Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain => Topic started by: jenygarth on 08 February 2012, 11:37:25 AM
-
Ada yg tahu bagaimana tata cara kalau kita mau mengkwepangkan bayi/anak kita ke kelenteng Tjo Soe Kong di tanjung kait? sy sdh tlp ke kelenteng tsb, tp katanya di sana ga ada suhu yg bisa menerangkan tata caranya & juga orangnya kurang paham.
Ada yg bisa kasih info?
terima kasih
-
kai guang ya? jadi anak angkat?
kalau anak angkat sih setahu saya datang aja ke klenteng, tanya pakai pa"poe dewa nya mau terima atau nga..
kalau mau terima tentukan harinya dewa nya setuju ga? kalau setuju yah sediakan baju dan celana...terus beli buah apel n jeruk, permen...
bakar hio besar 3 buah....baju n celana itu sebagai tanda kalau dewa nya kasih hadiah sama anak angkat, sedangkan kamu kasih sesajian buah n permen,... paling bungkus angpao danakan di kotak dana aja...gitu aja...
kalau klenteng sini sih, mereka cap tuh baju dan baju jangan cucian nya di gabung dgn baju lain.
-
terus katanya klo dah dikwepang, pada hari perayaan dewa/Bodhisattva tersebut jangan lupa sembayang, dan bawa persembahan.. ntar klo ngga apes..
-
terus katanya klo dah dikwepang, pada hari perayaan dewa/Bodhisattva tersebut jangan lupa sembayang, dan bawa persembahan.. ntar klo ngga apes..
gak juga lah....dewa gak sekejam itu kok..hahahaha
cuma anggap saja kwepangnya batal, soal nya masa anak sendiri gak pernah dateng kunjungi ortu angkat.
kalau pakai orang lain yang kita gak kenal coba perhatikan cara lempar nya...kadang mereka pakai teknik geser yang 100% sim'poe itu mah curang....hahahaha
-
terima kasih atas semua jawabannya. sy dan keluarga akan segera ke sana :)
-
gak juga lah....dewa gak sekejam itu kok..hahahaha
cuma anggap saja kwepangnya batal, soal nya masa anak sendiri gak pernah dateng kunjungi ortu angkat.
kalau pakai orang lain yang kita gak kenal coba perhatikan cara lempar nya...kadang mereka pakai teknik geser yang 100% sim'poe itu mah curang....hahahaha
yah, aku juga dengernya dari orang yang bisa (orang pinter), hehe, katanya bgitu.
ya, kira2 analoginya kaya gitu deh, masa udah ngangkat ortu tapi ga suka ngunjungin, heheheh
sebenernya memang dikwepang ato tidak, bagusnya sering berdana entah itu kepada Vihara/Kelenteng, kepada bhikkhu/bhiksu, juga dana ke dewa/i berupa buah, manisan, air, dll
-
Ada yg tahu bagaimana tata cara kalau kita mau mengkwepangkan bayi/anak kita ke kelenteng Tjo Soe Kong di tanjung kait? sy sdh tlp ke kelenteng tsb, tp katanya di sana ga ada suhu yg bisa menerangkan tata caranya & juga orangnya kurang paham.
Ada yg bisa kasih info?
terima kasih
coba anda tanya bro L1M atau sthefen halim mungkin bisa kasih penjelasan
-
Kepada tetua yang mengerti budaya tiong hoa.Saya ada pertanyaan ,bagaimana cara membatalkan kwepang yg telah dilakukan.
Saya pernah mengangkat 2 anak melalui kwepang,saat ini kondisinya tidak baik .Dari pada menjadi masalah atau persoalan lain saya ingin melakukan
ritual budaya yang mungkin kalau ada untuk mengembalikan ke 2 anak tersebut kepada ortunya.walau mungkin sepihak(dari saya).Karena saat memungutan saya ada sembahyang di kelenteng ya untuk mengembalikannya apa saya cukup sembahyang di kelenteng lagi.saat menerima dengan baik saya pun ingin mengembalikan sengan baik.Terima kasihpara tetua mohon petunjuk. kalau tidak keberatan mohon petunjuk jawaban dikirim ke email saya bobby_bobby261 [at] yahoo.com Bobby
-
saya hanya tahu sedikit, menjadi orang tua angkat lewat kelenteng/tong thian(bikin altar di alam terbuka), biasanya anak balita sering sakit-sakitan, diusulkan untuk cari orang tua angkat. Disini karma yang di bawa anak tersebut sangat keras terhadap karma orang tua kandungnya, sehingga harus cari orang tua angkat, nah..kalau orang tua angkatnya bisa mengimbanginya, dua pihak akan aman/sehat, kalau tidak bisa mengimbangi,mungkin ;D..salah satu pihak mendapatkan :'(
-
emangnya sebelumnya guna angkat anak buat apa?
