//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas  (Read 41135 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #45 on: 02 July 2008, 12:40:27 PM »
Quote
Jadi mohon dijelaskan apa itu sebenarnya "Dhamma" agar pembicaraan lebih nyambung.
Jika anda sudah mengerti apa "Dhamma" itu maka sudah sepantasnya saya bernamaskara didepan anda :)...Sayangnya "Dhamma" yang mungkin anda lihat sudah anda "kembangkan" menjadi "kebenaran sendiri" yang tertutup oleh pandang "salah".....
Semuanya hanyalah konsep...Jika saya menjelaskan Dhamma adalah A sampai Z apakah anda bisa memahaminya hanya dengan kemampuan intelektual anda?
Anda seperti menyuruh saya menjelaskan tentang rasa buah "apel" yang saya makan sedangkan anda tidak pernah memakannya...
Bagaimana saya menjelaskannya kenapa anda?Mungkin saya bisa menjelaskannya kepada anda,tapi apakah anda bisa mengerti?Rasa "apel" itu berada didalam lidah saya dan lidah saya bukan lidah anda...Apakah dengan "kata2" saya anda bisa mengetahui rasa "apel" didalam lidah saya?
Cthnya: Ketika anda benar2 berbahagia,saya ikut berbahagia dengan kebahagian anda..Tapi apakah saya benar2 berbahagia seperti anda?Bisakah anda menjelaskan Kebahagian anda dari A sampai Z?Mungkin bisa,tapi apakah saya bisa berbahagia tepat persis seperti anda?Tidak mungkin bukan?Lantas bagaimana saya menjelaskan apa itu Dhamma kepada anda?

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #46 on: 02 July 2008, 12:49:47 PM »
Tarik ke MMD Om Riky, ;D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #47 on: 02 July 2008, 12:55:09 PM »
Jangan membuat pernyataan untuk melencengkan maksud saya.
Tujuan anda selalu jelas bukan untuk berdiskusi tapi UUD dan itu sudah dibuktikan oleh begitu banyak orang yang online, anda selalu mencari musuh dalam setiap berkata-kata. Pada beberapa poin investigasi, kebanyakan anda paling gemar mencari problem dengan orang yang mungkin tidak begitu sependapat. Untuk apa mencari musuh dengan ajaran yang kamu kembangkan?

Anda belum menjawab pertanyaan saya:
"Agama Buddha, Agama (deleted)"


Sdr Nyanadhana, anda menuduh saya mengatakan bahwa "Agama Buddha, Agama (deleted)". Anda harus membuktikan ucapan anda telah melakukan adu domba atas nama agama. Anda harus memberikan bukti bahwa Vincent Liong telah menulis hal tsb di atas. Bila tidak tentunya anda harus membuat permohonan maaf kepada pihak saya dan para penganut umat Budhist di forum ini.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #48 on: 02 July 2008, 01:10:54 PM »
[at]Vincent...
Saya tahu anda adalah orang yang pintar tapi anda belum cukup bijaksana...:)
Kenapa anda memperdebatkan hal yang tidak berguna itu?
Apakah jika benar dan saudara nyana memberikan pernyataan maaf itu bisa memuaskan anda?
"Seperti pohon tua yang rapuh,ketika ditancapkan sebuah paku dia akan menusuk jauh kedalam...Ketika paku itu dicabut bekas paku didalam pohon tua itu tetap tidak menghilang."
Kenapa anda memperdebatkan "paku" tersebut?Kenapa anda membuat "pohon" itu seperti adalah anda sendiri?Saya rasa anda tidak cukup bodoh untuk menganggap pohon itu adalah anda sendiri bukan?:)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #49 on: 02 July 2008, 01:12:03 PM »
Quote
Jadi mohon dijelaskan apa itu sebenarnya "Dhamma" agar pembicaraan lebih nyambung.
Jika anda sudah mengerti apa "Dhamma" itu maka sudah sepantasnya saya bernamaskara didepan anda :)...Sayangnya "Dhamma" yang mungkin anda lihat sudah anda "kembangkan" menjadi "kebenaran sendiri" yang tertutup oleh pandang "salah".....
Semuanya hanyalah konsep...Jika saya menjelaskan Dhamma adalah A sampai Z apakah anda bisa memahaminya hanya dengan kemampuan intelektual anda?
Anda seperti menyuruh saya menjelaskan tentang rasa buah "apel" yang saya makan sedangkan anda tidak pernah memakannya...
Bagaimana saya menjelaskannya kenapa anda?Mungkin saya bisa menjelaskannya kepada anda,tapi apakah anda bisa mengerti?Rasa "apel" itu berada didalam lidah saya dan lidah saya bukan lidah anda...Apakah dengan "kata2" saya anda bisa mengetahui rasa "apel" didalam lidah saya?
Cthnya: Ketika anda benar2 berbahagia,saya ikut berbahagia dengan kebahagian anda..Tapi apakah saya benar2 berbahagia seperti anda?Bisakah anda menjelaskan Kebahagian anda dari A sampai Z?Mungkin bisa,tapi apakah saya bisa berbahagia tepat persis seperti anda?Tidak mungkin bukan?Lantas bagaimana saya menjelaskan apa itu Dhamma kepada anda?

