//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - williamhalim

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 192
106
artinya walaupun gratis tapi promotor tetap cuan

Nggaklah Bro, mana ada cuan untuk sponsor (terkait acara ini)
1. sponsor yg menyumbang untuk kalender adalah sponsor yg setahu sy rutin menyumbang tiap tahun ke vihara
2. juga penyumbang2 lainnya yg sukarela menyumbang khusus untuk acara ini

no cuan lah

::


107
Beneran Gratis, atau ada sponsor yg nombokin, Bang?

Ada sponsor, Om.. dalam bentuk kalender tahunan.
Dana ini untuk acara tsb

::

108
terlepas dari hore-happy' gempita yg menurut sy lucu...

Padang (dan Aceh) masih tetap mempertahankan tradisi bahwa Dhamma seharusnya adalah gratis.
Patut dibanggakan!

::

109
Sampai titik ini, ke dua versi cerita ini masih bisa dibilang similar:

Quote
“Pada waktu itu  terdapat seorang bhikkhu sesepuh yang menginginkan kemashyuran, selalu ingin memperdebatkan tesisnya sendiri. Ia mengubah Vinaya-Ku, membuat penambahan dan perluasan. Satu yang dikembangkan oleh Kassapa disebut “Mahāsaṅghikavinaya”. Mengambil [bahan lain] dari luar dan menyusun kembali ini dengan sisa [dari teks asli], para pemula tertipu. Mereka membentuk kelompok yang berbeda, masing-masing membahas apa yang benar dan salah.”

Bhikkhu sepuh yg dimaksud disini dugaan kuat adalah Mahadeva di versi satunya. Jalan ceritanya sama, meski nama2 tidak disebutkan. Intinya ada seorang Bhikkhu Jagoan yg menambah2 sutta sehingga terjadilah perpecahan dua kubu atas keisengan si Bhikkhu Jagoan ini.

dan mulai berbeda dari sini:

Quote
“Pada waktu itu terdapat seorang bhikkhu yang meminta penilaian raja. Raja mengumpulkan dua kelompok itu dan menyiapkan tongkat hitungan hitam dan putih. Ia mengumumkan kepada perkumpulan itu: ‘Jika kalian menyukai Vinaya lama, ambillah tongkat hitam. Jika kalian menyukai Vinaya baru, ambillah tongkat putih.’ Pada waktu itu, mereka yang mengambil tongkat hitam berjumlah 10.000 orang, sedangkan hanya 100 yang mengambil tongkat putih. Raja menganggap bahwa semuanya [mewakili] kata-kata Sang Buddha, tetapi karena berbeda dalam hal yang disenangi mereka seharusnya tidak berbagi tempat tinggal yang sama. Mayoritas yang berlatih dalam [Vinaya] yang lama karenanya disebut ‘Mahāsaṅghika’. Minoritas yang berlatih dalam [Vinaya] yang baru adalah para Sesepuh, sehingga mereka disebut ‘Sthavira’. Juga, Sthavira dibuat, aliran Sthavira.”

perbedaannya adalah pada yg di Bold:

- versi Mahasanghika: bhikkhu mayoritas yg mempertahankan sutta-vinaya lama
- versi Sarvastivada: bhikkhu minoritas yg mempertahankan sutta-vinaya lama

Karena klaim ini bertolak belakang, maka untuk menganalisa, kita pake logika berdasarkan kecenderungan umum yg biasanya terjadi selama ini, bahwa:
- biasanya, kaum tua yg sulit menerima perubahan
- biasanya kelompok tua (senior/sepuh) yg jumlahnya lebih sedikit dibanding kelompok pemula
- diceritakan bahwa bhikkhu tsb menginginkan kemasyhuran, oleh krnnya mengutak-atik vinaya. Nah, Jadi posisinya sebelum mengutak-atik Vinaya berada diantara senior lain, dan setelah berhasil mengutak-atik Vinaya, ia menjadi menonjol, otomatis TIDAK LAGI diantara senior2 lain dan ia sudah membaur dengan fans-nya (yg pasti berjumlah banyak)

Seandainya ke 2 cerita ini benar dan hanya terdapat perbedaan di "kelompok mana yg mempertahankan vinaya lama", maka logikanya: 

~ yg mempertahankan sutta-vinaya lama adalah kelompok senior yang jumlahnya lebih sedikit

::

110
Diskusi Umum / Re: Andil dalam membunuh
« on: 09 January 2013, 10:43:19 AM »
konsep Kamma-Vipaka, memang gampang2 susah..

