Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Studi Sutta/Sutra => Topic started by: HokBen on 05 September 2007, 12:43:58 PM
-
http://www.geocities.com/sutra_online/mantra_koongkuanseimkeng.htm
Ada yg pernah tau sebenarnya ini dari tradisi mana?
Salah satu aliran yang memakai sutra ini adalah TBSN..
-
Dari forum sebelah => Catatan: Ko Ong Kwan Si Im Keng ini TIDAK terdapat dalam sutra manapun. Ko Ong Kwan Si Im Keng konon ditulis oleh seorang bhiksu yang konon bermimpi bertemu dengan sosok Kwan Im (entah benaran atau bukan). Dan kisah kesaksian di atas pun jelas bukan berasal dari orang yang murni mempelajari Buddhisme, tapi mungkin telah tercampur dengan kepercayaan lain. Karena Sutra ini ditulis dalam bahasa Mandarin, ada yg menganggap kalau Sutra ini termasuk dalam aliran Mahayana (tidak semua sekte Mahayana memakai Sutra ini).
Mengenai TBSN memakai sutra ini, mungkin rekan2 dari TBSN bisa menjawab?
-
http://www.geocities.com/sutra_online/mantra_koongkuanseimkeng.htm
Ada yg pernah tau sebenarnya ini dari tradisi mana?
Salah satu aliran yang memakai sutra ini adalah TBSN..
yg pasti bukan Theravada...dan bukan diajarkan oleh sang Buddha Gotama..
-
Ya memang banyak orang (termasuk Bhikkhu) mengkombinasi Sutta/Sutra untuk dijadikan sutta/sutra baru.
Ya, apa tidak boleh, kalau memang bisa membantu orang untuk berbuat baik?
-
http://www.geocities.com/sutra_online/mantra_koongkuanseimkeng.htm
Ada yg pernah tau sebenarnya ini dari tradisi mana?
Salah satu aliran yang memakai sutra ini adalah TBSN..
yg pasti bukan Theravada...dan bukan diajarkan oleh sang Buddha Gotama..
Ya yang orang Theravada juga mengkombinasi Sutta-sutta kok...
Makanya Sol...jalan-jalan dulu di negara Theravada, sebelum ngobrol tentang Theravada.
-
kombinasi Sutta? weleh2....kalo Theravada ada gituan juga..kayakna gw mao buat aliran Elsol Yana...kakakaka *joking*
-
tanggapan bhante Upaseno sungguh bijak.
Tapi mengenai Sutta/sutra yang dikombinasi itu sebenarnya dalam tradisi Mahayana tidak ada. Walaupun KO Ong Kwan Si IM Keng banyak dijadikan sebagai kitab/sarana untuk membina diri, namun dalam klasifikasinya sudah sangat jelas bahwa secara normatif, dia tidak termasuk dalam kategori Sutra dalam Mahayana. Namun secara prinsipil, dia dapat dianggap Sutra, karena isinya berupa penghormatan pada Triratna dan para Buddha/bodhisatva. Ini adalah sikap bijak yang ditunjukkan oleh para sesepuh. Bila bermanfaat, mengapa tidak boleh? Tapi ingat, sekali lagi, ingat, ada klasifikasinya. Seperti Sutra Altar ttg master Huineng. Banyak yang mencemoohnya bahwa aneh sekali kaum Mahayanis menciptakan sutra baru seperti itu. Padahal sesungguhnya itu hanyalah istilah belaka. Karena nilai ajaran Sutra Altar yang tinggi maka dihormati dengan pemberian nama Jing (Kaum Buddhis lalu mensejajarkannya sebagai Sutra). Dan bangsa China terbiasa dengan menghormati sebuah kitab hingga memberinya nama Jing (Sutra). Al'qur an juga disebut Jing (Gu Lan Jing). Kitab LaoZi juga disebut Jing (Dao De Jing).
Tripitaka Mahayana telah mengklasifikasikan Sutra denagn sangat jelas. Sutra Altar atau Ko Ong Kwan Si Im Keng tidak masuk dalam kategori Sutra. Ya karena dia bukan Sutra yang dibabarkan oleh Sakyamuni. So, ketika orang mentertawakan ttg Sutra Altar, orang tsb masih belum sadar bahwa para sesepuh mahayana juga tahu kok bahwa itu memang bukan Sutra dan mereka telah mengklasifikasikannya dengan sangat jelas dalam Tripitaka Mahayana.
