//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)  (Read 37280 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #75 on: 22 November 2012, 11:50:14 AM »
Dengan kecerdasan emosi kamu yg sirik dan mau menang trus, gak heran sih kamu merasa sulit percaya, apalagi "terkagum-kagum". Sudah, saya sibuk. Sampe ketemu di topik berikutnya, jika masih berminat beragumen  :P

apakah menurut "kecerdasan" anda sendiri, menang itu bisa diperoleh hanya dengan "mau"? saya pernah punya tetangga yg secara medis "idiot" tapi ia waktu itu bisa bekerja, setiap hari ia berjalan kaki ke tempat kerjanya di sebuah pabrik pengolahan kayu. bahkan saya tidak heran melihat seorang "idiot" bisa bekerja. tapi anda memang membuat saya terheran2 dan terkagum2.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #76 on: 22 November 2012, 11:52:41 AM »
apakah menurut "kecerdasan" anda sendiri, menang itu bisa diperoleh hanya dengan "mau"? saya pernah punya tetangga yg secara medis "idiot" tapi ia waktu itu bisa bekerja, setiap hari ia berjalan kaki ke tempat kerjanya di sebuah pabrik pengolahan kayu. bahkan saya tidak heran melihat seorang "idiot" bisa bekerja. tapi anda memang membuat saya terheran2 dan terkagum2.
Sudahlah, topengnya sudah menggelinding kok.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #77 on: 22 November 2012, 11:55:32 AM »
Lihatlah di setiap postingan sok jago "kamu di level bawah, saya sudah merealisasikan", selalu ada orang sok jago lain yang menyetujui dengan thank you, padahal si sok jago lain ini katanya anti 'ego'.

SN 14.15. ;D


Tolonglah, para 'master', kalau mau diskusi, jangan menempatkan diri di atas orang lain.
yang ini ya?
15 (5) Berjalan Mondar-mandir Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang berdiam di Rājagaha, di Puncak Gunung Nasar. Pada saat itu, tidak jauh dari Sang Bhagavā, Yang Mulia Sāriputta sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu; Yang Mulia Mahāmoggallāna … Yang Mulia Mahākassapa … Yang Mulia Anuruddha … Yang Mulia Puṇṇa Mantāniputta … Yang Mulia Upāli … Yang Mulia Ānanda sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu. Dan tidak jauh dari Sang Bhagavā, Devadatta juga sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu.” Kemudian Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut: “Para bhikkhu, apakah kalian melihat Sāriputta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?”243 “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu memiliki kebijaksanaan tinggi. Apakah kalian melihat Moggallāna berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu memiliki kekuatan batin tinggi. Apakah kalian melihat Kassapa berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” [156] “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu adalah pendukung praktik petapaan. Apakah kalian melihat Anuruddha berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu memiliki mata dewa. Apakah kalian melihat Puṇṇa Mantāniputta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu adalah pembabar Dhamma. Apakah kalian melihat Upāli berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu adalah penjunjung Disiplin. Apakah kalian melihat Ānanda berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu adalah sangat terpelajar. Apakah kalian
melihat Devadatta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu memiliki keinginan jahat. “Para bhikkhu, adalah melalui unsur-unsur maka makhluk-makhluk berkumpul dan bersatu. Mereka yang berwatak rendah berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak rendah; mereka yang berwatak baik berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak baik. Di masa lalu mereka demikian, di masa depan mereka demikian, [157] dan sekarang di masa kini mereka juga demikian.”
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #78 on: 22 November 2012, 12:03:16 PM »
yang ini ya?
15 (5) Berjalan Mondar-mandir Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang berdiam di Rājagaha, di Puncak Gunung Nasar. Pada saat itu, tidak jauh dari Sang Bhagavā, Yang Mulia Sāriputta sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu; Yang Mulia Mahāmoggallāna … Yang Mulia Mahākassapa … Yang Mulia Anuruddha … Yang Mulia Puṇṇa Mantāniputta … Yang Mulia Upāli … Yang Mulia Ānanda sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu. Dan tidak jauh dari Sang Bhagavā, Devadatta juga sedang berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu.” Kemudian Sang Bhagavā berkata kepada para bhikkhu sebagai berikut: “Para bhikkhu, apakah kalian melihat Sāriputta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?”243 “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu memiliki kebijaksanaan tinggi. Apakah kalian melihat Moggallāna berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu memiliki kekuatan batin tinggi. Apakah kalian melihat Kassapa berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” [156] “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu adalah pendukung praktik petapaan. Apakah kalian melihat Anuruddha berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu memiliki mata dewa. Apakah kalian melihat Puṇṇa Mantāniputta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu adalah pembabar Dhamma. Apakah kalian melihat Upāli berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu adalah penjunjung Disiplin. Apakah kalian melihat Ānanda berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu adalah sangat terpelajar. Apakah kalian
melihat Devadatta berjalan mondar-mandir bersama dengan sejumlah bhikkhu?” “Ya, Yang Mulia.” “Semua bhikkhu itu memiliki keinginan jahat. “Para bhikkhu, adalah melalui unsur-unsur maka makhluk-makhluk berkumpul dan bersatu. Mereka yang berwatak rendah berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak rendah; mereka yang berwatak baik berkumpul dan bersatu dengan mereka yang berwatak baik. Di masa lalu mereka demikian, di masa depan mereka demikian, [157] dan sekarang di masa kini mereka juga demikian.”
Betul. Orang yang tukang meninggikan diri dan merendahkan orang lain, akan berkumpul dengan sejenisnya dan saling menyetujui perbuatan mereka.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #79 on: 22 November 2012, 12:15:51 PM »
Hi semua,

