//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan  (Read 590306 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #345 on: 12 January 2010, 01:14:01 PM »
nih se benernya teggang rasa umat buddha yg kelwatan n ga mau cari masalah besok2 coba d buka [(yesus bar & allah bar/ muhammad bar) mod klo kelewatan boleh d edit kok] menurut anda apakah ada yang tenggang rasa menerima ??? yang ada anarkis langsung :whistle: :whistle: :whistle:

Tenggang rasa yang saya sebutkan, belum ada sepersejuta tenggang rasa yang diajarkan Buddha Gotama berikut:
"... bila ada penjahat yang dengan buas memotong tangan dan kaki dengan gergaji, ia yang membangkitkan kebencian karena hal itu tidak akan dapat melaksanakan ajaranku..."

Jadi saya sebetulnya ingin tahu juga, Umat Buddha versi anda itu tenggang rasanya dibatasi bagaimana.


Mengenai orang lain melakukan tindakan tidak baik, ini ajaran Buddha:
"...Orang lain kejam; kita tidak akan kejam.
Orang lain membunuh; kita menghindar dari membunuh.
Orang lain mengambil barang yang tak diberikan, kita tidak mengambil barang yang tidak diberikan.
Orang lain tidak mau hidup brahmacari, kita hidup brahmacari.
Orang lain bicara bohong, kita menghindarkan diri untuk bohong.
Orang lain memfitnah, kita menghindarkan diri untuk memfitnah.
Orang lain bicara kasar, kita menghindarkan diri untuk bicara kasar.
Orang lain melakukan gosip, kita menghindarkan diri untuk melakukan gosip.
Orang lain serakah, kita tidak serakah.
Orang lain iri hati, kita tidak iri hati.
Orang lain berpandangan salah, kita berpandangan benar.
Orang lain berpikir salah, kita berpikir benar.
Orang lain berucap salah, kita berucap benar.
Orang lain berperbuatan salah, kita berperbuatan benar.
Orang lain bermata pencaharian salah, kita bermata pencaharian benar.
Orang lain berusaha salah, kita berusaha benar.
Orang lain berperhatian salah, kita berperhatian benar ...
Orang lain bermeditasi salah, kita bermeditasi benar ...
Orang lain berpengetahuan salah, kita berpengetahuan benar...
Orang lain berpembebasan salah, kita berpembebasan benar ...
Orang lain dikuasai ngantuk dan tidur, kita tidak dikuasi ngantuk dan tidur ...
Orang lain kacau, kita tidak kacau ...
Orang lain tak tentu, kita pasti ...
Orang lain marah, kita tidak marah...
Orang lain bermusuhan, kita bersahabat ...
Orang lain menghina, kita tidak menghina ...
Orang lain menguasai, kita tidak menguasai ...
Orang lain cemburu, kita tidak cemburu ...
Orang lain kikir, kita tidak kikir ...
Orang lain penipu, kita tidak menipu ...
Orang lain pembohong, kita tidak membohong...
Orang lain keras kepala (bandel), kita tidak keras kepala...
Orang lain angkuh, kita tidak angkuh ...
Orang lain sulit dinasehati, kita mudah dinasehati ...
Orang lain berkawan dengan orang jahat, kita berkawan dengan orang baik ...
Orang lain lalai, kita rajin ...
Orang lain tak berkeyakinan, kita berkeyakinan ...
Orang lain tidak hati-hati, kita hati-hati ...
Orang lain tidak tahu malu, kita tahu malu ...
Orang lain belajar sedikit, kita belajar banyak ...
Orang lain malas, kita bersemangat ...
Orang lain tak waspada, kita waspada ...
Orang lain berpengertian kurang, kita berpengertian ...
Orang lain salah mengerti sesuai dengan pandangan-pandangan pribadinya, ngotot, mempertahankan pandangan seperti itu dan sulit memusnahkan pandangan itu; kita tidak akan salah mengerti pada pandangan-pandangan pribadi itu dan akan mudah memusnahkan pandangan-pandangan itu; ...