Gampangnya:
karena simple sekali, yaitu:
kamma adalah perbuatan yg dilandasi niat
vipaka adalah hasil kamma

Susahnya:
~ dalam perenungan praktiknya, kita sering kesulitan menentukan mana yg kamma dan mana yg vipaka.
Contoh: apakah menangis adalah kamma ataukah vipaka? apakah kesedihan adalah kamma ataukah vipaka? apakah kegembiraan adalah kamma ataukah vipaka? apakah bersenang2 dalam kemewahan adalah kamma ataukah vipaka? ... hal2 begini cukup sulit ditentukan.

~ kedua, kita seringkali tergoda untuk membuat koneksi antara kamma dan vipaka 'ala kita'. Contoh paling jelas adalah kasus 'kabel' ini.

Niat untuk membantu menyambungkan kabel adalah niat baik, artinya jelas: kamma baik. Sedangkan kondisi orang tersengat listrik adalah: vipaka buruk orang tsb. hal ini saja sudah jelas tidak konek.

Tapi Bro..., akibatnya kita akan dituntut. Ok, "dituntut" adalah vipaka jelek kita. Disini perlu diperhatikan baik2: "dituntut krn orang tersengat kabel" penyebab (kamma) terdekatnya bukanlah karena kita berniat membantu orang lain tetapi karena kita ceroboh/tidak piawai dalam menyambung kabel. Kecerobohan adalah penyebab terdekat kita mendapatkan buah buruk akibat perbuatan kita.

Jika mau dilanjutkan lagi, apa penyebab sehingga kita ceroboh? Mungkin karena kebiasan2 jelek yg kita pupuk setiap hari: kebiasaan tidak memeriksa ulang hasil pekerjaan, kebiasaan terburu2, kebiasaan menduga2 tanpa memastikan, dstnya... Kesemua kebiasaan jelek ini suatu waktu, jika kondisinya pas, pasti akan menimbulkan hasil yg jelek pula.... Jadi kesemua kebiasaan jelek ini, yg kita pupuk sendiri, ditambah kamma lampau kita dengan si yg tersengat, atau mungkin juga kondisi2 lainnya yg tidak kita ketahui.. kesemuanya ini mengakibatkan kita dituntut. Jadi penyebab kita dituntut krn kecerobohan kita, sangat banyak dan tidak mungkin ditelusuri secara komplit. Yg dapat kita renungkan saat ini hanyalah penyebab terdekat, yakni: kecerobohan kita yg diakibatkan akumulasi perbuatan kita sendiri.

Bagaimana dengan niat baik kita ingin menolong orang (dgn menyambungkan kabel tsb)? Niat baik ini, tentu suatu saat akan berkontribusi menghasilkan vipaka baik juga... tidak tau pasti apa hasilnya... yah mungkin saja tuntutan dibatalkan keluarga si korban, krn dia mempertimbangkan niat baik kita... nggak bisa dipastikan.

Jadi, akibat kamma dan penyebab vipaka tidak mungkin untuk diketahui secara pasti, namun untuk perenungan kita, kita dapat melihat korelasi terdekat. Sehingga kita tidak akan kebingungan sendiri berasumsi bahwa niat baik bisa menghasilkan buruk, atau kamma terbagi atas lalai dan tidak-sengaja, dan kesimpulan lain yg aneh2 seperti diatas..


::

111
Lingkungan / Re: Foto Rancangan Jembatan Selat Sunda
« on: 01 January 2013, 03:38:32 PM »
biaya pembuatannya 100 trilyun, nggak terlalu mahal dibandingkan dengan bantuan pemerintah tahun ini untuk orang2 yg punya kendaraan membeli bensinnya sebesar 200 trilyun

::

112
Untuk catatan kaki yang lebih dari satu halaman, di akhir bab lebih baik daripada di akhir buku krn tidak begitu jauh mencari catatan kakinya.... ;D

IMO:
di akhir bab bukannya lebih sulit mencarinya? (dicari dulu ujung bab nya)
di akhir buku kan bisa langsung search ke belakang sekali..


::

113
oleh karena itu, bisa sy pastikan seandainya sy lebih awal mengenal Buddhisme, sebelum berumah tangga.. sy yakin sy tidak akan memilih untuk meinkah...

menikah = rahula, menempatkan rantai di kaki kita..

::

114
sebenarnya setiap kegiatan pemuasan hawa nafsu (tanha) -dalam konteks ini- pemuasan nafsu seksual, sudah pasti tidak selaras dengan jalan menuju akhir dukkha. Baik berhubungan dengan istri/suami, berhubungan dengan binatang, ataupun masturbasi.

Tapi, Sang Buddha memahami kehidupan perumah tangga, bahwa tidak mungkin untuk semua orang menjadi petapa dan hidup selibat, makanya diambil jalan tengah: hidup sewajarnya. Termasuk berhubungan badan. Asalkan tidak dilakukan berlebihan dan terlalu aneh2, terlalu dicari2 kepuasannya, terlalu di ekspos pemuasannya, sehingga akan sangat merugikan kondisi batin sendiri dan kehidupan sosial kita.

