//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddha masuk Islam  (Read 23582 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #60 on: 08 August 2012, 03:40:50 PM »
kalo tau tapi tidak diamalkan masih mungkin sih.
maksudnya: masih mungkin cuma tahu (tidak diamalkan) tidak akan terbawa 'arus samsara' lebih lama?
menurut saya: ngak mungkin donk kan tidak diamalkan
contoh: tahu dana, tapi pelit

tapi kalo "tidak tau tapi mengamalkan" ini agak aneh, yang menjadi pertanyaan adalah apa yang mau diamalkan kalo tidak tau? ???
maksud saya: tidak tahu Dhamma melalui Buddhism, apakah Dhamma hanya terdapat di Buddhism?
biar gampang: apakah kolekte, sedekah = dana? kalau iya, itu yang saya maksud Dhamma di luar Budddhism
jadi: mengamalkan Dhamma yang didapat bukan dari Buddhism, dan kalau dilihat dari perspektif Buddhism Dhamma tsb sesuai dengan Dhamma di Buddhism?
nah pertanyaan saya: bagaimana kalau tidak tahu dana tapi mengamalkan kolekte/sedekah akan terbawa 'arus samsara' lebih lama?
menurut saya: mungkin (dengan beberapa syarat) tidak akan terbawa 'arus samsara' lebih lama
dan saya yakin: yang tidak mengamalkan pasti akan terbawa 'arus samsara' lebih lama sekalipun tahu Buddha Dhamma (karena cuma sekedar tahu)

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #61 on: 08 August 2012, 03:58:32 PM »
yang dibold, bisa dijelaskan.
maksudnya sudah mulai mau promosi gitu...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #62 on: 08 August 2012, 04:15:23 PM »
maksudnya: masih mungkin cuma tahu (tidak diamalkan) tidak akan terbawa 'arus samsara' lebih lama?
menurut saya: ngak mungkin donk kan tidak diamalkan
contoh: tahu dana, tapi pelit
maksud saya: tidak tahu Dhamma melalui Buddhism, apakah Dhamma hanya terdapat di Buddhism?
biar gampang: apakah kolekte, sedekah = dana? kalau iya, itu yang saya maksud Dhamma di luar Budddhism
jadi: mengamalkan Dhamma yang didapat bukan dari Buddhism, dan kalau dilihat dari perspektif Buddhism Dhamma tsb sesuai dengan Dhamma di Buddhism?
nah pertanyaan saya: bagaimana kalau tidak tahu dana tapi mengamalkan kolekte/sedekah akan terbawa 'arus samsara' lebih lama?
menurut saya: mungkin (dengan beberapa syarat) tidak akan terbawa 'arus samsara' lebih lama
dan saya yakin: yang tidak mengamalkan pasti akan terbawa 'arus samsara' lebih lama sekalipun tahu Buddha Dhamma (karena cuma sekedar tahu)
maksudnya, kondisi itu masih mungkin terjadi. hanya sekedar tau tapi tidak mengamalkan.
yang saya bingung, tidak tau tapi kok bisa mengamalkan ya. ::)
Dengan dana saja tidak cukup untuk memutus samsara.
JALAN MULIA BERUNSUR DELAPAN yang telah diajarkan dengan jelas oleh Buddha itulah satu2nya jalan untuk terbebas dari samsara.

maksudnya sudah mulai mau promosi gitu...
promosi ajaran sesat?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #63 on: 08 August 2012, 04:22:06 PM »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #64 on: 08 August 2012, 08:51:15 PM »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #65 on: 09 August 2012, 05:20:20 AM »
maksudnya, kondisi itu masih mungkin terjadi. hanya sekedar tau tapi tidak mengamalkan.
betul,
saya membantah "tidak memiliki pengetahuan buddha dhamma akan terbawa 'arus samsara' lebih lama"
(Buddha Dhamma = Agama Buddha, kan jadi ada ketika ada Buddha)
yang tepat "tidak mengamalkan dhamma PASTI akan terbawa 'arus samsara' lebih lama"
(Dhamma = Kebenaran/Kesunyataan/Jalan Kebebasan yang selalu ada baik ada Buddha maupun tidak, Buddha telah menemukan dan mengamalkannya, bukan menciptakannya)

