//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah  (Read 10099 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline william6

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 16
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #15 on: 06 September 2012, 06:46:30 PM »
wah saddhanya goyah...

aku dulu pernah ikut kuliah kr****n...
krn  waktu test..jawaban ku terlalu bagus ...akhirnya ga lulus... (pertanyaannya "bagaimana menurut anda..bla bla bla...jd aku jawab menurut ku)
semester depan..ikut lagi...
waktu test.. jawab pake iq rendah ...( tampa perlu pikir banyak...ikut aja yg di tulis di buku) dpt A

Iya nih :( wahh, saya waktu itu ada pr agama, saya jawab aja tentang yang saya tau.. Ada 1 pertanyaan yang begini "Apa artinya bergaul karib dengan Tuhan?" Saya jawab aja tidak tahu.. Dari semua pertanyaan yang ada saya dapet 80.. Lumayanlah :) hehehe
By the way, keep spirit!

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #16 on: 07 September 2012, 11:39:29 AM »
kakakakak, cerita kejadiannya kebalik ama aye =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #17 on: 08 September 2012, 09:59:34 AM »
Mohon maaf sebelumnya... Soalnya kemarin saya ngantuk, dan mumpung ada thread ini saya buru-buru ketik. Saya waktu itu reply dari hape dan layarnya tertutup. Jadi agak susah.. Sekali lagi mohon maaf atas penulisan saya yang amburadul ini  ^:)^ ^:)^

ooo begitu ceritanya, done.... ;D

Ternyata tulisan anda baik2 saja seperti contoh di atas, dan sudah banyak masukan dari rekan2 di DC
 _/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #18 on: 08 September 2012, 11:54:01 AM »
Spoiler: ShowHide
aku juga punya pengalaman pahit nih mo cerita ah.
dahulu aku kerja di daerah kebon jeruk, disono ada sebuah perusahaan advertising dan aq kebetulan bekerja sebagai asissten Manager keuangan yaitu Ibu A(beragama kanesten), tiap hari aq selalu dikasih makanan oleh dia, dengan sambil mengajak agar aq bisa masuk dan dibaptis menjadi umat nya, seperti rekan2 kantor yang lain, dari muslim menjadi kanesten.
Aku selalu menolak pemberiannya karena ayah dan Ibu mengajarkanku untuk selalu tdk menerima sesuatu dengan tujuan yang jelas, eh tahu nggak jahatnya si Ibu A itu lantas buat pengumuman seolah aq menolak dibuat alasan bahwa saya tidak mau makan makanan dari grj,takut haram, begitu seterusnya, sampai dia suatu hari mengolok2 saya, "dia nggak usah dikasih, inikan dari grj, haram buat dia!"(astaga aku pberpikir, kenapa org2 ini nggak paham dan mau menang sendiri ya !).yang lain juga sepaham dan mulai mengolok2 diriku.
suatu hari dia masih penasaran, kl agama buddha itu ngajarin apa sih?trus sembahyang2 itu apa gunanya?ayam, babi, dll, aku jawab kl persembahyangan itu bukan dari agama Buddha, tapi tradisi engkong karena aq org tionghoa, kl agama buddha mengajarkan karma, siapa berbuat kebaikan akan menuai kebaikan, kl berbuat jahat akan menuai keburukan. trus dengan kata2ku dia mulai kejahtannya, sebenarnya bukan jahat sih, tapi lbh tepat jahil, dia mulai sering mengomeliku dari nggak ada masalah sampai ada masalah dibuat besar, kl dijawab dia selalu bilang kan karma lu yang jelek, makanya gw omelin.
gpp aq terus bersabar, toh yang bayar gajiku bukan dia tapi bos(ternyata adalah pamannya). aq terus bertahan beberapa bulan dengan kondisi kerja yang ky gitu. kadang kl  merasa puas dia menyanyi2 lagu2 grj gitu. walau aq tau sebenarnya dia ada permasalahan dan hampir bercerai dengan suaminya.
ini yng menyakitkan.. ketika itu Mama ku terkena kanker dan sdh dioperasi jalan setahun, dan ditahun berikutnya kambuh lagi, sampai akhirnya Mama meninggal diRSU tangerang karena aq bukan dari keluarga kaya.
aq meminta ijin mengurus upacara kematian Mama, tapi dia malah mengancam pokoknya kl nggak masuk lu berhenti saja."akhinya saya putuskan, ya sdh saya mengundurkan diri dari perusahaan saat itu. tdk sampai disitu, di hari ketiga, ia datang dengan teman2 sekantor, menjenguk, namun nadanya aneh dan baik2 dihadapan keluarga ku, dia bilang "kamu jgn berhenti ya, km boleh masuk lagi, setelah ini selesai, kamu jugakan belum ambil gaji kamu, kita semua menunggu kamu !"dan dia memasukan uang di amplop,didengar oleh Papaku dan ko2 dan cici ku, dan akhirnya aku dibujuk agar kerja kembali, sebenarnya aq sdh tdk mau.
selesai 7 hari, walau masih berkabung dan aku mengunakan tradisi mutih selama 3 tahun, akhirnya aq berangkat kekantorku di kebon jeruk, tapi apa yang terjadi, aq nggak dikasih masuk oleh sekuriti, dan harus menunggu diluar dekat resepsionis, aq emnunggu, namun resepsionis tiba2 mengangkat telpon dan menyuruhku menerima, ternyata dari si Ibu itu, dan apa yang dikatakannya dirumah dengan dikantor berbeda 100%, dia bilang ngapain lu kesini, bukannya lu udah berhenti, pulang aja lu sono !" aku sempat marah sedikit kan dia yang menyuruh aq kesana, untuk kerja kembali minatku juga udh nggak ada, "okelah, tapi saya minta sisa gaji saya, hak saya yang blm saya ambil !"namun malah tertawa," gaji lu, itu yang kemaren gw ampopin dimasukin kekotak, udah selesaikan, ha ha ha, gw puas, sekarang,..puas gw sekarang membalas lu !" akhirnya aq tutup telpon itu sambil menggerutu dikit, "dasar gila" dan setelah itu aq pamitan dengan teman2 dan resepsionis, dan kembali pulang kerumah. dan aq nggak cerita dengan keluargaku cuma bilang kekeluargaku aq sdh nggak minat kerja disono lagi. the end dah..
 :'( :'( :'(