Salam,
Riky

Orang menjadi terbatasi karena memilih menjadi terbatasi; entah anda yang membatasi diri karena mengikat diri dengan definisi "Dhamma" menurut diri anda atau saya yang membatasi diri karena mengikat diri dengan kompatiologi menurut versi saya. Setiap metode memiliki perjalanannya masing-masing seperti orang mengikat diri kepada metode tersebut.

Yang berhak dan mampu memberi 'judge'(penilaian) atas sebuah ciptaan adalah penciptanya. Sedangkan pribadi lain yang tidak berhak hanya mampu berkomentar yang sifatnya separuh kebenaran.

Tarik ke MMD Om Riky, ;D

Sdr Karuna Murti
Kayaknya perlu bongkar-bongkar file yang lama. Diskusi mengenai MMD dengan Hudoyo di maillist Psikologi Transformatif sebelum teror yang diberlakukan kepada keluarga saya, sebelum Hudoyo akhirnya meninggalkan maillist tsb. Pemahaman yang digunakan adalah pemahaman masing-masing (saya dan Hudoyo) dalam taraf pemikiran saat itu. Silahkan klik:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/msearch?query=Meditasi+Mengenal+Diri+hudoyo+vincent+liong&pos=40&cnt=10

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #50 on: 02 July 2008, 01:17:15 PM »
[at]Vincent...
Saya tahu anda adalah orang yang pintar tapi anda belum cukup bijaksana...:)
Kenapa anda memperdebatkan hal yang tidak berguna itu?
Apakah jika benar dan saudara nyana memberikan pernyataan maaf itu bisa memuaskan anda?
"Seperti pohon tua yang rapuh,ketika ditancapkan sebuah paku dia akan menusuk jauh kedalam...Ketika paku itu dicabut bekas paku didalam pohon tua itu tetap tidak menghilang."
Kenapa anda memperdebatkan "paku" tersebut?Kenapa anda membuat "pohon" itu seperti adalah anda sendiri?Saya rasa anda tidak cukup bodoh untuk menganggap pohon itu adalah anda sendiri bukan?:)

Salam,
Riky

maksudnya, sedikitnya ada klarifikasi bahwa memang vincentliong tidak menjelekkan agama Buddha.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #51 on: 02 July 2008, 01:17:52 PM »
Bisa dipost om vincent? Menarik juga nih, cuma harus subscribe yahoo group dulu :(
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #52 on: 02 July 2008, 01:21:59 PM »
[at]Vincent...
Saya tahu anda adalah orang yang pintar tapi anda belum cukup bijaksana...:)
Kenapa anda memperdebatkan hal yang tidak berguna itu?
Apakah jika benar dan saudara nyana memberikan pernyataan maaf itu bisa memuaskan anda?
"Seperti pohon tua yang rapuh,ketika ditancapkan sebuah paku dia akan menusuk jauh kedalam...Ketika paku itu dicabut bekas paku didalam pohon tua itu tetap tidak menghilang."
Kenapa anda memperdebatkan "paku" tersebut?Kenapa anda membuat "pohon" itu seperti adalah anda sendiri?Saya rasa anda tidak cukup bodoh untuk menganggap pohon itu adalah anda sendiri bukan?:)

Salam,
Riky

hehehehehehe
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #53 on: 02 July 2008, 01:31:10 PM »
[at]Vincent...
Saya tahu anda adalah orang yang pintar tapi anda belum cukup bijaksana...:)
Kenapa anda memperdebatkan hal yang tidak berguna itu?
Apakah jika benar dan saudara nyana memberikan pernyataan maaf itu bisa memuaskan anda?
"Seperti pohon tua yang rapuh,ketika ditancapkan sebuah paku dia akan menusuk jauh kedalam...Ketika paku itu dicabut bekas paku didalam pohon tua itu tetap tidak menghilang."
Kenapa anda memperdebatkan "paku" tersebut?Kenapa anda membuat "pohon" itu seperti adalah anda sendiri?Saya rasa anda tidak cukup bodoh untuk menganggap pohon itu adalah anda sendiri bukan?:)

Salam,
Riky


Benar pendapat saudara Riky Dave.

