//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha  (Read 313861 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #840 on: 31 March 2009, 08:08:00 AM »
Oh Buddha Bar gak apa2 yah? Kalau gitu nanti akan muncul Ayam Goreng Buddha, Pecel Lele Buddha, Sea Food Buddha. Itu juga GAK APA2?
Jd boleh orang seenaknya pakai Simbol Agama utk Bisnis. Gitu?!

ini spekulatif...dan dijadikan salah satunya alasan bisa muncul nama2 embel Buddha lain. lupa ingetin kok ga ada yang ributin aliran Buddha Maitreya juga,kan mereka juga sama aja dengan Buddha Bar,caplok agama Buddha tapi isinya di luar agama Buddha?
ngomongin gini ga akan habisnya, orang terlena akan kemarahan makin lama makin enak rasanya.

paling bentar lagi kita akan lihat sisi hitamnya Buddhisme,kalo Buddha Barnya lawan balik,tinggal korek keterangan soal praktik penggelapan dana vihara, bhiksu2 yang melanggar vinaya tapi ditutupin sama viharanya biar ga ketahuan malunya,trus praktek2 penipuan lain atas nama berdana.well,maybe it;s too private kalo dikorek tapi tetep aja bisa jadi bumerang balik.

Apakah ini bukan spekulatif juga ???

Spekulatif atau fakta sesungguhnya dunia vihara Buddhisme?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #841 on: 31 March 2009, 08:10:12 AM »
Saran bro Johan bagus. Buddha Bar bisa jalan terus krn di belakangnya ada org kuat dalam arti Pejabat bukan Herkules :)
Juga ada Umat Buddha yg sudah terima uang sogokan dr pemilik Buddha Bar sehingga mereka mati2an belain Buddha Bar. Wong edan, koq cari Rejeki dgn cara gitu. Padahal msh byk Usaha lain yg halal. Jadi walaupun sudah diprotes, didemo dianggap angin lalu aja. Persis sama dgn laporan warga tentang retaknya Tanggul Situ Gintung yg dianggap sepi dan akhirnya jebol.
Susah kalau Uang punya Kuasa. Apapun bisa dibeli dan yg benar jd salah, yg salah jd benar krn UANG. Jaman skrg org yg punya Uang bisa berbuat seenaknya saja.

bukan jaman sekarang aja bro, Lobha Dosa Moha itu memang udah sudah menjadi dasarnya manusia.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline sakura

  • Teman
  • **
  • Posts: 54
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #842 on: 31 March 2009, 08:56:31 AM »
[michael] Megawati ga mungkin menutup Buddha
lah wong  yang punya anaknya kongsian sama anaknya Sutoyoso,
Yang paling Gemblek mah si Lieus tuh
dibayar berapa seh dia sma konco2 nya
emang Gemabudhi punya pribadi dia apa ?

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #843 on: 31 March 2009, 10:34:59 PM »
Ikuti Talkshow dengan TOPIK: BUDDHA BAR dengan NARA SUMBER: Bpk. Billian Moktar, SE; Ir. Sutopo (WALUBI MEDAN); Eddy Suyono (MBI SUMUT); Tony, SH dan Bpk. Drs. H. Hasyim Said Hari RABU, 1 APRIL 2009 PUKUL 19.00 - 20.00 di 90.8 MIX FM dan di relay secara EKLUSIVE di BEST FM - The 1st Radio Online In Sumatera. dengarkan di
http://bestfmmedan.blogspot.com/ atau http://bestfmmedan1.blogspot.com/ atau http://bestfmmedan2.blogspot.com/ atau http://bestfmmedan3.blogspot.com/ dan http://radiobestfmmedan.blogspot.com/
PLZ SEBAR
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #844 on: 31 March 2009, 10:59:00 PM »
Opini

MEMERKARAKAN NAMA BUDDHA BAR

Senin, 30 Maret 2009 - 10:02 wib

Oleh: Komaruddin Hidayat
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


Semua pemeluk agama dalam melakukan komunikasi dan ritual kepada Tuhan mesti
menggunakan simbol-simbol yang disucikan karena menjadi sarana untuk mendekati
Yang Maha Suci.

