//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...  (Read 647570 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2145 on: 13 July 2011, 06:09:17 PM »
promosi lagi ah,

http://dhammacitta.org/dcpedia/Para_Arahant,_Boddhisattva,_dan_Buddha_(Bodhi)

sebelum melanjutkan diskusi, sangat disarankan untuk membaca artikel di atas

Suatu upaya rekonsiliasi yang mengajak umat menuju pada integrasi yang harmoni dengan pilihan masing2 kendaraan.
Sayangnya Bhikkhu Bodhi tetap gagal menyajikan argumentasi yang netral. Subjectivitas masih kental dirasakan, terlihat dari keterlanjuran mengasumsikan kitab kanonik awal sebagai yang murni dan mahayana sebagai hasil inspirasi para praktisi belakangan, yang secara tidak langsung menilai doktrin mahayana bukan asli wejangan dari mulut Sang Buddha.
Tapi bagaimanapun jg, tidak mengurangi rasa respek atas sikap moderatnya

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2146 on: 13 July 2011, 06:22:57 PM »
Begini. Anda khan blg kalao si arahat βέĺĺ☺♏  memberikan semua ilmunya berarti βέĺĺ☺♏  lulus, nah gimana kalao arahat ini keburu mati sblm memberikan ajarannya, contohnya seperti bahiya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2147 on: 13 July 2011, 06:36:54 PM »
Yang namanya tahapan tentu saja harus keluar dari tahap a baru masuk ke tahap b.  Terus camkan dengan kata "berangsur-angsur" di atas, jika sravaka dianggap kekeliruan fatal, sdh tidak seharusnya doktrin Mahayana selalu menjelaskan bahwa beberapa Buddha muncul di dunia mengajar dengan sistem 3 kendaraan, beberapa Buddha dengan sistem 1 kendaraan tunggal (bodhisatvayana. Atau dgn kata lain, lebih baik Buddha tidak mengajar jalan sravaka sejak awal.
 Jadi sravaka merupakan keniscayaan yg tidak bisa diabaikan dalam doktrin mahayana, hanya saja mereka akan dibimbing ke tahapan lanjutan bergantung pada bagaimana seorang Buddha melakukannya.   
 
Sravaka yang tidak melanjutkan memang dianggap keliru dalam konteks bahwa ada pengetahuan lanjutan yang terlalu sayang utk diabaikan.
Tetapi harap dicatat juga bahwa kekeliruan itu bukan dalam arti belajar jalan sravaka adalah kekeliruan fatal yg harus dihentikan sebelum memulai.Karena memang Buddha sendiri yang mengajarkannya.  Ini merupakan metode dari seorang Buddha dalam membimbing siswanya. 
Contohnya orang membangun rumah diawali dari fondasi, jika anda hanya bangun fondasi lalu tidak melanjutkan bangun kerangka hingga bangunan itu selesai, apa tidak dianggap keliru? Tetapi saat anda membangun fondasi , anda tidak pernah dianggap keliru, karena memang itu tahapannya.


Ayolah, Sdr. Chingik, sudah jelas masalah Arahat adalah hal yang berbeda dan bertolak belakang, dan bukan tahapan. Bagi Sravakayana, Arahat adalah spiritual tertinggi dan itu sudah final. Jika anda mengatakan itu adalah tahapan dan harus ada lanjutan, ini berarti anda mengatakan bahwa itu bukan final dan ini juga berarti menolak ajaran Sravakayana yang menggapnya sudah final. Jika menerima seharusnya juga menerima bahwa Arahat adalah spiritual tertinggi juga sesuatu yang final.

Singkatnya: jika si A mengatakan sudah final, kemudian si B mengatakan belum dan masih ada lanjutan, ini berarti si B menolak (tidak menerima) apa yang dikatakan si A .

Ayolah Sdr. Chingik ini hanya logika sederhana saja mengenai perbedaan antara menolak dan menerima. Kalau hal sederhana seperti ini saja anda tidak memahaminya, ya, saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Saya rasa saya tidak bisa menemukan jawabannya pada argumen-argumen anda. Jadi silahkan anda berargumen lagi, tapi saya tidak akan menanggapinya karena saya yakin argumennya akan sama selama anda belum bisa membedakan antara menerima dengan menolak. Dan pertanyaan rekan-rekan lain juga banya yang menunggu.

GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2148 on: 13 July 2011, 07:32:04 PM »
Mengatakan sebagai kontrakdiktif, berarti belum memahami arti dan interaksi hubungan guru dan siswa (dalam kasus ini ada kalanya Buddha mengkritisi siswa sravaka dan pd kesempatan lain memujinya).
Saya balik bertanya, apakah seorang guru hanya boleh terus memuji siswa, walau siswa melakukan kekeliruan?

Atau, ketika Buddha pada satu kesempatan memuji perempuan, pd kesempatan lain merendahkan perempuan, apakah karena kasus ini ada di kitab nikaya , maka dianggap tdk kontradiksi? 

dikatakan kontradiksi jika menilai sesuatu sebagai baik dan pada kesempatan lain sebagai buruk utk kasus yg sama. bukan pada kasus yg berbeda

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2149 on: 13 July 2011, 09:28:43 PM »
bolak balik memang tidak akan ketemu
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2150 on: 14 July 2011, 10:19:56 AM »
Begini. Anda khan blg kalao si arahat βέĺĺ☺♏  memberikan semua ilmunya berarti βέĺĺ☺♏  lulus, nah gimana kalao arahat ini keburu mati sblm memberikan ajarannya, contohnya seperti bahiya.

coba check bahiya apa ada muncul di sutra mahayana dan di-ramalkan bisa jadi sammasambuddha "XXXXX"
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2151 on: 15 July 2011, 11:12:58 PM »
Begini. Anda khan blg kalao si arahat βέĺĺ☺♏  memberikan semua ilmunya berarti βέĺĺ☺♏  lulus, nah gimana kalao arahat ini keburu mati sblm memberikan ajarannya, contohnya seperti bahiya.
Tidak bisa dilihat hanya dari sisi si arahat. Sisi orang yang belajar dari sang arahat juga menentukan peran bgm proses pembelajaran itu bisa ttp berkesinambungan, yang akhirnya kembali pada karma si pembelajar.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2152 on: 15 July 2011, 11:31:19 PM »
dikatakan kontradiksi jika menilai sesuatu sebagai baik dan pada kesempatan lain sebagai buruk utk kasus yg sama. bukan pada kasus yg berbeda
Ya, sy juga tidak melihatnya sbg kasus yang berbeda.  Apalagi masalah gender ini sdh sering jadi perdebatan, dan sdh cukup mengindikasikan sifat kontradiksinya.
Hanya saja sy tidak ingin terjebak dlm spekulasi, sama hal nya sy menilai orang yang salah memahami mahayana juga juga krn cara spekulasi mereka saja.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2153 on: 15 July 2011, 11:43:33 PM »
Ya, sy juga tidak melihatnya sbg kasus yang berbeda.  Apalagi masalah gender ini sdh sering jadi perdebatan, dan sdh cukup mengindikasikan sifat kontradiksinya.
Hanya saja sy tidak ingin terjebak dlm spekulasi, sama hal nya sy menilai orang yang salah memahami mahayana juga juga krn cara spekulasi mereka saja.


maksud saya begini, untuk contih kasus gender, Sang Buddha mengatakan bahwa bhikkhuni dapat memperpendek umur Sasana, adakah di kesempatan lain di mana Sang Buddha mengatakan bahwa bhikkhuni dapat memperpanjang umur Sasana?

seperti halnya dalam Mahayana, di satu pihak mengakui bahwa Arahat adalah pencapaian yg mulia/ terpuji/final, tapi dipihak lain juga dikatakan sebaliknya. ini yg saya maksudkan dengan kontradiksi

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2154 on: 16 July 2011, 12:07:38 AM »
Ayolah, Sdr. Chingik, sudah jelas masalah Arahat adalah hal yang berbeda dan bertolak belakang, dan bukan tahapan. Bagi Sravakayana, Arahat adalah spiritual tertinggi dan itu sudah final. Jika anda mengatakan itu adalah tahapan dan harus ada lanjutan, ini berarti anda mengatakan bahwa itu bukan final dan ini juga berarti menolak ajaran Sravakayana yang menggapnya sudah final. Jika menerima seharusnya juga menerima bahwa Arahat adalah spiritual tertinggi juga sesuatu yang final.

