//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Meditasi ala mahayana  (Read 37506 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #45 on: 14 May 2009, 09:54:25 AM »
Setahu saya, mengucapkan "Buddho" diterapkan dengan maksud untuk 'mencatat'. Lagipula yang menjadi landasan meditasi sebenarnya adalah Anapanasati. Jadi bukannya bermeditasi dengan terus mengucapkan "Buddho... Buddho... Buddho..........."

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #46 on: 14 May 2009, 12:00:00 PM »
hmm, memang di nien-fo demikian yah? setahu saya nien-fo itu mengulang2x nama Buddha dari awal sampai akhir, dan itulah esensinya. Bisa membuat fokus/konsentrasi dan membuat "hubungan" dengan buddha Amitabha.

Kalau meditasi dengan bantuan Buddho kan hanya sebagai alat bantu memperhatikan nafas in dan out lalu bisa ditinggalkan dan tidak mengulang-ngulang Buddho lagi.

Kadang-kadang dalam nienfo pun menggunakan perhatian pada nafas untuk membantu konsentrasi pada nama Buddha. Kelihatannya, apakah nama Buddha yang membantu nafas atau nafas yang membantu nama Buddha bisa dipraktikkan semuanya, tak terkecuali jika keduanya terus dipakai bersamaan hingga terjadi keheningan. Dalam hal ini, saya mencoba mengambil kesimpulan bahwa meditasi sejenis sebenarnya hanyalah usaha untuk memfokuskan pikiran pada satu objek yang dianggap bisa membantu mencapai pikiran murni.

Bahkan, praktik nienfo juga sering dipraktikkan dengan huatou, di mana praktisi terus mengulang nama Amitabha sambil bertanya "Siapa yang melafalkan nama Buddha?" Pertanyaan ini terus dikonsentrasikan pada kata "siapa" yang untuk menjawabnya seseorang harus mengamati terus asal dari kata tersebut yang berarti dari mana muncul dan hilangnya ucapan "Ambitabha." Saya melihat kemiripan metode ini denagn yang diceritakan oleh Ajahn Sumedho.

Sedangkan konteks tentang visualisasi Buddha Amitabha adalah juga bagian dari cara untuk membangun konsentrasi yang kuat. Para praktisi diminta untukterus menerus membayangkan objek-objek dalam Tanah Murni yang harus dibayangkan hingga sejelas-jelasnya hingga tampak "nyata."  Dalam pengalaman saya, untuk terus menerus membayangkan sebagaimana yang disyaratkan ternyata membutuhkan konsentrasi dan usaha yang besar. Umumnya metode ini yang membuat salah paham banyak pihak yang mengira bahwa bayangan tersebut harus seakurat mungkin dengan Tanah Murni yang dianggap sebagai dunia eksternal-objektif, sehingga timbul adanya asumsi bahwa Tanah Murni atau Sukhavati adalah sejenis surga dalam konteks agama samawi.

Pemahaman demikan sungguh salah, karena Tanah Murni sebagai alam tidak lain adalah perwujudan dari pikiran (citta) yang murni. Dalam Mahayana, batin dan alam bukanlah dikotomi yang terpisah. Pencapaian batin tingkat tertentu berarti juga berarti pencapai alam tertentu, begitu juga sebaliknya. Sebenarnya dalam Theravada pun demikian halnya, karena tingkat pencapaian Jhana tertentu berarti juga kemungkinan dilahirkan di alam dewa tertentu. Batin dan alam bukanlah dunia yang terpisah secara absolut. Dikotomi internal dan eksternal ada selama diri-ego diyakini ada.

Oleh karena itu, apakah itu Nimitta ataupun Tanah Murni, semoga saya tidak dianggap melakukan sinkretisme :) , sebenarnya hanyalah cara masing-masing aliran untuk menjelaskan fenomena yang dialami dalam meditasi yang sulit digambarkan dengan kata-kata. 
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #47 on: 14 May 2009, 04:41:56 PM »

yang saya tahu sejauh itu sih demikian, kalau penafsiran lain lagi yah mungkin saja berbeda jadinya. saya tidak ikutan deh, karena memang tidak mengerti ;D
There is no place like 127.0.0.1

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #48 on: 03 June 2009, 07:27:03 AM »
brow, ada yg isa bantu jelasin, metode2 apa aja yg ada dlm meditasi mahayana selain nianfo?
Selama ini gw baru denger seperti chan dan pure land doank..
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #49 on: 03 June 2009, 01:17:55 PM »
^
Elin juga mau tau donk ;D