yang saya bingung, tidak tau tapi kok bisa mengamalkan ya. ::)
sedari awal yang saya maksud adalah tidak tahu Buddha Dhamma (Agama Buddha)

mencapai pembebasan bukan hasil pengamalan 1 / 2 hari, bahkan bukan 1 / 2 kehidupan, melainkan hasil dari pengamalan berkesinambungan yang panjang.
apakah di setiap kehidupan kita pasti terlahir jadi manusia, sehingga berkesempatan mengenal Buddha Dhamma (Agama Buddha)?
kalaupun kita jadi manusia, apakah selalu terdapat Buddha Dhamma (Agama Buddha)?
kalaupun ada Agama Buddha, apa kita pasti akan menjadi umat Buddha?
kalau begitu pengamalan berkesinambungan apa yang kita lakukan?

bukankah pengamalan yang dilakukannya semata2 dikenal dengan Dhamma?
jadi jangan persempit kalau Dhamma itu harus Agama Buddha, terlebih harus Theravada, Mahayana, Vajrayana, Zen, dan sekte2 lainnya.
jangan persempit kalau Dhamma itu harus yang sukar (kesunyataan, jalan kebebasan, dll)
justru melakukan Dhamma yang mudah (dana,sila,dll yang hampir terdapat di semua agama) baru berkesempatan melaksanakan Dhamma yang sukar (yang terdapat di dalam Agama Buddha)
jadi kita tidak perlu merasa lebih tinggi dari umat lain/tidak beragama, jangan2 dia lebih cepat sampai ke tujuan (kalau mengamalkan Dhamma)
kita kenal Agama Buddha mungkin baru di kehidupan ini, sedang dia mungkin sudah kenal di zaman Buddha Kassapa, cuma saja di kehidupan ini karmanya telah membawanya menjadi umat lain/tidak beragama, namun demikian tidak tertutup kemungkinan baginya untuk mengamalkan Dhamma
begitu pula tidak tertutup kemungkinan bagi kita untuk tidak mengamalkan Dhamma sekalipun kita memeluk Agama Buddha

Dengan dana saja tidak cukup untuk memutus samsara.
betul tidak cukup, kalau tidak sama sekali (tidak melakukan sila,samadhi,panna&dana) menjadi semakin tidak mungkin untuk memutus samsara

JALAN MULIA BERUNSUR DELAPAN yang telah diajarkan dengan jelas oleh Buddha itulah satu2nya jalan untuk terbebas dari samsara.
pada akhirnya di kelahiran terakhir setelah pengamalan berkesinambungan yang panjang berkesempatan melaksanakan jalan kebebasan ini secara sempurna sehingga tercapailah pembebasan
ini pun bisa jadi di kelahiran itu tidak ada Agama Buddha, jadi kita cari sendiri tuh jalan (tanpa ada yang kasih tahu, tetapi sangat memungkinkan untuk ditemukan karena telah terpenuhi syarat2nya), maka dikenallah kita sebagai seorang Pacceka Buddha
atau anggap saat itu di zaman Buddha Maitreya, kita menjadi umat Buddha, dengan tekun mengamalkan Dhamma, hingga akhirnya mencapai pembebasan, maka dikenallah kita sebagai seorang Arahat
atau bahkan kita telah memiliki tekad besar untuk menolong mahkluk lain, terlahir sebagai manusia, dengan tekun mencari Dhamma, hingga menemukannya lalu mengamalkannya hingga mencapai pembebasan, maka dikenallah kita sebagai seorang Samma Sam Buddha

waduh cukup panjang nih, jangan bosan ya
ini sih cuma pemikiran manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya
tidak ada maksud apa2, cuma bertukar pikiran, mengasah pemahaman kita mengenai Dhamma

promosi ajaran sesat?
hus, jangan gitu, biarin aja namanya juga orang usaha, kita pun tidak dipaksa kok
kita harus belajar dari kegigihannya loh, sulit ditemukan di antara kita
kalau nanti barang dagangannya sulit dijual, doain aja biar dia jualin barang kita

