//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - SandalJepit

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 29
31
Makanya kenapa harus modern? apakah ada yang salah dengan ortodox? :))
pertanyaannya terbalik.
justru karena orthodox merasa tidak nyaman membaca pemikiran2 yg tidak sesuai dengan kepercayaannya, maka harus dipisahkan dan dilabeli...
Saya rasa bukan tidak nyaman, tapi pemikiran yang baru kadang malah menyesatkan, alih2 ingin menggali kembali apa sesungguhnya yang diajarkan oleh Sang Buddha malah jadi membuat yana (cieee sekarang dah ngerti yana :)) ) baru yang mengklaim ajarannya yang paling murni/asli toh jadinya seperti kejadian theravada dan mahayana lagi dah saling menjatuhkan bukannya saling mengisi :))
Makanya kenapa harus modern? apakah ada yang salah dengan ortodox? :))
pertanyaannya terbalik.
justru karena orthodox merasa tidak nyaman membaca pemikiran2 yg tidak sesuai dengan kepercayaannya, maka harus dipisahkan dan dilabeli...
Saya rasa bukan tidak nyaman, tapi pemikiran yang baru kadang malah menyesatkan, alih2 ingin menggali kembali apa sesungguhnya yang diajarkan oleh Sang Buddha malah jadi membuat yana (cieee sekarang dah ngerti yana :)) ) baru yang mengklaim ajarannya yang paling murni/asli toh jadinya seperti kejadian theravada dan mahayana lagi dah saling menjatuhkan bukannya saling mengisi :))

asal anda tau aja, sebagian besar budhisme di barat adalah penganut paham unorthodox. bagi orang bule, mereka lebih suka aliran tersebut walaupun tidak sesuai dengan apa yang anda pelajari saat ini. apa kayak begini ini mau dimasukkan juga dalam keranjang aliran sesat? kalau anda bisa membuat kesimpulan theravada dan mahayana saling menjatuhkan itu ya karena masing-masing aliran menuduh aliran lain adalah aliran sesat.


32
anda tidak memberikan solusi malah menyalahkan fakta..
menarik sekali apabila ada agama Laen berusaha mengubah keyakinan suatu aliran yang dianggap non-mainstream. suatu hari apabila umat Karistiani mengendus adanya perpecahan di agama Buddha.  Bukan tidak mungkin mereka segera pasang strategi untuk mengajak MMD, dan laen-laen  sebagai bagian dari agama Karisten..

Di satu sisi umat Buddha berusaha memurnikan ajaran melalui justifikasi aliran sesat dan asli, sedangkan disisi lain terdesak oleh agama Karisten . apabila siklus ini berulang-ulang terus, dapat dipastikan kelenyapan agama Buddha .
entah apa sih manfaatnya menjustifikasikan suatu ajaran tanpa melihat manfaatnya?


yang bikin lenyap itu yah omongan anda,karena semua orang terus berpikir akan lenyap dan bukan melestarikan atau malah ngawur dari ajaran sesungguhnya tanpa dioprek dengan bijaksana,hasilnya gene.

33

Bahkan pendiri Sonrise Center For Buddhist Studies, sebuah lembaga Kristaini yang bertujuan untuk mempelajari agama Buddha sebagai bekal untuk mengubah keyakinan umat Buddha adalah seorang mantan Nichiren Shoshu, sebuah aliran yang bahkan tidak diakui oleh para umat Buddhis mainstream.

 _/\_
The Siddha Wanderer

menarik sekali apabila ada agama Laen berusaha mengubah keyakinan suatu aliran yang dianggap non-mainstream. suatu hari apabila umat Karistiani mengendus adanya perpecahan di agama Buddha.  Bukan tidak mungkin mereka segera pasang strategi untuk mengajak MMD, dan laen-laen  sebagai bagian dari agama Karisten..

Di satu sisi umat Buddha berusaha memurnikan ajaran melalui justifikasi aliran sesat dan asli, sedangkan disisi lain terdesak oleh agama Karisten . apabila siklus ini berulang-ulang terus, dapat dipastikan kelenyapan agama Buddha .
entah apa sih manfaatnya menjustifikasikan suatu ajaran tanpa melihat manfaatnya?