Pls listen. Opini apa harus semua sesuai ajaran Budha atau kitab sucinya ?

Salah satu Bhante Theravada di Jakarta menjelaskan ke saya bahwa esensi perayaan Kathina sekarang ini tidak lagi sesuai kondisi zaman. Para biksu, bhante saat ini tidak lagi kekurangan pakaian dan obat-obatan. Jadi lebih baik, gunakan uang anda untuk menolong fakir miskin atau mereka yang butuh. Tapi toh, tetap saja tiap tahun semua rame2 sumbang pakaian/obat (yang sudah dikemas dalam bentuk paket 300 ribu, 600 ribu, sejuta dst).

Apakah opini Bhante ini keliru ? Apa butuh kajian ilmiah ? Bagi saya, itulah esensi sebenarnya dari belajar mendalami Buddha. Paham alasan dan manfaat dari suatu ajaran. Sekali lagi ini pendapat saya, entar diminta lagi mana referensi dalam ajaran Buddha.

Apa yang dilakukan oleh Master Ceng Yen juga patut dipuji karena beliau meminta tidak perlu lagi memakai dupa setiap sembahyang. Beliau juga marah banyak yang hanya duduk meditasi dan bukannya berdiri singsingkan lengan baju membantu mereka yang butuh.

Beginilah kira-kira mereka yang tidak lagi sekedar menghafal mati semua ajaran tapi berpikir apa alasan dan manfaatnya.

Hi semua,

Pls listen. Opini apa harus semua sesuai ajaran Budha atau kitab sucinya ?

Salah satu Biksu di taiwan gaya hidupnya sesuai jaman, memakai rolex, mobil roll royce, main kungfu, meramal, berenang dengan cewe2.
Apakah gaya hidup Biksu ini keliru ? Apa butuh kajian ilmiah ? Bagi saya, itulah esensi sebenarnya dari belajar mendalami Buddha. Paham alasan dan manfaat dari suatu ajaran. Sekali lagi ini pendapat saya, entar diminta lagi mana referensi dalam ajaran Buddha.

Apa yang dilakukan oleh Master LSY juga patut dipuji karena beliau bisa menyebrangkan manusia2 jahat dengan mantra2nya.

Beginilah kira-kira mereka yang tidak lagi sekedar menghafal mati semua ajaran tapi berpikir apa alasan dan manfaatnya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #80 on: 22 November 2012, 12:17:42 PM »
Agak nya harus diingat tujuan utama Buddhis adalah panna (kebijaksanaan) bukan hanya sekedar cerdas atau kecerdasan.

toh di dalam jataka athakata ada anggota sangha yang tidak cerdas (tidak mampu menghafal sebait puisi selama berapa bulan) bisa mencapai tingkat kesucian Arahat.

Didalam suatu forum biasa ada suatu etika dan tatakrama, mungkin hal hal seperti ini masih sangat baru bagi negara kita, hingga masih banyak yang masuk tanpa permisi dll.


wa ingin bertanya liuyuisin, anda beragama apa? dan aliran mana.