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #50 on: 03 June 2009, 09:52:46 PM »
brow, ada yg isa bantu jelasin, metode2 apa aja yg ada dlm meditasi mahayana selain nianfo?
Selama ini gw baru denger seperti chan dan pure land doank..
Jenis meditasi dalam mahayana banyak .
Pencapaian meditasi dalam nienfo disebut Nianfo Sanmei (Buddhasmrti samadhi)
Ada jenis samadhi lain yg mirip nienfo seperti  pratyutpanna-buddha-sammukhavasthita-samadhi. Praktik meditasi ini akan memunculkan nimitta Buddha dari sepuluh penjuru semesta. Praktik nienfo adalah bagian dari teknik dari Pratyupanna samadhi ini.
Ada jenis samadhi yg disebut Shuranggama samadhi, Wuliangyi sanmei, Yixing sanmei, dan banyak lagi.
 
oya ada juga  "Mohe Zhiguan" (Maha samatha vipasyana) karya Master Zhiyi- sesepuh tradisi Tientai.

Four Samadhi

Chih-i developed a curriculum of practice which was distilled into the 'Four Samadhi' (Chinese: 四種三昧[3]; Wade-Giles: ?).[4] These Four Samadhi were expounded in Zhiyi's 'Mo-ho chi-kuan' (Chinese: 摩訶止観, Jpn.: Makashikan).[5] The Mo-ho chi-kuan is the magnum opus of Zhiyi's maturity and is held to be a "grand summary" (p.2) of the Buddhist Tradition according to his experience and understanding at that time.[6] The text of the Mo-ho chi-kuan was refined from lectures Chih-i gave in 594 in the capital city of Chin-ling and was the sum of his experience at Mount T’ien-t’ai c.585 and inquiry thus far.[7] Parsing the title, 'chih' holds the semantic field of "ch’an meditation and the concentrated and quiescent state attained thereby" (p.4) and 'kuan' holds the semantic field of "contemplation and the wisdom attained thereby" (p.4).[8] Swanson (2002: p.4) reports that Chih-i held that there are two modes of 'chih-kuan': that of sitting in meditation 坐, and that of “responding to objects in accordance with conditions” 歴縁対境, which is further refined as abiding in the natural state of a calm and insightful mind under any and all activities and conditions.[9]

Swanson (2002: p.1) in linking "chih" with śamatha and "kuan" with vipaśyanā, states that Chih-i in the Mo-ho chi-kuan:

    ...is critical of an unbalanced emphasis on “meditation alone,” portraying it as a possible “extreme” view and practice, and offering instead the binome chih-kuan 止観 (calming/cessation and insight/contemplation, śamatha-vipaśyanā) as a more comprehensive term for Buddhist practice.[10]

The 'Samadhi of One Practice' (Chinese: 一行三昧; Chinese: i-hsing san-mei; Japanese: ichigyō sanmai) which is also known as the 'samadhi of oneness' or the "calmness in which one realizes that all dharmas are the same" (Wing-tsit Chan), is one of the Four Samadhi that both refine, mark the passage to, and qualify the state of perfect enlightenment expounded in the Mo-ho chi-kuan.[11] The 'Samadhi of Oneness' was also developed further by Tao-hsin 道(580-651).[12]

The Four Samadhi:

    * 'Samadhi of Constant Sitting' (Chinese: 常坐三昧) or 'One Round Samadhi' (Chinese: 一行三昧);
    * 'Pratyutpanna-samadhi' (Chinese: 般舟三昧) or 'Prolonged Samadhi' or 'Samadhi of Constant Walking' (Chinese: 常行三昧);
    * 'Samadhi of Half Walking and Half Sitting' (Chinese: 半行半坐三昧)
    * 'Samadhi at Free Will' (Chinese: 隨自意三昧) or 'Samadhi of Non-walking and Non-sitting' (Chinese: 非行非坐三昧)



Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #51 on: 03 June 2009, 09:57:05 PM »
  o..gak bisa dicopas
« Last Edit: 03 June 2009, 10:00:54 PM by chingik »

Offline Nagaratana

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 40
  • Reputasi: 1
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #52 on: 04 June 2009, 12:43:06 AM »
Meditasi adalah meditasi. Nianfo adalah nianfo.
Nianfo (念佛) artinya "melafalkan Buddha".

Meditasi adalah samadhi, dilakukan dengan fokus pada objek, bisa membawa pada tingkatan jhana, dan pada akhirnya perealisasian Pencerahan. Nianfo hanyalah PEMBACAAN ayat-ayat suci, dilakukan dengan fokus pada pelafalan, tidak bisa membawa pada tingkatan jhana, dan tidak pernah ada kisah orang merealisasi Pencerahan dengan nianfo.