Kalau menurut Ajaran Buddha versi anda, seberapa jauh kita harus mengikuti orang lain?
« Last Edit: 12 January 2010, 01:17:49 PM by Kainyn_Kutho »

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #346 on: 14 January 2010, 10:16:15 AM »
 [at] kainyn
ini bukan buddhism versi g tapi pendapat pribadi dr g yg msh memiliki LDM :whistle:. ajran sang buddha memang luar biasa mengajarkan kita dalam hal toleransi n tenggang rasa  ^:)^ namun sebagai mahluk yang masih memiliki  LDM  g msh berat n tetep kesel  :ngomel: ketika ada sekelompok orang yang menurut g dengan kekayaannya  $-) membuat sebuah bar dengan unsur agama yg g anut ternyata agama yg g anut pun ter masuk minoritas dalam negara ini  :-SS dan ketika bar ini berjalan hanya sebagian dari minoritas ini yang menolak  :-w :-w :-w n tentu saja tidak di anggap se akan2 angin lalu |-) . seharusnya semua kalangan dari buddhis menolaknya  :>- namun pada kenyataannya malah ada orang yang notabene adalah pemuka dalam agama buddha indonesia ini ikut meresmikannya :o :o :o , maka makin kacau lah bahkan sebagian memilih untuk diam n tiidak mau tahu n menggangap ini tidak penting :'(. anda boleh mengatakan bahwa saya fanatik n melekat pada sosok buddha itu mungkin lahir dari lingkungan g yg semuanya kr****n n berusaha mengkr****n kan g jd g pun minorits dalam keluarga jadi kalau ada yang mengganggu agama g selama g bisa g akan mencoba membela semampu g n sesempat g ;D ;D ini hanya pendapat pribadi lo ga bermaksud offense kepada siapa pun termasuk bro kainyn >:)< >:)< >:)<
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #347 on: 14 January 2010, 10:47:12 AM »
[at] kainyn
ini bukan buddhism versi g tapi pendapat pribadi dr g yg msh memiliki LDM :whistle:. ajran sang buddha memang luar biasa mengajarkan kita dalam hal toleransi n tenggang rasa  ^:)^ namun sebagai mahluk yang masih memiliki  LDM  g msh berat n tetep kesel  :ngomel: ketika ada sekelompok orang yang menurut g dengan kekayaannya  $-) membuat sebuah bar dengan unsur agama yg g anut ternyata agama yg g anut pun ter masuk minoritas dalam negara ini  :-SS dan ketika bar ini berjalan hanya sebagian dari minoritas ini yang menolak  :-w :-w :-w n tentu saja tidak di anggap se akan2 angin lalu |-) . seharusnya semua kalangan dari buddhis menolaknya  :>- namun pada kenyataannya malah ada orang yang notabene adalah pemuka dalam agama buddha indonesia ini ikut meresmikannya :o :o :o , maka makin kacau lah bahkan sebagian memilih untuk diam n tiidak mau tahu n menggangap ini tidak penting :'(. anda boleh mengatakan bahwa saya fanatik n melekat pada sosok buddha itu mungkin lahir dari lingkungan g yg semuanya kr****n n berusaha mengkr****n kan g jd g pun minorits dalam keluarga jadi kalau ada yang mengganggu agama g selama g bisa g akan mencoba membela semampu g n sesempat g ;D ;D ini hanya pendapat pribadi lo ga bermaksud offense kepada siapa pun termasuk bro kainyn >:)< >:)< >:)<
Pertama-tama, saya pun sudah jelas masih larut dalam LDM, jadi saya bukan berkata demikian karena saya lebih baik dari anda atau siapa pun, tetapi karena berdasarkan perbedaan pola pikir. Mengenai Buddha Bar, jika saya pakai pola pikir ajaran lain, mungkin saya akan mengusahakan agar "penodaan" itu dihentikan. Namun karena saya cocok dengan Ajaran Buddha, maka saya tidak melihat hal tersebut sebagai "penodaan". Hanya sebatas gedung, merk, dan permainan pikiran saja.

