuk orang atau benda tertentu. Ini adalah tipe pemujaan yang dilakukan Buddhis. Sebuah patung Buddha dengan tangannya yang diletakkan dengan lembut dipangkuannya dan dengan senyum yang penuh welas kasih mengingatkan kita untuk berusaha untuk mengembangkan kedamaian dan cinta kasih didalam diri kita. Wewangian dupa mengingatkan kita pada pengaruh kebajikan yang menyebar, lilin mengingatkan kita pada cahaya pengetahuan dan bunga, yang segera layu dan mati, mengingatkan kita pada ketidakkekalan. Ketika membungkukkan tubuh kita menunjukkan rasa terima kasih kita pada Sang Buddha untuk apa yang telah diberikan oleh ajarannya. Ini adalah arti dari pemujaan Buddhis.
 

Kalau begitu, apakah contoh konkrit mempraktikkan dhamma dengan benar? Patokannya apa dikatakan benar atau salah? Trus apa yang dimaksud dengan sempurna "memenuhi" jalan Dhamma? Bagaimana memenuhinya, atau contoh nyatanya dengan apa?
Quote
Sang Buddha menyatakan:
Suku Kalama, memang sudah sewajarnya kalian bimbang dan bingung.
Karena dengan kebimbangan dan kebingungan, tiada kebenaran, menjauhkan kita dari kebebasan (keselamatan).

Maka itulah, suku Kalama,
jangan semata-mata mempercayai meskipun hal itu tampak benar dan dianut oleh mayoritas,
jangan semata-mata mempercayai meskipun suatu hal merupakan tradisi yang telah diwariskan turun temurun,
jangan semata-mata mempercayai meskipun suatu hal tercantum dalam kitab-kitab suci,
jangan semata-mata mempercayai meskipun suatu hal disampaikan oleh tokoh-tokoh agama ternama,

tetapi suku Kalama,
seandainya kalian sendiri telah menyadarinya, merenungkannya, berdasarkan akal sehat dan pengalaman sendiri,
bahwa sesuatu hal itu memang patut diterima atau dipercayai, mengandung kebenaran, menuju kebahagiaan,

maka sudah selayaknya, suku Kalama, untuk menerima, dan hidup berdasarkan hal-hal tersebut.
(Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 3.65)
[/b]
« Last Edit: 19 October 2012, 09:37:22 AM by M14ka »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #33 on: 19 October 2012, 09:43:19 AM »
1. Apakah dalam buddhism tidak dikenal istilah pengadilan menurut kesalahan, dimana orang diadili menurut kehidupannya didunia... CMIIW ada 10 raja neraka yang menguasai 18 lapis neraka salah satu contohnya adalah dimana orang yang sering berbicara dusta dihukum lidahnya dipotong lalu digoreng...
Yang biasanya ada waktu ritual djit gwee, dimana pada akhir bulan diperingati sebagai hari kelahiran kshitigarbha??
2. Apakah sewaktu jasmani berubah menua, bathin juga mengalami proses yang sama seperti jasmani??
3. Apakah proses pencarian jasmani baru ini berlangsung spontan ketika jasmani lama dan bathin berpisah? Berarti bathin itu akan mencari "jasmani baru" spontan ketika ada proses pertemuan sel telur dan sel sperma sesuai kamma sebelumnya?
4. Segala sesuatu itu terus berubah, bakal calon Buddha Sumedha setelah bertumimbal lahir menjadi Buddha Gotama di kehidupan selanjutnya. Maka setelah beliau wafat sang Buddha Gotama akan terlahir bukan lagi sebagai " Buddha" karena Buddhapun tak kekal maka akan bertumimbal lahir " sebagai apakah" ( ^:)^ ) atau siapakah di kehidupan berikutnya..

Trims sebelumnya _/\_
[/quote]

1. tidak ada pengadilan spt ini dalam Buddhisme, seseorang akan mengalami akibat perbuatannya dalam kehidupan ini atau dalam kehidupan berikut. akibat itu bisa dalam bentuk kesusahan hidup saat ini atau terlahir kembali di alam sengsara dalam kehidupan berikut. Tapi jika kamma menuntun menuju alam Neraka, ada sedikit bocoran soal hakim itu di alam Neraka, lengkapnya bisa dibaca di MN 130 Devaduta Sutta

2. Definisi Penuaan menurut MN 141 Saccavibhanga Sutta adalah sbb:
“Dan apakah, Teman-teman, penuaan itu? Penuaan makhluk-makhluk dalam berbagai urutan kehidupan, usia tua, gigi tanggal, rambut memutih, kulit keriput, kemunduran kehidupan, melemahnya indria-indria – ini disebut penuaan." -> sptnya ciri2 penuaan di sini hanya merujuk pada jasmani. Tetapi batin itu memerlukan landasan fisik untuk dapat bekerja, misalnya bagian kesadaran, ada enam kesadaran, yaitu kesadaran mata, kesadaran telinga, dst. kesadaran mata bergantung pada organ mata dan objek penglihatan, jika organ mata melemah karena tua, maka kesadaran penglihatan juga menjadi lemah, dst.