Saya sadari bahwa dulu ketika saya belum menjadi dilabel Indigo hidup rasanya lebih ringan, setelah dilabel Indigo hidup menjadi lebih berat. Dulu ketika saya belum membuat Kompatiologi hidup rasanya lebih bebas, setelah dilabel Indigo hidup menjadi tidak bebas lagi. Dulu ketika saya belum menghadapi teror tahun lalu hidup rasanya lebih ringan, setelah menghadapi teror tahun lalu hidup menjadi lebih berat. Tidak ada yang salah dengan Indigo dan Kompatiologi. Saya membangun kompatiologi karena saat itu saya pikir saya akan bebas tetapi akhirnya saya tidak mendapatkan kebebasan itu.

Saya sadar bahwa saya di kondisi tersebut tetapi tidak ada yang salah juga kalau saya memilih untuk tetap di kondisi "deny" dan memilih terikat pada kutukan kebebasan tersebut untuk mencari jawaban-jawaban, solusi-solusi yang belum terjawab. Maskipun hal tersebut kadang-kadang dibayar dengan penderitaan.


Saya kutip dari salahsatu tulisan saya:

"""""""
Sejak Allah menciptakan manusia pertama yaitu; Adam dan Hawa, free choice telah diberikan. Adam dan Hawa telah memiliki pilihan untuk memakan buah yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan. Karena Allah maha pengasih maka berjuta-juta pohon di taman itu boleh dimakan, tetapi hanya satu pohon saja yang tidak boleh dimakan.   

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. (Kejadian 2: 16-17)

Kehendak bebas yang tadinya merupakan anugerah, tetapi setelah manusia diusir keluar maka kehendak bebas tadi menjadi kutukan bagi manusia. Pilihan bebas itu sebenarnya menjadi pilihan untuk memilih; yang tidak enak dan tidak enak. Banyak manusia yang tidak menyadari hal ini, sehingga banyak yang ingin memaksimalkan pilihan bebas ini dan tidak bisa membedakan; antara pilihan bebas dan kebebasan sehingga menjadikan orang berlomba-lomba mencari kebebasan dan menganggap kebebasan itu adalah tujuan utama hidupnya. Setelah ia mencapai kebebasan itu hatinya menjadi getir karena melihat bahwa kebebasan dan kehendak bebasnya telah mengutuk dia dan ia tidak bisa memilih pilihan lain selain yang tidak enak dan tidak enak.

Seperti anak-anak yang ingin segera dewasa sebenarnya ia mengira bahwa seorang yang dewasa itu memiliki kebebasan maksimal; tidak usah sekolah, boleh buat keputusan sendiri, boleh mengatur uang sendiri, boleh membeli barang yang diinginkan, boleh punya pacar, dlsb. Tetapi ketika mereka sudah dianggap dewasa, dia baru sadar bahwa masa anak-anaknya jauh lebih indah. Seperti orang yang belum menikah maka ingin menikah, karena ia pikir menikah itu bahagia. Tetapi setelah menikah memang betul ia baru tahu arti bahagia yaitu dulu waktu ia masih bujangan. Ternyata kalau kemampuan seseorang hanya sedikit, maka tuntutan pun hanya sedikit. Tetapi kalau kemampuan banyak maka seseorang akan mendapat tuntutan yang banyak. Saya bingung mengapa orang begitu ingin punya kemampuan yang banyak, memangnya mau bikin susah hidupnya sendiri.

Ketika masih anak-anak karakter seseorang cenderung lebih menonjol daripada kepribadiannya. Ketika menjadi dewasa maka semakin besar tuntutan agar seseorang memunculkan kepribadian yang baik bagi lingkungan sekitarnya, yang sering kali menekan karakternya. Ketika seseorang sadar kehilangan masa kanak-kanaknya yang indah, ia mengidam-idamkan bagaimana membuat kondisi dimana kemampuan banyak tetapi tuntutan sedikit.

...

