//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Meditasi ala mahayana  (Read 37360 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #30 on: 01 May 2009, 12:11:49 AM »
untuk penjelasan ttg Lamrim lebih lanjut, bisa membaca :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,10136.0.html

kalau sudah dibaca, bisa buka topik diskusi yang sesuai, di lokasi yang sesuai..  :)
setahu saya, Guru Buddha mengajarkan meditasi samatha dan vipassana tak terpisahkan.
ibarat dua sisi mata uang, kalo cuma ada satu salah satu sisi saja, ya resikonya mata uang itu ga laku.
dengan belajar buddhadharma secara utuh dan mendalam akan memberikan manfaat bagi kesinambungan mental kita, baik di masa sekarang maupun yang akan datang, sampai ke tujuan akhir, nirvana.. ^_^

 [at]  hokben : ttg Bodhisattva dan Arahat, tak sesederhana yang kita bayangkan.
ya kalo dibilang begini, akan kembali ke debat lama, hehehe.

kalau selama ini dengan terlibat dalam berbagai berdiskusi/debat 'kusir',
ternyata batin kita tidak berkembang menjadi lebih baik,
something wrong inside, not outside..

mari cek batin masing2 ya, daku belum arahat atau bodhisattva.. :P
blm punya berbagai siddhi, dan kemampuan ajaib lainnya..  :whistle:
mari kita belajar untuk jadi lebih baik. :)
 _/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #31 on: 01 May 2009, 09:14:48 AM »
di lamrim ada dipelajari juga samantha dan vipasanna..

Apakah caranya sama persis? mengingat dalam mahayana ditekankan jalan bodhisatva...jadi kalau mereka berlatih vipasanna , bukankah malah bisa masuk sotapanna dst dan tidak bisa masuk ke jalan bodhisatva?

Mungkin yg tahap samatha  sama dan jikalau berbeda tidaklah terlalu jauh, bagaimana dengan vipasanna. Mengapa jarang promosi ke umat awam ya?

di lamrim ada dipelajari juga samantha dan vipasanna..

Saudara Hokben yang baik,
Saya juga pernah mendengar bahwa di Tantra katanya ada pengajaran mengenai Samatha dan Vipassana.
Samatha memang umum dan tidak hanya milik umat Buddha, cuma yang menarik adalah Vipassana.
Boleh tahu, apakah pelajaran Vipassana di Lamrim hanya di singgung atau diterangkan secara detil? Apakah dipraktikkan atau hanya sekedar tahu?

mettacittena,

Dalam tulisan Dasar Dari Semua Kebajikan, tercantum satu bait yaitu :

Berkatilah aku agar dengan meredakan ketertarikan [diriku] terhadap obyek-obyek yang salah,
Dan dengan menganalisa kesunyataan dengan benar.
Aku dapat dengan cepat merealisasikan jalan,
Menyatukan kedamaian mental dan pandangan istimewa yang mendalam.


Lamrim yang tersusun dalam bentuk bab-bab seperti kurikulum sekolah, salah satunya adalah tentang meditasi Vipassana.
Bait ini merupakan motivasi diri, agar melatih Lamrim termasuk bagian latihan meditasinya. Sebelum bagian ini ada tentang Sila, Karma, Tisarana, dll... Soal kenapa jarang promosi ke umat awam gw juga kurang tahu dh...

Untuk metode detilnya sendiri tentu saja bergantung pada Guru yang mengajarkan dan kecocokan dari si murid sendiri. Gw sendiri belum belajar banyak tentang meditasi Vipassana seperti yg ada dalam Lamrim, tapi tujuannya tentu sama dengan yang ada di aliran lain.
Penjelasan detilnya pun ada dan lengkap, jadi bukan hanya disinggung sebagian saja. Dan tentu saja benar-benar dipraktikkan bukan hanya sekedar tahu (walau gw sendiri belum mahir mempraktikkan).

Soal apakah nantinya akan jadi Sotapanna dan tidak bisa jadi Bodhisattva, IMO karena Bodhisttva itu mengacu ke kualitas batin, jadi tidak masalah seseorang yang mencapai tingkat kesucian Sotapanna, kemudian mendedikasikan pencapaiannya itu untuk kebahagiaan semua mahluk (misalnya dalam bentuk mengajar Dhamma ke orang lain). Dengan motivasinya ini, ia pada akhirnya mungkin menjadi seseorang yang mencapai tingkat kesucian yang pada aliran lain disebut dengan Arahat, tapi dengan kualitas batin yang mendedikasikan pencapaiannya untuk semua mahluk, sehingga di aliran lain ia disebut Bodhisattva...