Nimitta pada nianfo? Omong kosong.

Apa yang Sdr. Chingik sebut sebagai nimitta, itu sebenarnya adalah manifestasi Buddha yang datang kepada orang yang melakukan nianfo itu. Dan itu bukanlah nimitta. Nimitta dalam meditasi itu adalah wujud sinar terang yang muncul pada meditator memasuki tingkat konsentrasi yang dalam, meski matanya dipejam.

Offline ructor

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 29
  • Reputasi: 1
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #53 on: 04 June 2009, 12:56:41 AM »
Apa yang Sdr. Chingik sebut sebagai nimitta, itu sebenarnya adalah manifestasi Buddha yang datang kepada orang yang melakukan nianfo itu. Dan itu bukanlah nimitta. Nimitta dalam meditasi itu adalah wujud sinar terang yang muncul pada meditator memasuki tingkat konsentrasi yang dalam, meski matanya dipejam.

ini maksupnya melamun atau halusinasi ya?
"Yankiñci samudayadhammam
Sabbantam nirodha dhammam."

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #54 on: 04 June 2009, 01:05:41 AM »
Meditasi adalah meditasi. Nianfo adalah nianfo.
Nianfo (念佛) artinya "melafalkan Buddha".

Meditasi adalah samadhi, dilakukan dengan fokus pada objek, bisa membawa pada tingkatan jhana, dan pada akhirnya perealisasian Pencerahan. Nianfo hanyalah PEMBACAAN ayat-ayat suci, dilakukan dengan fokus pada pelafalan, tidak bisa membawa pada tingkatan jhana, dan tidak pernah ada kisah orang merealisasi Pencerahan dengan nianfo.

Nimitta pada nianfo? Omong kosong.

Apa yang Sdr. Chingik sebut sebagai nimitta, itu sebenarnya adalah manifestasi Buddha yang datang kepada orang yang melakukan nianfo itu. Dan itu bukanlah nimitta. Nimitta dalam meditasi itu adalah wujud sinar terang yang muncul pada meditator memasuki tingkat konsentrasi yang dalam, meski matanya dipejam.

Kata siapa Nianfo hanya 'melafal nama Buddha' atau sekedar pembacaan ayat2 suci??
Belajar dulu tradisi Nianfo baru beri komentar.
Tahu kitab 般舟三昧經 gak? kalo gak tau, cari tau dan pelajari dulu baru dibahas di sini.




Offline Nagaratana

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 40
  • Reputasi: 1
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #55 on: 04 June 2009, 01:09:12 AM »
Meditasi adalah meditasi. Nianfo adalah nianfo.
Nianfo (念佛) artinya "melafalkan Buddha".

Meditasi adalah samadhi, dilakukan dengan fokus pada objek, bisa membawa pada tingkatan jhana, dan pada akhirnya perealisasian Pencerahan. Nianfo hanyalah PEMBACAAN ayat-ayat suci, dilakukan dengan fokus pada pelafalan, tidak bisa membawa pada tingkatan jhana, dan tidak pernah ada kisah orang merealisasi Pencerahan dengan nianfo.

Nimitta pada nianfo? Omong kosong.

Apa yang Sdr. Chingik sebut sebagai nimitta, itu sebenarnya adalah manifestasi Buddha yang datang kepada orang yang melakukan nianfo itu. Dan itu bukanlah nimitta. Nimitta dalam meditasi itu adalah wujud sinar terang yang muncul pada meditator memasuki tingkat konsentrasi yang dalam, meski matanya dipejam.

Kata siapa Nianfo hanya 'melafal nama Buddha' atau sekedar pembacaan ayat2 suci??
Belajar dulu tradisi Nianfo baru beri komentar.
Tahu kitab 般舟三昧經 gak? kalo gak tau, cari tau dan pelajari dulu baru dibahas di sini.

Sdr. Chingik yang tidak tahu apa itu meditasi,

Coba Anda baca dengan teliti pernyataan saya yang cetak tebal itu. Apakah kriteria itu salah? Kalau tidak salah, maka nianfo bukanlah meditasi.

Sekalian saja Chikung, Senam Body Language dan Shalat disebut sebagai meditasi.
« Last Edit: 04 June 2009, 01:15:17 AM by Nagaratana »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #56 on: 04 June 2009, 10:36:42 AM »
Jika nienfo adalah dengan mengucapkan dengan melafal nama Buddha saja misal amituofo.....maka ini mirip teknik Ajahn Mun dengan melafal "Buddho...Buddho" dan pada tahap tertentu kadang nimitta bisa muncul. Dan menurut Luangta Mahaboowa nimitta bisa dibagi menjadi 2 jenis, nimitta internal dan eksternal.

