Namaste
saya mau bertanya apakah boleh seorang guru spiritual atau suhu itu marah sampai berucap akan membuat seluruh keluarga dan kita sengsara dan sakit atau segala macamnya yg buruk2 ? dan hal itu di picu hanya karena kita sebagai umat yg bersembayang di tempatnya di minta tolong untuk menanyakan umat2 yg lain apakah ada yg mau menyumbang minyak tiam (harga perdirigen minyak tiam seharga hampir lima ratus ribu rupiah.)dan karena menurut saya harganya untuk satu dirigen minyak tiam tidak sebesar harga itu,saya menanyakan apakah benar atau tidak salah harganya segitu karena ada umat yg bilang kemahalan.
dalam hal ini apakah saya salah menanyakan perihal harga tersebut? apakah boleh seorang suhu marah2 sampai mengucapkan kata-kata akan membuat seluruh keluarga dan saya sengsara dan menderita segala macam yg buruk2?
terima kasih
Saya rasa itu bukan SUHU tetapi DUKUN kayaknya... Kalo begitu jelas ini bukan guru yang baik:
Ini ada qoute mengenai oerbuatan buruk lewat pikiran: MN.41:
10. “Dan bagaimanakah, para perumah tangga, tiga jenis perilaku pikiran yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik? Di sini seseorang bersifat tamak; ia tamak pada kekayaan dan kemakmuran orang lain sebagai berikut: ‘oh, semoga apa yang menjadi milik orang lain menjadi milikku!’ Atau ia memiliki pikiran berniat buruk dan niat membenci sebagai berikut: ‘Semoga makhluk-makhluk ini dibunuh dan disembelih, semoga mereka dipotong, musnah, atau dibasmi!’ Atau ia memiliki pandangan salah, penglihatan menyimpang, sebagai berikut: ‘Tidak ada yang diberikan, tidak ada yang dipersembahkan, tidak ada yang dikorbankan; tidak ada buah atau akibat dari perbuatan baik dan buruk; tidak ada dunia ini, tidak ada dunia lain; tidak ada ibu, tidak ada ayah; tidak ada makhluk-makhluk yang terlahir kembali secara spontan; tidak ada para petapa dan brahmana yang baik dan mulia di dunia ini yang telah menembus oleh diri mereka sendiri dengan pengetahuan langsung dan menyatakan dunia ini dan dunia lain.’ Ini adalah tiga jenis perilaku pikiran yang tidak sesuai dengan Dhamma, perilaku tidak baik. Jadi, para perumah tangga, adalah dengan alasan perilaku yang tidak sesuai dengan Dhamma demikian, dengan alasan perilaku tidak baik demikian maka beberapa makhluk di sini, ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali dalam kondisi menderita, di alam yang tidak bahagia, dalam kesengsaraan, bahkan dalam neraka.
-------------------
……………Aku adalah pemilik karmaku sendiri, pewaris karmaku sendiri, terlahir dari karmaku sendiri, behubungan dari karmaku sendiri, terlindungi oleh karmaku sendiri, apapun karma yang kuperbuat, baik atau buruk itulah yang akan ku warisi.