Mengenai Maha Satipatthana Sutta, ekayano maggo kurang tepat diartikan sebagai jalan satu-satunya. Menurut Ajahn Brahm, ekayano maggo memiliki arti jalan yang hanya menuju satu arah. Jadi pengembangan 4 Satipatthana (Vipassana Bhavana) adalah jalan yang (pasti) menuju satu arah yakni pembebasan, bukan yang lain.
Bro Utphala Dhamma yang baik,
Saya tidak setuju dengan pernyataan Ajahn Brahm, karena dengan pernyataan tersebut maka implikasinya berarti pencapaian ke arah pembebasan bisa dilakukan dengan cara lain. Bukan hanya dengan Jalan Ariya Berunsur Delapan.
Bila pernyataan Ajahn Brahm benar maka,
- Kepercayaan Hindu Bali bahwa pencerahan bisa dicapai dari dua arah, yaitu dengan melakukan kebajikan atau melakukan kejahatan, kedua-duanya akan bermuara ke arah yang sama, mungkin benar juga.
- barangkali mencapai pencerahan dengan membaca Namo Tassa terus-terusan hingga suatu ketika mencapai Pencerahan, mungkin bisa juga.
- Atau pernyataan bahwa tanpa meditasi suatu ketika bisa mencapai pencerahan barangkali bisa terjadi.
- Atau tanpa belajar Dhamma sekalipun suatu ketika akan mencapai Pencerahan.
Intinya bila Jalan Ariya Berunsur Delapan bukan jalan satu-satunya, berarti ada banyak jalan ke Roma.
Saya rasa penerjemahan yang lebih tepat dari ekayano maggo adalah: jalan tunggal. Pengertian jalan tunggal agak sejalan dengan pengertian jalan satu-satunya.
Pengertian jalan tunggal dan jalan satu-satunya adalah SALAH BESAR atau SESAT atau menyesatkan orang banyak, Pencapaian Kesucian bisa tercapai dengan 2 cara, yaitu Kesucian Melalui Kebijaksanaan dan Kesucian Melalui Konsentrasi
paham ga' apa yg dimaksud dengan ini? ga' tau?
Belajar lagi decchhhh......
Sekarang gampang aje dech......
Sang Buddha mencapai keBuddhaan atau keArahatan melalui Jhana khan?
Jadi dimana itu "jalan satu-satunya" ?
Meditasi Jhana dengan mencapai 8 Pencapaian (4 Rupa dan 4 Arupa Jhana) dilanjutkan dengan Pencapaian ke sembilan "Penghentian dari Pencerapan dan Perasaan" ini akan membuat si Pencapai mencapai KeArahatan, TIDAK ADA unsur yg namanya Vipassana disitu..!
Justru, dengan pandangan salah anda dan kesesatan anda selama ini seperti inilah maka anda puluhan Tahun berkutet dengan Vipassana TANPA ada kemajuan !
Masih belon sadar juga...?
Kasiiaaannnn dech Looo...... 'ampe Tua di Vipassana tanpa hasil......
dari Jalan Utama berruas 8, maka faktor : Konsentrasi Benar jelas adalah Jhana yg di wanti-wanti oleh Sang Bhagava untuk dilatih ! BUKAN Vipassana !
BAHKAN... istilah Vipassana waktu itu dikenal pun TIDAK
yg ada adalah Satipatthana 4 yg bersanding dengan Sati-Sampajjana yang harus dilatih untuk mempertajam kesadaran agar lebih mudah memasuki keadaan Konsentrasi (Jhana)
Fabian ini kagak sadar-sadar udah kejeblok di Pandangan salah puluhan Tahun...!
kasian ammaaatttt......
Terjemahan : 'Jalan Satu Arah' untuk "Eka Maggo Vissudhiya" sudah benar, dalam artikata :
Pelaksana Satipatthana 4 (BUKAN Vipassana) hanya menuju ke Pencapaian Kesucian (jalan hanya ke satu arah, yaitu kesucian) sedang mereka yang melatih Samatha, jika tidak berhasil mencapai tingkat ke 9 (Penghentian dari Pencerapan dan Perasaan) atau memusnahkan kekotoran Bhatin dengan Asavakayanana (= Abhinna, yang bisa ditimbulkan mulai Jhana ke 4) sehingga menjadi Arahat, maka orang ini hanya akan menjadi sesosok Brahma biasa (terlahir ke Alam Brahma), jadi, jalan Samatha mempunyai 2 arah :
Nibbana (sebagai Arahat) atau Brahma
sedangkan Satipatthana 4 hanya 1 arah, yaitu Kesucian (Sotapana s/d Arahat)
TAPI jadi BEDA JAUH kalo dibilang SATU-SATUNYA !
Pemelencengan pengertian ini menjadi : Jalan SATU-SATUNYA merupakan salah kaprah yg Besar, sangat besar, kemunduran yg sangat Besar, itulah sebabnya jarang sekali atau Hampir tidak ada, pencapai Kesucian di Jaman ini, karena DIRACUNI oleh paham Vipassana yg salah ini
Paham salah ini membuat orang menjauh melatih Jhana, menganggap Jhana tidak penting, ini yang dikatakan tidak menghormati Meditasi/Konsentrasi yg membuat kemunduran dari Dhamma yang sangat Parah......
Saya sangat menyesalkan dipeliharanya pandangan-pandangan salah dan sesat seperti ini di Kalangan Buddhist
Demikian Kataku