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #66 on: 09 August 2012, 06:27:38 AM »
jangan persempit kalau Dhamma itu harus yang sukar (kesunyataan, jalan kebebasan, dll)
justru melakukan Dhamma yang mudah (dana,sila,dll yang hampir terdapat di semua agama) baru berkesempatan melaksanakan Dhamma yang sukar (yang terdapat di dalam Agama Buddha)

Anda sudah mengatakan sendiri 'hampir', artinya dhamma memang belum tentu ada di semua agama.

Dana hewan kurban dan kalau perlu sekalian ikut menyembelihnya termasuk dana dan sila (kewajiban) di agama 15lam,  namun dana ini bertentangan dengan faham buddhis.

Quote
jadi kita tidak perlu merasa lebih tinggi dari umat lain/tidak beragama, jangan2 dia lebih cepat sampai ke tujuan (kalau mengamalkan Dhamma)

Bagaimana yg lain bisa mengamalkan dhamma kalau dhamma yang membawa pembebasan cuma ada dalam ajaran Sang Buddha.   Bagaimana mau mengamalkan sesuatu yang tidak diajarkan di agama itu?

Intinya adalah :  untuk bisa praktek tetap butuh teori terlebih dahulu.  Bagaimana bisa melakukan sesuatu yang benar tanpa tahu tentang kebenaran itu sendiri.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline abgf

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 195
  • Reputasi: -13
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #67 on: 09 August 2012, 08:04:37 AM »
Nilai-Nilai kebenaranmu (buddhist) hanya dalam pikiranmu sendiri, kekhayalanmu sendiri saja. Tidak lebih. Sapa yang jadi Buddha?.
memang guru Buddha Sakya beragama Buddha?  ::)

oh... klo jadi Buddha itu harus beragama Buddha toch?!!?!!  ::)

loh koq kenapa secara keseluruhan umat Buddha gak ada yang jadi Buddha (tapi saya percaya ada juga loh yang mencapai Arahat/Buddha, tapi kayaknya seperti guru Buddha Sakya pada waktu mencapai pencerahan, sangat sukar mengajar umat karena sangat kuat debu kekhayalan, jadinya seperti angin berlalu saja)? ???

bukankah Ia mencari nilai-nilai kemuliaan kekekalan... (kualitas 'THE ABSOLUTE/KETUHANAN')? 8)

kalau semua nilai-nilai kebenaran tertinggi 'suatu keberadaan apalagi khususnya nilai kehidupan' dalam benak konsep umat adalah 'kekosongan', mengapa Ia mencari nilai-nilai kekekalan?

klo seperti konsep umat buddhist seluruh dunia seperti itu, mudah koq jadi Buddha. padamkan saja dirimu sendiri semua aktivitas jasmani dan pikiran sampai mateee, jadi Buddha dong menurut konsep umat buddhist sedunia..... ;D
apalagi bagi sikon para bhante atau bhiksu lebih mudah melakukannya. (banyak euy yang jadi Buddha!!!)

Umat = susah nyadarnya, karena debu (duniawi) terlalu tebal. (sehingga yang hanya terlihat adalah kebenaran (keberadaan) debu (makhluk dunia))
 _/\_abgf
sobat DHAMMA

Offline abgf

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 195
  • Reputasi: -13
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #68 on: 09 August 2012, 08:52:23 AM »
if u dont know who she/he is, dont judge her/him.

tulisanmu dibatalkan oleh :
promosi ajaran sesat?

Anda sudah mengatakan sendiri 'hampir', artinya dhamma memang belum tentu ada di semua agama.

baca tulisanku pada http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22819.msg408930.html#msg408930


buat renungan praktek mr steepen suleeman mah pesan pada tulisan ini saja...

