Kenapa pula malah nungguin yang ga jelas gitu?
"Amitabha Sutra" ini tidak dibilang yang versi mana, bagian mana, apa isinya. Yang saya tahu ada 2, yang dikhotbahkan ke Ananda, dan satu lagi ke Sariputra.
Yang dikhotbahkan ke Ananda isinya adalah deskripsi Amitabha punya cahaya, kecemerlangan, kekuatan, dst., tak terhingga, tak berakhir, tak berkurang, dst., kalau berkhotbah jumlah pemirsanya sangat banyak, seperti menghitung berapa jumlah tetesan air di samudra, dst., Buddhaksetra-nya super mewah, gede, luas, subur, indah, ada pohon tujuh permata, bunga tujuh permata, dst., bunganya ada yang segede setengah yojana, ada yang 1, 2, 3, dst., yang memancarkan cahaya buddha dari 36 ribu koti, dst. Juga ada sungai yang gedenya 1 yojana, 20, 30, 40 yojana, airnya berbau harum tertentu, dan disampingnya tumbuh pohon permata dengan harum tertentu, dst., tidak ada suara orang kesusahan, putus asa, omongan jahat, dst., yang lahir di sana cakep-cakep, kuat, muda, dst., ga perlu makan, cukup lihat makanan lezat sudah terpuaskan pikiran dan tubuhnya, kalau menginginkan harum tertentu, akan terjadi, juga kalau menginginkan kesenangan lain (musik, bunga, bau-bauan, payung, dst.) akan terwujud, kalau mengharapkan hiasan apakah di kepala, leher, telinga, dst., langsung mendapatkannya. Dan setelah 12 ayat panjang tentang deskripsi itu, ayat berikutnya dimulai dengan: "Kemudian Sukhavati terberkahi dengan kualitas berikut:" sampai 23 ayat berikutnya menjelaskan deskripsi keindahan Sukhavati termasuk suara pohon bodhi dan posisi makhluk yang terlahir di sana.
Dalam Amitabha Sutra yang dikhotbahkan ke Sariputra, isinya lebih pendek, namun serupa yaitu tentang indahnya Sukhavati. Kemudian di ujungnya ada info cara terlahir di sana adalah "mendengar dan mengucapkan sutra atau mengingat nama-nama Buddha, dan bertekad ingin lahir di sana."
Mahasudassanasuttanta adalah bagian dari Mahaparinibbanasutta yang menceritakan masa lalu Kusinara yang bernama Kusavati, di masa kejayaan raja Mahasudassana* dengan segala kemewahan kerajaannya, dan akhirnya menjelang kematian ia melepaskan semua pikiran kepemilikan dan masuk alam Brahma.
*Mahasudassana adalah kelahiran lampau Bodhisatta di mana di komentar DN dikatakan kehidupan lainnya di jaman Buddha Kassapa, terlahir sebagai penghuni hutan dan melayani rutin bhikkhu hutan, yang membuat saya bingung sebetulnya Bodhisatta di jaman Buddha Kassapa adalah penghuni hutan itu ataukah Jotipala.Kesimpulan pribadi: sejauh ini saya tidak menemukan kesamaan yang mencolok selain kisah-kisah kemegahan dan kekayaan. Mungkin kalau yang lain tahu sesuatu, bisa info di sini.