Namo Buddhaya,
Namo Buddhaya,
Buah pikir yang timbul tenggelam dan dapat diamati dalam meditasi ini bukanlah diri anda yang sesungguhnya.
untuk mempersingkat diskusi, saya akan langsung to the point saja.
sampai pada titik ini Bro Triyana menyatakan (seperti yang di-bold di atas) bahwa ada diri sejati (diri yang sesungguhnya) yg mana statement ini jelas berlawanan secara frontal dengan doktrin Anatta. mohon Bro Triyana sudi menjelaskan dengan jelas dan dengan bahasa yg mudah dipahami.
Baik mari kita persingkat :
Menurut pendapat saya yang dimaksud oleh Sang Buddha dengan anatta/anatman(sanskrit) adalah diri kecil anda yang terbentuk karena faktor avidya (kebodohan fundamental) apabila anda mampu menyingkirkan diri kecil anda maka anda akan sampai ke Diri Buddha anda yang adalah anda yang sesungguhnya.
Pernahkah Bro Triyana membaca Anattalakkhana Sutta? bagian manakah dari sutta itu yg mengatakan tentang "diri kecil" ini? Dan dalam banyak Sutta sang Buddha telah mengupas makhluk selapis demi selapis dan tidak pernah ada ditemukan diri besar ataupun kecil. mohon Bro Triyana memberikan referensi atas gagasan ini.
Terima kasih atas reply dari teman-teman di DC Forum ini
Sekarang saya mau jawab pertanyaan bro Indra dulu
Anatta-lakkhana Sutta (
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn22/sn22.059.than.html )
Menurut pendapat saya Anattalakkhana Sutta adalah benar
karena ia menguraikan hal-hal yang memang adalah subyek dari perubahan dan dimana ada perubahan maka ia masih tergolong pada diri kecil dan belum sampai pada Diri Buddha, Buddha telah mengajarkan dengan benar bahwa dengan mengamati faktor-faktor tersebut saja dengan kesadaran terlatih (mindfullness) tanpa anda terikat dengannya maka anda sedikit demi sedikit akan sampai pada Kearahatan dan bahkan Kebuddhaan apabila anda mengikuti Jalan Bodhisattva.
Didalam Mahayana ajaran Yogacara dijelaskan dengan mendetil lagi apa yang terjadi setelah anda menguasai khanda-khanda tersebut dengan baik, masih ada lagi kesadaran-kesadaran lainnya, dan selanjutnya sampai Amala Vijnana (Kesadaran kesembilan) yang merupakan tujuan tertinggi yaitu Kebuddhaan yang merupakan Diri Sejati anda.