-
Chingik...salam kenal...tanggapan anda sungguh bijak juga.
Mungkin anda perlu membaca kembali sejarah Konsili ketiga dan keempat yang diadakan Raja Asoka dan Raja Ganishka. Yang menyusun sutta/sutra itu bukan Sakyamuni Buddha, tetapi para Bhikkhu sendiri.
-
wah...tegas dan tepat kesasaran Bhante... 8) cool.... :))
-
kayakna gw mao buat aliran Elsol Yana...kakakaka *joking*
Jangan Sol [-X Kl dibikin aliran Elsolyana, nanti bisa runyam >:D Abis pendiri alirannya......... :whistle: *joking mode on* :)) ^:)^
-
kayakna gw mao buat aliran Elsol Yana...kakakaka *joking*
Jangan Sol [-X Kl dibikin aliran Elsolyana, nanti bisa runyam >:D Abis pendiri alirannya......... :whistle: *joking mode on* :)) ^:)^
tak kenal maka tak sayang...belum tao khan kebesaran Elsol yana..kalo dah masuk..langsung ketagihan...kakakaa
-
apakah bener Tripitaka didalam Buddhism Theravada itu murni 100% ? saya rasa ga jg, seperti di salah satu negara Buddhism, Milinda Panha masuk ke dalam Tripitaka, bukankah itu terjadi setelah Buddha tiada ?
di Thai sendiri banyak syair" pali yg dibuat oleh para sarjana bahasa pali yang memiliki tujuan tertentu, misalkan ada syair pali untuk meningkatkan kebijaksanaan ketika makan, ada jg syair pali untuk memikat wanita dan lainnya...
betul kata Bhante, karena Tripitaka yg base on pali itu bukan disusun oleh Buddha, tapi para Bhikkhu setelahnya... [baca sejarah untuk setiap konsili, sampe akhirnya Tripitaka ditulis]
-
SoPo YG bilanK kalo Tipitaka Theravada itu 100% murni?
-
Namo Buddhaya,
Sekedar info.. Gaowangguanshiyinjing itu termasuk Taisho Tripitaka 2897. Jadi di dalam Tripitaka Taisho juga ada. Saya mengambil patokan dari Tripitaka Taisho. Terlepas dari asal usulnya.. (yang konon kabarnya lewat mimpi), Gaowangjing (Koo Ong Kuan Sie Im Keng) sangat bagus dan indah. Isinya pujian bagi berbagai Buddha dan Bodhisattva.
Banyak orang salah sangka karena tidak memahami Koo Ong Kuan Sie Im Keng lalu memfitnah bahwa kitab itu "tidak Buddhistik." Tetapi ini tidak benar. Gaowangjing itu 100 % Buddhis! Bahkan Mahayana banget!
Di awalnya tertulis: Namo Guanshiyinbusa Namo Fo Namo Fa Namo Sheng... Namo Fo Namo Fa Namo Sheng itu artinya adalah Namo Buddhaya.. Namo Dharmaya.. Namo Sanghaya. Jadi pujian pada Triratna. Selanjutnya diikuti pujian pada Prajnaparamita, seperti yang ada pada Xinjing.
Namo Paoyebuoluomi Shi Ta Shen Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Ta Ming Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Wu Shang Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Wu Deng Deng Zou
Paoyebuolumi = Prajnaparamita.
Terus ada pujian pada berbagai penjuru Buddha, seperti Buddha di sebelah timur, selatan, barat, utara, atas, dan bawah.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan mengenai suatu sutra, kita perlu pahami dahulu isinya.
Demikian semoga bermanfaat. Mohon maaf kalau ada kata yang salah.
NB: Gaowangjing adalah salah satu sutra kesayangan saya.
Metta,
Tan
-
Namo Buddhaya,
Sekedar info.. Gaowangguanshiyinjing itu termasuk Taisho Tripitaka 2897. Jadi di dalam Tripitaka Taisho juga ada. Saya mengambil patokan dari Tripitaka Taisho. Terlepas dari asal usulnya.. (yang konon kabarnya lewat mimpi), Gaowangjing (Koo Ong Kuan Sie Im Keng) sangat bagus dan indah. Isinya pujian bagi berbagai Buddha dan Bodhisattva.
