hmmm, mulai dari mana yaaa...?? (dari awal)
jadi, saya baru aja mengalami masalah, yang menurut saya cukup berat..
padahal mungkin menurut orang lain, tidak berat-berat amat..
tapi ketika masalah itu menimpa saya, saya merasa sangat depresi..
setelah saya bisa menjauhkan diri dari tampat yg bermasalah itu, saya akhirnya bisa mengkontrol depresi saya, sedikit demi sedikit..
pun saya sampai pada pemikiran, jika saja masalah ini tidak terjadi, jika saya tidak ada disana, maka saya tidak akan mengetahui siapa sesungguhnya orang tersebut..
saat berada di kota lain itu, saat terkena masalah itu, saya hampir setiap hari menangis, merenung n bertanya2..
kenapa saya harus mengalami ini, kenapa saya harus ada di kota ini, ada apa, kenapa jalan hidup saya seperti ini.. dan pertanyaan sejenis..??
apakah saya pernah melakukan sesuatu yang jahat kepada orang tersebut atau kepada orang lain dan kini karmanya berbuah..?? bisa jadi, karena ternyata hal kecil yg buruk sedikit saja, belum tentu saya menyadarinya bahwa itu buruk..
yang masih saya ngga ngerti, kenapa kehidupan kita berjalan dari satu titik ke titik lain..??
kita yang memilih jalan??
tapi ketika kita memilih sebuah jalan kan kita gak tau apa yg akan terjadi di depan..
dan kalau kita terlalu lama berpikir untuk memutuskan jalan mana yang kita pilih, bukankah kita akan kehabisan waktu..
jadi, bagaimana sebaiknya...
oke, memang saya akui dari segala pahit yang terjadi itu, saya pun bisa memetik manisnya..
saya berusaha mengambil setiap pelajaran yang ada selama hampir 1 bulan..
saya pun bersyukur karena saya telah sedikit mempelajari ajaran Buddha, sehingga saya masih bisa untuk membuat pikiran saya berpikir positif ditengah kenegatifan yang saya rasakan...
hal yang saya belum paham lainnya, tentang MEMAAFKAN..
apa sih memaafkan itu?
ketika kita memaafkan orang lain yang sudah berbuat salah ke kita, salah kah kalau kita tidak ingin bertemu dia lagi karena saya tidak mau hal yang sama terulang kembali..?? sebagai pencegahan..
maksudnya, menurut saya, ada orang2 yang menurut saya memang sebaiknya dihindari, salahkah saya..??
jadi dilema..
emosi.. masih belum bisa mengkontrol dengan baik..
hal lain lagi, saya berkesempatan puja bhakti di Vihara Vidyaloka..
dapet buku pula 3 (Puja, Dhamma Dana Para Dhammaduta 3, Riwayat Hidup Yasodhara)
senangnyaaaaa..
dan ramah2 loh mereka..
juga ada kejadian yang bikin saya merasa saya bertemu malaikat atau dewa yang menjelma menjadi manusia..
dan saya yakin itu karena karma baik..
ketika saya membonceng di motor teman saya, setelah lampu merah, ada motor yang mendekat, lalu dia mengulurkan tangan dan bilang "mbak, uangnya jatuh"
OMG, ternyata uang di kantung kanan belakang celana jeans saya jatuh..
dan ternyata itu berjumlah 90ribuan..
untuk saat itu yang kita lagi dalam keadaan pas-pasan, saya sangat kaget..
dan saya langsung menangis dan berkali2 mengucapkan terima kasih..
dan kemudian si pengendara motor itu berlalu begitu saja, dan saya masih menangis di bonceng teman saya..
saya berpikir waktu itu, karena selama hampir 1 bulan itu saya melihat kebaikan teman saya kepada siapa saja.. (dia masih care ama kucing yang sering mampir walau dia sangat takut kucing, dia membantu bapak tua penarik becak mendorong becaknya saat tanjakan, dan hal2 baik lain yg mungkin sepele tapi dia lakukan)
hei, teman, terima kasih ya, kebaikan2 kecil mu yang tulus mengajari saya melihat kehidupan..
*terharuuuuu inget itu semuaaa..