3. menurut Tradisi Theravada, proses ini terjadi secara spontan, namun menurut Tradisi Mahayana, proses ini tidak spontan, bisa terjadi delay hingga maksimum 49 hari.

4. Tidak, seorang Buddha yg telah Parinibbana tidak terlahir kembali. makhluk-makhluk terlahir kembali berulang2 karena dorongan bahan bakarnya yaitu nafsu dan kebodohan. tapi Buddha tidak lagi memiliki bahan bakar tersebut, jadi tidak bisa lagi terlahir kembali, sudah terbebaskan dari lingkaran samsara (lahir-mati) yg juga menjadi cita2 semua umat Buddhist

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #34 on: 19 October 2012, 09:44:48 AM »
Masalah kesadaran yang berlanjut mencari jasmani baru ini, yang saya tanyakan
1. Apakah dalam buddhism tidak dikenal istilah pengadilan menurut kesalahan, dimana orang diadili menurut kehidupannya didunia... CMIIW ada 10 raja neraka yang menguasai 18 lapis neraka salah satu contohnya adalah dimana orang yang sering berbicara dusta dihukum lidahnya dipotong lalu digoreng...
Yang biasanya ada waktu ritual djit gwee, dimana pada akhir bulan diperingati sebagai hari kelahiran kshitigarbha??
2. Apakah sewaktu jasmani berubah menua, bathin juga mengalami proses yang sama seperti jasmani??
3. Apakah proses pencarian jasmani baru ini berlangsung spontan ketika jasmani lama dan bathin berpisah? Berarti bathin itu akan mencari "jasmani baru" spontan ketika ada proses pertemuan sel telur dan sel sperma sesuai kamma sebelumnya?
4. Segala sesuatu itu terus berubah, bakal calon Buddha Sumedha setelah bertumimbal lahir menjadi Buddha Gotama di kehidupan selanjutnya. Maka setelah beliau wafat sang Buddha Gotama akan terlahir bukan lagi sebagai " Buddha" karena Buddhapun tak kekal maka akan bertumimbal lahir " sebagai apakah" ( ^:)^ ) atau siapakah di kehidupan berikutnya..

Trims sebelumnya _/\_
1. Kalau saya lebih mempercayai kalau berdusta, omongan kita tidak akan dipercaya lagi.
3. Kalau Theravada sepertinya spontan, beda dengan mahayana. CMIIW
4. Setahu saya Buddha Gautama tidak akan terlahir kembali lagi karena sudah mahaparinibbana. Nibbana tidak berkondisi jadi hukum anicca tidak berlaku.

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #35 on: 19 October 2012, 09:46:59 AM »
Ini saya copas dari Buku Khotbah Sang Buddha:

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang mengembara bersama dengan sejumlah besar Saṅgha para bhikkhu ketika Beliau tiba di sebuah pemukiman para penduduk Kālāma bernama Kesaputta.  [2] Pada saat itu, para penduduk Kālāma di Kesaputta telah mendengar: “Dikatakan bahwa Petapa Gotama, putera Sakya yang meninggalkan keduniawian dari sebuah keluarga Sakya, telah tiba di Kesaputta. Sekarang berita baik sehubungan dengan Guru Gotama telah beredar sebagai berikut: ‘Bahwa Sang Bhagavā adalah seorang Arahant, tercerahkan sempurna, sempurna dalam pengetahuan dan perilaku sejati, suci, pengenal seluruh alam, pemimpin yang tanpa bandingnya bagi orang-orang yang harus dijinakkan, guru para dewa dan manusia, Yang Tercerahkan, Sang Bhagavā. Setelah menembus dengan pengetahuan langsungNya sendiri dunia ini bersama dengan para dewa, Māra, dan Brahmā, populasi ini dengan para petapa dan brahmana, dengan para deva dan manusia, Beliau mengajarkannya kepada orang lain. Beliau mengajarkan Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir, dengan kata-kata dan makna yang benar, dan Beliau mengungkapkan kehidupan suci yang murni dan sempurna sepenuhnya.’ Sekarang adalah baik sekali jika dapat menemui para Arahant demikian.”  [3]