Banyak orang salah sangka karena tidak memahami Koo Ong Kuan Sie Im Keng lalu memfitnah bahwa kitab itu "tidak Buddhistik." Tetapi ini tidak benar. Gaowangjing itu 100 % Buddhis! Bahkan Mahayana banget!
Di awalnya tertulis: Namo Guanshiyinbusa Namo Fo Namo Fa Namo Sheng... Namo Fo Namo Fa Namo Sheng itu artinya adalah Namo Buddhaya.. Namo Dharmaya.. Namo Sanghaya. Jadi pujian pada Triratna. Selanjutnya diikuti pujian pada Prajnaparamita, seperti yang ada pada Xinjing.
Namo Paoyebuoluomi Shi Ta Shen Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Ta Ming Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Wu Shang Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Wu Deng Deng Zou
Paoyebuolumi = Prajnaparamita.
Terus ada pujian pada berbagai penjuru Buddha, seperti Buddha di sebelah timur, selatan, barat, utara, atas, dan bawah.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan mengenai suatu sutra, kita perlu pahami dahulu isinya.
Demikian semoga bermanfaat. Mohon maaf kalau ada kata yang salah.
NB: Gaowangjing adalah salah satu sutra kesayangan saya.
Metta,
Tan
gw dulu pernah dapet bukunya. Kalo ga salah di bagian belakang bukunya ada ditulis kalau dibaca lebih dari 1000 kali akan memperoleh keberuntungan dan selalu dilindungi gitu ( ga tau bener ato gak ;D )
-
Namo Buddhaya,
Sekedar info.. Gaowangguanshiyinjing itu termasuk Taisho Tripitaka 2897. Jadi di dalam Tripitaka Taisho juga ada. Saya mengambil patokan dari Tripitaka Taisho. Terlepas dari asal usulnya.. (yang konon kabarnya lewat mimpi), Gaowangjing (Koo Ong Kuan Sie Im Keng) sangat bagus dan indah. Isinya pujian bagi berbagai Buddha dan Bodhisattva.
Banyak orang salah sangka karena tidak memahami Koo Ong Kuan Sie Im Keng lalu memfitnah bahwa kitab itu "tidak Buddhistik." Tetapi ini tidak benar. Gaowangjing itu 100 % Buddhis! Bahkan Mahayana banget!
Di awalnya tertulis: Namo Guanshiyinbusa Namo Fo Namo Fa Namo Sheng... Namo Fo Namo Fa Namo Sheng itu artinya adalah Namo Buddhaya.. Namo Dharmaya.. Namo Sanghaya. Jadi pujian pada Triratna. Selanjutnya diikuti pujian pada Prajnaparamita, seperti yang ada pada Xinjing.
Namo Paoyebuoluomi Shi Ta Shen Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Ta Ming Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Wu Shang Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Wu Deng Deng Zou
Paoyebuolumi = Prajnaparamita.
Terus ada pujian pada berbagai penjuru Buddha, seperti Buddha di sebelah timur, selatan, barat, utara, atas, dan bawah.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan mengenai suatu sutra, kita perlu pahami dahulu isinya.
Demikian semoga bermanfaat. Mohon maaf kalau ada kata yang salah.
NB: Gaowangjing adalah salah satu sutra kesayangan saya.
Metta,
Tan
iyah...
kemaren gw juga mimpi dikunjungin BUddha obat, yg katane kalo baca mantra elsol bisa sembuh dari penyakit wasir...
gini mantrane berbunyi :
Namo Guanshiyinbusa Namo Fo Namo Fa Namo Sheng... Namo Fo Namo Fa Namo Sheng itu artinya adalah Namo Buddhaya.. Namo Dharmaya.. Namo Sanghaya, Namo BUddha obat
OM EL SOl KEREN KEKEREN KEREN BANGET...
mohon dibaca 1 kali sebelum bobo sambil bayangin muka elsol...