34
Lingkungan / Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« on: 05 September 2008, 01:45:49 PM »
ups rupanya dari Sumedho.. maap bro Karuna..

35
kalah bersaing koq ngambek, terus bikin peraturan aneh-aneh..

36
Lingkungan / Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« on: 05 September 2008, 12:26:05 PM »

Apakah penempatan label dalam forum DC ini begitu penting? waw suhu Medho anda sungguh sangat tersanjung dong karena anda sebagai Pendiri DC sangat dihargai thread khususnya :))
Saya mau tanya, Dhamma itu apa? hanya buddhism saja atau Kebenaran2 yang diagama lain juga?

Membiarkan sesuatu yang salah maksudnya seperti apa? kalau boleh saya tahu caranya sang guru untuk memberitahukan yang salah bagaimana? dan darimana kesalahan itu? apakah yang ditentang itu merupakan kebenaran yang Absolut?
menurut saya penempatan itu tidak bermasalah, namun yang menjadi masalah ketika penempatan itu dengan menggunakan alasan bahwa MMD bukan bagian dari Budhisme , seperti yang pernyataan rekan Karuna_murti. pernyataan rekan Karuna_murti itu lah yang menjadi dasar perdebatan selama berhari-hari.




37
Lingkungan / Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« on: 05 September 2008, 10:51:44 AM »
Tentu saja MMD sendiri bermanfaat entah dikalangan buddhist ataupun non buddhist. Tetapi tatkala suatu diskusi hanya dicekoki satu pandangan, yg mana thread itu bukan membahas MMD, akhirnya menjadi sangat rancu dan mengganggu. Inilah titik awal sebenarnya. Dan ketika pandangan itu balik dikritisi malah berbalik merasa diserang, apa artinya ini?
Hal yg paling gampang siapa yg paling ngotot terhadap label? siapa yg sering minta keadilan, siapa yg banyak nuntut? siapa yg paling suka dipuji? tapi lupa kewajiban apa yg harus diberikan..

Bukankah MMD cocok2an? jadi kalo tidak ada yg merasa cocok kenapa pihak MMD harus marah2 dan ngotot? inilah yg kita sebut TAU DIRI.





jika anda dalam posisi pak hudoyo apa yang anda lakukan? jika ada seseorang menuduh anda mengikuti aliran sesat apa yang anda lakukan?
baik pihak Pak Hudoyo maupun pihak Mod DC juga ngotot.

38
Lingkungan / Re: Yana dan Berpolitik dalam Buddhism
« on: 05 September 2008, 09:04:35 AM »
Di thread ini,
Kita melihat bagaimana proses perpecahan dimulai...

Di thread ini,
Kita melihat bagaimana konsep-konsep buddhisme diruntuhkan

Di thread ini,
Kita melihat bagaimana "yana-yana" yang baru muncul...

Entah bagaimana kedepannya Buddhisme di Indonesia

menurut pendapat pribadi saya, Sejak jaman dahulu kala penafsiran terhadap ajaran Buddha selalu saja terjadi, dan setiap guru itu boleh disebut sebagai suatu aliran baru. seorang guru yang berhasil mendapatkan dukungan dari  guru-guru yang lain disebut aliran asli dan guru yang gagal mendapatkan dukungan disebut aliran sesat. Yang patut dicermati adalah bagaimana sikap umat Buddha memandang suatu penafsiran?

Banthe Tich Nhat Han itu sendiri pernah dikritik karena dianggap "nyeleneh" dari Budhisme Orthodox. namun untungnya beliau mendapatkan banyak dukungan dan sukses menyebarkan agama Buddha di  luar sana.