Awam (umat beragama) melegalisasi yang tertulis (hukum Taurat). tetapi pembebasan terjadi dan bekerja di dalam diri (mengerjakan berdasarkan kekuatan keTuhanan).
.....
lihatlah kejadian-kejadian di negeri ini, praktek-praktek agamawi mereka yang melegalisasi yang tertulis (hukum Taurat) oleh berdasarkan pertimbangan diri mereka sendiri..... apa yang mereka perbuat?!!!!

 _/\_abgf
sobat DHAMMA

 _/\_abgf
sobat DHAMMA

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #69 on: 09 August 2012, 02:37:36 PM »
Bagaimana yg lain bisa mengamalkan dhamma kalau dhamma yang membawa pembebasan cuma ada dalam ajaran Sang Buddha.   Bagaimana mau mengamalkan sesuatu yang tidak diajarkan di agama itu?
Intinya adalah :  untuk bisa praktek tetap butuh teori terlebih dahulu.  Bagaimana bisa melakukan sesuatu yang benar tanpa tahu tentang kebenaran itu sendiri.

om hardy, apa yang ingin saya tuliskan sudah terwakilkan dengan postingnya om sanjiwa. yang saya maksud dari awal adalah seperti yang dibold itu. :)

Quote
pada akhirnya di kelahiran terakhir setelah pengamalan berkesinambungan yang panjang berkesempatan melaksanakan jalan kebebasan ini secara sempurna sehingga tercapailah pembebasan
mengapa harus tunggu kelahiran terakhir?
tidak akan ada kelahiran terakhir bagi ia yang tidak mempraktekkan Jalan Mulia Berunsur 8 dengan benar.

tulisanmu dibatalkan oleh :
promosi ajaran sesat?
baca tulisanku pada http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,22819.msg408930.html#msg408930
buat renungan praktek mr steepen suleeman mah pesan pada tulisan ini saja...
 _/\_abgf
sobat DHAMMA
saya hanya bertanya om.
tetapi kalo om merasa seperti itu yah artinya sudah menjudge ajarannya sendiri.
« Last Edit: 09 August 2012, 02:49:53 PM by hemayanti »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #70 on: 09 August 2012, 09:38:02 PM »
Umat = susah nyadarnya, karena debu (duniawi) terlalu tebal. (sehingga yang hanya terlihat adalah kebenaran (keberadaan) debu (makhluk dunia))
 _/\_abgf
sobat DHAMMA

jadi anda ini umat atau udah jadi buda ?  ^-^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #71 on: 09 August 2012, 09:39:48 PM »
tetapi kalo om merasa seperti itu yah artinya sudah menjudge ajarannya sendiri.

emank ajarannya apa ?  :o
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #72 on: 09 August 2012, 09:47:27 PM »
jadi anda ini umat atau udah jadi buda ?  ^-^
udah jadi Tuhan dong, mana level Buda lagi....

emank ajarannya apa ?  :o
ajaran sesat?


=))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #73 on: 09 August 2012, 10:14:34 PM »
Anda sudah mengatakan sendiri 'hampir', artinya dhamma memang belum tentu ada di semua agama.
oh iya betul, kalau ngak ngapain juga saya jadi Buddhis
saya TIDAK menggagas sinkretisme, penyatuan agama, mengganggap semua agama sama

Dana hewan kurban dan kalau perlu sekalian ikut menyembelihnya termasuk dana dan sila (kewajiban) di agama 15lam,  namun dana ini bertentangan dengan faham buddhis.
dana = tetap Dhamma, panatipata = adhamma, ada 2 aktifitas kaya Robin Hood

memang,
Buddha tidak mengajarkan kurban,
tapi prakteknya para Buddhis juga melakukan kurban

demikianlah hidup (praktis) tidak se-hitam putih teori
yang bisa kita lakukan, cuma berusaha praktek seputih mungkin

