maksudnya, kondisi itu masih mungkin terjadi. hanya sekedar tau tapi tidak mengamalkan.
betul,
saya membantah "tidak memiliki pengetahuan buddha dhamma akan terbawa 'arus samsara' lebih lama"
(Buddha Dhamma = Agama Buddha, kan jadi ada ketika ada Buddha)
yang tepat "tidak mengamalkan dhamma PASTI akan terbawa 'arus samsara' lebih lama"
(Dhamma = Kebenaran/Kesunyataan/Jalan Kebebasan yang selalu ada baik ada Buddha maupun tidak, Buddha telah menemukan dan mengamalkannya, bukan menciptakannya)
yang saya bingung, tidak tau tapi kok bisa mengamalkan ya.
sedari awal yang saya maksud adalah tidak tahu Buddha Dhamma (Agama Buddha)
mencapai pembebasan bukan hasil pengamalan 1 / 2 hari, bahkan bukan 1 / 2 kehidupan, melainkan hasil dari pengamalan berkesinambungan yang panjang.
apakah di setiap kehidupan kita pasti terlahir jadi manusia, sehingga berkesempatan mengenal Buddha Dhamma (Agama Buddha)?
kalaupun kita jadi manusia, apakah selalu terdapat Buddha Dhamma (Agama Buddha)?
kalaupun ada Agama Buddha, apa kita pasti akan menjadi umat Buddha?
kalau begitu pengamalan berkesinambungan apa yang kita lakukan?
bukankah pengamalan yang dilakukannya semata2 dikenal dengan Dhamma?
jadi jangan persempit kalau Dhamma itu harus Agama Buddha, terlebih harus Theravada, Mahayana, Vajrayana, Zen, dan sekte2 lainnya.
jangan persempit kalau Dhamma itu harus yang sukar (kesunyataan, jalan kebebasan, dll)
justru melakukan Dhamma yang mudah (dana,sila,dll yang hampir terdapat di semua agama) baru berkesempatan melaksanakan Dhamma yang sukar (yang terdapat di dalam Agama Buddha)
jadi kita tidak perlu merasa lebih tinggi dari umat lain/tidak beragama, jangan2 dia lebih cepat sampai ke tujuan (kalau mengamalkan Dhamma)
kita kenal Agama Buddha mungkin baru di kehidupan ini, sedang dia mungkin sudah kenal di zaman Buddha Kassapa, cuma saja di kehidupan ini karmanya telah membawanya menjadi umat lain/tidak beragama, namun demikian tidak tertutup kemungkinan baginya untuk mengamalkan Dhamma
begitu pula tidak tertutup kemungkinan bagi kita untuk tidak mengamalkan Dhamma sekalipun kita memeluk Agama Buddha
Dengan dana saja tidak cukup untuk memutus samsara.
betul tidak cukup, kalau tidak sama sekali (tidak melakukan sila,samadhi,panna&dana) menjadi semakin tidak mungkin untuk memutus samsara
JALAN MULIA BERUNSUR DELAPAN yang telah diajarkan dengan jelas oleh Buddha itulah satu2nya jalan untuk terbebas dari samsara.
pada akhirnya di kelahiran terakhir setelah pengamalan berkesinambungan yang panjang berkesempatan melaksanakan jalan kebebasan ini secara sempurna sehingga tercapailah pembebasan
ini pun bisa jadi di kelahiran itu tidak ada Agama Buddha, jadi kita cari sendiri tuh jalan (tanpa ada yang kasih tahu, tetapi sangat memungkinkan untuk ditemukan karena telah terpenuhi syarat2nya), maka dikenallah kita sebagai seorang Pacceka Buddha
atau anggap saat itu di zaman Buddha Maitreya, kita menjadi umat Buddha, dengan tekun mengamalkan Dhamma, hingga akhirnya mencapai pembebasan, maka dikenallah kita sebagai seorang Arahat
atau bahkan kita telah memiliki tekad besar untuk menolong mahkluk lain, terlahir sebagai manusia, dengan tekun mencari Dhamma, hingga menemukannya lalu mengamalkannya hingga mencapai pembebasan, maka dikenallah kita sebagai seorang Samma Sam Buddha
waduh cukup panjang nih, jangan bosan ya
ini sih cuma pemikiran manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya
tidak ada maksud apa2, cuma bertukar pikiran, mengasah pemahaman kita mengenai Dhamma
promosi ajaran sesat?
hus, jangan gitu, biarin aja namanya juga orang usaha, kita pun tidak dipaksa kok
kita harus belajar dari kegigihannya loh, sulit ditemukan di antara kita
kalau nanti barang dagangannya sulit dijual, doain aja biar dia jualin barang kita