//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tribute to Buddha's Legacy  (Read 50924 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #60 on: 01 April 2012, 12:18:06 AM »
Ehipassiko yg saya gunakan bukanla untuk menjual sebuah acara, apa lagi menjualkan dhamma dalam hal komersil.
Tergantung siapa yang membaca dan menanggapinya  :D
Terima kasih untuk pendapatnya. Mungkin akan menjadi masukan.

May all being be happy  _/\_

kalau begitu mohon anda menjelaskan kata Ehipassiko yang anda sebutkan sewaktu menjawab postingan saya di atas.

Offline im_alvin

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #61 on: 01 April 2012, 12:32:17 AM »
kalau begitu mohon anda menjelaskan kata Ehipassiko yang anda sebutkan sewaktu menjawab postingan saya di atas.

Anda lebih senior dan tentunya dapat mengerti kata2 saya tentunya dengan pandangan yang benar.
Terima kasih

May all being be happy
Bad and Good Depend on the Individual Person's Interpretation

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #62 on: 01 April 2012, 01:02:02 AM »
Anda lebih senior dan tentunya dapat mengerti kata2 saya tentunya dengan pandangan yang benar.
Terima kasih

May all being be happy

menjadi junior bukan alasan untuk mengabaikan suatu pertanyaan wajar tanpa dijawab dalam suatu diskusi normal.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #63 on: 01 April 2012, 01:05:45 AM »
dibantai habis-habisan...  :)) :)) :))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline im_alvin

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #64 on: 01 April 2012, 06:09:38 AM »
menjadi junior bukan alasan untuk mengabaikan suatu pertanyaan wajar tanpa dijawab dalam suatu diskusi normal.

FYI actually this is not the discussion,  even this was a discussion,  we already out of topic.
I will answer all the question about this event only, because there is no use to answer some questions which is out of the context, maybe u could find another thread for ur wide knowledges.
Quote
quote author=will_i_am link=topic=22197.msg396726#msg396726 date=1333217145]
dibantai habis-habisan...  :)) :)) :))
;D saya belajar dari suata hal dari hal ini.

May all being be happy  _/\_
« Last Edit: 01 April 2012, 06:14:57 AM by im_alvin »
Bad and Good Depend on the Individual Person's Interpretation

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #65 on: 01 April 2012, 06:29:57 AM »
Terima kasih untuk pelajarannya om :) semoga berguna
Selama tidak melanggar sila, menurut saya  sepertinya sah-sah saja, apalagi digunakan untuk membantu penyebaran dhamma,
Sekali lagi acara ini adalah acara untuk mengumpulkan pemuda buddhist yg terblang kurng terlihat dan kurg bersemangat dalam membantu penyebaran dhamma,  dan mengerti dhamma, untuk itu kami membantu.
Semoga acara ini dapat bermanfaat.


May all being be happy

IMO
anda menggunakan kata 'Ehipasiko' dengan tujuan utk melihat show drama musikal sudah termasuk melanggar ucapan yang tidak benar, karena Ehipasiko tidak pantas utk diaplikasi dalam hal demikian.

lebih baik anda langsung mengatakan dalam bahasa Indonesia yang baik dan tepat (misal : datanglah utk membuktikan), dari pada mengatakan bahasa Pali (Ehipasiko) yang latah dan diplesetkan, karena aplikasi itu tentunya sangat mengecilkan Dhammanussati yang setiap hari anda hormat(namaskara) dan sangat di Agungkan oleh umat Buddhis.

Jika anda menggunakan kata Ehipasiko dalam hal mengajak utk melihat pertunjukkan dengan berbayar, saya anggap anda menjual Dhamma ! (cari untung demi kebaikan yang lain, tetap tidak benar)

Anda mengatakan tujuan utk membantu pemuda bersemangat menyebarkan Dhamma, dengan cara menjual Dhamma tentunya perbuatan keliru,
Dan alasan muda-i/umat Buddhis diajak utk berpartisipasi dalam penyebaran Dhamma bukanlah cara demikian.