Contoh nimitta internal : seperti warna merah, kuning, putih, cahaya/sinar, seperti awan.
           nimitta eksternal : seperti mayat, tubuh manusia, Buddha(persepsi ya bukan benar2 Buddha), pemandangan, atau makhluk lainnya.

Murid Luangta Mahaboowa pun pernah mengatakan pada saat melafal "Buddho...Buddho" kadang bisa muncul nimitta Buddha...(persepsi)

Pelafalan Buddho pun dilakukan dalam hati. Hanya dengan menggunakan Buddho..Buddho saja tidak bisa masuk ke dalam jhana.

Smoga bermanfaat. _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #57 on: 04 June 2009, 11:57:36 AM »
Quote
Pelafalan Buddho pun dilakukan dalam hati. Hanya dengan menggunakan Buddho..Buddho saja tidak bisa masuk ke dalam jhana.

dalam mahayana, apapun itu tidak ada yg mustahil.^^
Buddha saja bisa tumimbal lahir, cari Istri, bahkan punya anak ^^

metta de.

Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #58 on: 04 June 2009, 06:06:42 PM »
Meditasi adalah meditasi. Nianfo adalah nianfo.
Nianfo (念佛) artinya "melafalkan Buddha".

Meditasi adalah samadhi, dilakukan dengan fokus pada objek, bisa membawa pada tingkatan jhana, dan pada akhirnya perealisasian Pencerahan. Nianfo hanyalah PEMBACAAN ayat-ayat suci, dilakukan dengan fokus pada pelafalan, tidak bisa membawa pada tingkatan jhana, dan tidak pernah ada kisah orang merealisasi Pencerahan dengan nianfo.

Nimitta pada nianfo? Omong kosong.

Apa yang Sdr. Chingik sebut sebagai nimitta, itu sebenarnya adalah manifestasi Buddha yang datang kepada orang yang melakukan nianfo itu. Dan itu bukanlah nimitta. Nimitta dalam meditasi itu adalah wujud sinar terang yang muncul pada meditator memasuki tingkat konsentrasi yang dalam, meski matanya dipejam.

Kata siapa Nianfo hanya 'melafal nama Buddha' atau sekedar pembacaan ayat2 suci??
Belajar dulu tradisi Nianfo baru beri komentar.
Tahu kitab 般舟三昧經 gak? kalo gak tau, cari tau dan pelajari dulu baru dibahas di sini.

Sdr. Chingik yang tidak tahu apa itu meditasi,

Coba Anda baca dengan teliti pernyataan saya yang cetak tebal itu. Apakah kriteria itu salah? Kalau tidak salah, maka nianfo bukanlah meditasi.

Sekalian saja Chikung, Senam Body Language dan Shalat disebut sebagai meditasi.

Sdr. Nagaratana yg sangat mahir dlm meditasi,
kata siapa tulisan yg dibold itu adalah kriteria yg benar? Dari penafsiran sendiri atau hasil kajian pd tradisi nienfo? Ngomong2, kitab 般舟三昧經 udh pelajari blm. Jangan2 anda blm paham bhs Tiongkok , jadi maklum bila tidak banyak tau dan hanya mengandalkan terjemahan yg blum banyak dan kabur.
Mau tau orang yg merealisasi pencerahan dgn Nienfo,  baca kitab JIngtushengxianlu.
Sesepuh tradisi nienfo, Master YinGuan, Guangqing , mereka nienfo hingga tubuh kremasi mereka ditemukan relik. Memang gak bisa jadi patokan, tapi minimal anda buktikan bisa menghasilkan relik dulu. hehe..pis man.
« Last Edit: 04 June 2009, 06:09:56 PM by chingik »

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Meditasi ala mahayana
« Reply #59 on: 04 June 2009, 06:12:15 PM »
Quote
Pelafalan Buddho pun dilakukan dalam hati. Hanya dengan menggunakan Buddho..Buddho saja tidak bisa masuk ke dalam jhana.

dalam mahayana, apapun itu tidak ada yg mustahil.^^
Buddha saja bisa tumimbal lahir, cari Istri, bahkan punya anak ^^

metta de.



Buddha saja bisa tumimbal lahir?? belajar di mana nih..???? sumpeh...mahayana gak ada begituan...memang parah bro, sembarangan anda..

 

anything