kisahnya om kakao benar2 mengharukan.  :(
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #19 on: 08 September 2012, 12:16:30 PM »

kisahnya om kakao benar2 mengharukan.  :(

Ternyata om kakao senasib sama saya, salah satu alasan gaji saya kagak dibayarin ma boss saya yang kanesten adalah karena saya pernah ijin masuk sore karena mau ada sembahyangan sin cia ma cheng beng... Padahal cuma 2 kali ijinnya, minta surat pernyataan bekerja malah dikatain... "Minta sono ma berhala2 kamu... Inget yah surga itu gag nunut and neraka itu gag kathut ( ngikut maksudnya ;D)"

Satu lagi pernyataan yang saya inget dr beliau " emg bener ya kata temen2 gw, pekerjain org yang kafir itu sia2, sukanya aja kasih makan setan, kerja aja ijin mulu ::) ::) (cuma 2 kali lho) tapi kerjaan gag pernah beres.... Nah lho yang mana yang gag beres....
 _/\_ _/\_ _/\_

Buat om kakao, gag papa om jangan disesali karena masa lalu itu membuat kita tambah dewasa dan lebih bijak om  _/\_

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #20 on: 08 September 2012, 01:08:28 PM »
ya, om kakao dan cc denova memang luar biasa. :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #21 on: 09 September 2012, 05:40:20 PM »
aku juga punya pengalaman pahit nih mo cerita ah.
dahulu aku kerja di daerah kebon jeruk, disono ada sebuah perusahaan advertising dan aq kebetulan bekerja sebagai asissten Manager keuangan yaitu Ibu A(beragama kanesten), tiap hari aq selalu dikasih makanan oleh dia, dengan sambil mengajak agar aq bisa masuk dan dibaptis menjadi umat nya, seperti rekan2 kantor yang lain, dari muslim menjadi kanesten.
Aku selalu menolak pemberiannya karena ayah dan Ibu mengajarkanku untuk selalu tdk menerima sesuatu dengan tujuan yang jelas, eh tahu nggak jahatnya si Ibu A itu lantas buat pengumuman seolah aq menolak dibuat alasan bahwa saya tidak mau makan makanan dari grj,takut haram, begitu seterusnya, sampai dia suatu hari mengolok2 saya, "dia nggak usah dikasih, inikan dari grj, haram buat dia!"(astaga aku pberpikir, kenapa org2 ini nggak paham dan mau menang sendiri ya !).yang lain juga sepaham dan mulai mengolok2 diriku.
suatu hari dia masih penasaran, kl agama buddha itu ngajarin apa sih?trus sembahyang2 itu apa gunanya?ayam, babi, dll, aku jawab kl persembahyangan itu bukan dari agama Buddha, tapi tradisi engkong karena aq org tionghoa, kl agama buddha mengajarkan karma, siapa berbuat kebaikan akan menuai kebaikan, kl berbuat jahat akan menuai keburukan. trus dengan kata2ku dia mulai kejahtannya, sebenarnya bukan jahat sih, tapi lbh tepat jahil, dia mulai sering mengomeliku dari nggak ada masalah sampai ada masalah dibuat besar, kl dijawab dia selalu bilang kan karma lu yang jelek, makanya gw omelin.
gpp aq terus bersabar, toh yang bayar gajiku bukan dia tapi bos(ternyata adalah pamannya). aq terus bertahan beberapa bulan dengan kondisi kerja yang ky gitu. kadang kl  merasa puas dia menyanyi2 lagu2 grj gitu. walau aq tau sebenarnya dia ada permasalahan dan hampir bercerai dengan suaminya.
