//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Umat Kristiani yang Meragu  (Read 15199 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Umat Kristiani yang Meragu
« on: 02 August 2010, 03:38:44 AM »
Sobat,
Ini ada artikel dari seorang kr****n yang mengaku tentang keyakinannya. Menarik untuk dipelajari untuk dua hal: (1) untuk mengetahui bagaimana orang kr****n beradaptasi dengan keraguan yang timbul di balik imannya; (2) dapat juga digunakan secara tidak langsung untuk membandingkan dengan keyakinan kita dengan Buddhisme (meski tidak semuanya mengakuinya sebagai 'keyakinan').

Selamat membaca, dan semoga bermanfaat.

===============
Umat Kristiani yang Meragu
 
Oleh Jason Boyett

Saya seorang Kristiani. Saya berasal dari keluarga Kristiani dan tinggal di Sabuk Alkitab (the Bible Belt). Saya telah menjadi anggota gereja Baptis Selatan yang sama sejak saya belajar kata "Yesus Mencintaiku" sejak sebelum sekolah. Aku menulis untuk majalah kr****n, buku saya bisa ditugaskan untuk kategori Amazon “Religion & Spirituality > Christianity,” dan aku bisa menyebutkan dengan cepat nama-nama para nabi minor dalam Perjanjian Lama lebih cepat daripada saya mengingat nama-nama the Kardashian.

Namun ada kalanya saya tidak sepenuhnya yakin kalau saya percaya pada Tuhan.

Ini adalah pengakuan saya yang kubuat dengan semakin lebih nyaman selama beberapa bulan terakhir ini, namun saya melakukannya dengan takut dan gentar. Masa kini, keyakinan tampaknya sama mendasarnya bagi kekr****nan injili sebagaimana halnya dengan salib. Pengakuan apapun yang berlawanan dengannya -- keraguan - - masih memiliki kekuatan yang mengguncang.

Kelemahan manusia yang lainnya sudah menjadi mainstream. Nafsu birahi, misalnya. Setelah membaca buku saya yang terbaru mengenai perjuangan saya sendiri meyakini, seorang mahasiswa pria berkata kepada saya bahwa dia dengan mudah mengakui kalau ia kecanduan pornografi ke gerejanya ketimbang mengakui kalau ia meragukan keberadaan Tuhan.

Seperti halnya nafsu birahi, perzinahan tidak lagi mengejutkan lagi bagi kita. Ini terjadi pada penginjil televisi terkenal seperti Benny Hinn dan hal itu terjadi pula pada para pria di bangku depan gereja. Kita akan memaafkan ketidakjujuran dan kemunafikan, juga. Ted Haggard terjerumus dengan cepat dan keras, tapi dia kembali dengan gereja dan pelayanan baru.

Tapi keraguan berbeda. Dalam dunia para penganut kr****n yang semrawut, Anda tidak menemukan banyak yang mengakuinya secara terbuka. Aku pernah mendengar mengenai Gereja-gereja Pantekosta yang meminta para peragu untuk keluar dari pelayanan doa mereka, khawatir jika mereka bisa mengurangi kehendak Allah untuk bertindak. Seorang pembaca berkata bahwa dia tidak mungkin membaca buku saya di depan anggota keluarganya. Dia khawatir akan apa yang mungkin akan mereka kira.

Mengapa keraguan menjadi tabu? Alkitab yang memerintahkan untuk "percaya dan tidak ragu-ragu" (Yakobus 1:6) merupakan akar, meskipun mereka juga dapat membaca bersama di dalamnya kisah-kisah para pahlawan seperti Abraham, Daud, dan para murid - yang bertanya langsung, dengan pertanyaan jujur tanpa dampak timbal balik dengan dasar untuk menyerangnya.

Masalah lain adalah kebutuhan kita untuk diterima. Kekr****nan dapat menjadi budaya yang dikendalikan oleh penampilan belaka layaknya dalam pergaulan sekolah atau klub pertemanan. Orang ingin menyesuaikan diri. Bila Anda berada di sekeliling lingkungan yang bahagia, tersenyum, para umat gereja yang bercerita tentang perbuatan Allah yang tiada henti dalam hidupnya, sulit bagi  Anda untuk tidak mengakui bahwa juga mengalami suatu yang ilahi secara pribadi, dan bahwa penemuan-penemuan terbaru dalam ilmu saraf menyela sesaat, dan mengapa masalah kejahatan tidak membuat  semua orang tetap terjaga di malam hari seperti halnya yang kualami?