Jika anda lahir dan hidup di kalangan Kr1sten namun mengenal Agama Buddha, justru itu adalah kesempatan besar untuk promosi Ajaran Buddha. Tunjukkan bahwa Umat Buddha bukan umat yang melekat pada simbol. Seperti kita tahu banyak dari Umat Nasrani yang salah kaprah mengatakan Buddhis menyembah berhala. Dengan kita menunjukkan sikap kita yang tidak melekat pada patung/simbol dll, maka dengan sendirinya kita sudah membuktikan mereka salah.

Seperti saya bilang, "lambang" Ajaran Buddha ada di moralitas dan kebijaksanaan umatnya. Jika dibuat semua bangunan yang bagus-bagus dan "suci-suci" bermerk Buddha, saya tidak merasa bangga sama sekali. Tetapi jika saja ada bahkan hanya segelintir Umat Buddha yang menunjukkan perilaku sesuai dhamma walaupun berada di bawah tekanan komunitas yang beragama lain, maka itulah yang menurut saya membanggakan.

« Last Edit: 14 January 2010, 10:51:54 AM by Kainyn_Kutho »

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #348 on: 14 January 2010, 11:05:24 AM »
ga ikut lagi ahh nanti di brp lg :)) :'( :)) :'( :)) :'( :hammer:
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #349 on: 14 January 2010, 12:03:38 PM »
Pertama-tama, saya pun sudah jelas masih larut dalam LDM, jadi saya bukan berkata demikian karena saya lebih baik dari anda atau siapa pun, tetapi karena berdasarkan perbedaan pola pikir. Mengenai Buddha Bar, jika saya pakai pola pikir ajaran lain, mungkin saya akan mengusahakan agar "penodaan" itu dihentikan. Namun karena saya cocok dengan Ajaran Buddha, maka saya tidak melihat hal tersebut sebagai "penodaan". Hanya sebatas gedung, merk, dan permainan pikiran saja.

Sudut pandang anda memang 'lain' dari kebanyakan umat pada umumnya bro ...
Toh tetap pada kenyataannya masih banyak orang yang memerlukan 'pembelajaran' yang bermulai dari sebuah 'sosok' yang bersifat 'kebendaan' bukan ? ... dan itu pilihan yang sesuai dengan standard mereka yang jelas berbeda dengan anda ... :)

Jika anda lahir dan hidup di kalangan Kr1sten namun mengenal Agama Buddha, justru itu adalah kesempatan besar untuk promosi Ajaran Buddha. Tunjukkan bahwa Umat Buddha bukan umat yang melekat pada simbol. Seperti kita tahu banyak dari Umat Nasrani yang salah kaprah mengatakan Buddhis menyembah berhala. Dengan kita menunjukkan sikap kita yang tidak melekat pada patung/simbol dll, maka dengan sendirinya kita sudah membuktikan mereka salah.

Promosi adalah sebuah 'pertahanan' untuk merawat apa yang telah ada (dibabarkan) ... Tentunya banyak cara dalam mempraktekannya ... Salah satunya termasuk dari wujud protes tersebut ... Toh alasan protesnya juga kan ditujukan supaya kelestarian ajaran tetap terjaga (yang pada kenyataannya banyak umat yang masih perlu 'sosok/figur' tersebut) ... :)

Tentunya andapun setuju kalau pengikisan noda batin harus ditempuh oleh cara dengan tidak 'mengikuti' apalagi 'larut' kedalam pergerakan noda tersebut bukan ?

salam,

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #350 on: 14 January 2010, 12:23:45 PM »
^
hoooreee ada yg belain  :P ;D ;D ;D
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #351 on: 14 January 2010, 05:30:50 PM »
Sudut pandang anda memang 'lain' dari kebanyakan umat pada umumnya bro ...
Toh tetap pada kenyataannya masih banyak orang yang memerlukan 'pembelajaran' yang bermulai dari sebuah 'sosok' yang bersifat 'kebendaan' bukan ? ... dan itu pilihan yang sesuai dengan standard mereka yang jelas berbeda dengan anda ... :)
:) Sudah lama ga lihat Bro Citra.