Kemudian para penduduk Kālāma di Kesaputta mendatangi Sang Bhagavā. Beberapa orang bersujud kepada Sang Bhagavā dan duduk di satu sisi; beberapa lainnya saling bertukar sapa dengan Beliau, dan setelah ramah-tamah ini berakhir, duduk di satu sisi; beberapa lainnya merangkapkan tangan sebagai penghormatan kepada Sang Bhagavā dan duduk di satu sisi; beberapa hanya berdiam diri dan duduk di satu sisi. Kemudian para penduduk Kālāma itu berkata kepada Sang Bhagavā:

“Yang Mulia, beberapa petapa dan brahmana yang datang ke Kesaputta menjelaskan dan membabarkan doktrin-doktrin mereka sendiri, tetapi meremehkan, menolak, mencela, dan menjelek-jelekkan doktrin yang lain. Tetapi kemudian beberapa petapa dan brahmana lainnya datang ke Kesaputta, dan mereka juga menjelaskan dan membabarkan doktrin-doktrin mereka sendiri, tetapi meremehkan, menolak, mencela, dan menjelek-jelekkan doktrin yang lain. Bagi kami, Yang Mulia, muncul kebingungan dan keraguan sehubungan dengan petapa mana yang mengatakan yang sebenarnya dan yang mana yang berbohong.”

“Adalah selayaknya bagi kalian untuk menjadi bingung, O penduduk Kālāma, adalah selayaknya bagi kalian untuk menjadi ragu-ragu. Keragu-raguan muncul dalam diri kalian sehubungan dengan suatu persoalan yang membingungkan. Marilah, O Kālāma. Jangan menuruti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kabar angin, kumpulan teks, logika, penalaran, pertimbangan, dan penerimaan pandangan setelah merenungkan, pembabar yang tampaknya cukup kompeten, atau karena kalian berpikir, ‘Petapa itu adalah guru kami.’  [4] Tetapi ketika kalian mengetahui untuk diri kalian sendiri, ‘Hal-hal ini adalah tidak bermanfaat; hal-hal ini adalah tercela; hal-hal ini dicela oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dijalankan dan dipraktikkan, akan mengarah menuju bahaya dan penderitaan,’ maka kalian harus meninggalkannya.

“Bagaimana menurut kalian, penduduk Kālāma? Ketika keserakahan, kebencian, dan kebodohan muncul dalam diri seseorang, apakah hal itu demi kesejahteraan atau bahaya baginya?”  [5] – “Demi bahaya baginya, Yang Mulia.” – “Kālāma, seseorang yang serakah, membenci, dan bodoh, dikuasai oleh keserakahan, kebencian, dan kebodohan, pikirannya dikendalikan oleh keserakahan, kebencian, dan kebodohan, akan menghancurkan kehidupan, mengambil apa yang tidak diberikan, melakukan perilaku salah dalam hubungan seksual, dan mengucapkan kebohongan; ia juga akan menganjurkan orang lain untuk melakukan hal yang sama. Apakah itu akan mengakibatkan bahaya dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?” – “Benar, Yang Mulia.”

“Bagaimana menurut kalian, penduduk Kālāma? Apakah hal-hal ini adalah bermanfaat atau tidak bermanfaat?” –“ Tidak bermanfaat, Yang Mulia.” - “Tercela atau tidak tercela?” – “Tercela, Yang Mulia.” – “Dicela atau dipuji oleh para bijaksana?” – “Dicela, Yang Mulia.” – “Dijalankan dan dipraktikkan, apakah hal-hal ini mengarah menuju bahaya dan penderitaan atau tidak, atau bagaimanakah dalam kasus ini?” – “Dijalankan dan dipraktikkan, maka hal-hal ini akan mengarah menuju bahaya dan penderitaan. Demikianlah hal ini terlihat pada kami dalam kasus ini.”