Jadi kita menyamar keraguan kita di balik topeng kebenaran. Kita berpura-pura semuanya memiliki iman bersama-sama. Untuk orang begitu berkomitmen untuk Kebenaran-dengan-‘K’-besar modal, dibutuhkan sedikit usaha bagi kita untuk memilih dengan otomati bentuk ketidakjujuran demikian.

Kesalahan kita adalah kita melihat keraguan dan iman sebagai hal yang berlawanan. Aku dibesarkan memandang "iman" sebagai kemampuan untuk percaya akan anggapan-anggapan tertentu - bahwa Allah ada atau bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa saya. Jika secara mental dapat menyetujui daftar anggapan-anggapan tersebut, saya memiliki iman. Jika saya bergulat dengan iman tersebut, maka aku memiliki keraguan. Iman dan keraguan tidak bisa hidup berdampingan.

Saya telah menghabiskan tiga decade untuk mempelajari kalau saya salah. Keraguan adalah penting untuk iman. Iman, menurut definisi, membutuhkan ketidakpastian. Menjawab "Saya tidak tahu" untuk sebagian besar pertanyaan-pertanyaan keagamaan bukan hanya jujur, tetapi juga rendah hati. Saat ini, jika aku memiliki iman, itu dalam kesediaan saya untuk mengikuti ajaran-ajaran Kristus meskipun saya ragu-ragu. Iman, bagi saya, adalah tindakan.

Dalam di lembah keraguan, aku masih menyebut diriku seorang kr****n dan mencoba untuk melayani orang lain, mengasihi musuhku, dan jika tidak hidup seperti seorang pengikut Yesus ... bahkan pada saat-saat ketika agnostisisme tampak menggoda. Bahkan pada hari-hari aku kerja untuk mendamaikan teori evolusi dengan Alkitab. Bahkan pada kala Aku tidak yakin Allah ada.

Aku adalah seorang peragu besar, yang teramat, dan aku belajar untuk menerimanya.


Jason Boyett adalah penulis, penceramah, dan penulis buku  "O Me of Little Faith: True Confessions of a Spiritual Weakling." Blogsnya ada di www.omeoflittlefaith.com dan tweets  [at] jasonboyett.  Jason tinggal di Texas dengan isteri dan dua anaknya.




Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline kevin_kin

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 132
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • newbie newbie newbie
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #1 on: 02 August 2010, 08:06:10 PM »
contoh org yg haus akan 'dhamma'..sesungguhnya menyakitkan melihat byak org yg berpandangan sangat 'salah' dan mreka tidak bsa berbuat byk krna dipaksa ajarnnya yg 'harus percaya kalo ga neraka tuh lu masukin'
In the sky, there is no distinction of east and west; people create distinctions out of their own minds and then believe them to be true.

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #2 on: 02 August 2010, 08:15:36 PM »
Kalau dari pengalaman pribadi, tidak gampang untuk keluar dari ilusi ..........
Pada saat ragu, saya memilih cuti beragama ........  :|
yaa... gitu deh

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #3 on: 02 August 2010, 09:24:28 PM »
Kalau dari pengalaman pribadi, tidak gampang untuk keluar dari ilusi ..........
Pada saat ragu, saya memilih cuti beragama ........  :|

solusi yg unik ;D

kalo ogut malah cuti tidak beragama :))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #4 on: 03 August 2010, 02:24:37 AM »
 [at] kevin_kin: kelihatannya Boyett justru menganjurkan agar orang tidak terlalu membohongi diri sendiri dengan terus terang mengakui pada diri sendiri kalau memiliki keraguan akan agamanya sendiri. Apakah demikian, iman Boyett masih bisa disebut sebagai iman buta?

 [at] hendrako: menurut saya memang demikian...  Tidak ada orang yang terus menerus bisa terus -menerus membohongi diri seolah-olah ia tidak pernah meragukan kebenaran agamanya sendiri. Hal ini berlaku pula untuk umat agama pun. Pada saat keraguan muncul dalam diri kita, akui saja keberadaannya.