Ya, memang orang berbeda-beda. Bukan hanya mereka, saya pun masih perlu 'sosok' berwujud fisik tersebut. Walaupun demikian, jangan sampai "kebutuhan" tersebut mengarahkan kita pada pikiran yang tidak bermanfaat.


Quote
Promosi adalah sebuah 'pertahanan' untuk merawat apa yang telah ada (dibabarkan) ... Tentunya banyak cara dalam mempraktekannya ... Salah satunya termasuk dari wujud protes tersebut ... Toh alasan protesnya juga kan ditujukan supaya kelestarian ajaran tetap terjaga (yang pada kenyataannya banyak umat yang masih perlu 'sosok/figur' tersebut) ... :)
Saya pernah katakan, saya setuju kita membuat semacam surat keberatan yang sesuai hukum, atau menyebarkan di media massa.
Dalam artian, secara terbuka, kita (Umat Buddha) tidak mendukung dicampurnya simbol agama dengan Bar. Tetapi untuk lebih jauh dari itu, sepertinya sudah tercampur oleh emosi/perasaan.


Kalau kita mau bicara fair, ada umat yang mungkin perlu 'sosok' simbol tersebut, namun tentu ada juga sebagian lain yang mendapatkan manfaat lewat teladan "ketidakmelekatan", seperti saya sendiri pertama tertarik belajar Buddhisme karena melihat perilaku Bhante Uttamo yang sudah jelas adalah seorang bhikkhu yang mengabdikan diri untuk Agama Buddha, tetapi tidak ada "bau" fanatisme dalam dirinya sama sekali. Karena dengan cara demikian saya tertarik pada Buddhisme, maka dengan cara yang sama pula saya akan berusaha membuat Buddhisme menarik bagi orang lain.

Jadi bagi yang ingin promosi Buddhisme dengan perjuangan simbol tersebut, silahkan. Mungkin juga banyak yang berminat dari sikap penuh pengabdian namun tetap mengutamakan kedamaian dari Umat Buddha tersebut.
Di lain pihak, saya mengambil jalan yang berbeda, dan bertujuan menarik minat dari orang-orang berpola pikir berbeda juga.


Quote
Tentunya andapun setuju kalau pengikisan noda batin harus ditempuh oleh cara dengan tidak 'mengikuti' apalagi 'larut' kedalam pergerakan noda tersebut bukan ?
Ya, saya setuju.






^
hoooreee ada yg belain  :P ;D ;D ;D
Saya ga maksa lho... :) Bro kusalaputto mau "bom bunuh diri" di Buddha Bar juga saya tidak bisa dan tidak berhak melarang. Di sini saya hanya mengemukakan pendapat pribadi saja, dan tentu saja tidak mewakili kebenaran.

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #352 on: 14 January 2010, 06:46:41 PM »
Jika anda lahir dan hidup di kalangan Kr1sten namun mengenal Agama Buddha, justru itu adalah kesempatan besar untuk promosi Ajaran Buddha. Tunjukkan bahwa Umat Buddha bukan umat yang melekat pada simbol. Seperti kita tahu banyak dari Umat Nasrani yang salah kaprah mengatakan Buddhis menyembah berhala. Dengan kita menunjukkan sikap kita yang tidak melekat pada patung/simbol dll, maka dengan sendirinya kita sudah membuktikan mereka salah.
marketing buddhis gitu lho.. :)
« Last Edit: 14 January 2010, 06:49:12 PM by Mr.Jhonz »
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline kusalaputto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.288
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • appamadena sampadetha
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #353 on: 15 January 2010, 11:28:52 AM »
^
hoooreee ada yg belain  :P ;D ;D ;D
Saya ga maksa lho... :) Bro kusalaputto mau "bom bunuh diri" di Buddha Bar juga saya tidak bisa dan tidak berhak melarang. Di sini saya hanya mengemukakan pendapat pribadi saja, dan tentu saja tidak mewakili kebenaran.