tambahan :membayar dan melihat Drama musikal (walaupun tema Buddhis) bukan Penyebaran Dhamma tapi utk menambah nafsu kepuasan mata melihat dan telinga utk mendengar hal2 yang nikmat.
mungkin Alvin bisa mengulang Mangala Sutta utk memastikan cara membahas Dhamma dan mendengarkan Dhamma.
 _/\_
« Last Edit: 01 April 2012, 06:46:56 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #66 on: 01 April 2012, 06:50:32 AM »
dibantai habis-habisan...  :)) :)) :))

bukan membantai, tapi mari kita belajar memakai kata2 Pali yang sesuai dengan penggunaan yang tepat dalam penyebaran Dhamma, janganlah di plesetkan sehingga tidak rancu di kalangan umat Buddhis.
 :)
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline im_alvin

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #67 on: 01 April 2012, 07:10:38 AM »
IMO
anda menggunakan kata 'Ehipasiko' dengan tujuan utk melihat show drama musikal sudah termasuk melanggar ucapan yang tidak benar, karena Ehipasiko tidak pantas utk diaplikasi dalam hal demikian.

lebih baik anda langsung mengatakan dalam bahasa Indonesia yang baik dan tepat (misal : datanglah utk membuktikan), dari pada mengatakan bahasa Pali (Ehipasiko) yang latah dan diplesetkan, karena aplikasi itu tentunya sangat mengecilkan Dhammanussati yang setiap hari anda hormat(namaskara) dan sangat di Agungkan oleh umat Buddhis.

Jika anda menggunakan kata Ehipasiko dalam hal mengajak utk melihat pertunjukkan dengan berbayar, saya anggap anda menjual Dhamma ! (cari untung demi kebaikan yang lain, tetap tidak benar)

Anda mengatakan tujuan utk membantu pemuda bersemangat menyebarkan Dhamma, dengan cara menjual Dhamma tentunya perbuatan keliru,
Dan alasan muda-i/umat Buddhis diajak utk berpartisipasi dalam penyebaran Dhamma bukanlah cara demikian.

tambahan :membayar dan melihat Drama musikal (walaupun tema Buddhis) bukan Penyebaran Dhamma tapi utk menambah nafsu kepuasan mata melihat dan telinga utk mendengar hal2 yang nikmat.
mungkin Alvin bisa mengulang Mangala Sutta utk memastikan cara membahas Dhamma dan mendengarkan Dhamma.
 _/\_
Terima kasih Om atas pelajarannya. Mungkin akan saya pertimbangkan.
Have ɑ nice weekend.

May all being be happy _/\_
Bad and Good Depend on the Individual Person's Interpretation

Offline billy S

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 5
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #68 on: 01 April 2012, 05:12:07 PM »
apakah anda juga tertarik mendengar dakwah dari tukang tipu no. 1 sedunia? gratis loh

kata2 anda dapat dipakai sebagai bukti dengan tuduhan pengrusakkan nama baik pasal 27 ayat 3 UU ITE..   :x

IMO
anda menggunakan kata 'Ehipasiko' dengan tujuan utk melihat show drama musikal sudah termasuk melanggar ucapan yang tidak benar, karena Ehipasiko tidak pantas utk diaplikasi dalam hal demikian.

lebih baik anda langsung mengatakan dalam bahasa Indonesia yang baik dan tepat (misal : datanglah utk membuktikan), dari pada mengatakan bahasa Pali (Ehipasiko) yang latah dan diplesetkan, karena aplikasi itu tentunya sangat mengecilkan Dhammanussati yang setiap hari anda hormat(namaskara) dan sangat di Agungkan oleh umat Buddhis.

Jika anda menggunakan kata Ehipasiko dalam hal mengajak utk melihat pertunjukkan dengan berbayar, saya anggap anda menjual Dhamma ! (cari untung demi kebaikan yang lain, tetap tidak benar)

Anda mengatakan tujuan utk membantu pemuda bersemangat menyebarkan Dhamma, dengan cara menjual Dhamma tentunya perbuatan keliru,
Dan alasan muda-i/umat Buddhis diajak utk berpartisipasi dalam penyebaran Dhamma bukanlah cara demikian.

tambahan :membayar dan melihat Drama musikal (walaupun tema Buddhis) bukan Penyebaran Dhamma tapi utk menambah nafsu kepuasan mata melihat dan telinga utk mendengar hal2 yang nikmat.
mungkin Alvin bisa mengulang Mangala Sutta utk memastikan cara membahas Dhamma dan mendengarkan Dhamma.
 _/\_

Kata2 Ehipassiko sendiri diambil dari kamus bahasa Pali berarti:

Ehipassiko (Sanskrit: Ehipaśyika "which you can come and see" — from the phrase ehi, paśya "come, see!").