Bagaimana yg lain bisa mengamalkan dhamma kalau dhamma yang membawa pembebasan cuma ada dalam ajaran Sang Buddha.   Bagaimana mau mengamalkan sesuatu yang tidak diajarkan di agama itu?
kan ada Dhamma yang mudah2 yang diajarkannya
kalau Pacceka Buddha ngajar Dhamma yang mudah2, apa dia tidak mengajarkan Dhamma?
apa Dhamma-nya sama sekali tidak bermanfaat untuk membawa ke arah pembebasan (dalam konteks kesinambungan)?

apakah pada masa2 kekosongan Buddha Dhamma, Dhamma juga tidak ada?
kalau tidak ada Dhamma, maka semua mahkluk praktek adhamma donk?
kan ngak ada yang ngajar teori, mau praktek apa?

Intinya adalah :  untuk bisa praktek tetap butuh teori terlebih dahulu.  Bagaimana bisa melakukan sesuatu yang benar tanpa tahu tentang kebenaran itu sendiri.
sudah pasti butuh teori agar bisa praktek, tapi teorinya itu tidak harus didapat di kehidupan ini, kan konteksnya berkesinambungan,
kalau sekarang dia tidak kenal, mungkin dulu dia pernah kenal
kalau sekarang kita kenal, belum tentu besok kita kenal lagi

kalau harus menekankan di kehidupan ini juga,
teori Buddha Dhamma apa (Buddha-nya saja belum ada) yang diketahui pertapa Gotama sehingga membawaNya mencapai ke-Buddha-an?
(jangan bilang dari masa lalu, kalau begitu kembali lagi ke konteks berkesinambungan)

gampangnya
ada 2 anak balita si A dan si B belajar membaca
si A cepat nangkep, sedang si B bikin gurunya kewalahan, kenapa?
jawaban Buddhis: karena si A di kehidupan lalu seorang yang rajin belajar, sedang si B senang mabuk2an
nangkep kan maksud saya berkesinambungan

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha masuk Islam
« Reply #74 on: 09 August 2012, 11:33:42 PM »
mengapa harus tunggu kelahiran terakhir?
tidak akan ada kelahiran terakhir bagi ia yang tidak mempraktekkan Jalan Mulia Berunsur 8 dengan benar.

di dunia banyak orang hebat (sukses di bidangnya)
ambil satu deh: Thomas Alfa Edison, seorang penemu besar
anda pikir Edison menemukan lampu cuma dari hasil 1 / 2 x percobaan? tapi ribuan x percobaan
lalu kalau anda lihat di percobaan terakhir dia berhasil, itu hanyalah SENTUHAN TERAKHIR setelah menempuh ribuan x percobaan

jadi kalau ada seseorang menjadi Arahat,
itu juga telah melalui sebuah proses usaha yang panjang
jadi ngak bingung ada yang ketemu Buddha denger sedikit langsung Arahat
ada yang mesti berusaha lagi baru jadi Arahat
ada yang meskipun berusaha keras tetap saja tidak jadi Arahat (mungkin nanti, usahanya tetaplah berguna)
karena masing2 membawa bakat2nya dari masa lalu

Buddha pernah bertemu Siggalovada dan mengajarkannya Dhamma perumah tangga
kenapa tidak diajarkanNya kesunyataan? sirna donk kesempatan Sigalovada mencapai kebebasan? apakah Buddha pandang bulu?
Siggalovada dapat bertemu langsung dgn Buddha tapi ngak dapat teori kesunyataan tuh
beruntungan kita donk, ngak ketemu Buddha langsung, tapi tahu teori kesunyataan
apakah bertemu Buddha secara langsung adalah kebetulan?

makanya (seingat saya) Buddha pernah mengatakan:
"lebih baik tahu sedikit Dhamma yang dibabarkanNya, dan mengamalkannya dalam kehidupan (praktis)"
karena setiap praktek Dhamma akan membawa kita maju selangkah ke tujuan
kaya sekolah lah, ngak bisa langsung sma, mesti step by step
terus kalo sudah sma, jangan ngerendahin anak sd, sadarilah memang begitu prosesnya