« Last Edit: 22 November 2012, 12:46:12 PM by kullatiro »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #81 on: 22 November 2012, 12:47:05 PM »
Ya, masing-masing punya argumen. Tapi argumennya bukan untuk opini topik ini, melainkan semata-mata argumen untuk menang saja. Agak heran juga, karena Forte dan Indra sudah lama disini, sudah post sampe ribuan. Mustinya bisa menerima pendapat baik atau salah dengan penuh hati dan pikiran terbuka. Jika anggap ada yang tidak benar, ya beri opini dengan santun dan tetap tenang. Ya ajaran Buddha lah. Tapi karakternya yaaa masih begitu-begitu aja, kayak newbie gitu. Tidak terbuka. Opini gak ada sama sekali. Tapi saya akui memang kalian pandai mengkritik.

Thanks sudah mampir.


Saya sudah memberikan opini lho, kan saya mengatakan kalau mau diskusi di board ini ada baiknya menggunakan literatur, kalau dalam diskusi Buddhisme ya cantumkan hal2 literatur yang menguatkan opini, jika diskusi sains ya cantumkan hal2 yang menguatkan juga.

Saya lagi dalam fase tenang koq, saya tidak ada menyindir / merendahkan anda. Saya tidak komplen anda mengatakan saya kelihatan tidak pintar. Yang terjadi anda yang tidak terima u/ berdiskusi dengan literatur

Sekarang jika anda tidak terima diskusi dengan literatur, bagaimana kita bisa berdiskusi ? Apa acuan suatu kesepakatan diskusi ? Tidak akan ada.. makanya saya menolak untuk berdiskusi dengan anda karena hasilnya sia-sia..

Anda ingin diskusi tanpa literatur, dan saya ingin diskusi pakai literatur agar arahnya jelas. Namun anda menolaknya, kenapa saya yang disalahkan dan dipaksa harus mengikuti cara diskusi anda tanpa literatur ? Kenapa anda yang tidak ikuti style saya ?

Terus apakah berarti saya sombong ? Saya pikir tidak. Thread ini awal sudah saya tebak akan berantakan dan terbukti benar kan ? Isi dari thread ini sudah menjelaskan kenapa saya tidak ingin diskusi di sini .


Dan saya posting pun sebenarnya agar member baru belajar di sini tidak langsung mentah2 menelan opini anda karena belum terbukti kebenarannya :)

Semoga anda menangkap esensi dari postingan saya :)
« Last Edit: 22 November 2012, 12:50:01 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline liuyiusin

  • Teman
  • **
  • Posts: 53
  • Reputasi: -3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #82 on: 22 November 2012, 01:21:17 PM »
Sebenarnya saya ingin sudahi, tapi kelihatannya masih ada yang merasa belum puas, belum jelas dan reply....

Jadi Forte, apa yang dimaksud literatur ilmiah itu ? Jika anda bisa tunjukkan bahwa kesuksesan Siddharta mencapai penerangan sempurna adalah berkat kalpa milyaran tahun, bahwa menurut versi Theravada dulu bumi hening gelap gulita tidak ada matahari, maka saya akan tunjukkan juga opini saya yang didukung bukti ilmiah. Apa yang kalian pelajari selama ini hanya berdasarkan kepercayaan semata, gak ilmiah, namun anda menuntut saya memberi opini yang berliteratur ilmiah ??? 

Gunakan pikiran logik anda dulu. Siddahrta itu juga manusia dan sudah ada setelah bumi lama terbentuk. Darimana bisa tahu asal usul manusia dan bumi ? Dari mana bisa tahu kesuksesannya kalpa milayaran tahun lalu ? Apa bisa dibuktikan ? Kalo bisa, ayo buktikan sekarang. Tunjukkanlah.

Udah saya jelaskan di awal, agama jangan main di wilayah sains. Tidak akan menang. Soal reinkarnasi dan terutama soal asal usul bumi/manusia. Jelas akan habis dimakan sains. Untuk itu, lebih baik agama fokus di wilayah psikologis manusia.

Kita sama, saya juga ingin agar bagi member baru tidak menelan bulat-bulat apa yang kalian katakan, bahkan apa yang tipitaka katakan tanpa mengetahui apa esensi, manfaat dan makna dari ajaran itu.

Saya tidak menolak opini, baik dengan maupun tanpa literatur. Semua saya terima, sepanjang masuk akal. Kalo hanya copy-paste kutipan Tipitaka atau ocehan Bhante, itu bukan opini lagi namanya.

Bagi saya, esensi ajaran agama (Buddha) bukan itu. Tapi perbuatan. Saya sedang melatih diri, dan bagus ketemu kalian sebagai sparing partner. Saya bersyukur untuk itu.