Simbol-simbol agama itu dimuliakan karena sebagai perantara untuk mendekati Yang
Maha Mulia. Makanya semua agama memiliki konsep orang suci, kitab suci, tempat
suci, dan simbol-simbol yang suci. Kesucian ini merupakan konsep, ajaran,
doktrin, dan keyakinan yang dipeluk dan dibela oleh mereka yang beriman serta
taat beragama.

Paham sekularisme memang tidak mengenal konsep kesucian. Semuanya profan, tidak
sakral, sehingga tokoh dan simbol yang disucikan oleh umat beragama dianggap
semu dan tidak memiliki signifikansi dalam kehidupan kecuali sebatas sugesti.
Secara filosofis, umat beragama pun yakin bahwa Yang Maha Absolut dan Suci hanya
Tuhan.

Namun kesucian Tuhan bisa melimpah atau beremanasi pada dunia manusia dan
semesta sehingga siapa yang hendak mendekat kepada Tuhan Yang Maha Suci
dianjurkan agar terlebih dahulu menyucikan dirinya dari berbagai pikiran dan
tindakan kotor yang akan menghalangi kedekatan dengan Tuhan.

Lebih dari itu, semua agama juga memiliki tempat-tempat suci yang dijadikan
sarana untuk melantunkan pujian kepada Tuhan karena yakin bahwa pujian dan doa
kepada Tuhan akan lebih didengar jika disampaikan di tempat yang suci, oleh hati
dan pikiran yang suci.

Sedemikian kuatnya umat beragama menjaga konsep tempat suci ini sehingga
perebutan untuk menguasai "tanah suci" di Yerusalem antara umat Yahudi,
Kristiani, dan Islam telah menjadi sumber krisis dunia dari waktu ke waktu.
Begitu pun konflik berdarah-darah yang terjadi di India karena sengketa masjid
dan kuil Hindu.

Di dalam komunitas muslim terdapat tradisi yang sangat kuat untuk menjaga citra
Nabi Muhammad sampai-sampai siapa yang mencoba membuat patung atau gambar pasti
akan menuai protes dari berbagai penjuru dunia. Bahkan dalam film kolosal The
Message sosok nabi Muhammad tidak ditampilkan karena menghormati keyakinan dan
tradisi umat Islam untuk tidak menghadirkan gambar visual Nabi Muhammad.***

Raymond Visan, si pengagum Buddha (BC: Raymond tampaknya seorang
atheist/communist karena dia adalah anak pengungsi Romania yg berhaluan
atheis/komunis), pendiri dan pemilik trade mark Buddha Bar, tentu tidak pernah
membayangkan bahwa bar yang didirikannya pertama kali di negerinya, Prancis,
akan menuai kontroversinya yang sangat menyinggung umat Buddha di Indonesia.

Di beberapa negara seperti Prancis atau kota-kota semisal London, New York,
Dubai, Sao Paulo, Kairo, dan Beirut, bar ini relatif aman dari kecaman dan
kritik penganut Buddha. Namun, di Singapura, Malaysia, dan Thailand franchiseini
ditolak tegas.

Di Indonesia, di mana masyarakatnya memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap
agama, Buddha Bar telah mengundang kontroversi karena menyinggung simbol
toleransi dan kerukunan antarumat beragama yang kerap didengung-dengungkan oleh
pemerintah dan masyarakat. Protes demi protes pun dilayangkan kepada sang
pemilik bar melalui cara yang simpatik dengan mengirimkan surat untuk bertemu.