ini yng menyakitkan.. ketika itu Mama ku terkena kanker dan sdh dioperasi jalan setahun, dan ditahun berikutnya kambuh lagi, sampai akhirnya Mama meninggal diRSU tangerang karena aq bukan dari keluarga kaya.
aq meminta ijin mengurus upacara kematian Mama, tapi dia malah mengancam pokoknya kl nggak masuk lu berhenti saja."akhinya saya putuskan, ya sdh saya mengundurkan diri dari perusahaan saat itu. tdk sampai disitu, di hari ketiga, ia datang dengan teman2 sekantor, menjenguk, namun nadanya aneh dan baik2 dihadapan keluarga ku, dia bilang "kamu jgn berhenti ya, km boleh masuk lagi, setelah ini selesai, kamu jugakan belum ambil gaji kamu, kita semua menunggu kamu !"dan dia memasukan uang di amplop,didengar oleh Papaku dan ko2 dan cici ku, dan akhirnya aku dibujuk agar kerja kembali, sebenarnya aq sdh tdk mau.
selesai 7 hari, walau masih berkabung dan aku mengunakan tradisi mutih selama 3 tahun, akhirnya aq berangkat kekantorku di kebon jeruk, tapi apa yang terjadi, aq nggak dikasih masuk oleh sekuriti, dan harus menunggu diluar dekat resepsionis, aq emnunggu, namun resepsionis tiba2 mengangkat telpon dan menyuruhku menerima, ternyata dari si Ibu itu, dan apa yang dikatakannya dirumah dengan dikantor berbeda 100%, dia bilang ngapain lu kesini, bukannya lu udah berhenti, pulang aja lu sono !" aku sempat marah sedikit kan dia yang menyuruh aq kesana, untuk kerja kembali minatku juga udh nggak ada, "okelah, tapi saya minta sisa gaji saya, hak saya yang blm saya ambil !"namun malah tertawa," gaji lu, itu yang kemaren gw ampopin dimasukin kekotak, udah selesaikan, ha ha ha, gw puas, sekarang,..puas gw sekarang membalas lu !" akhirnya aq tutup telpon itu sambil menggerutu dikit, "dasar gila" dan setelah itu aq pamitan dengan teman2 dan resepsionis, dan kembali pulang kerumah. dan aq nggak cerita dengan keluargaku cuma bilang kekeluargaku aq sdh nggak minat kerja disono lagi. the end dah..
 :'( :'( :'(


dato' ngeliat nya tu orang agak sakit, dato' pernah bertemu n berhub ma wanita tipe gtu... emang rada2 aneh pola pikir nya...

klo tipe orang seperti itu, cukup di diem kan aja & tunjukan dengan kesuksesan kita, buktikan kita bisa lebih sukses walau tidak bekerja di sana...


Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #22 on: 09 September 2012, 05:49:53 PM »
Ternyata om kakao senasib sama saya, salah satu alasan gaji saya kagak dibayarin ma boss saya yang kanesten adalah karena saya pernah ijin masuk sore karena mau ada sembahyangan sin cia ma cheng beng... Padahal cuma 2 kali ijinnya, minta surat pernyataan bekerja malah dikatain... "Minta sono ma berhala2 kamu... Inget yah surga itu gag nunut and neraka itu gag kathut ( ngikut maksudnya ;D)"

Satu lagi pernyataan yang saya inget dr beliau " emg bener ya kata temen2 gw, pekerjain org yang kafir itu sia2, sukanya aja kasih makan setan, kerja aja ijin mulu ::) ::) (cuma 2 kali lho) tapi kerjaan gag pernah beres.... Nah lho yang mana yang gag beres....
 _/\_ _/\_ _/\_