Ada hubungannya dengan Buddha? TIDAK.. Melanggar sila?? TIDAK.. Tapi itu merupakan salah satu dari 6 kualitas ajaran Buddha yang seluruhnya adalah :

1. Svākkhāto (Sanskrit: Svākhyāta "well proclaimed")
2. Sandiṭṭhiko (Sanskrit: Sāṃdṛṣṭika "able to be examined")
3. Akāliko (Sanskrit: Akālika "timeless, immediate")
4. Ehipassiko (Sanskrit: Ehipaśyika "which you can come and see"
5. Opanayiko (Sanskrit: Avapraṇayika "leading one close to")
6. Paccattaṃ veditabbo viññūhi (Sanskrit: Pratyātmaṃ veditavyo vijñaiḥ "To be personally known by the wise")

Yang berarti kata2 tersebut adalah BAHASA PALI NORMAL dan TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN MENJUAL DHAMMA.

Mohon anda sebaiknya sedikit mempelajari dahulu sebelung langsung asal bunyi..

Malu uiy.. :P
« Last Edit: 01 April 2012, 05:28:24 PM by billy S »

Offline MariskaLim

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #69 on: 01 April 2012, 05:43:44 PM »
saran dan kritik memang sangatlah penting dan baik. memberikan saran dan kritik tentu bukti peduli. akan tetapi alangkah baiknya kalau disampaikan dengan kata2 yg baik dan membangun. tentunya kita sebagai penganut agama Buddha semua adalah orang yg santun dan sopan toh :)

Offline billy S

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 5
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #70 on: 01 April 2012, 06:38:32 PM »
saya kira sangatlah tidak bijaksana apabila sudah mengkritik anak-anak muda yang ingin melakukan sebuah gebrakan dan perubahan sebelum melihat hasilnya.

Dan selama acara ini tidak mengganggu masyarakat, saya kira kita sebagai senior seharusnya mensupport anak-anak muda ini dan memberi saran, bukan langsung "membantai dan menjatuhkan" mereka.

Hargailah kerja keras dan ide-ide mereka..

Ide-ide anda semua belum tentu lebih baik, apalagi yang tukang-tukang mengkritik di forum ini tidak memberikan solusi ataupun ide baru juga atau dengan kata lain "kuno".

Terima kasih banyak im_alvin, saya kebetulan pulang dari australia bulan Mei, dan saya akan menghubungi Bella atau Nadia segera dalam waktu dekat.

Tetap semangat dan ingat, semakin tinggi padi, semakin merunduk, Semakin tinggi sebuah pohon Kelapa, Semakin kencang terpaan angin yang mengenainya. Semoga anda dan seluruh tim tetap semangat.

Acara ini harus sukses.

Regards,
Billy Sukmana Tan


Offline im_alvin

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #71 on: 01 April 2012, 06:48:10 PM »
saya kira sangatlah tidak bijaksana apabila sudah mengkritik anak-anak muda yang ingin melakukan sebuah gebrakan dan perubahan sebelum melihat hasilnya.

Dan selama acara ini tidak mengganggu masyarakat, saya kira kita sebagai senior seharusnya mensupport anak-anak muda ini dan memberi saran, bukan langsung "membantai dan menjatuhkan" mereka.

Hargailah kerja keras dan ide-ide mereka..

Ide-ide anda semua belum tentu lebih baik, apalagi yang tukang-tukang mengkritik di forum ini tidak memberikan solusi ataupun ide baru juga atau dengan kata lain "kuno".

Terima kasih banyak im_alvin, saya kebetulan pulang dari australia bulan Mei, dan saya akan menghubungi Bella atau Nadia segera dalam waktu dekat.

Tetap semangat dan ingat, semakin tinggi padi, semakin merunduk, Semakin tinggi sebuah pohon Kelapa, Semakin kencang terpaan angin yang mengenainya. Semoga anda dan seluruh tim tetap semangat.

Acara ini harus sukses.

Regards,
Billy Sukmana Tan
t
Terima Kasih atas support yang telah diberikan.
Saya dan teman-teman sangat berharap acara ini dapat memberikan efek positive kepada seluruh umat Buddha di Indonesia.
Kedatangan anda sangat kami tunggu.