Saudara Hok Ben yang baik,

Maaf hanya ingin tahu saja. Saya ada membeli buku pembebasan di tangan kita, tetapi nampaknya tak ada penjelasan detil mengenai Vipassana. (atau mungkin saya kurang teliti?)

Boleh tahu kemanakah saya harus mencari referensi mengenai detil pelajaran Vipassana dalam tradisi Tantra?

Terima kasih, sukhi hotu.
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #32 on: 01 May 2009, 09:52:07 AM »
Saudara Hok Ben yang baik,

Maaf hanya ingin tahu saja. Saya ada membeli buku pembebasan di tangan kita, tetapi nampaknya tak ada penjelasan detil mengenai Vipassana. (atau mungkin saya kurang teliti?)

Boleh tahu kemanakah saya harus mencari referensi mengenai detil pelajaran Vipassana dalam tradisi Tantra?

Terima kasih, sukhi hotu.

Ko Fabian yang baik,
Sepertinya topik itu akan muncul di buku ketiga...
Atau bisa menghubungi yang lebih paham dan berpengalaman di KCB misalnya..

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #33 on: 01 May 2009, 10:11:21 PM »
setahuku, buku ke-3 terbit bln ini.. tunggu aja ya.. :)


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #34 on: 03 May 2009, 04:43:22 PM »
kalau anapanasati bisa mencapai jhana , apakah nienfo bisa? karena dalam praktek ajahn Mun, kata buddho hanyalah awal saja, saat konsentasi mulai bagus maka di tinggalkan dan masuk ke anapanasati -->jhana. Dan menurut visuddhi magga perenungan tidak bisa mencapai jhana. Jika nienfo bisa bagaimana tahapan rincinya? adakah praktisi yg langsung melatihnya?

Mungkin sederhananya bisakah bro jelaskan secara sistimatis, singkat dan jelas teknik dalam tiap tahapannya(nienfo--huatou) untuk masuk ke jhana. _/\_


Okey. Beri saya waktu ya... Saya sangat tertarik membahas tentang ini, tapi lagi2 terbentur oleh waktu  :P  Nanti jika ada waktu akan segera kutulis dan kukirim  :)
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #35 on: 03 May 2009, 04:45:54 PM »
seperti yang dikatakan saudara Bond,
pelafalan kata "buddho" di pakai sebagal awal, agar pikiran ini memasuki kondisi tenang dan lebih mudah teratur,
semacam alarm kalau pikiran lari dari objek.

jika memakai pikiran yang bergerak, memang tidak bisa memasuki jhana.
nimitta saja begitu pemalu-nya.
sedangkan untuk mencapai Jhana dibutuhkan pelepasan si penggerak.


Quote
Kamu boleh memvisualisasikan hanya Buddha Amitabha dan Para Bodhisattva atau alam Tanah Murni lainnya dengan dataran emasnya dan bunga teratai mekar yang menakjubkan. Jika kamu menjaga objek visualisasi dengan jelas dalam pikiran selama dua puluh empat jam sehari, apakah sedang berjalan, duduk, berdiri, berbaring dengan mata terbuka atau tertutup, alam Tanah Murni akan selalu hadir di hadapanmu.

Jika kamu dapat melanjutkan praktik meditasi ini selama jangka waktu yang lama, kamu akan segera menjadi tercerahkan. Tanah Murni kemudian berada di mana-mana.
ini lah permasalahnnya....
di sini lebih menekankan visualisasi/ menghayal.
sedangkan biasanya objek yang dipakai adalah "pernah dilihat"
misalkan ingin memakai objek asubha, setidaknya gambar asubha nya pernah dilihat.....
kalau buddha amitabha beserta kerajaan-nya mau lihat dimana?
ini namanya penghayalan buta-buta.

Kalau nggak salah Metta Bhavana pun bisa menyebabkan seseorang mencapai Jhana. Ini kata Salayay Dipankara loh. Bukankah dalam Metta yang digunakan juga adalah visualisasi.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #36 on: 04 May 2009, 02:59:58 PM »
seperti yang dikatakan saudara Bond,
pelafalan kata "buddho" di pakai sebagal awal, agar pikiran ini memasuki kondisi tenang dan lebih mudah teratur,
semacam alarm kalau pikiran lari dari objek.

jika memakai pikiran yang bergerak, memang tidak bisa memasuki jhana.
nimitta saja begitu pemalu-nya.
sedangkan untuk mencapai Jhana dibutuhkan pelepasan si penggerak.


Quote
Kamu boleh memvisualisasikan hanya Buddha Amitabha dan Para Bodhisattva atau alam Tanah Murni lainnya dengan dataran emasnya dan bunga teratai mekar yang menakjubkan. Jika kamu menjaga objek visualisasi dengan jelas dalam pikiran selama dua puluh empat jam sehari, apakah sedang berjalan, duduk, berdiri, berbaring dengan mata terbuka atau tertutup, alam Tanah Murni akan selalu hadir di hadapanmu.

