//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - will_i_am

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 343
76
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 29 November 2017, 09:08:02 AM »
Jadi,
mata + bentuk = pikiran muncul (kesadaran mata)
telinga + suara-suara = pikiran muncul (kesadaran telinga)
hidung + bau-bauan= pikiran muncul (kesadaran hidung)
lidah + rasa kecapan= pikiran muncul (kesadaran lidah)
badan + objek sentuhan= pikiran muncul (kesadaran badan )
Karena ini disebut 5 utas kenikmatan.

Lalu, bagaimana dengan landasan indria ke enam?
Pikiran + fenomena pikiran = pikiran muncul (kesadaran pikiran).

Kalau begitu,
Kesadaran membentuk (memunculkan) batin jasmani = 5 landasan indria + pikiran (kesadaran itu??)
kesadaran dan pikiran itu sama ya?

77
Keluarga & Teman / Re: share tips menjawab kalo diajakin ke agama lain
« on: 29 November 2017, 12:41:32 AM »
Sadhu, sadhu. Jika ada yang meminta untuk pindah agama, "skak mati" dengan ini: "Hanya Ajaran Buddha yang mengajarkan Empat Kesunyatan Mulia, tidak ada siapa pun di alam semesta ini, baik deva atau manusia yang dapat mengajarkan Empat Kesunyatan Mulia, selain Sang Buddha, Yang Tercerahkan Sempurna. Jika saya pindah 'aliran', masih memungkinkan, jika pindah ajaran lain maka saya telah kehilangan ajaran yang paling langka. Seperti halnya lukisan Monalisa yang terkenal, hanya ada satu, demikianlah Empat Kesunyatan Mulia hanya ada di dalam Ajaran Buddha, cukup langka." (slow saja ngomongnya, santai.)

Jika dia tanya hal yang lainnya, ulangi lagi atau perindah.
Gak usah debat, ini sudah skak mati.

Tu orang pasti menghilang dari hadapanmu. Hehe. _/\_
menghilang karena dikira freak kali ya..

78
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 28 November 2017, 06:11:02 PM »
Saya tidak mengatakan pikiran = otak, tetapi melalui otak, pikiran itu dapat berfungsi. Mata bisa melihat, tetapi bukan karena matalah seseorang bisa melihat, tetapi melalui mata, dimana pikiran yang memberinya penglihatan.

Saya pernah baca di google sebelumnya, memang dibuktikan ketika kepala dipenggal, seseorang masih dapat hidup, jantungnya masih berfungsi, ia masih hidup, tetapi ketika jantungnya diserang, kematian segera menyusul.

Thanks infonya, selama ini saya meditasi malah menjaga otak saya, pernah Tuan, ketika saya mengalami kemajuan, jantung saya berdebar kuat dan kemudian perlahan begitu tenang, dan nafas begitu nyaman, tetapi saya malah pindah ke kepala. Jadinya hancurlah, kembali down.

Jadi, pikiran itu letaknya di (melalui) jantung bedasarkan penelitian yang telah dibuktikan.

Aduh sedih, 2 tahun meditasi, tetapi pikiran diarahkan ke kepala :'(

Sekali lagi, saya tidak pernah menganggap pikiran = otak yang bentuknya kayak usus itu, saya mengatakan melalui.

Berarti yang benar, pikiran muncul melalui jantung. Jantung bukan pikiran, seperti halnya yang saya katakan pikiran bukan otak, tetapi melalui.

Thanks ya, Tuan Alucard.
nah gimana kalo misal kepala seorang arahant ditransplantasi ke kepala pembunuh? apakah si pembunuh dapet jackpot nibbana gratis? dimana letak si arahant? kepala ato tubuh?

79
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 28 November 2017, 05:35:08 PM »
Entah saya lupa pernah dengar dari mana bahwa sesungguh nya kesadaran pikiran itu berasal dari jantung kalau ga salah di abhidamma saya lupa lupa ingat,... Karena udah lama ga belajar abhidamma lagi. Jadi kalau ga salah setiap proses semburan darah baru mengandung kesadaran pikiran yang bermiliyar miliar kali. Benar ga ya? Sampai sekarang sih masih ini yang saya buat acuan maka dari itu manusia bisa hidup tanpa otak tapi tidak bisa hidup tanpa jantung.
Maaf kalau salah ya nama juga masih belajar ,,😚😀😀😀
Ya, ini pandangan rupa kalapa yg berasal dari abhidhamma..
Tapi secara medis, orang dinyatakan mati kalau batang otaknya berhenti berfungsi, bukan ketila jantungnya berhenti

80
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 28 November 2017, 03:36:48 PM »
Semua orang tahu, otak yang berpikir, jika logika masuk, mengapa Ajaran Buddha tidak masuk? Jika logika tidak masuk, bagaimana mungkin itu disebut Ajaran Buddha?

Jelas saya katakan berbeda.
Kesadaran = batin
Citta = jasmani.

Anda tentu tidak menyuruh saya memisah-misahkan sesuatu bukan? Segala sesuatu adalah saling bergantungan, muncul bergantungan satu sama lain.

Dengan bergantung pada pikiran (mano) dan fenomena pikiran maka terjadilah "kesadaran pikiran". Dapatkan disamakan? Bukankah telah jelas berbeda? Namun muncul bergantungan.

orang zaman dulu tau ndak otak buat mikir?