Karakter sebagai kesatuan fungsional yang khas yang dipakai oleh seseorang untuk bereaksi terhadap semua rangsang (dari dalam dan dari luar) adalah naluri yang sifatnya spontan, yang apa adanya tidak dibuat-buat. Kepribadian apa yang ingin kita tampilkan kepada masyarakat tentang diri kita cenderung diproses dengan kegiatan berpikir dan berlogika yang memakan waktu lebih lama (tidak spontan).

Kegiatan berpikir dan berlogika seseorang terjadi bilamana jumlah data yang diproses jauh lebih sedikit dari kapasitas kemampuan pemerosesan data otak, ketika jumlah data yang diproses lebih banyak atau mendekati kapasitas maksimum kemampuan pemerosesan data otak, maka tidak sempat lagi dilakukan kegiatan berpikir dan berlogika yang memakan lebih banyak waktu, saat itu kegiatan yang terjadi cenderung bersifat spontan, naluri yang cenderung berdasarkan karakter manusia itu sendiri yang khas yang dipakai oleh seseorang untuk bereaksi terhadap semua rangsang (dari dalam dan dari luar).

...

Ada dua cara untuk membuat jumlah data yang diproses mendekati kapasitas maksimum kemampuan pemerosesan data otak; data yang diterima diperbanyak, atau kapasitas maksimum kemampuan pemerosesan data otak yang diperkecil.
""""""""     


Zaman dahulu kala, ada seseorang yang berkesempatan mendapat kehidupan dimana pilihannya adalah enak dan enak, dia menyangkal pilihan enak dan enak tersebut lalu ia keluar dan menemukan bahwa; kehidupan selanjutnya adalah pilihan tidak enak dan tidak enak, dia menyangkal pilihan tidak enak dan tidak enak tersebut.

Dia tidak terima bahwa tidak ada pilihan enak dan tidak enak. yang ada hanyalah enak dan enak atau tidak enak dan tidak enak.

Maka dia berusaha membuat beberapa pilihan baru diluar pilihan yang telah ada tersebut.

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #54 on: 02 July 2008, 01:37:38 PM »
Wuedaaaannn...

Riky makin maknyusss yah...

Salut....

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #55 on: 02 July 2008, 01:44:41 PM »
Quote
Sejak Allah menciptakan manusia pertama yaitu; Adam dan Hawa, free choice telah diberikan. Adam dan Hawa telah memiliki pilihan untuk memakan buah yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan. Karena Allah maha pengasih maka berjuta-juta pohon di taman itu boleh dimakan, tetapi hanya satu pohon saja yang tidak boleh dimakan.   

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. (Kejadian 2: 16-17)

Kalau mengenai doktrin ini, saya punya pertanyaan menarik. Apakah Allah mahatahu? Jika Ia mahatahu, seharusnya dia sudah tahu bahwa manusia akan melanggar perintah-Nya. Apakah untuk semacam ujian? Di sisi lain dikatakan bahwa "...Allah tidak akan mencobai manusia lebih dari batas kemampuan manusia itu sendiri...", jadi itu sama sekali tidak sejalan.




Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #56 on: 02 July 2008, 01:48:08 PM »
saya ga perlu mengklarifikasi apa-apa, zaman sudah canggih, nama anda tinggal dimasukkan dalam tulisan Vincent Liong di google juga ,mbah google yang telah memaparkan semua, atau ketika Vincent Liong dan Budha atau buddha..nanti juga akan keluar sendiri.

Anda berani mengancam saya untuk itu yah, saya akan ancam balik kamu untuk gw masukkan di pengadilan. Apa yang kamu perbuat sampai keluarga kamu diteror itu adalah karena kamu sendiri tidak bisa menjaga semua ucapan kamu ,sudah jelas internet adalah tempat orang membaca daris eluruh tempat tapi tetep aja mencari masalah.

Disini,mungkin kamu berpura-pura manis dan saya yang bermain setan disini. Tujuan kamu selalu berbentuk bombardir milis dengan ide kamu. Ga peduli diterima atau tidak diterima, apakah begini cara bertamu ke rumah seseorang dengan masuk, buang hajat, habis itu pergi,dan kalo pemilik marah2 barumulai dijelaskan tujuan nya apa.