39
Lingkungan / Re: Korean government cannot afford to alienate Buddhists
« on: 04 September 2008, 04:17:34 PM »
http://en.wikipedia.org/wiki/Lee_Myung-bak
Religion

Some feel that Lee's religious beliefs present a threat to Buddhism in Korea. When Lee was mayor of Seoul, he declared the city "a holy place governed by God" and the citizens of Seoul "God's people." He went on the dedicate the city "to the Lord." In 2006, Lee also sent a video prayer message to a Christian rally where the worship leader called on God to "let the Buddhist temples in this country crumble down!" Lee reportedly received 80% of Korea's Christian votes.[45]

In August 2008, Buddhist monks protested against Myung-bak's pro-Christian politics.[46] Lee Myung-bak and his government has been accused by many Buddhist groups, including the influential Jogye order, of discriminating against and promoting hostility toward Buddhism.[47] According to Buddhists, Christian persecution of Buddhism has intensified in South Korea in recent years. Christians have maltreated and humiliated Buddhist laity and monks, burned down temples, and vandalized Sutras and devotional items. [48] A former pastor and presidential secretary showed the government's hostility and intolerance toward Buddhism when he compared the protesters against religious discrimination to “Satan’s minions.” [49]

40
ups... bro lex,  artikel begini jangan di post di dc.. apalagi itu ada tulisan "Dhammakaya Temple", nanti bisa-bisa di cap aliran sesat lho...  :))

41
Diskusi Umum / Re: Untuk Saudaraku, Ricky_Dave
« on: 03 September 2008, 05:00:39 PM »
 [at] riky

kalau ada yang waras lebih baik ngalah, isinya management dc tak lebih dari pejuang jihad, untuk apa dilayani

42
Diskusi Umum / Penyalahgunaan Dharma
« on: 03 September 2008, 04:48:38 PM »
dari milis..

Dear Jun,
meski saya tidak mempunyai teks aslinya, akan tetapi sy ingin mencoba mempertegas nada [dg demikian memperjelas] terjemahan ko Jun, jika sekiranya sy ada salah pengertian mohon koreksi.
 
deeep bow,
agus
 
-------------------------------------------
 
Jack Engler menyebutkan berbagai variasi kemungkinan terjadinya dimana ajaran
buddhis tertentu mungkin malah tanpa sadar dipakai untuk menyokong atau memperkuat pola-
pola kebiasaan mental buruk yang belum 'terselesaikan', yang mana memang kebiasaan-buruk inilah yang sejak awal mendorong masuknya orang itu ke dalam buddhis.
 
[Ajaran-buddhis tanpa sadar disalahgunakan untuk malah memperkuat kecenderungan2-mental lama yg belum terselesaikan]

Contoh2nya sbb:

    * Ajaran "tanpa diri" dapat dipakai untuk merasionalisasi "kurangnya" integrasi atau diri yg kohesif

[maksudnya: alih2 menyehatkan ego yang lemah, goyah, kacau--lebih enak langsung melompat ke "tiada-akuuu ..." ].

    * Ajaran akan "tanpa kemelekatan" untuk merasionalisasi ketidakmampuan untuk membentuk hubungan yg sehat

[ketidakmampuan ber-hubungan dg pribadi-pribadi atau orang lain (relationship) secara wajar dan sehat. Kita menyalahgunakan konsep ketidakmelekatan untuk lari, atau buat menutup2i kelemahan kita dg berlindung kpd konsep tsb, untuk mengesahkan ketidakmampuan dlm be-relasi secara sehat----ketidakmampuan be-relasi ditutupi dg istilah: "Saya tidak melekaaaat ..." :(];

    * Ajaran tentang konsep pencerahan dapat dipakai untuk merasionalisasi sejenis diri agung yang ideal.

[timbul arogansi atau cita2 muluk yg mengawang2]

    * dan bakti kepada seorang guru dapat memungkinkan seseorang menjadi merasa spesial di dalam
      memproyeksikan 'tokoh' yang ideal dan 'menutupi' perasaan rendah diri-nya sendiri.


Batin-minder, batin yg tak hepi, tanpa sadar merindukan kesempatan untuk segera bisa "menyerahkan-diri"nya kpd berhala (figur guru, golongan, sekte, ideologi, kelompok, pandangan, impian) yg "tinggi/spesial."
 
