Sudut pandang anda memang 'lain' dari kebanyakan umat pada umumnya bro ...
Toh tetap pada kenyataannya masih banyak orang yang memerlukan 'pembelajaran' yang bermulai dari sebuah 'sosok' yang bersifat 'kebendaan' bukan ? ... dan itu pilihan yang sesuai dengan standard mereka yang jelas berbeda dengan anda ...
Sudah lama ga lihat Bro Citra.
Ya, memang orang berbeda-beda. Bukan hanya mereka, saya pun masih perlu 'sosok' berwujud fisik tersebut. Walaupun demikian, jangan sampai "kebutuhan" tersebut mengarahkan kita pada pikiran yang tidak bermanfaat.
Promosi adalah sebuah 'pertahanan' untuk merawat apa yang telah ada (dibabarkan) ... Tentunya banyak cara dalam mempraktekannya ... Salah satunya termasuk dari wujud protes tersebut ... Toh alasan protesnya juga kan ditujukan supaya kelestarian ajaran tetap terjaga (yang pada kenyataannya banyak umat yang masih perlu 'sosok/figur' tersebut) ...
Saya pernah katakan, saya setuju kita membuat semacam surat keberatan yang sesuai hukum, atau menyebarkan di media massa.
Dalam artian, secara terbuka, kita (Umat Buddha) tidak mendukung dicampurnya simbol agama dengan Bar. Tetapi untuk lebih jauh dari itu, sepertinya sudah tercampur oleh emosi/perasaan.
Kalau kita mau bicara fair, ada umat yang mungkin perlu 'sosok' simbol tersebut, namun tentu ada juga sebagian lain yang mendapatkan manfaat lewat teladan "ketidakmelekatan", seperti saya sendiri pertama tertarik belajar Buddhisme karena melihat perilaku Bhante Uttamo yang sudah jelas adalah seorang bhikkhu yang mengabdikan diri untuk Agama Buddha, tetapi tidak ada "bau" fanatisme dalam dirinya sama sekali. Karena dengan cara demikian saya tertarik pada Buddhisme, maka dengan cara yang sama pula saya akan berusaha membuat Buddhisme menarik bagi orang lain.
Jadi bagi yang ingin promosi Buddhisme dengan perjuangan simbol tersebut, silahkan. Mungkin juga banyak yang berminat dari sikap penuh pengabdian namun tetap mengutamakan kedamaian dari Umat Buddha tersebut.
Di lain pihak, saya mengambil jalan yang berbeda, dan bertujuan menarik minat dari orang-orang berpola pikir berbeda juga.
Tentunya andapun setuju kalau pengikisan noda batin harus ditempuh oleh cara dengan tidak 'mengikuti' apalagi 'larut' kedalam pergerakan noda tersebut bukan ?
Ya, saya setuju.
^
hoooreee ada yg belain
Saya ga maksa lho...
Bro kusalaputto mau "bom bunuh diri" di Buddha Bar juga saya tidak bisa dan tidak berhak melarang. Di sini saya hanya mengemukakan pendapat pribadi saja, dan tentu saja tidak mewakili kebenaran.