“Adalah karena alasan ini, penduduk Kālāma, maka kami berkata: Jangan menuruti tradisi lisan …

“Marilah, O penduduk Kālāma. Jangan menuruti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kabar angin, kumpulan teks, logika, penalaran, pertimbangan, dan penerimaan pandangan setelah merenungkan, pembabar yang tampaknya cukup kompeten, atau karena kalian berpikir, ‘Petapa itu adalah guru kami.’  Tetapi ketika kalian mengetahui untuk diri kalian sendiri, ‘Hal-hal ini adalah bermanfaat; hal-hal ini adalah tidak tercela; hal-hal ini dipuji oleh para bijaksana; hal-hal ini, jika dijalankan dan dipraktikkan, akan mengarah menuju kesejahteraan dan kebahagiaan,’ maka kalian harus menekuninya.

“Bagaimana menurut kalian, penduduk Kālāma? Ketika ketidak-serakahan, ketidak-bencian, dan ketidak-bodohan muncul dalam diri seseorang, apakah hal itu demi kesejahteraan atau bahaya baginya?” – “Demi kesejahteraan baginya, Yang Mulia.” – “Kālāma, seseorang yang tidak serakah, tidak membenci, dan tidak bodoh, tidak dikuasai oleh keserakahan, kebencian, dan kebodohan, pikirannya tidak dikendalikan oleh keserakahan, kebencian, dan kebodohan, akan menghindari menghancurkan kehidupan, menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari melakukan perilaku salah dalam hubungan seksual, dan menghindari mengucapkan kebohongan; ia juga akan menganjurkan orang lain untuk melakukan hal yang sama. Apakah itu akan mengakibatkan kesejahteraan dan kebahagiaan baginya untuk waktu yang lama?” – “Benar, Yang Mulia.”

“Bagaimana menurut kalian, penduduk Kālāma? Apakah hal-hal ini adalah bermanfaat atau tidak bermanfaat?” –“Bermanfaat, Yang Mulia.” - “Tercela atau tidak tercela?” – “Tidak tercela, Yang Mulia.” – “Dicela atau dipuji oleh para bijaksana?” – “Dipuji, Yang Mulia.” – “Dijalankan dan dipraktikkan, apakah hal-hal ini mengarah menuju kesejahteraan dan kebahagiaan atau tidak, atau bagaimanakah dalam kasus ini?” – “Dijalankan dan dipraktikkan, maka hal-hal ini akan mengarah menuju kesejahteraan dan kebahagiaan. Demikianlah hal ini terlihat pada kami dalam kasus ini.”

“Adalah karena alasan ini, penduduk Kālāma, maka kami berkata: Jangan menuruti tradisi lisan …

“Kemudian, penduduk Kālāma, siswa mulia itu – tanpa iri-hati, tanpa niat-buruk, tidak bingung, memahami dengan jernih, penuh perhatian – berdiam dengan meliputi satu arah dengan pikiran yang dipenuhi dengan cinta-kasih, demikian pula dengan arah ke dua, ke tiga, dan ke empat.  [6] Demikian pula ke atas, ke bawah, ke sekeliling, dan ke segala tempat, dan kepada semua makhluk seperti kepada diri sendiri, ia berdiam dengan meliputi seluruh dunia dengan pikiran yang dipenuhi dengan cinta-kasih, luas, luhur, tanpa batas, tanpa permusuhan dan tanpa niat-buruk.

“Ia berdiam dengan meliputi satu arah dengan pikiran yang dipenuhi dengan belas-kasih … dengan kegembiraan altruistik … dengan keseimbangan, demikian pula dengan arah ke dua, ke tiga, dan ke empat. Demikian pula ke atas, ke bawah, ke sekeliling, dan ke segala tempat, dan kepada semua makhluk seperti kepada diri sendiri, ia berdiam dengan meliputi seluruh dunia dengan pikiran yang dipenuhi dengan keseimbangan, luas, luhur, tanpa batas, tanpa permusuhan dan tanpa niat-buruk.

“Ketika, penduduk Kālāma, siswa mulia ini telah membebaskan pikirannya dari permusuhan, bebas dari niat-buruk, tidak cacat dan murni, ia telah memenangkan empat jaminan dalam kehidupan ini.

“Jaminan pertama yang ia menangkan adalah sebagai berikut: ‘Jika ada dunia lain, dan jika perbuatan baik dan buruk menghasilkan buah dan menghasilkan akibat, maka adalah mungkin bahwa dengan hancurnya jasmani, setelah kematian, maka aku akan muncul di alam yang baik, di alam surga.’

“Jaminan ke dua yang ia menangkan adalah sebagai berikut: ‘Jika tidak ada dunia lain, dan jika perbuatan baik dan buruk tidak menghasilkan buah dan tidak menghasilkan akibat, tetap saja di sini, dalam kehidupan ini, aku hidup dengan bahagia, bebas dari permusuhan dan niat-buruk.’

