Kusala garuka kamma, saya tidak punya rujukan sutta-nya. Bahkan yang akusala pun tidak tahu ada di mana, hanya saja sering dibicarakan. Kalau dilihat dari "berat"-nya, sepertinya kebaikan dan keburukan yang dilakukan terhadap orang tua atau para ariya, tetap menghasilkan kamma berat. Hanya saja lebih umum dikenal akusala garuka kamma karena bersifat anantariya atau pasti terjadi pada kehidupan sekarang/berikutnya, sedangkan tidak demikian dengan garuka kusala kamma. Misalnya mencapai jhana termasuk kusala garuka kamma, tetapi tidak termasuk anantariya kamma. Contohnya Devadatta yang telah mencapai semua lokiya jhana, tidak terlahir di alam Brahma, namun di Avici.
Setahu saya, kusala kamma yang bersifat anantariya adalah pencapaian kesucian, di mana ketika seseorang mencapai kesucian, akar untuk melakukan anantariya akusala garuka kamma sudah hancur sama sekali, serta kamma apa pun tidak akan merintangi pencapaian kearahatannya.