Di ranah internasional ada Konvensi Paris 1883 yang memuat ketidaksetujuan
tentang penggunaan simbol-simbol agama sebagai merek dagang. Di ruang nasional
pun ada undangundang (UU) yang menguatkan konvensi tersebut. Ada UU No 15/2001
tentang Merek yang di dalamnya dikatakan bahwa sebuah merek tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama,
kesusilaan, atau ketertiban umum.

Lebih lanjut, Peraturan Pemerintah No 42/2007 tentang Waralaba juga menyatakan
bahwa waralaba harus di selenggarakan berdasarkan perjanjian tertulis antara
pemberi waralaba dengan penerima waralaba dengan memperhatikan hukum Indonesia.
Hukum yang dimaksud itu diatur dalam UU No 15/2001 tentang Merek..

Dukungan tentang pelanggaran merek ini juga datang dari Menteri Agama RI
Muhammad Maftuh Basyuni. Dia menegaskan, tempat hiburan yang menggunakan simbol
agama seperti Buddha Bar sebaiknya segera ditutup karena telah melukai perasaan
umat beragama.

Dia melanjutkan, "Jika tak ditutup, saya khawatir nanti ada Islam Bar, kr****n
Bar. dan bar-baran lain (semacamnya)," begitu kata Menteri Agama di depan tokoh
masyarakat dan agama di Jambi belum lama ini. Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Buddha pun mendukung pernyataan Menteri Agama tersebut.

Sangha (perkumpulan para bhiksu), majelis agama Buddha sampai dengan Senat
Mahasiswa Sekolah Tinggi Buddha pun turut menolak kehadiran Buddha Bar karena
nama Buddha terlalu suci untuk disandingkan dengan kata "bar" yang menurut kamus
berarti tempat minum-minum, khususnya minuman keras.

Kita sangat memahami bahwa pemeluk agama Buddha di Indonesia merasa dilecehkan
dan tersinggung dengan pembukaan Buddha Bar ini. Nama nabinya yang suci dan
mulia disandingkan dengan bar yang umumnya mereduksi praktik moralitas.. Menurut
kosakata bahasa Pali (India kuno), Buddha berarti orang yang telah mencapai
pencerahan sempurna, bebas dari kekotoran batin, dan pemberi ajaran menuju ke
pembebasan terakhir (nirvana).

Buddha bukan sekadar nama agama, tapi dia pun menjadi gelar nabi suci yang harus
diagungkan. Karena itu, sungguh terasa janggal meletakkan Buddha di sebuah bar
yang menawarkan segala kesenangan hedonistis, bukan spiritualistis. Apalagi
ornamen-ornamen Buddha juga tersebar di hampir semua atribut bar..

Mulai dari piring, gelas, baju pelayan restoran, nama-nama menu hewani (yang
notabene berasal dari hewan). Padahal, umat Buddha mengajarkan untuk menghindari
pembunuhan, termasuk hewan.***

Seorang teman mengadu kepada penulis bahwa di sini agama sudah dikomersialkan
secara murahan. Pencerahan dan ketenangan batin yang menjadi menu utama dalam
ajaran Buddha telah dimanipulasi dengan menu makanan untuk memanjakan selera
lidah yang bersifat sesaat. Inilah penyebab yang sangat menusuk hati penganut
agama ini.

Karenanya, tuntutan umat ini sederhana, jelas, dan konkret. Ganti nama bar
dimaksud dan keluarkan seluruh ornamen dan atribut suci yang ada di dalamnya.
Membuka restoran dengan cara yang simpatik tentu jauh akan lebih baik ketimbang
mesti menyakiti saudara kita umat Buddha.

Kalau saja pemiliknya seorang yang menjunjung tinggi agama atau bahkan taat
beragama, apa pun agamanya, pasti tidak rela kalau nama nabinya dan
ornamen-ornamen yang disucikan dijadikan nama dan pajangan restoran atau bar.