“Jaminan ke tiga yang ia menangkan adalah sebagai berikut: ‘Seandainya kejahatan menimpa si pelaku kejahatan. Maka, karena aku tidak bermaksud jahat terhadap siapa pun, bagaimana mungkin penderitaan menimpaku, seorang yang tidak melakukan perbuatan jahat?’

“Jaminan ke empat yang ia menangkan adalah sebagai berikut: ‘Seandainya kejahatan tidak menimpa si pelaku kejahatan. Maka di sini aku akan melihat diriku dimurnikan dalam kedua hal.’  [7]

“Ketika, penduduk Kālāma, siswa mulia ini telah membebaskan pikirannya dari permusuhan, bebas dari niat-buruk, tidak cacat dan murni, ia telah memenangkan empat jaminan dalam kehidupan ini.”

“Menakjubkan, Yang Mulia!, mengagumkan, Yang Mulia! Sang Bhagavā telah membabarkan Dhamma dalam berbagai cara, seolah-olah Beliau menegakkan apa yang terbalik, mengungkapkan apa yang tersembunyi, menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat, atau memegang pelita dalam kegelapan sehingga mereka yang memiliki penglihatan dapat melihat bentuk-bentuk. Kami sekarang menyatakan berlindung kepada Sang Bhagavā, kepada Dhamma, dan kepada Saṅgha. Sudilah Sang Bhagavā menerima kami sebagai pengikut awam yang telah menerima perlindungan sejak hari ini hingga akhir hidup kami.”  [8]

(AN 3:65; I 188-93)

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #36 on: 19 October 2012, 09:54:07 AM »
^ Terjemahan ini lebih bagus drpada yang kudownload dari perpustakaan DC >.<

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #37 on: 19 October 2012, 09:57:27 AM »
^ Terjemahan ini lebih bagus drpada yang kudownload dari perpustakaan DC >.<

loh itu juga dari perpustakaan DC kok, dari buku KKSB

thanks atas pujiannya

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #38 on: 19 October 2012, 09:57:56 AM »
^ Terjemahan ini lebih bagus drpada yang kudownload dari perpustakaan DC >.<

Ini harus berterimakasih sama Om Indra..... Sutta ini sudah sangat jelas dalam menjelaskan bagaimana memilih sebuah keyakinan.... dan tidak menjanjikan hal muluk2...

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #39 on: 19 October 2012, 10:10:58 AM »

Offline godfrey

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 107
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #40 on: 19 October 2012, 01:20:26 PM »
saran saya belajar lah meditasi kalau anda menjalan kan meditasi dengan benar anda akan memahami sendiri ajaran Buddha, percaya saya karena saya mengalami sendiri keajaiban meditasi walaupun meditasi saya masih sangat dangkal belom menyentuh kulit luar nya. Saya sih tidak ada yang ajak vihara tidak ada yang mengajari agama Buddha ,tetapi saya bisa cepat belajar karena bermeditasi dan sering baca2 postingan di forum ini semoga bermanfaat.

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #41 on: 03 December 2012, 10:17:56 PM »
penghidupan benar adalah menghindari penghidupan salah. penghidupan salah itu termasuk segala bisnis yg dilakukan dengan melanggar sila dan juga 5 jenis penghidupan salah yg dijelaskan dalam AN 5:177 yaitu berdagang senjata, berdagang makhluk hidup, berdagang daging, berdagang minuman keras, dan berdagang racun." mengenai kutipan dalam buku Mindfulness in Plain English itu, silakan copas ke sini biar bisa kita bahas.