:))
_/\_
-
iyah...
kemaren gw juga mimpi dikunjungin BUddha obat, yg katane kalo baca mantra elsol bisa sembuh dari penyakit wasir...
gini mantrane berbunyi :
Namo Guanshiyinbusa Namo Fo Namo Fa Namo Sheng... Namo Fo Namo Fa Namo Sheng itu artinya adalah Namo Buddhaya.. Namo Dharmaya.. Namo Sanghaya, Namo BUddha obat
OM EL SOl KEREN KEKEREN KEREN BANGET...
mohon dibaca 1 kali sebelum bobo sambil bayangin muka elsol...
laugh
Namaste
Dosa dosa :))
-
iyah...
kemaren gw juga mimpi dikunjungin BUddha obat, yg katane kalo baca mantra elsol bisa sembuh dari penyakit wasir...
gini mantrane berbunyi :
Namo Guanshiyinbusa Namo Fo Namo Fa Namo Sheng... Namo Fo Namo Fa Namo Sheng itu artinya adalah Namo Buddhaya.. Namo Dharmaya.. Namo Sanghaya, Namo BUddha obat
OM EL SOl KEREN KEKEREN KEREN BANGET...
mohon dibaca 1 kali sebelum bobo sambil bayangin muka elsol...
musavada atuh.... dan nyindir pulak :|
-
[/quote]
OM EL SOl KEREN KEKEREN KEREN BANGET...
mohon dibaca 1 kali sebelum bobo sambil bayangin muka elsol...
:))
_/\_
[/quote]
:-& :-& :-&
-
OM EL SOl KEREN KEKEREN KEREN BANGET...
mohon dibaca 1 kali sebelum bobo sambil bayangin muka elsol...
:))
_/\_
:-& :-& :-&
wah wasir gua beneran sembuh, tapi kambuh lagi :))
-
Ko Ong ini Da Bei Chou bukan ?
kalao yg itu mantab...
jadi Gampang "TUNE-IN"...
-
Ko Ong ini Da Bei Chou bukan ?
kalao yg itu mantab...
jadi Gampang "TUNE-IN"...
Bukan...
Da Bei Chou = Maha Karuna Dharani
-
kalo mantraku yg kudapat dari mimpi dikategorikan sebagai boongan...kenape masih ajah ada makhluk2 bodoh yg mempercayai mantra yg datang dari mimpi? apalage hanya berbekal beberapa kata pujian yg sebenarnye tidak membuktikan kalau mantra itu asle...
THINK!
-
THINK....THINK....THINK.... :-? :-? :-? :-?
-
Ada yang salah dengan Mantra itu, Kesalahannya dimana?
Namo Buddhaya,
Sekedar info.. Gaowangguanshiyinjing itu termasuk Taisho Tripitaka 2897. Jadi di dalam Tripitaka Taisho juga ada. Saya mengambil patokan dari Tripitaka Taisho. Terlepas dari asal usulnya.. (yang konon kabarnya lewat mimpi), Gaowangjing (Koo Ong Kuan Sie Im Keng) sangat bagus dan indah. Isinya pujian bagi berbagai Buddha dan Bodhisattva.
Banyak orang salah sangka karena tidak memahami Koo Ong Kuan Sie Im Keng lalu memfitnah bahwa kitab itu "tidak Buddhistik." Tetapi ini tidak benar. Gaowangjing itu 100 % Buddhis! Bahkan Mahayana banget!
Di awalnya tertulis: Namo Guanshiyinbusa Namo Fo Namo Fa Namo Sheng... Namo Fo Namo Fa Namo Sheng itu artinya adalah Namo Buddhaya.. Namo Dharmaya.. Namo Sanghaya. Jadi pujian pada Triratna. Selanjutnya diikuti pujian pada Prajnaparamita, seperti yang ada pada Xinjing.
Namo Paoyebuoluomi Shi Ta Shen Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Ta Ming Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Wu Shang Zou
Namo Paoyebuoluomi Shi Wu Deng Deng Zou
Paoyebuolumi = Prajnaparamita.
Terus ada pujian pada berbagai penjuru Buddha, seperti Buddha di sebelah timur, selatan, barat, utara, atas, dan bawah.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan mengenai suatu sutra, kita perlu pahami dahulu isinya.
Demikian semoga bermanfaat. Mohon maaf kalau ada kata yang salah.
NB: Gaowangjing adalah salah satu sutra kesayangan saya.