Jika kamu dapat melanjutkan praktik meditasi ini selama jangka waktu yang lama, kamu akan segera menjadi tercerahkan. Tanah Murni kemudian berada di mana-mana.
ini lah permasalahnnya....
di sini lebih menekankan visualisasi/ menghayal.
sedangkan biasanya objek yang dipakai adalah "pernah dilihat"
misalkan ingin memakai objek asubha, setidaknya gambar asubha nya pernah dilihat.....
kalau buddha amitabha beserta kerajaan-nya mau lihat dimana?
ini namanya penghayalan buta-buta.

Kalau nggak salah Metta Bhavana pun bisa menyebabkan seseorang mencapai Jhana. Ini kata Salayay Dipankara loh. Bukankah dalam Metta yang digunakan juga adalah visualisasi.

saya akan membahas panjang. ^^

ketika saya pertama kali datang ke jakarta, saya di-ajak ke Ancol. pada waktu itu pikir-ku permainan di Ancol pasti akan sangat menegangkan seperti se-waktu saya ke dufan di LN.

ternyata apa yang saya bayangkan itu jauh, sungguh tidak ada satupun permainan yang membuat ketegangan......padahal awalnya kira nya begitu..

kemudian saya di ajak ke waterboom ancol, saya membayangkan hal-hal luar biasa, disitu betul-betul surga permainan air....
eh, sewaktu pulang dari dufan. karena waterboomnya juga dekat, saya mampir lihat....ternyata lebih jauh lagi dari yang saya kira....
teman saya mengatakan ada waterboom bagus di kapuk....disitu bagus...

saya pun esok nya ke sana...ternyata awalnya saya kira ada 10 tower atau lebih, ternyata cuma ada 3-4 tower.. itu pun di kira ada ombak buatan yang benar-benar kuat, ternyata cuma goyangan kolam yang bahkan tidak membentuk ombak.....sungguh mengecewakan bukan. ^^

saya juga teringat dimana saya melihat lezat nya makanan jepang seperti daging yang di-iris tipis + saus berwana hijau(belakangan baru saya tahu namanya adalah wasabi)

saya mengira sungguh enak, seperti di TV, bahkan ngomong maknyus segala macam. ^^
ternyata setelah saya coba, busyet saya meyakinkan tidak akan ada untuk kedua kali saya memakannya. tidak enak banget..


begitu juga dengan Tanah suci buddha...si A membayangkan penuh dengan emas balok 1 kg, si B membayangkan penuh dengan emas perhiasan seperti harta karus emas nibrun yang berbentuk perhiasan(di IRAQ), ditambah A membayangkan banyak bunga teratai warna putih...
si B membayangkan warna ungu.....

ketika menuju ke-alam situ, yang mana benar?
well, mungkin saja penuh dengan bongkahan mayat....dan bau busuk dimana-mana....who know the truth?

ketika saya/kita memancarkan metta, tentu kita telah pernah melihat orang tua(objek yg di pancarkan) dsb-nya.....demikian kasus asubha..
inilah yang saya katakan karena pernah di lihat sehingga ada gambaran bekas pengalaman nyata lampau.


nah sekarang bagaimana pendapat anda apabila ada orang buta sejak lahir, tetapi disuruh memakai objek api.....bisakah orang buta itu?
sama hal nya buddha amitabha.....dan para boddhisatva....
ada yang berkata dewa berpakaian seperti zirah perang ( orang yang percaya kwan kong)
ada yang berkata dewa berpakaian seperti brahma dalam hinduisme ( biasa banyak dalam gambaran di india)
ada yang berkata dewa ada sayap beserta lingkaran di kepala ( ini aliran orang barat )

jadi dewa berpakaian seperti apa kalau saya tanyakan anda?
anda pernah lihat dewa?.....
apa jadinya ketika mother Teressa yang begitu baik terlahir dialam dewa..? apakah dengan model baju baru ke-suster-an nya?
^^

sama hal nya dengan visualiasi yang saya sebut anda berkhayal terlalu jauh tentang amitabha dan bodhisatva.
bisakah mencapai jhana....
silahkan di renungkan. ^^

salam metta.
« Last Edit: 04 May 2009, 03:05:33 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #37 on: 04 May 2009, 04:42:55 PM »
Saudara Hok Ben yang baik,

Maaf hanya ingin tahu saja. Saya ada membeli buku pembebasan di tangan kita, tetapi nampaknya tak ada penjelasan detil mengenai Vipassana. (atau mungkin saya kurang teliti?)

Boleh tahu kemanakah saya harus mencari referensi mengenai detil pelajaran Vipassana dalam tradisi Tantra?

