Ada satu kasus dari past-life regression yang saya dengar dari Ajahn Brahm beberapa tahun yang lalu.
Dikisahkan ada seorang gadis yang menderita anorexia (sindrom merasa dirinya gemuk dan diet berlebihan) sampai badannya sudah kurus kering. Tapi dia selalu melakukan diet berlebihan dan menderita depresi. Setelah konsultasi ke berbagai ahli gizi dan dokter masih tidak menyelesaikan masalah, akhirnya orang tuanya sepakat membawanya ke psikiater yang kemudian merekomendasikan hipnoterapi.
Pada saat di-regresi, kedua orang tuanya menemani. Dan diceritakan dia kembali ke salah satu kehidupan, di mana di kehidupan itu dia seorang wanita agak gemuk, dan memiliki kakak perempuan yang cantik dan langsing. Banyak cowok naksir kakak perempuannya, sehingga dia cukup iri dengan tubuh fisik kakaknya. Suatu kali, mereka jatuh cinta pada cowo yang sama ... dan akhirnya cowonya memilih kakak perempuannya sebagai istrinya. Walaupun mungkin alasannya bukan karena faktor fisik, tetapi sang adik ini menganggap dia kalah karena kakaknya memiliki badan yang bagus.
Akhirnya dia depresi, membenci dirinya sendiri, dan saat hari pernikahan kakaknya, dia tidak sanggup menyaksikan lalu lari dan bunuh diri. Akhir yang tragis ...
Tapi yang lebih mengagetkan adalah, orang tua yang hadir di terapi ini tiba2 tersentak hebat. Mamanya bilang, dia dulu punya adik perempuan yang jatuh cinta sama (sekarang) suaminya, dan dia berbadan agak gemuk, kemudian dia mati bunuh diri. Sampai saat itu, dia masih menyesali kematian adiknya. Dan ternyata, dari sesi regresi terungkap, bahwa adiknya yang bunuh diri itu terlahir kembali jadi anak perempuannya. Saking melekatnya dia dengan cowok yang dicintainya, gagal jadi suaminya pun dia jadi terlahir sebagai anaknya.
Dari kasus ini bisa dilihat, tidak benar semua kasus bunuh diri berakhir pada kelahiran di alam rendah. Betul membunuh diri adalah suatu kamma buruk bagi seorang yang bukan Arahat (ini tidak berlaku untuk kasus Arahat yang bunuh diri dalam postingan Bro Indra), tetapi itu bukan satu2nya kamma yang menentukan kelahiran berikutnya. Selama hidup seseorang (dan juga kehidupan2 sebelumnya), pasti ada banyak juga kamma2 baik yang telah ditanamkan, yang bisa jadi telah mengkondisikan dia untuk terlahir di alam manusia.
Analogi sederhananya, mungkin seseorang bisa gagal di "1 ujian akhir", tapi bukan berarti dalam tiap kasus kegagalan ini orang tersebut pasti tidak lulus. Ada kasus di mana nilai2 sebelumnya sudah bagus, dan walaupun ujian akhirnya gagal, dia tetap bisa naik kelas karena nilai totalnya memenuhi syarat kenaikan kelas.
Semoga semua makhluk berbahagia.
Mettacittena,
Luis