Metta,
Tan
iyah...
kemaren gw juga mimpi dikunjungin BUddha obat, yg katane kalo baca mantra elsol bisa sembuh dari penyakit wasir...
gini mantrane berbunyi :
Namo Guanshiyinbusa Namo Fo Namo Fa Namo Sheng... Namo Fo Namo Fa Namo Sheng itu artinya adalah Namo Buddhaya.. Namo Dharmaya.. Namo Sanghaya, Namo BUddha obat
OM EL SOl KEREN KEKEREN KEREN BANGET...
mohon dibaca 1 kali sebelum bobo sambil bayangin muka elsol...
:))
_/\_
Maksud elu :|
-
Kata Bhiksu Wu Thung, salah satu Bhiksu senior.... Koo Ong Kwan Sie Im Keng bukan Sutra Buddhis. Tapi kalau mau dibaca silahkan, tidak baca juga tidak apa2.
Harap diketahui....semasa hidupnya Bhante Ashin sangat menghormati Bhiksu Wu Thung. Bila Alm. Bhante Ashin bertemu dengan Bhiksu Wu Thung, Beliau Namaskara pada Beliau.
Menyan : Ta Pei Cou memang sangat bagus...untuk mengembangkan welas asih kita.
Omitohud,
Hengki
-
kalo mantraku yg kudapat dari mimpi dikategorikan sebagai boongan...kenape masih ajah ada makhluk2 bodoh yg mempercayai mantra yg datang dari mimpi? apalage hanya berbekal beberapa kata pujian yg sebenarnye tidak membuktikan kalau mantra itu asle...
THINK!
Asli itu kategorinya apa ? seberapa permahaman anda terhadapa ajaran Sang Buddha ? sudah mencapai tingkat apa permahaman anda ?
-
kalo mantraku yg kudapat dari mimpi dikategorikan sebagai boongan...kenape masih ajah ada makhluk2 bodoh yg mempercayai mantra yg datang dari mimpi? apalage hanya berbekal beberapa kata pujian yg sebenarnye tidak membuktikan kalau mantra itu asle...
THINK!
Asli itu kategorinya apa ? seberapa permahaman anda terhadapa ajaran Sang Buddha ? sudah mencapai tingkat apa permahaman anda ?
tanya itu kepada makhluk yg membuat sutra ko ong kuan se im keng...
-
kalo mantraku yg kudapat dari mimpi dikategorikan sebagai boongan...kenape masih ajah ada makhluk2 bodoh yg mempercayai mantra yg datang dari mimpi? apalage hanya berbekal beberapa kata pujian yg sebenarnye tidak membuktikan kalau mantra itu asle...
THINK!
Asli itu kategorinya apa ? seberapa permahaman anda terhadapa ajaran Sang Buddha ? sudah mencapai tingkat apa permahaman anda ?
tanya itu kepada makhluk yg membuat sutra ko ong kuan se im keng...
;D
-
apakah iya dari seorang biksu?? yg aku tahu kan dari seorang narapidana.. dia disuruh baca 1000x, pas mau di penggal gak mempan lalu raja bertanya.. dan akhirnya disebarluaskanlah itu mantra..
banyak yg percaya kanrena berhasil sesuai dgn yg diharapkan..
kalo ai seh seteng2..
dah...
-
ehipasiko ... _/\_
Menurut saya, semua itu balik lg ke 3 hal :
Ucapan, Pikiran, Perbuatan...
Jika keng itu isinya adalah pujian2 bagi buddha & bodhisatva, maka otomatis org yg telah membacanya, telah melakukan ucapan pikiran dan perbuatan yg positif..
ucapan pikiran dan perbuatan positif yg dilakukan berulang2 .. tentunya akan membuahkan karma baik.
Jadi kira2 korelasi logika-nya begitu.. _/\_
-
ehipasiko ... _/\_
Menurut saya, semua itu balik lg ke 3 hal :
Ucapan, Pikiran, Perbuatan...
Jika keng itu isinya adalah pujian2 bagi buddha & bodhisatva, maka otomatis org yg telah membacanya, telah melakukan ucapan pikiran dan perbuatan yg positif..
ucapan pikiran dan perbuatan positif yg dilakukan berulang2 .. tentunya akan membuahkan karma baik.
