aku juga punya pengalaman pahit nih mo cerita ah.
dahulu aku kerja di daerah kebon jeruk, disono ada sebuah perusahaan advertising dan aq kebetulan bekerja sebagai asissten Manager keuangan yaitu Ibu A(beragama kanesten), tiap hari aq selalu dikasih makanan oleh dia, dengan sambil mengajak agar aq bisa masuk dan dibaptis menjadi umat nya, seperti rekan2 kantor yang lain, dari muslim menjadi kanesten.
Aku selalu menolak pemberiannya karena ayah dan Ibu mengajarkanku untuk selalu tdk menerima sesuatu dengan tujuan yang jelas, eh tahu nggak jahatnya si Ibu A itu lantas buat pengumuman seolah aq menolak dibuat alasan bahwa saya tidak mau makan makanan dari grj,takut haram, begitu seterusnya, sampai dia suatu hari mengolok2 saya, "dia nggak usah dikasih, inikan dari grj, haram buat dia!"(astaga aku pberpikir, kenapa org2 ini nggak paham dan mau menang sendiri ya !).yang lain juga sepaham dan mulai mengolok2 diriku.
suatu hari dia masih penasaran, kl agama buddha itu ngajarin apa sih?trus sembahyang2 itu apa gunanya?ayam, babi, dll, aku jawab kl persembahyangan itu bukan dari agama Buddha, tapi tradisi engkong karena aq org tionghoa, kl agama buddha mengajarkan karma, siapa berbuat kebaikan akan menuai kebaikan, kl berbuat jahat akan menuai keburukan. trus dengan kata2ku dia mulai kejahtannya, sebenarnya bukan jahat sih, tapi lbh tepat jahil, dia mulai sering mengomeliku dari nggak ada masalah sampai ada masalah dibuat besar, kl dijawab dia selalu bilang kan karma lu yang jelek, makanya gw omelin.
gpp aq terus bersabar, toh yang bayar gajiku bukan dia tapi bos(ternyata adalah pamannya). aq terus bertahan beberapa bulan dengan kondisi kerja yang ky gitu. kadang kl merasa puas dia menyanyi2 lagu2 grj gitu. walau aq tau sebenarnya dia ada permasalahan dan hampir bercerai dengan suaminya.
ini yng menyakitkan.. ketika itu Mama ku terkena kanker dan sdh dioperasi jalan setahun, dan ditahun berikutnya kambuh lagi, sampai akhirnya Mama meninggal diRSU tangerang karena aq bukan dari keluarga kaya.
aq meminta ijin mengurus upacara kematian Mama, tapi dia malah mengancam pokoknya kl nggak masuk lu berhenti saja."akhinya saya putuskan, ya sdh saya mengundurkan diri dari perusahaan saat itu. tdk sampai disitu, di hari ketiga, ia datang dengan teman2 sekantor, menjenguk, namun nadanya aneh dan baik2 dihadapan keluarga ku, dia bilang "kamu jgn berhenti ya, km boleh masuk lagi, setelah ini selesai, kamu jugakan belum ambil gaji kamu, kita semua menunggu kamu !"dan dia memasukan uang di amplop,didengar oleh Papaku dan ko2 dan cici ku, dan akhirnya aku dibujuk agar kerja kembali, sebenarnya aq sdh tdk mau.
selesai 7 hari, walau masih berkabung dan aku mengunakan tradisi mutih selama 3 tahun, akhirnya aq berangkat kekantorku di kebon jeruk, tapi apa yang terjadi, aq nggak dikasih masuk oleh sekuriti, dan harus menunggu diluar dekat resepsionis, aq emnunggu, namun resepsionis tiba2 mengangkat telpon dan menyuruhku menerima, ternyata dari si Ibu itu, dan apa yang dikatakannya dirumah dengan dikantor berbeda 100%, dia bilang ngapain lu kesini, bukannya lu udah berhenti, pulang aja lu sono !" aku sempat marah sedikit kan dia yang menyuruh aq kesana, untuk kerja kembali minatku juga udh nggak ada, "okelah, tapi saya minta sisa gaji saya, hak saya yang blm saya ambil !"namun malah tertawa," gaji lu, itu yang kemaren gw ampopin dimasukin kekotak, udah selesaikan, ha ha ha, gw puas, sekarang,..puas gw sekarang membalas lu !" akhirnya aq tutup telpon itu sambil menggerutu dikit, "dasar gila" dan setelah itu aq pamitan dengan teman2 dan resepsionis, dan kembali pulang kerumah. dan aq nggak cerita dengan keluargaku cuma bilang kekeluargaku aq sdh nggak minat kerja disono lagi. the end dah..