---------------------------------------------
 
Secara umum: "diri" yg tidak happy ini memang melelahkan untuk "digendong" kemana2---enak sekali kalau diri ini bisa segera "ditiadakan",
sehingga begitu ada kesempatan memuja sesuatu (horeey, dapat berhala baru !), maka kita akan tergopoh2 segera menyerahkan diri ... rasanya enteeeng .....
 
Keyakinan/berhala tsb akan menjadi tombol-sensitif kita, jika tersenggol, mengakibatkan kalap hilang akal (=benciiiiiii) ...]
 
---------------------------------------------
 
Di Jerman dahulu ada suatu fenomena sosial yg ganjil:
Orang2 bekas Nazi, sehabis kalah perang, lebih gampang berubah menjadi Komunis ketimbang menjadi Demokrat. Padahal secara ideologis Nazi itu jelas ekstrim kanan, sedang Komunis adalah ekstrim kiri
[Demokrat adalah tengah2: bebas & moderat].
Ternyata secara psikologis: menjadi bebas [dg demikian mandiri] itu adalah "kutukan"---beraaat ...---jauh lebih gampang & enak yg gak usah pake otak, untuk "berserah-kpd-perjuangan-suci" ekstrim seperti ideologi totalitarian Nazi, Komunis, atau ekstrim2 mutlak yg lain.
 
Dlm tradisi buddhist yg menekankan praktik-investigasi: berarti kita siap bersedia terusmenerus berada situasi yg serba tidak pasti (uncertain/anicca)--don't know ...
Padahal anicca/don't know ini-lah the FACT.
 
Orang pada umumnya secara mental sedetik pun tidak tahan untuk berada pada situasi "don't know" , pikiran cenderung melompat dari satu kesimpulan/komentar/pendapat/opini ke opini berikutnya---padahal opini2 tsb tak lebih hanya ya cuma opini/mitos.
Berpendapat itu memberikan rasa-pasti & rasa-aman---meski ilusif ...
 
Shifu Shengyen sesekali mengolok2, "Ignorance is a bliss ..." :)
 
 
semoga bermanfaat,
 
deep bow,
agus

43
Pengembangan DhammaCitta / Re: MMD bukan Buddhisme ?
« on: 02 September 2008, 10:39:07 AM »
bebas bang, banyak sutta (sepenggal keciiiil) juga mereka comot dan ditafsirkan ala lao mu di kerajaannya.

Setuju juga Bro Morph, nanti pihak Krizten, Bethani, Katholic dan Izlam juga mengaku bagian dari Buddhisme dengan hanya mencomot satu atau dua sutta yg sesuai. Ada banyak sutta yg bisa saja cocok, misalnya: kembangkan cintakasih, melepas / ikhlas, dsbnya...

Untuk itulah diperlukan kesepakatan bersama, seperti yg telah sy posting di:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4465.0;topicseen

Rumusan bersama bisa dijadikan acuan untuk menghentikan keributan, terserah mau menerima / tidak, tetapi ini adalah satu2nya kesepakatan internasional yg bisa kita pegang, ketimbang ribut terus....


::

kok kesepakatan international ?

lokal dhammacitta. org kali...

kan dianngap  kesepakatan nasional aja ga bisa kok... dah ngeloncat internasional  :)

 _/\_

bukankah pada awalnya ajaran Buddha itu bukan sebuah agama.? kalau mau ditinjau lebih lanjut lagi. bukankah tradisi: mempersembahkan dupa, bunga, dan laen-laen itu juga merupakan tradisi dari agama HINDU?.  Dalam sudut pandang yang lain: apabila ada ajaran laen mencomot satu atau dua sutta Budhisme, itu berarti ajaran Buddha sangat bermanfaat bagi mereka.


44
Pengembangan DhammaCitta / Re: MMD bukan Buddhisme ?
« on: 01 September 2008, 09:16:12 PM »
cape deh. . mbaca thread ini sampe ngantuk.. btw mod koq keren bisa dapet reputasi -1000..   

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 29
anything