Jadi kira2 korelasi logika-nya begitu.. _/\_
Yup betul, untuk apa ribut2 and debat ???
isi nya kan pujian, apa gak boleh? kita lagi baca parritta pikiran kita kan tenang dan berpikir secara positif.
moga si dia mengerti akan hal itu ;D
-
Secara normatif, Ko Ong Kwan Si Im Keng tidak dimasukkan kedalam divisi Sutra dalam Mahayana. Walaupun dia dimasukkan ke dalam Tripitaka Taisho (no. 2898) namun bukan dalam DIVISI SUTRA. Ini yang perlu dipahami.
Jadi terlalu absurd jika mendebatkan bahwa kitab ini bukan Sutra dan dimanfaatkan oleh beberapa pihak utk mencela denga nada negatif bahwa ini adalah sutra Palsu.
Dalam tradisi Mahayana, kitab ini pun sangat disadari bukan bagian dari SUTRA. Tetapi tetap dijunjung tinggi sebagai Sutra, karena isinya adalah pujian dan penghormatan kepada Triratna dan para Buddha.
Mohon maaf jika Bhante Upaseno salah memahami maksud saya. Jadi saat saya katakan bukan Sutra, karena saya berbicara pada sudut pandang normatif. Namun saya tetap dapat menerima bahwa kitab ini layak kita junjung sebagai sutra, karena isinya adalah pujian kepada para Buddha. Pendirian saya tentu berpedoman pada apa yang diklasifikasikan oleh Tripitaka Taisho.
Demikian pendapat saya, semoga dapat menjadi informasi yang bermanfaat. _/\_
-
^
dah palsu kok malah dibilank asle..gmana seh loe?!
-
^
dah palsu kok malah dibilank asle..gmana seh loe?!
Maaf, bro El Sol, saya tidak pernah sekalipun mengatakannya ASLI. Maaf jika penyampaian saya membuat anda salah paham. Saya juga mengakui kitab itu PALSU , tapi ingat PALSU dalam arti bahwa Kitab ini bukan bagian dari SUTRA. Itu saja. Namun walaupun bukan Sutra, isinya adalah pujian kepada TRIRATNA dan Para Buddha, maka atas dasar ini, adalah layak bila kitab menaruh respek pada kitab ini.
Sekali lagi, tolong diperhatikan, dalam Tripitaka MAhayana pun tidak memasukkannya sebagai Sutra.
-
Benar sekali Bro Chingik.
Meskipun sutra itu tidak dapat dikatakan asli. Tetapi isinya sangat bagus dan baik sekali untuk dibaca. Saya tiap hari melafalkannya.
Metta,
Tan
-
[at] atas
kenapa gk sekalian Al-quran dan Alkitab ajah dimasukin ke dalam Mahayana?
-
^
dah palsu kok malah dibilank asle..gmana seh loe?!
Maaf, bro El Sol, saya tidak pernah sekalipun mengatakannya ASLI. Maaf jika penyampaian saya membuat anda salah paham. Saya juga mengakui kitab itu PALSU , tapi ingat PALSU dalam arti bahwa Kitab ini bukan bagian dari SUTRA. Itu saja. Namun walaupun bukan Sutra, isinya adalah pujian kepada TRIRATNA dan Para Buddha, maka atas dasar ini, adalah layak bila kitab menaruh respek pada kitab ini.
Sekali lagi, tolong diperhatikan, dalam Tripitaka MAhayana pun tidak memasukkannya sebagai Sutra.
kenapa harus meminta maaf pada sesuatu yang tidak ada salahnya....
jangan terlalu gampang mengeluarkan kata maaf....
-
[at] atas
;D
-
Bwt el sol, blom pernah ngalamin mimpi yg kaga cma sekedar mimpi sih...
-
Bwt el sol, blom pernah ngalamin mimpi yg kaga cma sekedar mimpi sih...
mimpi boongan.... ketepu loe bleh...
-
Bwt el sol, blom pernah ngalamin mimpi yg kaga cma sekedar mimpi sih...
aku orngne scientific ;D
-
Alam terlalu rumit kalo dijelaskan dengan cara pemahaman scientific...