Saya tidak peduli member disini akan mendukung kamu atau menyalahi kamu,karena dari awal saya sendiri yang sengaja bermain setan sama kamu. dan satu hal,nama anda ketika diketik di google pun akan keluar kata pencelaan,penipuan, pembohongan, bahkan oleh pihak temen-temen kampus kamu sendiri atau dosen-dosen di kampus kamu.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #57 on: 02 July 2008, 02:04:19 PM »
Quote
Orang menjadi terbatasi karena memilih menjadi terbatasi; entah anda yang membatasi diri karena mengikat diri dengan definisi "Dhamma" menurut diri anda atau saya yang membatasi diri karena mengikat diri dengan kompatiologi menurut versi saya. Setiap metode memiliki perjalanannya masing-masing seperti orang mengikat diri kepada metode tersebut.
Semuanya berasal dari pikiran masing2...Anda tidak perlu mengkonsepsinya terhadap saya karena saya "anti" terhadap "konsep2"....Jadi sia2 saja lah anda mengkonsepkannya kepada saya:)
Saya sudah katakan anda cukup pintar tapi tidak cukup bijaksana...
Anda sedang bermain2 dengan api anda sendiri...
Yang pada suatu saat api itu yang akan menghanguskan anda...:)
Quote
Yang berhak dan mampu memberi 'judge'(penilaian) atas sebuah ciptaan adalah penciptanya. Sedangkan pribadi lain yang tidak berhak hanya mampu berkomentar yang sifatnya separuh kebenaran.
Tidak ada 1orang pun yang berhak menjudge siapapun....Hanya orang bodoh yang menjudge dirinya benar dan orang lain  salah...Orang suci/bijaksana tidak lagi menjudge "benar" dan "salah"
:)

Quote
Saya sadari bahwa dulu ketika saya belum menjadi dilabel Indigo hidup rasanya lebih ringan, setelah dilabel Indigo hidup menjadi lebih berat. Dulu ketika saya belum membuat Kompatiologi hidup rasanya lebih bebas, setelah dilabel Indigo hidup menjadi tidak bebas lagi. Dulu ketika saya belum menghadapi teror tahun lalu hidup rasanya lebih ringan, setelah menghadapi teror tahun lalu hidup menjadi lebih berat. Tidak ada yang salah dengan Indigo dan Kompatiologi. Saya membangun kompatiologi karena saat itu saya pikir saya akan bebas tetapi akhirnya saya tidak mendapatkan kebebasan itu.
Anda terus membandingkan "dulu" dan "masa depan"...Anda bagaikan hidup didalam "mimpi" dan terus berharap2/berkhayal akan "masa depan"...Saya rasa jika tulisan anda untuk menggungah rasa empati dan simpati saya,anda gagal total :)...Manusia hidup itu bukan untuk dikasihani...
Anda berkata "Dulu sebelum dilabeli" "Setelah dilabeli"
Sekarang saya menanyakan kepada anda,"Apa bedanya dulu dan setelah dilabeli?"
Yang mengkonsepsikannya adalah ANDA SENDIRI,yang MERASA ADALAH ANDA SENDIRI....
Bukan saya,bukan dia,bukan mereka bukan siapapun juga...Tapi ANDA SENDIRI,ANDA SENDIRI yang merasa TERBELENGGU oleh LABEL INDIGO anda...Saya sudah bilang ANDA TIDAK CUKUP BIJAKSANA...Jika anda CUKUP BIJAKSANA dan MELEPASKAN LABEL itu dan tidak BERKOMAT KAMIT DISINI tentang HIDUP dan PERJUANGAN anda,tentang LABEL anda,MAKA saya MENJAMIN anda akan HIDUP tenang layaknya MANUSIA BIASA...ANDA MENGANGGAP DIRI ANDA ISTIMEWA PADAHAL ANDA DAN SEMUA MAKHLUK DIBUMI INI ADALAH SAMA.....

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Fudotakika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.255
  • Reputasi: 67
  • FUDO
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #58 on: 02 July 2008, 02:09:21 PM »
Quote
Orang menjadi terbatasi karena memilih menjadi terbatasi; entah anda yang membatasi diri karena mengikat diri dengan definisi "Dhamma" menurut diri anda atau saya yang membatasi diri karena mengikat diri dengan kompatiologi menurut versi saya. Setiap metode memiliki perjalanannya masing-masing seperti orang mengikat diri kepada metode tersebut.
Semuanya berasal dari pikiran masing2...Anda tidak perlu mengkonsepsinya terhadap saya karena saya "anti" terhadap "konsep2"....Jadi sia2 saja lah anda mengkonsepkannya kepada saya:)
Saya sudah katakan anda cukup pintar tapi tidak cukup bijaksana...
Anda sedang bermain2 dengan api anda sendiri...
Yang pada suatu saat api itu yang akan menghanguskan anda...:)
Quote
Yang berhak dan mampu memberi 'judge'(penilaian) atas sebuah ciptaan adalah penciptanya. Sedangkan pribadi lain yang tidak berhak hanya mampu berkomentar yang sifatnya separuh kebenaran.
Tidak ada 1orang pun yang berhak menjudge siapapun....Hanya orang bodoh yang menjudge dirinya benar dan orang lain  salah...Orang suci/bijaksana tidak lagi menjudge "benar" dan "salah"
:)