May all being be happy _/\_
Bad and Good Depend on the Individual Person's Interpretation

Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #72 on: 01 April 2012, 06:49:30 PM »
Sebenarnya tidak perlu merasa tersinggung dengan postingan member yang comment di thread ini, kalau kita berbuat  benar, benar tetaplan benar, tidak perlu takut ditanya, jawablah dengan lugas dan jelas,  dari yang saya baca pemberi comment hanya berharap kegiatan buddhis tidak berbau komersil ( karna butuh beli tiket maka dianggap komersil) semoga pembaca disini membaca dengan pikiran positive,
dan untuk panitia, next nya bisa lebih baik lagi.. Dengan input buatlah acara yang tidak terkesan komersil karna harus beli tiket untuk menyaksikan yang anda sebut "dhamma", dan kekurangannya adalah, orang yang tidak mampu ini tidak bisa menyaksikan dhamma.
Semoga makin maju dalam dhamma _/\_
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #73 on: 01 April 2012, 06:58:10 PM »
Sebenarnya tidak perlu merasa tersinggung dengan postingan member yang comment di thread ini, kalau kita berbuat  benar, benar tetaplan benar, tidak perlu takut ditanya, jawablah dengan lugas dan jelas,  dari yang saya baca pemberi comment hanya berharap kegiatan buddhis tidak berbau komersil ( karna butuh beli tiket maka dianggap komersil) semoga pembaca disini membaca dengan pikiran positive,
dan untuk panitia, next nya bisa lebih baik lagi.. Dengan input buatlah acara yang tidak terkesan komersil karna harus beli tiket untuk menyaksikan yang anda sebut "dhamma", dan kekurangannya adalah, orang yang tidak mampu ini tidak bisa menyaksikan dhamma.
Semoga makin maju dalam dhamma _/\_

Saya rasa para senior mempermasalahkan menyampaikan dhamma dalam nyanyian dan tarian deh....

----------------------------------

“Para bhikkhu, ada lima bahaya (keburukan) jika Dhamma diucapkan dengan suara yang dinyanyikan :
- Ia akan senang (bangga) pada dirinya sendiri sehubungan dengan suaranya yang telah didengarnya
- Orang lain akan senang mendengar suaranya tersebut (mereka akan tertarik pada lagunya tersebut, bukan pada Dhammanya)
- Umat awam akan mencemoohkan (karena musik hanya pantas untuk mereka yang masih menyukai kesenangan indera)
- Karena sibuk mengatur suaranya tersebut, maka konsentrasinya menjadi pecah (ia melupakan makna dari apa yang sedang dibacanya)
- Orang-orang yang mendengarnya bisa terjebak dalam pandangan-pandangan yang mengandung persaingan (dengan berkata: “Guru-guru dan pembimbing kami melagukannya seperti itu”, hal ini akan menyebabkan timbulnya pertentangan dan saling membanggakan diri pada umat Buddha generasi yang akan datang)

-----------------------------




Offline Rina Hong

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: -2
  • Gender: Female
Re: Tribute to Buddha's Legacy
« Reply #74 on: 01 April 2012, 07:53:44 PM »
Saya rasa para senior mempermasalahkan menyampaikan dhamma dalam nyanyian dan tarian deh....

----------------------------------

“Para bhikkhu, ada lima bahaya (keburukan) jika Dhamma diucapkan dengan suara yang dinyanyikan :
- Ia akan senang (bangga) pada dirinya sendiri sehubungan dengan suaranya yang telah didengarnya
- Orang lain akan senang mendengar suaranya tersebut (mereka akan tertarik pada lagunya tersebut, bukan pada Dhammanya)
- Umat awam akan mencemoohkan (karena musik hanya pantas untuk mereka yang masih menyukai kesenangan indera)
- Karena sibuk mengatur suaranya tersebut, maka konsentrasinya menjadi pecah (ia melupakan makna dari apa yang sedang dibacanya)
- Orang-orang yang mendengarnya bisa terjebak dalam pandangan-pandangan yang mengandung persaingan (dengan berkata: “Guru-guru dan pembimbing kami melagukannya seperti itu”, hal ini akan menyebabkan timbulnya pertentangan dan saling membanggakan diri pada umat Buddha generasi yang akan datang)

-----------------------------





Kalau gitu nyanyi lagu buddhis ga boleh dunk?
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

 

anything