-
Alam terlalu rumit kalo dijelaskan dengan cara pemahaman scientific...
Bro Edward sangat benar. Alam memang sangat sulit untuk dijelaskan secara scientific semata. Selain itu, batasan scientific sendiri telah berubah. Dahulu para ilmuwan semasa abad 17, menolak adanya gaya gravitasi yang mempengaruhi gerak planet-planet dan menganggapnya sebagai sesuatu yang "gaib" dan "irasional." Tetapi Sir Isaac Newton lalu merumuskan hukumnya tentang gaya gravitasi. Dahulu pemuluran ruang dan waktu Albert Einstein juga tidak dianggap sebagai scientific. Galileo dulu bahkan juga tidak dianggap sebagai "scientific." Ini semua menandakan keterbatasan pemikiran umat manusia, sehingga apa yang disebut scientific sendiri selalu berubah-ubah.
Oleh karena itu, langkah terbaik adalah selalu terbuka mengikuti perkembangan zaman dan menghindarkan diri dari fanatisme membuta terhadap suatu pandangan, meskipun terlihat sangat scientific sekalipun. Inilah sebabnya Buddha mengajarkan kita untuk selalu ehipassiko.
Dalam filsafat Buddhisme Huayan, pada tingkat wawasan spiritual tertinggi, tidak ada sesuatupun yang perlu diterima atau ditolak lagi. Karena semuanya adalah dharmadatu. Perdebatan scientific dan tidak scientific tidak lagi berlaku. Mengapa demikian? Oleh sebab pribadi yang bersangkutan telah melebur ke dalam dharmadatu. Tiada perbedaan lagi antara dirinya dan sekelilingnya. Rupa adalah shunyata dan shunyata adalah rupa. Inilah intisari Prajna Paramita atau Kesempurnaan Kebijaksanaan.
Demikian sedikit pandangan dari saya. Mohon maaf bila ada kata yang salah, karena saya juga masih dalam taraf belajar. Semoga semua makhluk berbahagia dan hidup dalam cinta kasih adanya.
Metta,
Tan
-
Alam terlalu rumit kalo dijelaskan dengan cara pemahaman scientific...
untung orang2 seperti anda masih pernah belajar Science..kalo gk..mungkin dah kaget2 kale yak liat pesawat..dan bilank itu kendaraan langit..ato kudane Kuan Im..-_-"
-
pernah baca buku, UFO yang kita lihat adalah Teratai yang melintas di udara pada saat Buddha terbang di angkasa....itu buku dulu ada di Gramedia,penulisnya ga jelas,pas iseng baca yang ada sakit perut,masih aja ada org Buddhist KTP (KeTePu)
-
Alam terlalu rumit kalo dijelaskan dengan cara pemahaman scientific...
untung orang2 seperti anda masih pernah belajar Science..kalo gk..mungkin dah kaget2 kale yak liat pesawat..dan bilank itu kendaraan langit..ato kudane Kuan Im..-_-"
wakakakkakkak......
mantep :jempol:
-
tanggapan bhante Upaseno sungguh bijak.
Tapi mengenai Sutta/sutra yang dikombinasi itu sebenarnya dalam tradisi Mahayana tidak ada. Walaupun KO Ong Kwan Si IM Keng banyak dijadikan sebagai kitab/sarana untuk membina diri, namun dalam klasifikasinya sudah sangat jelas bahwa secara normatif, dia tidak termasuk dalam kategori Sutra dalam Mahayana. Namun secara prinsipil, dia dapat dianggap Sutra, karena isinya berupa penghormatan pada Triratna dan para Buddha/bodhisatva. Ini adalah sikap bijak yang ditunjukkan oleh para sesepuh. Bila bermanfaat, mengapa tidak boleh? Tapi ingat, sekali lagi, ingat, ada klasifikasinya. Seperti Sutra Altar ttg master Huineng. Banyak yang mencemoohnya bahwa aneh sekali kaum Mahayanis menciptakan sutra baru seperti itu. Padahal sesungguhnya itu hanyalah istilah belaka. Karena nilai ajaran Sutra Altar yang tinggi maka dihormati dengan pemberian nama Jing (Kaum Buddhis lalu mensejajarkannya sebagai Sutra). Dan bangsa China terbiasa dengan menghormati sebuah kitab hingga memberinya nama Jing (Sutra). Al'qur an juga disebut Jing (Gu Lan Jing). Kitab LaoZi juga disebut Jing (Dao De Jing).