Jelas, tidak banyak member di sini yang memiliki pikiran terbuka dan siap diskusi dengan opininya sendiri. Tidak asal comot.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #83 on: 22 November 2012, 01:30:12 PM »
Sebenarnya saya ingin sudahi, tapi kelihatannya masih ada yang merasa belum puas, belum jelas dan reply....

Jadi Forte, apa yang dimaksud literatur ilmiah itu ? Jika anda bisa tunjukkan bahwa kesuksesan Siddharta mencapai penerangan sempurna adalah berkat kalpa milyaran tahun, bahwa menurut versi Theravada dulu bumi hening gelap gulita tidak ada matahari, maka saya akan tunjukkan juga opini saya yang didukung bukti ilmiah. Apa yang kalian pelajari selama ini hanya berdasarkan kepercayaan semata, gak ilmiah, namun anda menuntut saya memberi opini yang berliteratur ilmiah ??? 


sebelum mempertanyakan suatu pernyataan, sebaiknya pernyataan itu sudah disepakati dulu

siapa yg bilang bahwa "bahwa kesuksesan Siddharta mencapai penerangan sempurna adalah berkat kalpa milyaran tahun"? tolong sebutkan referensi anda.

kemudian, "bahwa menurut versi Theravada dulu bumi hening gelap gulita tidak ada matahari", ini juga ajaran dari mana? ref pls.

Quote
Gunakan pikiran logik anda dulu. Siddahrta itu juga manusia dan sudah ada setelah bumi lama terbentuk. Darimana bisa tahu asal usul manusia dan bumi ? Dari mana bisa tahu kesuksesannya kalpa milayaran tahun lalu ? Apa bisa dibuktikan ? Kalo bisa, ayo buktikan sekarang. Tunjukkanlah.


again, siapa yg bilang tentang kesuksesannya kalpa milyaran tahun lalu? ayo sebutkan sumber anda, agar tidak mempermalukan diri sendiri.

Quote
Kita sama, saya juga ingin agar bagi member baru tidak menelan bulat-bulat apa yang kalian katakan, bahkan apa yang tipitaka katakan tanpa mengetahui apa esensi, manfaat dan makna dari ajaran itu.

itu kan kata anda, kami tidak sok udah tercerahkan dengan mengajarkan ajaran kami di sini, tapi kami berdiskusi dengan bersumberkan pada apa yg diajarkan oleh Sang Buddha seperti yang tercatat dalam Tipitaka/Tripitaka.

Quote
Saya tidak menolak opini, baik dengan maupun tanpa literatur. Semua saya terima, sepanjang masuk akal. Kalo hanya copy-paste kutipan Tipitaka atau ocehan Bhante, itu bukan opini lagi namanya.


kami tidak memerlukan opini yg tidak didukung oleh sumber otentik. silakan makan opini anda sendiri.

Quote
Bagi saya, esensi ajaran agama (Buddha) bukan itu. Tapi perbuatan. Saya sedang melatih diri, dan bagus ketemu kalian sebagai sparing partner. Saya bersyukur untuk itu.

bagi anda? kenapa lalu dibawa2 ke sini?


Offline liuyiusin

  • Teman
  • **
  • Posts: 53
  • Reputasi: -3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #84 on: 22 November 2012, 01:37:07 PM »
siapa yg bilang bahwa "bahwa kesuksesan Siddharta mencapai penerangan sempurna adalah berkat kalpa milyaran tahun"? tolong sebutkan referensi anda.

Anda bener-bener buta atau apa ya. Baca ini pendapat teman anda : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23428.0/message,423760.html

kemudian, "bahwa menurut versi Theravada dulu bumi hening gelap gulita tidak ada matahari", ini juga ajaran dari mana? ref pls.

Ini baca. Sudah saya katakan belajar lagi dan main-main di forum lain juga. Jangan jago kandang.
http://www.artikelbuddhis.com/2011/02/asal-usul-bumi-dan-manusia-menurut.html

Btw, ref asal usul bumi ini dari teman saya yang juga Theravada.

Jika anda tidak bisa menerima opini orang lain, otentik atau tidak, jangan beri opini anda ke siapapun juga.
« Last Edit: 22 November 2012, 01:39:26 PM by liuyiusin »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #85 on: 22 November 2012, 01:44:52 PM »
Anda bener-bener buta atau apa ya. Baca ini pendapat teman anda : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23428.0/message,423760.html

Ini baca. Sudah saya katakan belajar lagi dan main-main di forum lain juga. Jangan jago kandang.
http://www.artikelbuddhis.com/2011/02/asal-usul-bumi-dan-manusia-menurut.html

Btw, ref asal usul bumi ini dari teman saya yang juga Theravada.