Singkatnya: jika si A mengatakan sudah final, kemudian si B mengatakan belum dan masih ada lanjutan, ini berarti si B menolak (tidak menerima) apa yang dikatakan si A .

Ayolah Sdr. Chingik ini hanya logika sederhana saja mengenai perbedaan antara menolak dan menerima. Kalau hal sederhana seperti ini saja anda tidak memahaminya, ya, saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Saya rasa saya tidak bisa menemukan jawabannya pada argumen-argumen anda. Jadi silahkan anda berargumen lagi, tapi saya tidak akan menanggapinya karena saya yakin argumennya akan sama selama anda belum bisa membedakan antara menerima dengan menolak. Dan pertanyaan rekan-rekan lain juga banya yang menunggu.


Ayolah bro kelana,  masalah arahat yang saya katakan masih berlanjut itu kan memang pada dasarnya saya bicara dlm konteks mahayana, dan saya juga tau pandangan theravada berbeda, yang samasekali tidak pernah saya konflikkan.   
Konflik sdh jadi masalah klasik. Justru notabene terjadinya hingga membuat sasana terpecah sampai 18-20 sekte, tanpa melibatkan mahayana pun isu arahat sudah menjadi salah satu agenda perbedaan pendapat di saat itu. Saya tdk mau memperpanjang isu ini.
Mengenai ajaran mahayana yang campur aduk, sudah sy jelaskan pd tanggapan sebelumnya. Saya rasa cukup sampai di sini.   

 

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2155 on: 16 July 2011, 12:31:36 AM »
maksud saya begini, untuk contih kasus gender, Sang Buddha mengatakan bahwa bhikkhuni dapat memperpendek umur Sasana, adakah di kesempatan lain di mana Sang Buddha mengatakan bahwa bhikkhuni dapat memperpanjang umur Sasana?

seperti halnya dalam Mahayana, di satu pihak mengakui bahwa Arahat adalah pencapaian yg mulia/ terpuji/final, tapi dipihak lain juga dikatakan sebaliknya. ini yg saya maksudkan dengan kontradiksi
Tetapi maksud saya juga adalah Sang Buddha mengatakan bahwa bhikkhuni dapat memperpendek umur Sasana, itu berkenaan dengan pernyataan yang menurunkan derajat wanita. Kemudian mengatakan wanita jika berlatih juga berpotensi mencapai kesucian tertinggi, yang mana ini berkenaan dengan mengangkat derajat wanita. Itu yang saya maksudkan kontradiksi.

Dalam kasus mahayana, Buddha bukan mencela Arahat sehubungan dengan pencapaiannya, tetapi dengan posisi sbg guru, Buddha perlu menggunakan cara tertentu utk mendorong siswa agar mau meneruskan instruksi guru. Dan terbukti, terdapat siswa yang ttp setia dan tetap direspek contohnya  para siswa utama, dan ada siswa yang tidak mau mendengarkan, contohnya 5000 arahat yang meninggalkan pesamuan.  Karena ada kejadian seperti ini, maka itu bukan pernyataan kontradiksi. Ada yang layak dipuji dan ada yang memang perlu dikritisi atas kekeliruan mereka. 

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2156 on: 16 July 2011, 07:19:32 AM »
Tidak bisa dilihat hanya dari sisi si arahat. Sisi orang yang belajar dari sang arahat juga menentukan peran bgm proses pembelajaran itu bisa ttp berkesinambungan, yang akhirnya kembali pada karma si pembelajar.
jadi apakah bahiya masih bisa terlahir lagi?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2157 on: 16 July 2011, 08:29:26 AM »
jadi apakah bahiya masih bisa terlahir lagi?

tergantung apakah si bahiya beragama theravada atau mahayana

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2158 on: 16 July 2011, 02:54:00 PM »
tergantung apakah si bahiya beragama theravada atau mahayana

 =))

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2159 on: 16 July 2011, 04:00:55 PM »
tergantung apakah si bahiya beragama theravada atau mahayana
Eh ga taunya dia beragama hindu

 

anything