 [at] hatRed: orang yang merasa dirinya harus meragukan apapun dan merasa dirinya tidak memiliki 'iman' dalam bentuk apapun, sebenarnya juga sama saja, tidak boleh mengabaikan kenyataan bahwa di dalam dirinya terdapat keyakinan akan sesuatu. Dengan menyadari bahwa di dalam dirinya memiliki keyakinan, seseorang dapat dengan jujur melihat dirinya sendiri dan mampu bersikap lebih kritis pada dirinya sendiri: "Oh ternyata pandanganku akan paham X hanya berdasarkan keyakinan belaka, bukan kebenaran yang sudah terbukti," dsb. Pengakuan demikian, akan meringankan kita pada tuntutan yang keras untuk tidak memiliki keyakinan sama sekali. Jadi, benar sekali katamu... orang yang tidak beragama pun kadang-kadang perlu cuti dan menikmati keadaan beragama... :)   
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #5 on: 03 August 2010, 10:24:24 AM »
apa yg kulakukan hari ini adalah cerminan lingkunganku, apa yg kurencanakan nanti adalah cerminan dari masa laluku :))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #6 on: 03 August 2010, 09:15:03 PM »
Keraguan pada saya justru terjadi pada saat saya mencoba menyelam lebih dalam.
Sampe gak karuan tidur 3 malam, akhirnya memutuskan dengan bulat bahwa tuhan di dalam kitab hanyalah ilusi.
Namun saat itu masih belum tuntas, karena masi yakin dengan adanya suatu sosok transenden, hanya saja kali ini (pada saat itu) sosok transenden ini diyakini tak dapat dijelaskan sama sekali...... akhirnya saya memilih cuti....   :|
yaa... gitu deh

Offline Dhammapada

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 142
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Semangat Dalam Dhamma
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #7 on: 07 October 2010, 05:00:30 PM »
org seperti ini harusnya di ajak untuk bertobat agar tdk meragu lg hehehhe
maksudnya di beri pengertian dhamma , mungkin sj dia tdk mergau lg
“Jikalau Tuhan adalah penyebab dari semua yang terjadi, apalah gunanya usaha keras/pengorbanan manusia?”

[Asvaghosa, Buddha-carita 9, 53]

Offline 9TL`iu

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 14
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #8 on: 11 October 2010, 09:51:28 AM »
ada baiknya jika kita tidak membicarakan agama lain selain agama kita ndiri. lebih2 meragukan agama tersebut. apa bedanya jika kita tidak meminta org laen untuk mengikuti agama kita, tetapi kita membicarakan agama laen tersebut? saya pribadi, lahir di keluarga buddha. meskipun hanya ibu saya yang sering sembahyang, namun hampir semua saudara saya masuk agama lain. saya juga pernah diajak untuk mendalami agama lain, namun saya tidak cocok dengan agama tersebut dan cenderung mempertahankan agama buddha saya. (meskipun KTP sih :D) semua org memiliki hak untuk mengajak orang mengikuti agama nya, begitu pula sebaliknya, semua org mempunyai hak untuk menentukan agama apa yg ingin ia anut.
I'm Just the ordinary people who's looking for the truth of life...

Offline doa_bahagia

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: 0
  • kasih karunia...
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #9 on: 14 October 2010, 07:57:51 PM »
god love you all! :)
« Last Edit: 14 October 2010, 08:01:39 PM by doa_bahagia »

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #10 on: 14 October 2010, 08:14:26 PM »
god love you all! :)
god love you too.. ;D
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #11 on: 14 October 2010, 08:19:07 PM »
god love you all! :)
god love you too.. ;D
lord sumedho loves ? he loves his wife only =))
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline doa_bahagia

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: 0
  • kasih karunia...
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #12 on: 14 October 2010, 08:51:23 PM »
tidakah kamu merasa cinta tuhan kpd kita begitu besar? :(

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #13 on: 14 October 2010, 08:55:35 PM »
tidakah kamu merasa cinta tuhan kpd kita begitu besar? :(

tentu saja.tuhan saya adalah diri saya sendiri..hehehe..hbs kalo haus, toh gw yang harus ambil minuman sendiri, kalo lapar, beli makan sendiri, masukin makanan ke mulut sendiri..semua saya lakukan sendiri...hehehe..

mang tuhan doa_bahagia siapa?
No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline doa_bahagia

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: 0
  • kasih karunia...
Re: Umat Kristiani yang Meragu
« Reply #14 on: 14 October 2010, 09:02:42 PM »
tentu bapa ku yg di sorga  :)

 

anything