Memahami Kebenaran Keempat: Sang Jalan
Kebenaran keempat Sang Buddha adalah Sang Jalan yang menuntun pada akhir ketidakpuasan. Kedelapan langkahnya membawa kedamaian dan kebahagiaan untuk mereka yang mengikutinya. Selanjutnya kita akan memeriksa setiap langkah secara detil, namun mari kita lihat sekilas:
   Langkah pertama: Pemahaman Terampil terhadap pesan Sang Buddha menyaratkan kita agar memahami tindakan terampil dalam konteks sebab akibat dan empat kebenaran mulia dan bagaimana mereka sesuai dengan keseluruhan skema pengajaran Sang Buddha
   Langkah kedua: Pikiran Terampil mengenalkan kita pada tiga pemikiran positif—kedermawanan atau pelepasan, cinta-kasih, dan belas kasih.
   Langkah ketiga: Ucapan Terampil menjelaskan bagaimana caranya mengatakan kebenaran dan menghindari ucapan jahat, bahasa kasar, dan gosip bisa membantu kita melangkah maju dalam Sang Jalan
   Langkah keempat: Tindakan Terampil yang meletakkan prinsip-prinsip yang membawa pada kehidupan etis—terutama menghindari pembunuhan, pencarian, prilaku seksual yang salah, dan mabuk-mabukan.
   Langkah kelima: Penghidupan Terampil menjelaskan mengapa memilih pekerjaan atau profesi yang pantas penting bagi praktik spiritual dan bagaimana kita menjawab pertanyaan-pertanyaan terhadap etika bisnis
   Langkah keenam: Usaha Terampil memberikan empat langkah yang bisa kita ambil untuk memotivasi praktik kita—mencegah kondisi negatif pikiran, mengatasi kondisi negatif pikiran, mengembangkan kondisi positif pikiran, dan mempertahankan kondisi positif dalam pikiran.
   Langkah ketujuh: Perhatian Terampil, mengacu pada praktik meditasi perhatian—terutama mengembangkan perhatian terhadap tubuh, perasaan, pikiran, dan pemikiran.
   Langkah kedelapan: Konsentrasi Terampil mengacu pada empat tahap pencerapan mendalam yang bisa kita capai dalam meditasi.

itulah om Indra yang saya bold itu yang ditanyain, sorry agak lama copasnya, masalah mau beli pulsa inetnya yang gag sempat2 ^:)^ ^:)^ ^:)^

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: Butuh bantuan... masih baru dan Ingin mengenal Budha
« Reply #42 on: 03 December 2012, 10:44:40 PM »
Memahami Kebenaran Keempat: Sang Jalan
Kebenaran keempat Sang Buddha adalah Sang Jalan yang menuntun pada akhir ketidakpuasan. Kedelapan langkahnya membawa kedamaian dan kebahagiaan untuk mereka yang mengikutinya. Selanjutnya kita akan memeriksa setiap langkah secara detil, namun mari kita lihat sekilas:
   Langkah pertama: Pemahaman Terampil terhadap pesan Sang Buddha menyaratkan kita agar memahami tindakan terampil dalam konteks sebab akibat dan empat kebenaran mulia dan bagaimana mereka sesuai dengan keseluruhan skema pengajaran Sang Buddha
   Langkah kedua: Pikiran Terampil mengenalkan kita pada tiga pemikiran positif—kedermawanan atau pelepasan, cinta-kasih, dan belas kasih.
   Langkah ketiga: Ucapan Terampil menjelaskan bagaimana caranya mengatakan kebenaran dan menghindari ucapan jahat, bahasa kasar, dan gosip bisa membantu kita melangkah maju dalam Sang Jalan
   Langkah keempat: Tindakan Terampil yang meletakkan prinsip-prinsip yang membawa pada kehidupan etis—terutama menghindari pembunuhan, pencarian, prilaku seksual yang salah, dan mabuk-mabukan.
   Langkah kelima: Penghidupan Terampil menjelaskan mengapa memilih pekerjaan atau profesi yang pantas penting bagi praktik spiritual dan bagaimana kita menjawab pertanyaan-pertanyaan terhadap etika bisnis
   Langkah keenam: Usaha Terampil memberikan empat langkah yang bisa kita ambil untuk memotivasi praktik kita—mencegah kondisi negatif pikiran, mengatasi kondisi negatif pikiran, mengembangkan kondisi positif pikiran, dan mempertahankan kondisi positif dalam pikiran.
   Langkah ketujuh: Perhatian Terampil, mengacu pada praktik meditasi perhatian—terutama mengembangkan perhatian terhadap tubuh, perasaan, pikiran, dan pemikiran.
   Langkah kedelapan: Konsentrasi Terampil mengacu pada empat tahap pencerapan mendalam yang bisa kita capai dalam meditasi.

itulah om Indra yang saya bold itu yang ditanyain, sorry agak lama copasnya, masalah mau beli pulsa inetnya yang gag sempat2 ^:)^ ^:)^ ^:)^

Setahu saya penghidupan benar yg dikutip kk indra juga... yg ini saya ga pernah dgr.....Tapi dalam berpenghidupan benar juga berhubungan dgn jalan/langkah lainnya....(saling mendukung)

 

anything