jika ada kuman mati karena seseorang mandi menggunakan sabun, apakah itu termasuk sengaja membunuh? apa bedanya dengan seseorang yg bernafas dan mengakibatkan kuman terbunuh?
banyak hal yg harus dibahas berkenaan hal ini, dan akan terlalu melebar ke-mana2
bhikkhu bisa saja melakukan perjalanan dengan mematuhi vinaya tanpa penambahan syarat. ketika berangkat tiket pesawat telah disiapkan oleh panitia yg mengundang, ketika pulang, tiket pesawat juga disiapkan, jadi bhikkhu tidak perlu membeli tiket sendiri.
memang benar, dlm hal ini bisa jadi contoh yg saya angkat kurang tepat
menurut yg saya pahami, Vinaya adalah sila yg lebih tinggi (adhisila), adakah rujukan yg menguatkan argumen anda bahwa "Vinaya hanya menekankan aturan/tata tertib agar tercapainya pelaksanaan sila yg baik"?
ini cuma intepretasi saya saja, dan kalau mau mendapatkan rujukkannya di Vinaya Pitaka
dan itupun terkendala lagi dgn intepretasi masing2 yg mungkin berbeda bahkan bertentangan
kita tidak berbicara mengenai tradisi di sini, melainkan aturan2 yg ditetapkan oleh Sang Buddha dalam Vinaya, Sang Buddha juga banyak melanggar tradisi kok.
IMHO kalau aturan2 dijalankan/dipegang tanpa mengutamakan hal yg substansial cuma jadi tradisi kolot yg berbenturan dgn zaman
dan dlm hal ini perayaan Kathina bisa jadi termasuk salah satu bentuk tradisi
sebenarnya sedari awal apa yg ingin saya sampaikan adalah:
akibat perjalanan waktu, banyak hal yg mengalami perubahaan (sabbe sankhara anicca), spt: cara hidup, cara berpikir, tatanan sosial, dsb
oleh karena itu, mungkin ada beberapa aturan2 yg harus disesuaikan dgn zaman, dan tentunya harus dilakukan secara ekstra hati2 agar tidak bertentangan dgn substansi aturan tsb
intinya spt Hukum atau Undang-Undang Dasar saja bisa di-amandemen, kenapa yg lain tidak? karena telah dikultuskan?
jangan lupa di zaman ORBA UUD'45 tidak bisa di-amandemen, baru di era ini saja bisa