-
emangnya sebelumnya guna angkat anak buat apa?
Biasanya karena dianggap shio anak dengan shio orang tua ciong dan si anak jadi sakit2an, sial,dlsb. Nah untuk penangkalnya, dikweepangkan dengan orang tua angkat yg biasanya shionya cocok dengan shio si anak. CMIIW.
-
Biasanya karena dianggap shio anak dengan shio orang tua ciong dan si anak jadi sakit2an, sial,dlsb. Nah untuk penangkalnya, dikweepangkan dengan orang tua angkat yg biasanya shionya cocok dengan shio si anak. CMIIW.
benar, Biasanya yang ciong orang tua dan anak itu Marga tetapi harus sesuai/cocokkin dulu shionya masing-masing.
-
Saya newbie disini, ingin menanyakan apakah bisa membatalkan kwepang yang saya lakukan kepada seorang anak dari saudara saya, yang ternyata shio anak tersebut kurang cocok dengan saya dan suami, dulu saya disuruh mama saya untuk mengangkat anak tersebut, terima kasih...
-
terus katanya klo dah dikwepang, pada hari perayaan dewa/Bodhisattva tersebut jangan lupa sembayang, dan bawa persembahan.. ntar klo ngga apes..
Masa sih karena lupa sembahyang / bawa persembahan, lantas jadi apes?
Kalau pemahaman seperti ini terus digaungkan, tidak heran generasi muda malas untuk mendalami ajaran maupun pai kepada Dewa / Dewi maupun Bodhisatva.
-
yah, aku juga dengernya dari orang yang bisa (orang pinter), hehe, katanya bgitu.
ya, kira2 analoginya kaya gitu deh, masa udah ngangkat ortu tapi ga suka ngunjungin, heheheh
sebenernya memang dikwepang ato tidak, bagusnya sering berdana entah itu kepada Vihara/Kelenteng, kepada bhikkhu/bhiksu, juga dana ke dewa/i berupa buah, manisan, air, dll
Memang sebaiknya, kalau sudah di kwee pang ke Dewa / Dewi atau Bodhisatva, sekaligus diajarkan untuk mendalami ajarannya. Dengan demikian, secara otomatis si anak akan tetap rutin pai kepada Dewa / Dewi atau Bodhisatva terkait, bukan?
Biasa kita mau enak & instan saja, ada butuh baru pai-pai.
Lagi jaya, gak pernah mendalami.
Ketika muda, sering beralasan "masih cari duit, masih dagang, masih kotor, dsb" sehingga tidak mau mendalami & menjalankan ajaran. Tunggu tua, baru mau belajar.... ya syukur kalau masih ingat. Biasa sudah dewasa, ikut pasangan ke rumah tetangga. Atau sudah tua, diajak anak mantu & cucu ke rumah tetangga.
-
emangnya sebelumnya guna angkat anak buat apa?
Kwee pang / guo fang, adalah "Tradisi" suku Tionghoa.
Di mana anak kecil yang sering sakit-sakitan, di-angkat anak-kan kepada paman / teman orang tua-nya.
Tujuannya, agar ada yang "membantu" agar si anak tidak sakit-sakitan terus.
Jika harus keluar biaya berobat, orang tua angkat bisa bantu.
Jika perlu tambahan biaya pendidikan, orang tua angkat bisa bantu juga, dsb...
Sayangnya, sering kejadian, ketika sudah di kwee pang, si orang tua angkat perjalanan hidupnya berubah.
Yang tadinya sehat, mungkin jatuh sakit.
Yang tadinya jaya, mungkin bangkrut.
Akhirnya, si anak angkat ini menjadi kambing hitam, dianggap sebagai pembawa sial.
Padahal, yang namanya manusia, dalam mennjalani kehidupan ini kan selalu ada naiknya & ada turunnya.
Untuk menghindari & mengurangi kesalah-pahaman seperti ini, maka agama-agama yang ada di Tiongkok pun mengadakan Ritual kwee pang.
Misalnya dalam agama Tao, ritual kwee pang dilakukan agar si anak di-angkat anak-kan kepada Dewa/Dewi Tao, seperti Mak Co (Tian Shang Sheng Mu), Guan Gong (Kwan Kong), Hok Tek Ceng Sin (Fu De Zheng Shen), Qing Shui Zu Shi (Co Su Kong), dsb.
Banyak juga kelenteng-kelenteng, yang mengadakan ritual kwee pang kepada Mak Kwan Im.