Jadi pelarangan penamaan Buddha Bar sesungguhnya berlaku untuk penamaan bar-bar
lain yang akan menyinggung perasaan umat beragama.Tidak hanya menyinggung, hal
itu juga merendahkan martabat agama itu sendiri.(*)

Komaruddin Hidayat
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


http://news.okezone.com/read/2009/03/30/58/205812/memerkarakan-nama-buddha-bar
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline Jaya

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #845 on: 31 March 2009, 11:43:58 PM »
Ikuti Talkshow dengan TOPIK: BUDDHA BAR
dengan NARA SUMBER: Bpk. Billian Moktar, SE; Ir. Sutopo (WALUBI MEDAN); Eddy Suyono (MBI SUMUT); Tony, SH dan Bpk. Drs. H. Hasyim Said

Hari RABU, 1 APRIL 2009 PUKUL 19.00 - 20.00
di 90.8 MIX FM dan
di relay secara EKLUSIVE di BEST FM - The 1st Radio Online In Sumatera.
dengarkan di
http://bestfmmedan.blogspot.com/ atau
http://bestfmmedan1.blogspot.com/ atau
http://bestfmmedan2.blogspot.com/ atau
http://bestfmmedan3.blogspot.com/ dan
http://radiobestfmmedan.blogspot.com/

PLZ SEBAR

*double post...
« Last Edit: 01 April 2009, 08:32:08 AM by Hendra Susanto »

Karma_kamu

  • Guest
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #846 on: 01 April 2009, 06:36:59 PM »
Tobatlah segera BS, LS, pemilik BB dan cs nya di Indonesia.

Bayangkan berapa banyak Karma buruk yang telah mereka lakukan. Kalau misalnya mereka membuat 1000 orang Buddhist terluka hatinya oleh ulah mereka dan BB, berarti mereka telah melakukan 1000 karma jelek.

Uang bisa dicari dengan cara yang lebih halal dan legal serta bermatabat. Jangan dengan cara melukai hati orang banyak. Apa gunanya banyak uang jika kelak mati, yang bisa dibawa adalah karma jeleknya saja.

Sungguh heran, mereka masih tidak sadar-sadar.  Penyesalan selalu datangnya terlambat, jangan sampai telah mendapat azab baru sadar.

Hidup ini adalah pilihan. Cuma kalau diberi kebebasan untuk memilih, kenapa mau memilih masuk neraka?

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #847 on: 01 April 2009, 06:47:40 PM »
 [at] Atas = Apakah BS : Budiman Sudharma dan LS : Lius Sungkarisma ?  Apakah Mereka telah melakukan Garuka Akusala Kamma? (Memecah Belah Umat Buddha seindonesia.... ???)

 _/\_
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #848 on: 01 April 2009, 07:01:18 PM »
Tobatlah segera BS, LS, pemilik BB dan cs nya di Indonesia.

semuanya juga mesti tobat, gak hanya mereka saja

Quote
Bayangkan berapa banyak Karma buruk yang telah mereka lakukan.

membayangkan berapa banyak Karma buruk sendiri aja gak bisa, apalagi membayangkan karma buruk orang laen..

Quote
Kalau misalnya mereka membuat 1000 orang Buddhist terluka hatinya oleh ulah mereka dan BB, berarti mereka telah melakukan 1000 karma jelek.

Yg memilih menjadi terluka hatinya itu kan orang lain bukan mereka

Quote
Uang bisa dicari dengan cara yang lebih halal dan legal serta bermatabat. Jangan dengan cara melukai hati orang banyak. Apa gunanya banyak uang jika kelak mati, yang bisa dibawa adalah karma jeleknya saja.

Apa gunanya juga uang yg didapat dengan cara halal.. dan bermartabat...

karma baik juga bisa "dibawa" juga loh.......

Quote
Sungguh heran, mereka masih tidak sadar-sadar.  Penyesalan selalu datangnya terlambat, jangan sampai telah mendapat azab baru sadar.