Tripitaka Mahayana telah mengklasifikasikan Sutra denagn sangat jelas. Sutra Altar atau Ko Ong Kwan Si Im Keng tidak masuk dalam kategori Sutra. Ya karena dia bukan Sutra yang dibabarkan oleh Sakyamuni. So, ketika orang mentertawakan ttg Sutra Altar, orang tsb masih belum sadar bahwa para sesepuh mahayana juga tahu kok bahwa itu memang bukan Sutra dan mereka telah mengklasifikasikannya dengan sangat jelas dalam Tripitaka Mahayana.
Setuju, setuju, tapi ingat loh ini topik yg sensitif. Moderator Q-ta juga masih suka mentertawakannya dan akan menggusek barangsiapa yg berani memposting sutra ini!!!
-
Setuju, setuju, tapi ingat loh ini topik yg sensitif. Moderator Q-ta juga masih suka mentertawakannya dan akan menggusek barangsiapa yg berani memposting sutra ini!!!
Aiihh... udah baca mantra suci kok masih cengeng sih?
Kalau mau bahas yah bahas, jangan cuma mengumbar takhyul aja, malah mencemarkan nama Avalokiteshvara.
-
Aiihh... udah baca mantra suci kok masih cengeng sih?
Kalau mau bahas yah bahas, jangan cuma mengumbar takhyul aja, malah mencemarkan nama Avalokiteshvara.
Nama Avalokitesvara?
mencemarkan nama moderator, kaleee. Makanya posting2-ku dihapus semua.
Paling2 sebentar lagi jg aku di-ban lagi!
Jng kira aku cengeng
Mati satu tumbuh seribu
-
Nama Avalokitesvara?
mencemarkan nama moderator, kaleee. Makanya posting2-ku dihapus semua.
Paling2 sebentar lagi jg aku di-ban lagi!
Jng kira aku cengeng
Mati satu tumbuh seribu
gimana kalo di block IP nya aja? >:D
-
mudah saja kalau ip-nya Static
klo IP-nya Dynamic ?
gimana kalo di block IP nya aja? >:D
-
Nama Avalokitesvara?
mencemarkan nama moderator, kaleee. Makanya posting2-ku dihapus semua.
Paling2 sebentar lagi jg aku di-ban lagi!
Jng kira aku cengeng
Mati satu tumbuh seribu
;D Anda lucu, seperti anak kecil saja. Jangan-jangan hasil salah baca mantra yah?
-
Nama Avalokitesvara?
mencemarkan nama moderator, kaleee. Makanya posting2-ku dihapus semua.
Paling2 sebentar lagi jg aku di-ban lagi!
Jng kira aku cengeng
Mati satu tumbuh seribu
selama masih sopan dan tidak ngaco anda tidak akan di sebrangkan
-
gw dulu pernah dapet bukunya. Kalo ga salah di bagian belakang bukunya ada ditulis kalau dibaca lebih dari 1000 kali akan memperoleh keberuntungan dan selalu dilindungi gitu ( ga tau bener ato gak ;D )
menurut pendapat ku ini sangat di samarkan adalah latihan konsentrasi dan tekad juga penyebutan nama nama adalah termasuk Buddhanusati, umumnya tanpa tekad yang kuat orang akan berhenti sebelum mencapai angka 1.000x pengulangan secara terus menerus, ko ong kwan si im keng ini baik asli atau palsu mempunyai tujuan membantu umat awam melatih tekad, konsentrasi dan juga Buddhanusati.
Ssetelah mengetahui seperti ini coba ada kah member yang membaca suatu sutta atau sutra yang otentik sampai 1.000x pengulangan, misalnya "kariniya metta sutta" dan sutta atau sutra lain nya.
Bila di lihat ko ong kwan si im keng ini mempunyai sedikit ke selarasan ide yang terdapat dengan jataka athakata yang meminta pembaca nya untuk tidak terburu membaca bagian berikut nya tapi meminta mengulang ulang hingga memahami apa yang di dalam cerita tersebut dengan baik.