ogah kale g jihad mending demo secara damai aja dah. kan klo jihad g da ngelanggar sila 1 uey klo demo g kan ga melaggar sila maupun dhamma. (pdhl waktu demo kemaren ga ikut :-[ :-[ :-[ jam kerja seh ;D)
semoga kamma baik saya melindungi saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan saya menemukan seseorang yang baik pada saya dan anak saya, semoga kamma baik saya mengkondisikan tujuan yang ingin saya capai, semoga saya bisa meditasi lebih lama.

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #354 on: 17 January 2010, 06:11:36 PM »
selain rokok, minuman keras juga membayar cukai. Dan pemerintah mengizinkan penjualan minuman keras maupun rokok (tidak melanggar hukum).

Apakah kebanyakan agama tidak menganjurkan berbisnis di dua hal tsb? dan Bagaimana juga dgn Buddhist? Bagaimana kalau usaha menjual arak utk MASAK? arak utk masakan ibu yg melahirkan? arak utk pengobatan, penyembuhan (terkilir, dll) ? Karma buruk apakah yg diterima seseorang yg menjual ARAK ?

trims sebelumnya!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #355 on: 17 January 2010, 07:13:20 PM »
Om kainy mau tanya lg..
Om Pasti kenal Albert Einstein dunk?
IMO.Kenapa sy merasa beberapa umat buddha sepertinya "ingin" membuddhis-kan Einstein,
contohnya perpustakaan di vihara banyak berjejer buku2,beberapa buku mengangkat topik tentang teori Einstein yg selaras dgn teori buddhism,bahkan ada cover buku yg mengdekripsikan einstein mengunakan jubah putih lengkap dgn simbol dan bendera buddhis
bagaimana tanggapan om kainyt?

*Bhante Utammo pernah berkata; kebenaran bukan milik suatu kelompok/agama
*maaf bahasa sy agak kacau.. ;D

thank

 [at] johan 3000
apa kabar om? ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #356 on: 17 January 2010, 08:25:21 PM »
kalau cermah biksu/bante dalam rekaman vcd/dvd ataupun yg di youtube...
itu sebaiknya termasuk dalam kategori apa ya ?

utk kalangan sendiri, copy dgn izin, hak cipta, bebas didistribusikan, dst....

trus kalau kita senang sama satu ceramah, bolehkah audio tsb kita ambil...
dan dijalankan dgn animasi kita? dan bila itu bukan utk dijual....sebaiknya pakai izin
dari pencipta tsb atau tidak ?..................
(mengambil dubing suara ceramah Buddhist apakah sebaiknya minta izin ?

maaf pertanyaan agak kacau juga...... (mungkin gara2 bro Jhonz...)...

trims sebeleumnyyaa.....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline platinumbyakko

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 31
  • Reputasi: 1
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #357 on: 18 January 2010, 10:33:26 AM »
ask bagusan jadi bikkhu atau ikut retret meditasi untuk pengembangan batin ?>????

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #358 on: 18 January 2010, 01:53:12 PM »
selain rokok, minuman keras juga membayar cukai. Dan pemerintah mengizinkan penjualan minuman keras maupun rokok (tidak melanggar hukum).

Apakah kebanyakan agama tidak menganjurkan berbisnis di dua hal tsb? dan Bagaimana juga dgn Buddhist? Bagaimana kalau usaha menjual arak utk MASAK? arak utk masakan ibu yg melahirkan? arak utk pengobatan, penyembuhan (terkilir, dll) ? Karma buruk apakah yg diterima seseorang yg menjual ARAK ?

trims sebelumnya!