Memangnya anda tidak menyesal sekarang?.... atau anda sedang menuggu azab ???

Quote
Hidup ini adalah pilihan. Cuma kalau diberi kebebasan untuk memilih, kenapa mau memilih masuk neraka?

Kalau bebas, kenapa dipertanyakan.. ???
i'm just a mammal with troubled soul



Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #849 on: 01 April 2009, 07:36:09 PM »
Konferensi Pers
Kesatuan Umat Beragama Tolak Buddha Bar & p*n*staan Agama
Jakarta, 30 Maret 2009

Berbagai  elemen bangsa dari beragam latar belakang agama, organisasi Buddhis dan lintas agama melakukan protes, keprihatinan dan tutuntan yang serius atas berdirinya sebuah bar, yang menawarkan makanan dan minuman yang menurunkan kesadaran bernama Buddha Bar. Aksi ini dilakukan di Gedung DPRD, Kedubes Perancis, Dinas Pariwisata DKI Jakarta dan Buddha Bar. Berdasarkan seluruh pertemuan tersebut beberapa hal yang dapat kami simpulkan adalah:

1.    Tidak ada itikad baik dari DPRD, khususnya Komisi E yang membidangi agama untuk menerima utusan yang sejatinya merupakan rakyat yang menjadi konstituennya. Kantor Dewan kosong  dan adanya upaya pengalihan isu menjadi isu perijinan semata yang bisa ditangani oleh Komisi B. Sementara yang dipersoalkan oleh forum ini adalah penodaan symbol-simbol suci agama yang telah dikomersialkan secara barbar oleh pihak kapitalis yang didukung oleh eksekutif daerah. Ini persoalan yang sejatinya menjadi isu yang seharusnya mendapatkan perhatian dari komisi yang membidangi persoalan agama. Masalah pihak pengelola bar memiliki ijin ini adalah fakta yuridis di lapangan. Namun, situasi de facto di lapangan dimana terdapat keresahan antarumat beragama tidak menjadi pertimbangan utama. Lalu, apa yang dikerjakan oleh dewan yang katanya wakil rakyat itu? Inikah potret anggota parlemen yang memiliki agama dan nurani ketika agama yang diyakininya dilecehkan sedemikian rupa dan
direduksi menjadi sebuah merek dagang bar? Tidakkah keprihatinan dan kekhawatiran Menteri Agama RI akan munculnya Islam Bar, kr****n Bar atau bar-bar agama lainnya tidak menjadi kekhawatiran yang mengancam agama-agama di Indonesia?

2.    Kedutaan Besar Perancis di Indonesia melalui Wakil Dubes-nya, Jean-Yves ROUX menerima utusan dari forum dengan baik. Dari hasil pertemuan didapatkan beberapa kesimpulan penting:
a.    Dubes Perancis bisa merasakan kepedihan dan kemarahan umat Buddha Indonesia atas berdirinya Buddha Bar.
b.    Dubes Perancis juga telah mengirimkan keberatan umat Buddha Indonesia ke pemerintah Perancis.
c.    Sampai saat ini, Pemerintah Perancis sayangnya belum memberikan tanggapan serius persoalan yang dilaporkan tersebut dengan alasan negara mereka bersifat sekuler, beda dengan negara Indonesia yang berasaskan Pancasila.
d.    Ketika forum menyampaikan bahwa ada Konvensi Paris 1883 yang ditandatangani oleh 12 negara pada saat kelahirannya dan diratifikasi oleh hampir semua negara anggota WTO, termasuk Indonesia melalui PP No. 47/2007 yang melarang penggunaan symbol-simbol agama untuk dijadikan merek dagang, sang Dubes mengatakan baru mendengar dan itu menjadi isu menarik untuk ditarik ke ranah internasional agar merek dagang tersebut dapat dibatalkan melalui peninjauan ulang perijinan. Dengan batalnya ijin merek dagang dimaksud, otomatis Indonesia dan negara-negara yang memiliki bar sejenis dapat dibatalkan operasinya demi hukum.
e.    Menurut Dubes Perancis, kesalahan berdirinya Buddha Bar adalah kesalahan pemerintah Indonesia yang tidak mengkonfirmasi pendirian bar dimaksud dengan Kementerian Agama.
f.    Secara pribadi wakil dubes bersangkutan juga mengatakan adalah sangat bodoh dan tidak menyenangkan jika sebuah merek dagang memaksakan diri memakai simbol-simbol agama.