Terima kasih, sukhi hotu.

Ko Fabian yang baik,
Sepertinya topik itu akan muncul di buku ketiga...
Atau bisa menghubungi yang lebih paham dan berpengalaman di KCB misalnya..
setahuku, buku ke-3 terbit bln ini.. tunggu aja ya.. :)


By : Zen

Saudara HokBen dan saudara Hikoza, terima kasih atas informasinya...

Mettacittena
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #38 on: 12 May 2009, 03:27:49 PM »
Mengenai kemungkinan adanya kesamaan antara Nienfo dengan metode Buddho berikut ini saya kutipkan pendapat dari Ajahn Sumedho yang pernah menjadi murid dari Ajahn Chah

"Banyak bhikkhu hutan di Timur-laut Thailand menggunakan kata 'Buddho' sebagai objek meditasi mereka. Mereka menggunakannya sebagai sejenis koan. Pertama-tama, mereka membikin tenang pikiran dengan mengikuti keluar masuknya napas seiring suku kata BUD DHO, dan kemudian mulai melakukan kontemplasi, 'Apakah Buddho -Dia yang mengetahui- itu?' 'Apa artinya mengetahui?'

Ketika saya berkeliling di daerah timur-laut Thailand dan singgah di tudong, saya mengunjungi vihara tempat Ajahn Fun dan tinggal beberapa lama di sana.

[...]

Beliau mengajarkan untuk tidak hanya mengulang-ulang kata 'Buddho', tapi merenungkan dan mengamatinya, membawa pikiran menembus dan benar-benar melihat ke dalam 'Buddho', 'Dia yang mengetahui' -mengamati muncul dan lenyapnya, tinggi dan rendahnya, sebegitu hingga seluruh perhatian kita tumplek padanya.

Dengan melakukan hal itu 'Buddho' menjadi sesuatu yang bergema dalam pikiran. Kita mesti mengamati, menonton, dan memeriksanya sebelum ia muncul dan setelah ia muncul, lalu mendengarkan gema suara itu dan yang ada di baliknya -hingga akhirnya kita hanya mendengar keheningan."

Sumber: Ajah Sumedho, "Hidup Saat Ini."  Pustaka Karaniya, 1991

Nah, jika kita melihat kutipan kesaksian Ajahn Sumedho ini tentang meditasi Buddho, kita akan menemukan banyak sekali kesamaanya dengan nienfo.

Bagaimana menurut teman-teman?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #39 on: 12 May 2009, 06:05:38 PM »
afaik, ajahn sumedho mirip dengan gurunya ajahn chah yg menggunakan Buddho. kalau tidak salah dikatakan Buddho itu hanya alat bantu awal, jadi berbeda dengan nienfo yang merupakan intinya yg ada dari awal hingga akhir. cmiiw
There is no place like 127.0.0.1

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #40 on: 12 May 2009, 06:17:38 PM »
wow Ajahn  Sumedhonya langsung jawab . ^:)^   ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #41 on: 12 May 2009, 06:19:31 PM »
:hammer:
There is no place like 127.0.0.1

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #42 on: 13 May 2009, 12:55:16 PM »
wow Ajahn  Sumedhonya langsung jawab . ^:)^   ^-^

Ajahn.. sudilah kiranya memberi bimbingan demi kebahagiaan banyak orang.  ;D
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #43 on: 13 May 2009, 01:57:53 PM »
afaik, ajahn sumedho mirip dengan gurunya ajahn chah yg menggunakan Buddho. kalau tidak salah dikatakan Buddho itu hanya alat bantu awal, jadi berbeda dengan nienfo yang merupakan intinya yg ada dari awal hingga akhir. cmiiw

Lalu bagaimana dengan kesaksian Ajahn Sumedho di atas yang jelas-jelas mengatakan bahwa 'Buddho' adalah objek meditasi, bukan sekadar pendukung? Seingat saya Ajahn Maha Boowa pun mempraktikkan bersamaan antara objek napas dan Buddho hingga akhirnya kedua objek meditasi tersebut bersamaan hilang dalam keheningan (kalau saya tidak salah ingat loh).
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #44 on: 14 May 2009, 07:08:21 AM »
hmm, memang di nien-fo demikian yah? setahu saya nien-fo itu mengulang2x nama Buddha dari awal sampai akhir, dan itulah esensinya. Bisa membuat fokus/konsentrasi dan membuat "hubungan" dengan buddha Amitabha.

Kalau meditasi dengan bantuan Buddho kan hanya sebagai alat bantu memperhatikan nafas in dan out lalu bisa ditinggalkan dan tidak mengulang-ngulang Buddho lagi.
There is no place like 127.0.0.1

 

anything