Buat om kakao, gag papa om jangan disesali karena masa lalu itu membuat kita tambah dewasa dan lebih bijak om  _/\_

dato' yakin bos loe, orang tua/leluhur nya bkn dari kanesten, mungkin sekarang dia sukses n punya usaha, tapi karena dapat dr orang tua nya (usaha warisan) ato dpt modal dr orang tua nya...

dato' sering ketemu pebisnis kanesten yg merasa bangga dgn kekayaan nya dan diklaim dr tuhan nya kanesten, yg lebih lucu nya, usaha dia adalah usaha warisan dari orang tua nya, dimana orang tua nya memulai bisnis dari nol dan rajin pergi ke kelenteng, "berdoa" berharap kesuksesan/kejayaan/kemakmuran/kekayaan, setelah semua itu dia peroleh, sang anak malah mengatakan kelengteng adalah tempat berhala... buset kaga tuh ? logika nya, mang nya dia bisa hidup enak karena kekayaan orang tua nya, berasal dari mana ?

kadang klo iman terlalu tebal, kadang2 menyumbat aliran logika untuk bekerja dengan baik di kepala seseorang... ;D

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #23 on: 10 September 2012, 12:21:36 PM »
dato' sering ketemu pebisnis kanesten yg merasa bangga dgn kekayaan nya dan diklaim dr tuhan nya kanesten, yg lebih lucu nya, usaha dia adalah usaha warisan dari orang tua nya, dimana orang tua nya memulai bisnis dari nol dan rajin pergi ke kelenteng, "berdoa" berharap kesuksesan/kejayaan/kemakmuran/kekayaan, setelah semua itu dia peroleh, sang anak malah mengatakan kelengteng adalah tempat berhala... buset kaga tuh ? logika nya, mang nya dia bisa hidup enak karena kekayaan orang tua nya, berasal dari mana ?

Kacang lupa akan kulitnya, anak cucu lupa akan leluhurnya...  ::)

PS:
Dato, mending jangan pakai merk obat panu dong, entar dituntut Bayer karena pencemaran nama baik  ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #24 on: 10 September 2012, 09:25:21 PM »
Kacang lupa akan kulitnya, anak cucu lupa akan leluhurnya...  ::)

PS:
Dato, mending jangan pakai merk obat panu dong, entar dituntut Bayer karena pencemaran nama baik  ;D

justru bayer senang, karena produknya di promosikan di forum2 agama... coba bayangkan dari sisi finansial, bayer uda hemat puluhan smpe ratusan juta rupiah, karena menghemat anggaran iklan gratis... ;D

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #25 on: 13 September 2012, 10:07:25 AM »
Dikeluarkan dari kelas saat pelajaran agama K

Saat pelajaran agama di SMA K,  saya pernah dikeluarkan karena komentar saya.

Saat itu menjelang Paskah, dan guru agama yg seorang P***** menjelaskan makna Perjamuan Kudus, yang merujuk pada kisah Perjamuan Terakhir yang dilakukan oleh Y**** dengan murid muridnya.

Beliau menjelaskan bahwa pada saat Perjamuan Kudus roti dan anggur yang telah diberkati akan menjadi tubuh dan darah K******.

Otomatis saya berkomentar sambil tertawa  : "Wah kalau begitu para pengikutnya kanibal dong"  ;D

Dengan marah P***** menunjuk kepada saya dan berkata :"Keluar kamu".   ^:)^

Keluarlah saya dari kelas dan sampai diluar saya masih tertawa geli.

Yang saya salut, adalah minggu berikutnya saya boleh ikut lagi dikelas dan P****** mengajar seperti biasa,  seolah olah sudah lupa peristiwa sebelumnya.


~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #26 on: 13 September 2012, 03:35:07 PM »
Yang saya salut, adalah minggu berikutnya saya boleh ikut lagi dikelas dan P****** mengajar seperti biasa,  seolah olah sudah lupa peristiwa sebelumnya.

Umat kr15ten dan pemuka agamanya memang lebih dewasa dan terbiasa menerima kritik serta berdiskusi.  Beda dengan 'yang satunya' lagi benar2 mudah kalap dan mengamuk.