3.    Pertemuan forum dengan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Arie Budiman menghasilkan beberapa kesimpulan:
a.    Forum menyampaikan ketidakmengertiannya mengapa kata bar dalam ‘Buddha Bar’ diartikan sebagai ‘tiang’ oleh kepala dinas. Ini suatu hal yang memiliki tendensi untuk mengaburkan makna sesungguhnya dari kata ‘bar’ yang berarti tempat minum minuman keras. Ada upaya pengalihan isu dari pemaknaan kata yang sangat tidak tepat itu.
b.    Terjadi saling lempar tanggung jawab soal keluarnya ijin berdirinya Buddha Bar. Pihak Dinas Pariwisata menyampaikan bahwa mereka hanya merupakan pelaksana hilir dari muara yang besar bernama HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) Depkumham. Dinas tidak bersedia menerima kesalahan itu karena hanya menerima secara pasif apa yang diperintahkan oleh Dirjen HAKI. Ada sebuah situasi ‘saling lempar tanggung jawab’ disini yang tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pejabat public yang seharusnya membantu penyelesaian keresahan umat yang notabene rakyatnya sendiri.


Tertanda,
Kesatuan Umat Beragama Tolak Buddha Bar & p*n*staan Agama
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #850 on: 01 April 2009, 07:49:56 PM »
walah paling beres toh tidak usah coblos pdip (mana dari caleg pdip ada yang mendukung agar tidak di gunakan nama Buddha bar) satu pun caleg pdip tidak ada yang buka suara toh soal ini( kecuali sang lui apa itu yang mendukung Buddha bar).

sudah jelas kan ada sutiyoso dan megawati di belakang ini.

kita umat buddha juga punya kesalahan terlalu apatis dalam mendudukan wakil wakil rakyat yang mewakil kan suara kita di indonesia ( mana suara para utusan golongan dari buddha di dpr dan mpr membisu semuanya?) ini coba lihat dan bandingkan dengan partai damai sejahtera, pks dll.

sebaiknya kita juga bercermin dari kejadian ini agar 2014 tidak ada pelecehan terhadap agama yang kita anut.

toh liat sebelah kita bahkan ada buku panduan bagaimana sih cara berpolitik yang benar/ partai politik yang benar ( menurut agama dia tentunya)
« Last Edit: 01 April 2009, 08:15:12 PM by daimond »

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #851 on: 01 April 2009, 08:12:31 PM »
ianal, tapi kagak ada tuh di paris convention 1883 dan perubahan, article 6, article 6bis, article 6ter, article 6quater, article 6quinquies, article 6sexies, article 6septies
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #852 on: 01 April 2009, 08:27:07 PM »
Hubungan seorang anak dgn Ayahnya...

Bila anak memiliki pertanyaan,
   seberapa muda dia dpt bertanya pada Ayahnya?
   seberapa jelimet Ayahnya menjelaskan padanya?
   seberapa lama Ayahnya akan menjawab?
   seberapa anthusias Ayahnya menjawab?
   seberapa jujur Ayahnya menyawab?
   ATAU
   hanya pura2 ngak denger atau
      bilang pergi sana kencing lagi (sengaja salah jawab) ?

Bagaimana dgn DPR, PEMDA, PEMKOT, WALIKOTA, GUBENUR,
   menteri agama, menteri perdagangan, President, etc
   made in Indonesia bila diberi kesempatan
   menjadi seorang AYAH?