81
Theravada / Re: Abhidhamma Pernahkah di Sabdakan Oleh Sang Buddha?
« on: 28 November 2017, 10:30:08 AM »
Kalau ada yang ragu Abhidhamma, terus Tipitaka itu apa? Gak percaya Tipitaka? [/B]Abhidhamma Pitaka cukup jelas berhubungan dengan, lebih ke praktek, Abbhidhamma bagian dari Sutta (Dhamma). Abhidhamma di sidang Agung pertama juga sudah ada, oleh Yang Mulia Mahakassapa thera. Dhamma (Sutta) = Yang Mulia Ananda thera; Vinaya = Yang Mulia Upali thera.
Cukup jelas Abhidhamma pertama kali diperkenalkan saat Yang Tercerahkan ke surga.

Pada Konsili I, Ajaran Buddha belum dibuat sistematis karena hanya wujud tertulis saja yang dapat dikatakan sistematis. Di sini hanya dikenal Dhamma-Vinaya. Pada Konsili II juga demikian, ada tambahan (misalnya Bakkula Sutta) karena di konsili I hanya membahas poin-poin utama.

Di konsili ke tigalah, istilah Tipitaka mulai menyebar, dimana Yang Mulia Moggaliputta Tissa thera (seorang Arahat) mempopulerkan Abhidhamma. Banyak yang bilang Abhidhamma dibuat oleh Beliau, bukan dari Sang Buddha. Itu pasti fitnah dari kelompok luar yang mau menyudutkan Buddhisme. Itu pasti orang yang mau mengatakan bukan-dhamma sebagai Dhamma; Dhamma sebagai bukan-dhamma.


Di konsili ke empat, kitab suci Buddhis ditulis dan dinamakan "Kanon (kitab suci) Pali", yang dikepalai oleh Yang Mulia Rakkhita thera (seorang Arahat. Di sinilah Ajaran Buddha telah dibuat sistematis, terdiri dari 3 kitab besar: Vinaya Pitaka; Sutta Pitaka; dan Abhidhamma Pitaka.

Kalau ragu dengan Abhidhamma, mengapa mempercayai "Tipitaka"? Bukankah Tipitaka = 3 keranjang? Trus yang ke tiga apa? Jawabannya Abhidhamma Pitaka
Praktek apa yang sudah kamu pelajari dari abhidhamma?

82
Penerjemahan dan penulisan Teks Buddhisme / Re: Buku "Jalur Nibbana"
« on: 28 November 2017, 10:22:39 AM »
walaupun orang lain mengerti; walaupun orang lain tidak mengerti, saya hanya menjelaskan jika diminta.
Kalau gitu bukunya boleh didebat ga?

83
Penerjemahan dan penulisan Teks Buddhisme / Re: Buku "Jalur Nibbana"
« on: 28 November 2017, 10:17:46 AM »
Jika diminta jelaskan, saya jelaskan, Jika tidak, ya tidak.
Kalau kamu mengerti dan merasa orang lain ga ngerti, seharusnya bisa dengan sendirinya menjelaskan tanpa diminta, bukan?

84
Kafe Jongkok / Re: Welcome back to me
« on: 28 November 2017, 10:15:40 AM »
waduhhh... tua bangka, ngapain balik lagi ke forum???
 


kenapa GRP tuhan malah lebh sedikit dari tua bangka ini...

Ikutan jadi zombie juga ci..

85
Sutta Vinaya / Re: Studi tentang Citta dan Viññaṇa
« on: 28 November 2017, 10:14:36 AM »
Kalau begitu, bisakah saya tahu, bagaimana Tuan Seniya, berpikir? Melalui apakah?

Bagaimana mungkin saya dapat mengatakan kesadaran dan citta 'pemikiran' itu sama? Bukankah jelas pernyataan saya itu, berbeda (jawabannya).
Ga ada yg bilang sama.. justru kamu ditanya bedanya citta vinnana apa...

86
Penerjemahan dan penulisan Teks Buddhisme / Re: Buku "Jalur Nibbana"
« on: 28 November 2017, 10:12:47 AM »
Tidak adakah di sini yang dapat membedakan debat dan diskusi? Mungkin ada yang bisa menjelaskan perbedaannya.
Kamu bisa bedakan gak?

87
Penerjemahan dan penulisan Teks Buddhisme / Re: Buku "Jalur Nibbana"
« on: 26 November 2017, 11:16:52 PM »
gak akan diterbitin kayaknya, tuan
Hari ini atau mungkin besok, karya saya yang berjudul: "Jalur Nibbana" akan saya kirim ke Dhammacitta.

Dukkha artinya bukan penderitaan. Selama ini kita telah keliru sama si dukkha.

tanhha juga artinya bukan keinginan ataupun ketagihan. Akan tetapi, "kecanduan". Ini juga dibahas perbedaan keinginan, ketagihan, dan kecanduan.

Jadi, tunggu saja ya, Tuan.

88
Buddhisme untuk Pemula / Re: Pattidana hanya untuk org mati?
« on: 26 November 2017, 12:29:22 PM »
Drama kingnya kapan dateng?

89
Kafe Jongkok / Re: Welcome back to me
« on: 25 November 2017, 12:54:02 PM »
Minta grp..

90
Diskusi Umum / Re: Ehipassiko Salah Kaprah?
« on: 27 March 2017, 07:28:50 PM »
Yesus Bilang: Jangan Berbohong, therefore, YHWH itu tuhan pencipta
Muhammad Bilang: Jangan Berbohong, therefore, Allah itu tuhan pencipta

Kesimpulan: Semua agama yang menyuruh jangan berbohong adalah agama yang BENAR.. Happy Ending..

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 343
anything