Tuh dubes AS dan 3 stafnya di Libya tewas diamuk 'ummat' gara2 nun jauh di amrik sono ada yg mutar film ttg nabinya.  ???
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Cerita : Ketika mengikuti pelajaran agama di sekolah
« Reply #27 on: 08 October 2012, 12:09:04 AM »
aku juga punya pengalaman pahit nih mo cerita ah.
dahulu aku kerja di daerah kebon jeruk, disono ada sebuah perusahaan advertising dan aq kebetulan bekerja sebagai asissten Manager keuangan yaitu Ibu A(beragama kanesten), tiap hari aq selalu dikasih makanan oleh dia, dengan sambil mengajak agar aq bisa masuk dan dibaptis menjadi umat nya, seperti rekan2 kantor yang lain, dari muslim menjadi kanesten.
Aku selalu menolak pemberiannya karena ayah dan Ibu mengajarkanku untuk selalu tdk menerima sesuatu dengan tujuan yang jelas, eh tahu nggak jahatnya si Ibu A itu lantas buat pengumuman seolah aq menolak dibuat alasan bahwa saya tidak mau makan makanan dari grj,takut haram, begitu seterusnya, sampai dia suatu hari mengolok2 saya, "dia nggak usah dikasih, inikan dari grj, haram buat dia!"(astaga aku pberpikir, kenapa org2 ini nggak paham dan mau menang sendiri ya !).yang lain juga sepaham dan mulai mengolok2 diriku.
suatu hari dia masih penasaran, kl agama buddha itu ngajarin apa sih?trus sembahyang2 itu apa gunanya?ayam, babi, dll, aku jawab kl persembahyangan itu bukan dari agama Buddha, tapi tradisi engkong karena aq org tionghoa, kl agama buddha mengajarkan karma, siapa berbuat kebaikan akan menuai kebaikan, kl berbuat jahat akan menuai keburukan. trus dengan kata2ku dia mulai kejahtannya, sebenarnya bukan jahat sih, tapi lbh tepat jahil, dia mulai sering mengomeliku dari nggak ada masalah sampai ada masalah dibuat besar, kl dijawab dia selalu bilang kan karma lu yang jelek, makanya gw omelin.
gpp aq terus bersabar, toh yang bayar gajiku bukan dia tapi bos(ternyata adalah pamannya). aq terus bertahan beberapa bulan dengan kondisi kerja yang ky gitu. kadang kl  merasa puas dia menyanyi2 lagu2 grj gitu. walau aq tau sebenarnya dia ada permasalahan dan hampir bercerai dengan suaminya.
ini yng menyakitkan.. ketika itu Mama ku terkena kanker dan sdh dioperasi jalan setahun, dan ditahun berikutnya kambuh lagi, sampai akhirnya Mama meninggal diRSU tangerang karena aq bukan dari keluarga kaya.
aq meminta ijin mengurus upacara kematian Mama, tapi dia malah mengancam pokoknya kl nggak masuk lu berhenti saja."akhinya saya putuskan, ya sdh saya mengundurkan diri dari perusahaan saat itu. tdk sampai disitu, di hari ketiga, ia datang dengan teman2 sekantor, menjenguk, namun nadanya aneh dan baik2 dihadapan keluarga ku, dia bilang "kamu jgn berhenti ya, km boleh masuk lagi, setelah ini selesai, kamu jugakan belum ambil gaji kamu, kita semua menunggu kamu !"dan dia memasukan uang di amplop,didengar oleh Papaku dan ko2 dan cici ku, dan akhirnya aku dibujuk agar kerja kembali, sebenarnya aq sdh tdk mau.
selesai 7 hari, walau masih berkabung dan aku mengunakan tradisi mutih selama 3 tahun, akhirnya aq berangkat kekantorku di kebon jeruk, tapi apa yang terjadi, aq nggak dikasih masuk oleh sekuriti, dan harus menunggu diluar dekat resepsionis, aq emnunggu, namun resepsionis tiba2 mengangkat telpon dan menyuruhku menerima, ternyata dari si Ibu itu, dan apa yang dikatakannya dirumah dengan dikantor berbeda 100%, dia bilang ngapain lu kesini, bukannya lu udah berhenti, pulang aja lu sono !" aku sempat marah sedikit kan dia yang menyuruh aq kesana, untuk kerja kembali minatku juga udh nggak ada, "okelah, tapi saya minta sisa gaji saya, hak saya yang blm saya ambil !"namun malah tertawa," gaji lu, itu yang kemaren gw ampopin dimasukin kekotak, udah selesaikan, ha ha ha, gw puas, sekarang,..puas gw sekarang membalas lu !" akhirnya aq tutup telpon itu sambil menggerutu dikit, "dasar gila" dan setelah itu aq pamitan dengan teman2 dan resepsionis, dan kembali pulang kerumah. dan aq nggak cerita dengan keluargaku cuma bilang kekeluargaku aq sdh nggak minat kerja disono lagi. the end dah..
 :'( :'( :'(


kakao sabar saja yah!

 

anything