Sepertinya memang kebanyakan agama tidak menganjurkan bisnis yang berhubungan dengan minuman keras tersebut.

Kalau arak untuk memasak dan pengobatan, sepertinya tidak merupakan kamma buruk karena arak tersebut memang tidak dibuat untuk mabuk-mabukkan. Jika memang kemudian digunakan dengan cara lain untuk mabuk-mabukkan, itu adalah tanggung jawab si pelaku, sama saja seperti lem atau spidol yang dibuat "nge-fly".



kalau cermah biksu/bante dalam rekaman vcd/dvd ataupun yg di youtube...
itu sebaiknya termasuk dalam kategori apa ya ?

utk kalangan sendiri, copy dgn izin, hak cipta, bebas didistribusikan, dst....
Mengenai hal ini, saya kurang tahu.


Quote
trus kalau kita senang sama satu ceramah, bolehkah audio tsb kita ambil...
dan dijalankan dgn animasi kita? dan bila itu bukan utk dijual....sebaiknya pakai izin
dari pencipta tsb atau tidak ?..................
(mengambil dubing suara ceramah Buddhist apakah sebaiknya minta izin ?

maaf pertanyaan agak kacau juga...... (mungkin gara2 bro Jhonz...)...

trims sebeleumnyyaa.....
Menurut saya, kalau kita mengutip atau bahkan menggunakan perkataan orang lain, dan diedit/ubah untuk satu keperluan, ada baiknya meminta izin terlebih dahulu, baik dijual atau pun tidak. Dengan demikian, minimal si penceramah tahu ceramahnya dimanfaatkan untuk apa saja.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« Reply #359 on: 18 January 2010, 02:00:09 PM »
Om kainy mau tanya lg..
Om Pasti kenal Albert Einstein dunk?
IMO.Kenapa sy merasa beberapa umat buddha sepertinya "ingin" membuddhis-kan Einstein,
contohnya perpustakaan di vihara banyak berjejer buku2,beberapa buku mengangkat topik tentang teori Einstein yg selaras dgn teori buddhism,bahkan ada cover buku yg mengdekripsikan einstein mengunakan jubah putih lengkap dgn simbol dan bendera buddhis
bagaimana tanggapan om kainyt?

Menurut saya, itulah kebodohan manusia.
Albert Einstein adalah salah satu orang terpandai abad 20 yang tentu saja "keagamaannya" menjadi rebutan semua umat. Ada beredar kisah Albert Einstein bilang teori Buddhisme yang paling selaras dengan perkembangan zaman, ada juga cerita Albert Einstein yang masih mahasiswa "mempermalukan" dosen atheis, tetapi saya tidak menemukan sumber resmi yang menyatakan hal tersebut. Jadi sepertinya hanya "iklan-iklan" murahan saja dengan "Albert Einstein" sebagai modelnya. Di kalangan orang-orang yang tidak peduli, "bintang iklan" adalah segalanya.

Sekarang kita coba pikirkan seandainya semua orang hebat beragama Buddha, apakah itu membuat perbedaan dalam Agama Buddha itu sendiri? Apakah kalau misalnya rata-rata IQ manusia Buddhis naik 10%, otomatis Agama Buddha jadi lebih mudah dicerna ataukah lebih terbukti kebenarannya? Tidak, bukan?!
Nah, jika Agama Buddhanya saja tidak berubah, bagaimana mungkin pengaruh Agama Buddha tersebut ke diri sendiri juga berubah?

Sikap itu sebetulnya hanya kemelekatan saja karena menganggap "agama milikku", "umat milikku", "aku bagian dari umat", dan sebagainya. Karena tidak menyadari kemelekatan tersebut, jika ada idola masuk agama yang sama, kita senang. Jika kemudian idola tersebut nikah dengan kepercayaan berbeda dan pindah agama, maka kita jadi tidak senang. Inilah dukkha.

« Last Edit: 18 January 2010, 02:02:41 PM by Kainyn_Kutho »

 

anything