Manusia memang selalu begitu, kalau belum mempunyai pengalaman lolos dari maut, biasanya sulit untuk merubahnya, sebaiknya perlu minta bantuan orang ketiga yang di panuti ayahmu, seperti kakak dari ayahmu, atau cici dari ayahmu, agar dia bisa sadar bahwa kebiasaan mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak akan berakumulasi bagi kesehatannya di masa mendatang
Penyakit gula itu boleh dibilang ibunda dari segala macam penyakit, karena bisa menyebabkan komplikasi ke organ2 tubuh lainnya, selain itu penderita pria juga akan mengalami impotensi
Kadar gula memang tidak bisa sembuh, hanya bisa dikontrol dan ditekan saja kadarnya, salah satunya adalah dengan berjalan kaki dan berolahraga teratur
Apabila terdapat luka maka tidak akan bisa menutup dan sembuh, bahkan akan terjadi pembengkakan dan nanah serta yang paling parah yaitu pembusukan daging
Nah apabila sudah busuk, akan sulit disembuhkan, karena terapi suntik ozone sudah sangat mahal, paling2 saran terakhir adalah amputasi
Segi laen yang parah adalah gagal ginjal, harus cuci darah dan sebagainya
Sesuai dengan ajaran Buddha memang kita harus bersikap madya dalam hal makan termasuk jangan makan terlalu berlebihan, pakai jalan tengah lah
Segala sesuatu takaran haruslah pas, tidak lebih dan juga tidak kurang, cukup
Atau perlu ayah kamu di ajak pergi ke pengobatan diabetes ?
Disana banyak sekali yang jerit2 selagi lukanya dibersihkan, dan bau busuk dimana2
Kadang kalau kita lagi sehat selalu lupa pada keadaan rumah sakit atau pengobatan, bahwa kita juga nanti bisa terkena penyakit juga
Mudah2an ayahmu bisa mengerti niat baikmu itu