Sekedar sharing, kadang dalam kondisi tertentu, kita (Saya? he3) dihadapkan pada dilema. Jika kegiatan meditasi dilakukan intens sehingga otomatis meningkatkan disiplin dan ketenangan batin, nafsu seksual tidak mudah timbul, ketertarikan untuk melakukan hal2 tsb jauh berkurang, namun disatu sisi sudah terlanjur menikah... kadang menjadi dilema. Tau aja kan, tanha=api yg kalu disirami minyak akan semakin membesar. Artinya kita sudah susah2 berlatih disiplin batin, beberapa jam kemudian sengaja harus menyiram tanha lagi... (judulnya: mau menjaga keutuhan berumah tangga atau menjaga kehidupan rumah tangga yg harmonis)  :hammer:

Dilema.

Ya udah deh, tunggu kewajiban selesai dulu: anak udah gede2 dan mandiri, baru kita masuk jalur petapaan

::

115
Hobi dan Kegiatan Ektrakulikuler / Re: MUSIK
« on: 30 December 2012, 04:19:43 PM »
3. Shangren

asal: Australia (emang yg satu ini pengecualian, bukan dari 'mainland')
genre: Folk Death metal



::

116
Hobi dan Kegiatan Ektrakulikuler / Re: MUSIK
« on: 30 December 2012, 04:15:52 PM »
2. Ego Fall

Asal: Hailar, Mongolia
Aliran musik: Folk Metal Core, Melodic Death Metal

Kita dapat mendengar melodi khas mandarin di awal dan sepanjang lagu berikut: The Horn Starts, (tentu tidak ketinggalan lengkingan khas metal-core)



::

117
Hobi dan Kegiatan Ektrakulikuler / Re: MUSIK
« on: 30 December 2012, 04:09:57 PM »
Sharing untuk kawan2 penggemar musik Rock/Metal, berikut grup2 Metal asal Tiongkok...
Uniknya, mereka masih tetap mempertahankan nuansa khas 'oriental' di musik2 sangar mereka...

1. Tengger Cavalry
- Band asal Beijing ini nuansa musiknya kental dipengaruhi kebudayaan mongolia dan shamanisme padang rumput gobi.
- Aliran musiknya tergolong ke: Folk Black Metal





::

118
Arsitektur Buddhis / Re: Arsitektur
« on: 29 December 2012, 05:21:26 PM »
panggil aja William atau koko William

Saya termasuk golongan muda disini  ;D

::

119
Arsitektur Buddhis / Re: Arsitektur
« on: 29 December 2012, 02:20:31 PM »
bisa sih jasa arsiteknya gratis, tapi rumahnya juga mesti digratiskan untuk mereka yang g mampu. :P

betul sis... setuju...  :jempol:

Untuk proyek2 komersial, arsitek akan bersikap komersial juga...

dan untuk proyek2 sosial... syukurlah, masih ada beberapa arsitek yg mau bekerja sosial juga (seperti Sis ini)....

Kapan2 jika ada proyek sosial akan sy hubungi... tapi kalo ada pengembangan komersial lagi, boleh dong ya kita coba2 sharing2 dulu, siapa tau nanti bisa cuocok...  :)

::

120
Arsitektur Buddhis / Re: Arsitektur
« on: 29 December 2012, 01:58:09 PM »
jadi om dikantor kerjanya apa?
yang menyediakan gambar itu yah?

Cakupan kerja saya cukup luas juga... tapi intinya adalah: Konseptor.

Artinya: mencari ide2 baru untuk dikembangkan, kemana arah perusahaan mau dibawa... mau membangun perumahan lagi, atau hotel, atau villa, atau wahana bermain.... Jika ekspansi ke perumahan lagi, maka perumahan apa lagi yg mau dibangun, dimana lokasinya, gaya yg mau diusung nya apa, harganya berapa, pasarnya siapa, dstnya...

Jadi, jika sudah diputuskan akan membuka -katakanlah- perumahan baru, maka sy bertugas mencari arsitek untuk menuangkan ide2 tadi... atau jika diputuskan membuka hotel, maka sy tetap bertugas mencari arsitek yg cocok untuk dapat menampung ide2 tadi (Hotel bergaya butik, atau kolonial, atau city-minimalis, dstnya...) dan menuangkannya menjadi gambar diatas kertas... untuk selanjutnya dicari kontraktor pelaksana..


BTW, jangan panggil Om dong, siapa tau sy lebih muda dari Sis...  :))

::

Pages: 1 2 3 4 5 6 7 [8] 9 10 11 12 13 14 15 ... 192