Quote
Saya sadari bahwa dulu ketika saya belum menjadi dilabel Indigo hidup rasanya lebih ringan, setelah dilabel Indigo hidup menjadi lebih berat. Dulu ketika saya belum membuat Kompatiologi hidup rasanya lebih bebas, setelah dilabel Indigo hidup menjadi tidak bebas lagi. Dulu ketika saya belum menghadapi teror tahun lalu hidup rasanya lebih ringan, setelah menghadapi teror tahun lalu hidup menjadi lebih berat. Tidak ada yang salah dengan Indigo dan Kompatiologi. Saya membangun kompatiologi karena saat itu saya pikir saya akan bebas tetapi akhirnya saya tidak mendapatkan kebebasan itu.
Anda terus membandingkan "dulu" dan "masa depan"...Anda bagaikan hidup didalam "mimpi" dan terus berharap2/berkhayal akan "masa depan"...Saya rasa jika tulisan anda untuk menggungah rasa empati dan simpati saya,anda gagal total :)...Manusia hidup itu bukan untuk dikasihani...
Anda berkata "Dulu sebelum dilabeli" "Setelah dilabeli"
Sekarang saya menanyakan kepada anda,"Apa bedanya dulu dan setelah dilabeli?"
Yang mengkonsepsikannya adalah ANDA SENDIRI,yang MERASA ADALAH ANDA SENDIRI....
Bukan saya,bukan dia,bukan mereka bukan siapapun juga...Tapi ANDA SENDIRI,ANDA SENDIRI yang merasa TERBELENGGU oleh LABEL INDIGO anda...Saya sudah bilang ANDA TIDAK CUKUP BIJAKSANA...Jika anda CUKUP BIJAKSANA dan MELEPASKAN LABEL itu dan tidak BERKOMAT KAMIT DISINI tentang HIDUP dan PERJUANGAN anda,tentang LABEL anda,MAKA saya MENJAMIN anda akan HIDUP tenang layaknya MANUSIA BIASA...ANDA MENGANGGAP DIRI ANDA ISTIMEWA PADAHAL ANDA DAN SEMUA MAKHLUK DIBUMI INI ADALAH SAMA.....

Salam,
Riky

Orang yang menanam biji salak, tidak akan menuai buah anggur , begitulah proses alami di semesta ini _/\_
THE WORLD IS JUST AWESOME

Offline vincentliong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 0
Re: Tanya Jawab: Manusia dan Kehendak Bebas
« Reply #59 on: 02 July 2008, 02:09:31 PM »
Quote
Sejak Allah menciptakan manusia pertama yaitu; Adam dan Hawa, free choice telah diberikan. Adam dan Hawa telah memiliki pilihan untuk memakan buah yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan. Karena Allah maha pengasih maka berjuta-juta pohon di taman itu boleh dimakan, tetapi hanya satu pohon saja yang tidak boleh dimakan.   

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. (Kejadian 2: 16-17)

Kalau mengenai doktrin ini, saya punya pertanyaan menarik. Apakah Allah mahatahu? Jika Ia mahatahu, seharusnya dia sudah tahu bahwa manusia akan melanggar perintah-Nya. Apakah untuk semacam ujian? Di sisi lain dikatakan bahwa "...Allah tidak akan mencobai manusia lebih dari batas kemampuan manusia itu sendiri...", jadi itu sama sekali tidak sejalan.

Sudah saya jawab di tulisan tsb;
"Ternyata kalau kemampuan seseorang hanya sedikit, maka tuntutan pun hanya sedikit. Tetapi kalau kemampuan banyak maka seseorang akan mendapat tuntutan yang banyak. Saya bingung mengapa orang begitu ingin punya kemampuan yang banyak, memangnya mau bikin susah hidupnya sendiri."

 

anything