Ayah, Ayah,... Ayah pernah dengar BuddhaBar? Apakah itu BuddhaBar?
« Last Edit: 01 April 2009, 08:38:35 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #853 on: 01 April 2009, 08:32:57 PM »
Tobatlah segera BS, LS, pemilik BB dan cs nya di Indonesia.

semuanya juga mesti tobat, gak hanya mereka saja

Quote
Bayangkan berapa banyak Karma buruk yang telah mereka lakukan.

membayangkan berapa banyak Karma buruk sendiri aja gak bisa, apalagi membayangkan karma buruk orang laen..

Quote
Kalau misalnya mereka membuat 1000 orang Buddhist terluka hatinya oleh ulah mereka dan BB, berarti mereka telah melakukan 1000 karma jelek.

Yg memilih menjadi terluka hatinya itu kan orang lain bukan mereka

Quote
Uang bisa dicari dengan cara yang lebih halal dan legal serta bermatabat. Jangan dengan cara melukai hati orang banyak. Apa gunanya banyak uang jika kelak mati, yang bisa dibawa adalah karma jeleknya saja.

Apa gunanya juga uang yg didapat dengan cara halal.. dan bermartabat...

karma baik juga bisa "dibawa" juga loh.......

Quote
Sungguh heran, mereka masih tidak sadar-sadar.  Penyesalan selalu datangnya terlambat, jangan sampai telah mendapat azab baru sadar.

Memangnya anda tidak menyesal sekarang?.... atau anda sedang menuggu azab ???

Quote
Hidup ini adalah pilihan. Cuma kalau diberi kebebasan untuk memilih, kenapa mau memilih masuk neraka?

Kalau bebas, kenapa dipertanyakan.. ???
=))
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline coedabgf

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 946
  • Reputasi: -2
Re: Buddha Bar Dinilai Melecehkan Agama Buddha
« Reply #854 on: 01 April 2009, 09:14:30 PM »
walah paling beres toh tidak usah coblos pdip (mana dari caleg pdip ada yang mendukung agar tidak di gunakan nama Buddha bar) satu pun caleg pdip tidak ada yang buka suara toh soal ini( kecuali sang lui apa itu yang mendukung Buddha bar).

sudah jelas kan ada sutiyoso dan megawati di belakang ini.

kita umat buddha juga punya kesalahan terlalu apatis dalam mendudukan wakil wakil rakyat yang mewakil kan suara kita di indonesia ( mana suara para utusan golongan dari buddha di dpr dan mpr membisu semuanya?) ini coba lihat dan bandingkan dengan partai damai sejahtera, pks dll.

sebaiknya kita juga bercermin dari kejadian ini agar 2014 tidak ada pelecehan terhadap agama yang kita anut.

toh liat sebelah kita bahkan ada buku panduan bagaimana sih cara berpolitik yang benar/ partai politik yang benar ( menurut agama dia tentunya)

wah koq kenapa urusannya nembak ke PDIP, ini semua kan malah-malah kebijakan pemerintah dan bisa diselesaikan juga bila ada dukungan kebijakan politik pemerintah.
Minta dukungan (keputusan) kebijakan politik pemerintah (pusat) klo gak bisa yang daerah, atau pakai cara elegan, bahwa pihak BB sendiri merasa legal koq secara hukum, ajukan tuntutan pembatalan penggunaan nama Buddha (simbol agama) secara hukum atau dengan cara pendekatan (pembicaraan dengan pihak pemegang licensi BB) sebelumnya.  Beres kan, ketahuan hasilnya siapa yang menang dipengadilan. Bukan grasa-grusu belakangan.
coba tanya ada apa dibalik yang rame-rame (norak) yang muncul sekarang?  :o  :whistle:  :-?
« Last Edit: 01 April 2009, 09:16:55 PM by coedabgf »
iKuT NGeRumPI Akh..!

 

anything