lanjutan :
Semua agama di dunia serupa dalam hal mereka menyediakan metode untuk meningkatkan aspek batin yang bermanfaat dan menghilangkan aspek batin yang negatif. Buddhisme secara khusus adalah agama yang ‘enak’, karena berkembang di India di mana negara tersebut saat itu telah berada dalam posisi tinggi secara spiritual dan filosofi. Buddhisme menghadirkan sebuah rangkaian ide spritual yang lengkap dan pendekatan rasional terhadap metode pengembangan spritual, Hal ini secara khusus penting dalam era modern sekarang ini, ketika batin yang rasional begitu diyakini. Karena segi rasionalisme ini Buddhisme hanya menemukan sedikit kesulitan ketika berhadapan dengan dunia modern. Sesungguhnya, banyak penemuan ilmu pengetahuan modern seperti fisika nuklir, yang dipandang sebagai penemuan baru, telah lama didiskusikan dalam berbagai kitab suci Buddhis. Karena nasihat terakhir Buddha kepada para siswanya adalah mereka seharusnya tidak menerima apapun atas dasar keyakinan tetapi haruslah melalui penyelidikan rasional. Karena itu dunia Buddhisme selalu menjaga agar semangat untuk menyeliki/ meneliiti tetap hidup dan berkembang dalam lingkungan Buddhisme. Hal ini tidak seperti banyak kepercayaan di dunia, yang hanya meletakkan kepercayaan semata atas suatu kebenaran dan karena itu mereka tidak diperkenankan melakukan penyelidikan apapun yang nampaknya akan mengancam deskripsi realitas mereka yang terbatas tersebut.
Apakah seseorang disebut Buddhis atau tidak ditentukan oleh apakah ia telah mengambil perlindungan kepada Triratna dengan murni atau tidak, dari hatinya yang paling dalam. Hanya mengucapkan doa-doa Buddhis, ‘bermain‘ tasbih, dab berpradaksina (mengelilingi stupa atau vihara atau candi) tidak menjadikan seseorang sebagai seorang Buddhis. Bahkan seekor monyet pun dapat dilatih untuk melakukan hal-hal tersebut. Dharma adalah masalah batin dan jiwa, bukan aktivitas eksternal (luar). Karena itu untuk menjadi seorang Buddhis seseorang harus mengerti dengan tepat apakah Tiga Permata – Buddha, Dharma, dan Sangha – tersebut, dan bagaimana mereka berkaitan dengan kehidupan spritual kita. Ada Buddha penyebab perlindungan (yang mengajarkan kita perlindungan), semua Buddha di masa lampau, sekarang, dan yang akan datang, yang paling relevan bagi kita adalah Buddha Sakyamuni, dan ada hasil perlindungan Buddha, atau berlindung kepada potensi untuk pencerahan yang kita miliki sendiri, kepada Buddha yang kelak kita akan menjadi. Sedangkan untuk Dharma, ada Dharma yang diajarkan [seperti yang tertulis] dalam kitab suci, dan ada juga realisasi tentang apa yang diajarkan, yang ditemukan dalam batin orang-orang yang telah menerima transmisi. Yang terakhir adalah berlindung kepada Sangha, baik bhikshu biasa, yang melambangkan Sangha, maupun Arya Sangha- makhluk yang telah mendapatkan pengalaman meditasi tentang kebenaran mutlak. Karena itu dikatakan bahwa Buddha adalah Guru, Dharma adalah jalan, dan Sangha adalah pendamping spritual yang sangat membantu.