Jika anda tidak bisa menerima opini orang lain, otentik atau tidak, jangan beri opini anda ke siapapun juga.
saya tidak melihat adanya angka milyaran tahun ada disebutkan dalam vasetha sutta itu.

mungkin saya perlu menegaskan sekali lagi, bahwa kami berdiskusi berdasarkan rujukan otentik, bukan pendapat2 pribadi. silakan anda menyebutkan rujukan otentik anda, jika anda mampu tentunya.

dan atas otoritas apakah anda melarang saya untuk memberi opini?

aup coba lagi, berusaha lebih keras lagi, jangan sampai malu

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #86 on: 22 November 2012, 01:54:57 PM »
« Last Edit: 22 November 2012, 01:56:40 PM by kullatiro »

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #87 on: 22 November 2012, 02:11:02 PM »
Harus bisa menyadari ini dulu baru bisa berkembang
harus menyadari kebodohan diri sendiri baru bisa keluar dari kebodohan

harus menyadari sinting dulu biar bisa keluar dari sinting
hehehe... jgn serius ya... saya senyum2 dan fast reply aja baca thread ini
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #88 on: 22 November 2012, 02:43:42 PM »
dah 6 halaman, terusin lagi oiiii
moga2 bisa mencapai halaman 100

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)
« Reply #89 on: 22 November 2012, 03:12:51 PM »
Salam,

Agama adalah pengalaman spiritual orang lain yang dijadikan ajaran/pedoman bagi orang lain. Sedangkan spiritual merupakan pengalaman sendiri. So, agama yang kita yakini saat ini merupakan pengalaman spiritual milik orang lain, yang kita anggap baik, benar dan berharap dengan menjalani ajarannya dapat memperoleh benefit spiritual sebagaimana yang dialami oleh orang lain tersebut.

Bahasa lain, jika Budi mampu mencapai penerangan sempurna, kemudian memiliki power untuk membantu orang lain dengan menggunakan teknik dan ajarannya sendiri, dan jika Budi menyebarkan teknik dan pengalaman yang dialaminya tersebut, maka akan munculah agama baru - agama Budi.

Oleh sebab itu, tidak sedikit orang yang hanya menghafal dan menelan bulat-bulat apa yang digariskan oleh suatu agama, tanpa mengaktifkan lagi tombol logika dalam posisi ON. Alhasil, orang-orang ini tidak bisa memahami manfaat dan alasan di balik munculnya ajaran agama tersebut. Sasaran mereka hanyalah agar bisa mencapai penerangan sempurna, memperoleh pahala dan sejenisnya. Namun harus diakui, ada juga yang merasakan ketenangan setelah mendengar dan meresapi ajaran suatu agama, walaupun tombol nalar dalam posisi OFF.

Menurut pemahaman sendiri dari teman dan pakar forum ini, tanpa perlu mencopy-paste apa yang tertulis dalam Tripitaka :

1) Apakah teman dan pakar disini yang tahu mengapa Siddharta Gautama berhasil mencapai penerangan sempurna saat meditasi di bawah pohon ?
2) Apakah ciri-ciri seseorang yang telah mencapai pencerahan ?

Gan En, Amitofo....

Saya coba jawab pertanyaan Anda

1. Karena waktu nya sudah tiba maka bisa mencapai penerangan sempurna bagai buah yang masak pada musimnya.
Kenapa dibawa pohon karena Ia bertekad pada waktu itu dan Ia menetapkan di bawah pohon bhodi itu. ( mengingat sidartha tidak punya tempat menetap pada saat itu.)

2. Kalau ciri ciri saya kurang tahu, bisa dicari referensinya melalui buku dan orang lain yang lebih memahami ini.
Pendapat pribadi saja ciri ciri orang yang telah mencapai penerangan sempurna adalah, dia yang tidak terusik lagi dengan dunia dan mengetahui sebab dan akibat nya layak nya Ia tahu api sebagai api, air sebagai air dan lain sebagainya. Dan menurut guru Agung yang saya junjung yang telah parinibbana Ia yang telah sempurna adalah Ia yang telah mencapai nibbana. Karena untuk mencapai ini tidak perlu pintar, selama Ia berjalan di jalannya maka Ia akan sampai ke pantai seberang.
 _/\_
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana